Anda di halaman 1dari 28

HYGIENE INDUSTRI

Denny Dermawan, ST, MT


Week: III

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS)
SURABAYA INDONESIA
Maret 2012

Tujuan
Mahasiswa mampu memahami
menjelaskan penerangan

Februari 2011 dennydermawan@yahoo.com

dan

Mata manusia merupakan organ yang


sangat sensitif dan adaptif, dalam
rentang kondisi yang cukup lebar mata
seringkali masih sanggup bekerja.
Namun berbagai penelitian
telah membuktikan
hubungan antara
pencahayaan, kesehatan
manusia, produktivitas,
keselamatan dan
keamanan.

Studi terbaru menunjukkan bahwa :


para pemimpin dan manajer fasilitas perusahaan secara jelas mengakui bahwa
pencahayaan yang baik adalah faktor yang berkontribusi pada kualitas tempat kerja
dan menyadari pencahayaan sebagai mata rantai produktivitas

(Ducker Research 1999)

PENERANGAN
Peraturan Menteri Perburuhan No. 07 tahun 1964
tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta
Penerangan dalam tempat kerja.
Contoh : Pasal 10
Jarak antara gedung-gedung atau bangunanbangunan lainnya harus sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu masuknya cahaya siang ke
tempat kerja
Setiap tempat kerja harus mendapat penerangan
yang cukup untuk melakukan pekerjaan.

Penerangan tempat kerja sangat


berpengaruh terhadap keadaan
kesehatan, keselamatan dan produktivitas
tenaga kerja.
Penerangan buruk : secara langsung tidak
menyebabkan kerusakan pada mata,
menimbulkan kelelahan dan
ketidaknyamanan pada mata.
Penerangan yang terlalu kuat juga tidak
dikehendaki karena dapat menimbulkan
kesilauan.

PERALATAN UKUR CAHAYA


Alat yang digunakan untuk mengetahui
intensitas penerangan adalah Luxmeter.
Intensitas penerangan dinyatakan dalam
Lux atau lumen per meter kuadrat

Intensitas penerangan diukur


dengan 2 cara, yaitu :
Penerangan Umum, pengukuran
dilakukan setiap meter persegi luas lantai,
dengan tinggi pengukuran + 85 cm dari
lantai (setinggi pinggang).
Penerangan Lokal, diukur ditempat kerja
atau meja kerja pada obyek yang dilihat
oleh tenaga kerja.

Faktor yang mempengaruhi keadaan


penerangan di tempat kerja
kuantitas atau tingkat iluminasi
kualitas penerangan tersebut yang
diantaranya menyangkut arah dan
penyebaran/distribusi cahaya
tipe dan tingkat kesilauan
dekorasi tempat kerja seperti warna dari
dinding, langit-langit, peralatan kerja

Faktor yang perlu diperhatikan dalam


mengukur intensitas penerangan di
dalam ruangan
efisiensi penerangan yang dipengaruhi
rendemen armatur/distribusi cahaya,
faktor refleksi/pantulan, indeks ruangan/
bentuk, dan faktor penyusutan/depresiasi

Dua macam pengukuran penerangan


Pengukuran penerangan umum
Penentuan titik pengukuran penerangan umum:
titik potong garis horizontal panjang dan lebar
ruangan pada setiap jarak tertentu setinggi satu
meter dari lantai.
Pengukuran penerangan lokalPenentuan titik
pengukuran penerangan lokal: obyek kerja,
berupa meja kerja maupun peralatan. Bila
merupakan meja kerja, pengukuran dapat
dilakukan di atas meja yang ada.

Luas ruangan kurang dari 10 meter persegi: titik


potong garis horizontal panjang dan lebar ruangan
adalah pada jarak setiap 1(satu) meter. Contoh denah
pengukuran intensitas penerangan umum untuk luas
ruangan kurang dari 10 meter persegi seperti gambar
berikut ini.

Luas ruangan antara 10 meter persegi sampai 100


meter persegi: titik potong garis horizontal panjang dan
lebar ruangan adalah pada jarak setiap 3 (tiga) meter.
Contoh denah pengukuran intensitas penerangan
umum untuk luas ruangan antara 10 meter sampai 100
meter persegi seperti gambar berikut ini.

Luas ruangan lebih dari 100 meter persegi: titik potong


horizontal panjang dan lebar ruangan adalah pada
jarak 6 meter. Contoh denah pengukuran intensitas
penerangan umum untuk ruangan dengan luas lebih
dari 100 meter persegi seperti gambar berikut ini.

Tabel Data Hasil Pengukuran


No

Titik
Pengukuran

Pengukuran
1
(Lux)

Pengukuran
2
(Lux)

Pengukuran 3
(Lux)

Pengukura
n
Terendah
(Lux)

Standar Penerangan IES (Illuminating Engineering Society)


Nilai level iluminasi
Tempat

Jenis pekerjaan
Sangat baik

Baik

1000

500

Ruang arsip, tangga, gang, ruang tunggu

250

150

Ruang kelas

500

250

Ruang gambar

1000

500

Ruang jahit-menjahit

1000

500

500

2500

2000

1000

Pekerjaan bor, bubut kasar, pekerjaan biasa

1000

500

Etalase took besar

2000

1000

Toko lain

1000

500

250

125

Kamar tidur, kamar mandi, kamar rias, dapur

500

250

Penerangan umum

250

125

Pembukuan, mengetik, membaca, menulis, melayani


mesin-mesin kantor
Kantor biasa

Sekolah

Pembuatan jam tangan, instrument kecil dan halus,


mengukir

Industri

Pekerjaan pemasangan halus, menyetel mesin bubut


otomatis, bubut halus, poles

Toko

Rumah ibadah

Rumah tinggal

Standar Penerangan Kepmenkes No. 1405 Tahun 2002


Jenis Pekerjaan

Tingkat Pencahayaan

Keterangan

Minimal ( Lux )

Pekerjaan kasar dan tidak terus-

100

menerus

Ruang penyimpanan dan ruang


peralatan/instalasi yang memerlukan
pekerjaan yang kontinyu

Pekerjaan kasar dan

200

Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar

300

Ruang administrasi, ruang kontrol,

terus-menerus
Pekerjaan rutin

pekerjaan mesin & perakitan/


penyusun

Pekerjaan agak

500

Halus

Pembuatan gambar atau bekerja dengan


mesin kantor, pemeriksaan atau pekerjaan
dengan mesin

Pekerjaan halus

1000

Pemilihan warna, pemrosesan tekstil,


pekerjaan mesin halus & perakitan halus.

Pekerjaan amat halus

Pekerjaan terinci

1500

Mengukir dengan tangan, pemeriksaan

Tidak menimbulkan

pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat

Bayangan

halus.

3000

Pemeriksaan pekerjaan, perakitan

Tidak menimbulkan

sangat halus.

Bayangan

Perhitungan Jumlah Lampu


(Koefisien Indeks Ruang)

N = Jumlah Lampu
E = Standar Efisiensi Penerangan, (Lux)
A = Luas Bidang yang Diterangi (m)
Q = Lumen Total per Armature, dapat
dihitung dengan 1 Watt =
65 Lumen
d = Faktor Depresiasi
Ef dihitung dengan menghitung nilai K
untuk

Perhitungan Jumlah Lampu


(Koefisien Indeks Ruang)

K = Koefisien Indeks Ruang


P = Panjang Ruangan
L = Lebar Ruangan
H = Tinggi Pemasangan Lampu - Tinggi
Bidang Kerja
Setelah K diketahui nilai ef dapat dicari
pada tabel efisiensi penerangan:

Tabel efisiensi penerangan lampu TL 40 watt dengan faktor


depresiasi = 0,7 dan reflektansi dinding = 0,5
K
0,5

Efisiensi
0,28

0,6

0,33

0,8

0,42

0,48

1,2

0,52

1,5

0,56

0,61

2,5

0,64

0,66

0,69

0,71

Tabel efisiensi penerangan lampu TL 60 watt dengan faktor


depresiasi = 0,7 dan reflektansi dinding = 0,5
K
0,5

Efisiensi
0,32

0,6

0,37

0,8

0,46

0,53

1,2

0,58

1,5

0,62

0,68

2,5

0,69

0,71

0,73

0,76

Perhitungan Jumlah Lampu


N=
E.A
Q . Cu. Fd
Dimana :
E : Standar Efisiensi Penerangan (Lux)
A : Luas Ruangan (m2)
N : Jumlah Lampu yg Dibutuhkan (Unit)
Q : Intensitas Cahaya per Lampu (Lumen)
Fd : Depreciation Factor = Faktor Depresiasi
Cu : Coefisien of Utilizations = Koefisien
Pemakaian (Lihat Tabel)

Depreciation Factor (Fd)/ Faktor


Depresiasi:
- good maintenance
: 0.65
- medium maintenance : 0.60
- poor maintenance
: 0.55
Coefisien Utilities (Cu)/ Koefisien
Pemakaian :
- direct lighting (DL)
: 0.75
- indirect lighting (IL) : 0.60

Dampak Penerangan yang


Buruk
Kelelahan mata & berkurangnya
daya, serta efisiensi kerja
Kelemahan mental
Pegal disekitar mata dan rasa sakit
kepala disekitar mata
Kerusakan indera mata
Dapat mengakibatkan kecelakaan

Pengendalian
Pencahayaan
Pengendalian pencahayaan adalah
semua cara perlindungan dan
pengoperasian sistem pencahayaan
baik secara manual maupun
otomatis, untuk mengendalikan
ruang yang intensitasnya kurang
maupun yang intensitasnya berlebih
sehingga sesuai dengan jenis
pekerjaan
Antara lain dengan cara :
Desain gedung dan peralatan;

Untuk mengurangi atau mencegah


terjadinya kesilauan dapat dilakukan
dengan cara :
Kesilauan langsung.
Memperkecil luas permukaan yang
sangat terang yang
menyebabkan
kesilauan.
Memperbesar sudut yang terbentuk
antara sumber
kesilauan dan garis
penglihatan, besarnya sudut hendaknya
tidak kurang dari 30 .
Meningkatkan brightness dari areal
yang mengelilingi

Kesilauan tidak langsung.


Mengurangi brightness/luminance dari
sumber cahaya, bila
belum berhasil, maka diusahakan
agar lampu atau obyek yang
kita amati diletakkan sedemikian
rupa, sehingga pantulan cahaya
tidak mengenai mata.
Semua permukaan benda yang
terdapat/berada dalam medan
penglihatan hendaknya tidak dibuat
mengkilap.
Meningkatkan penerangan umum.

AKHIRUL KATA:

TERIMA KASIH

Februari 2011 dennydermawan@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai