Anda di halaman 1dari 56

PENDAHULUAN

o Substansi kimia berbahaya di udara dapat


berbentuk gas, uap, mist, fumes, aerosol, fog,
asap dan dust.
o Bentuk ini di jumpai pada berbagai proses
produksi/ industri, namun jenis dan bentuk nya
bervariasi.
o Pengendalian teknis yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan substansi berbahaya tersebut
adalah Sistem ventilasi,
o Menurut kamus Purwodarminto Ventilasi berarti
pertukaran atau sirkulasi udara dalam suatu ruangan.

o Dalam lingkup industri, Ventilasi berarti mensirkulasi


udara dalam ruangan untuk mengendalikan suhu
sehingga menjadi segar dan nyaman serta
mengeluarkan kontaminan dari dalam ruangan.

o Suhu nyaman di ruang kerja dipengaruhi oleh


Temperatur, Kelembaban, Pergerakan udara.
VENTILASI MEMANFAATKAN PRINSIP- PRINSIP
ALIRAN UDARA

1. Aliran udara
Perbedaan tekanan udara pada dua buah titik
(tempat),menyebabkan aliran udara dari tempat
yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan
rendah.

2. Kecepatan udara dalam Duct :


Perbedaan tekanan yang disyaratkan untuk
memindahkan udara ke dalam ruangan harus
cukup, perbedaan ini akan membuat kondisi udara
dari diam ke tingkat kecepatan teertentu.
3. Tekanan pada daerah saluran (Duct)
 Timbulnya friksi yang disebabkan oleh adanya
gesekan udara pada permukaan saluran.
 Timbulnya tubulens dinamik, yang mengakibatkan
udara mengambil tempat pada aliran dan mengalami
perubahan arah atau kecepatan.
 Akibat adanya friksi dan turbulens dinamika
menyebabkan tekanan udara menjadi turun pada
aliran udara yang melalui saluran.

4. Gravitasi
Karena adanya gravitasi benda dan kesalahan
penempatan perlengkapan ventilasi (duct) menyebabkan
kontaminan tertumpuk disalahsatu sudut ruangan
(kontaminan lebih berat dari udara atau sebaliknya).
Ventilasi MENURUT PROSESNYA,
1. Ventilasi alam (natural)
2. Ventilasi buatan (mekanikal).

Ventilasi MENURUT KEBERADAANNYA,


1. Ventilasi permanen,
2. Ventilasi tidak permanen.

Ventilasi MENURUT CARA KERJANYA,

1. Sistem suplai (Supply System),


2. Sistem buangan keluar (Exhaust System).
SISTEM VENTILASI INDUSTRI

1. SISTEM SUPLAI UDARA (Supply System)

Mengalirkan udara segar ke dalam ruangan,


sehingga ruang kerja menjadi segar.

Sistem Suplai untuk 2 tujuan :


o Menciptakan ruang kerja yang nyaman
Heating Ventilation Air Condtioning/HVAC
o Mengganti udara/ mengencerkan kontaminan
dalam ruangan dengan udara yang bersih
(Make up air)
Sistem suplai dilengkapi dengan :

o Tempat masuk udara (Air inlet section).


o Alat penyaring (Filter).
o Alat pemanas atau pendingin (Heating atau cooling).
o Penggerak udara (Fan).
o Tempat mengalirkan udara (Duct).
o Plenum dengan grill (Air distributions)
mendistribusikan udara secara merata ke dalam
ruangan.
Hal-hal lain yang perlu diketahui :

o Jika aliran udara dikeluarkan lebih besar dari yang masuk


maka tekanan lebih rendah dari udara luar (negatif).
o Tekanan negatif diperlukan untuk ventilasi dilusi/
pengenceran guna mengendalikan kontaminasi udara
dalam ruangan.
o Kontaminan biasanya terisoler pada tempat-tempat atau
sudut-sudut tertentu dari ruangan, bila ruangan tertutup
rapat/kedap.
o Suplai udara berlebih akan membuat tekanan udara
dalam ruangan menjadi positif.
o Keadaan tersebut akan menyebabkan ketidaknyamanan
pekerja terutama pada musim dingin (winter).
SISTEM SUPLAI MENCAKUP

1. VENTILASI UMUM (GENERAL VENTILATION).

● Mensuplai udara bersih kedalam ruangan sehingga


bercampur dengan udara yang ada didalam ruang kerja,
● Tidak sesuai untuk mengendalikan
substansi berbahaya (hazardous substances)
● Dapat menyebarkan kontaminan keseluruh ruang
kerja (breathing zone) sebelum keluar,
● Membutuhkan aliran udara yang besar dan
akan mahal bila dioperasikan pada musim dingin.
Ventilasi umum dipasang untuk :

o Mengendalikan temperatur
o Mengendalikan kelembaban ruangan,
o Mengeluarkan bebauan, bahan beracun
yang konsentrasinya rendah
o Mengeluarkan micro organisme yang
lepas dari carpet, panel-panel, furniture,
atau dari manusia pekerja.
Persyaratan penggunaan Ventilasi Umum.

• Jumlah kontaminan rendah, karena volume udara pengganti


yang diperlukan akan sedemikian besar, tidak praktis.

• Pekerja harus berada jauh dari sumber kontaminan,

• Kontaminan harus dalam konsentrasi yang sedemikian rendah


agar para pekerja tidak terpapar melebihi konsentrasi NAB.

• Toksisitas kontaminan harus rendah.

• Pembentukan kontaminan tidak boleh dalam jumlah yang


berubah-ubah.
2. VENTILASI DILUSI (DILUTION VENTILATION)

● Ventilasi dilusi, mengencerkan kontaminan dalam


ruang kerja agar berada jauh dibawah NAB

● Ventilasi dilusi harus memenuhi persyaratan sebagai


berikut :
o Kuantitas kontaminan harus kecil.
o Daya racun kontaminan harus rendah
o Pergerakan/ pembauran kontaminan harus
uniform (seragam)
o Pertukaran udara harus tetap terjadi
KETERBATASAN VENTILASI DILUSI
 Pekerja dapat terpapar bila ventilasi dilusi tidak
bekerja baik.
 Udara pengencer harus lebih baik dari udara
terkontaminasi.
 Daya racun sumber kontaminasi harus dibawah NAB.
 Pergerakan udara harus uniform, menyebar secara
merata.
 Harus mendoron kontaminan menjauh dari pekerja.
HAL PRINSIP YANG PERLU DIKETAHUI DALAM
MENERAPKAN VENTILASI DILUSI :

 Kuantitas udara yang dibutuhkan memadai.


 Tempatkan outlet (udara keluar) sedekat mungkin
dengan sumber kontaminan.
 Tempatkan inlet (udara masuk) sedemikian rupa agar
aliran udara melalui daerah terkontaminasi menjauhi
breathing zone.
 Melakukan proses pergantian udara (make up air).
 Hindari masuknya kembali udara yang dikeluarkan
(terkontaminasi) ke dalam ruang kerja dengan
menempatkan outlet jauh dari inlet di atas atap.
2. SISTEM KELUARAN UDARA (Exhaust System)

o Mengeluarkan udara dari dalam ruang kerja yang


tidak segar atau terkontaminasi sehingga udara
lebih bersih dan segar.
o Sistem ventilasi yang lengkap dan baik,
menggunakan sistem suplai dan keluaran secara
bersamaan,
o Ventilasi dilusi untuk mengencerkan kontaminan
udara dalam ruangan kerja.
1. SISTEM KELUARAN (UMUM)

● Sistem keluaran, mengeluarkan udara dari dalam


ruang kerja yang tidak segar atau terkontaminasi
keluar sehingga udara dalam ruangan menjadi
lebih segar dan bersih.
● Gas, uap, asap (smoke) dan fumes di udara ditarik
kedalam sistem ventilasi kemudian dibawa dan
ditangkap/ disaring (filter) bersama aliran udara
yang digerakan oleh alat penggerak udara (fan).
Sistem ventilasi yang lengkap dan baik, akan
mempertimbangkan penggunaan sistem suplai dan
sistem keluaran digunakan secara bersamaan,
MAKSUD DAN TUJUAN VENTILASI UMUM

Maksud :
Untuk memelihara kualitas udara ruang kerja agar
Selalu dalam kondisi yang sehat dan nyaman.

Tujuan :
• Menyediakan oksigen dan udara segar
• Mencegah CO2 > 0,5 %
• Mengeluarkan bau2 an & asap rokok
• Mengendalikan panas.
• Mengatur kelembaban.
PERSYARATAN VENTILASI UMUM

• Jumlah kontaminan yang timbul tidak terlalu


banyak, karena volume udara pengganti akan
sedemikian besar sehingga tidak praktis.
• Karyawan harus berada agak jauh dari sumber
kontaminan atau kontaminan dalam konsentrasi
rendah agar karyawan tidak terpapar melebihi
yang diperkenankan.
• Toksisitas kontaminan harus rendah.
• Pembentukan kontaminan tidak boleh dalam
jumlah yang berubah-rubah.
VENTILASI UMUM SECARA ALAMI
(NATURAL).

• Melalui Jendela, pintu atau dinding terbuka,


sifatnya temporer (bisa dibuka/ ditutup),
• Pekerjaan dengan proses aman ventilasi sebesar
> 15% dari luas lantai cukup memadai.
• Ventilasi umum secara alami merupakan gerakan
udara/ angin atau konveksi termal melalui pintu,
jendela dan lubang ventilasi.
• Ventilasi umum alamiah tidak dapat diandalkan
untuk penanggulangan utama
• Meskipun biayanya rendah, namun kurang efektif
untuk mengeluarkan kontaminan.
VENTILASI UMUM SECARA MEKANIS
(MECHANICAL)

Ventilasi umum yang menggunakan peralatan


mekanis berupa fan (kipas) sebagai penggerak
uadara yang dapat mensuplai udara atau
membuang udara keluar dari suatu ruangan.
KONDISI UDARA TEMPAT KERJA YANG
NYAMAN TECAPAI APABILA :

• Cukup O2 (20.09 %)
• Menjaga CO2 dibawah NAB
• CO Nihil
• Bau-bauan dan asap rokok tidak tercium.
• Tidak panas (suhu antara 22 – 28o C).
• Kelembaban ruangan 40-60% (Kep Men
Kes No. 1405 tahun 2004)
PARAMETER VENTILASI UMUM :

• Pertukaran udara per jam


• Waktu dalam menit per pertukaran udara
• Besar aliran udara per unit luas area (m²)
• Volume udara yang dibutuhkan per orang
PENILAIAN DALAM VENTILASI INDUSTRI
VENTILASI UMUM

 Penggantian Udara Per Jam


(Air change per hour)

Rate Ventilasi Umum (general Ventilasi Rate)


= ---------------------------------------------------------------
Luas Ruangan x Tinggi Ruangan

Tabel 1, dipakai sebagai dasar perhitungan


pergantian udara/ jam di tempat kerja .
 Lama Setiap Pertukaran Udara

General Volume Ruangan


= ------------------------------------------
Ventilation rate
 Aliran Udara Per Unit Luas Area
(Air flow per unit floor area)

General Ventilation Rate


= ----------------------------------------
Luas Lantai

Tabel 2 menunjukkan apakah hasilnya sudah


sesusai,
 Volume Udara Per Orang
(Air volume per person)

General Ventilation Rate


= ----------------------------------------------
Jumlah Pekerja

Idealnya dapat dilihat pada tabel 3,


Contoh :

Luas lantai (area) = 150 ft2 atau 14 m2


Tinggi ruangan = 10 ft atau 3m
Jumlah pekerja = 10 orang
Rate vent. Umum = 300 cfm atau
8,5 m3/menit
1. Pertukaran udara per menit

8.5 300
= ---------- = 0,2 atau = ------------- = 0,2
14 x 3 150 x 10

Pertukaran udara per jam (60 menit) =


= 0.2 x 60 = 12 kali
Tabel 1 Rate pertukaran aliran udara untuk ventilasi umum
ILO Standar

Pertukaran Meter per


Ruangan /Bangunan aliran udara / Pertukaran
per jam udara
Perumahan 1-6 60 – 10
Perkantoran 2 – 30 30 – 2
Perbengkelan 3 - 20 20 – 3
Auditorium 4 - 30 15 – 2
Garasi / Perbaikan 6 – 30 10 – 2
Laboratorium Kimia 6 - 30 10 – 2
Toilets / Kamar mandi 10 - 30 6–2
Dapur / Perdagangan 10 - 60 6–1
2. Lama (menit) per pertukaran udara

14 x 3 150 x 10
= ----------- = 5 atau = -------------- = 5 mnt
8,5 300
3. Kecepatan aliran udara per ft2 luas
area tempat kerja

300
= ---------- = 2 fpm
150
Tabel 2 : Rate ventilasi umum berdasarkan
luas area/lantai
Ruang, bangunan,
fpm fph
proses
Bangunan Industri -
1 60
Umum
Ruang makan luas 1.5 90
Ruang makan kecil 2 120
Ruang dapur 2 120
Ruang change 2 120
Ruang mandi/toilet 3 180
Ruang pengelasan 50 3000
Ruang abrassee 100 6000
4. Volume udara per pekerja

300
= -------- = 30 cfm
10

Lihat tabel 3
Tabel 3
Recommended Quantities Of Outdoor Air Per Person
cfm/
TYPE OF SPACE OR OCCUPATION
PERSON
High-ceiling space surrounding
5 – 10
Department store, Thethre,
Auditoriums,Room with no smoking

Apartment, Baber shop, Hotel room 10 – 15


Room with light smoking

Cafetaria, General office hospital room


Public dining room, Restaurant 15 – 20
Room with moderate smoking

Room with heavy smoking 20 – 30


Private office

Conference room
30 – 60
Room with heavy smoking
2. SISTEM KELUARAN LOKAL
(Local Exhaust Ventilation)

o Digunakan untuk mengeluarkan kontaminan


sebelum menyebar keruang kerja,
o Didisain untuk mendapatkan keuntungan dari
pergerakan kontaminan sehingga dapat
menangkapnya tanpa menggunakan udara
dalam jumlah besar.
o Sangat berguna untuk mengendalikan bahan
kimia beracun yang menyebar melebihi standar
yang diperkenankan
4 komponen sistem ventilasi keluar lokal,
o Hood (corong penangkap kontaminan),
o Duct (saluran aliran udara yang mengandung
kontaminan),
o Filter (pembersih udara/ perangkap kontaminan),
o Fan (penggerak aliran udara).
4 Komponen Ventilasi keluar lokal,

1. Hood (Corong Penangkap Kontaminan)

• Hood menangkap kontaminan dengan


memanfaatkan pergerakannya dan bersama
udara ditarik kedalam sistem ventilasi

• Faktor yang mempengaruhi disain dan lokasi


hood adalah
o jenis kontaminan (debu, fumes, uap & gas),
o kecepatan dan arah keluaranya aliran udara.
 Untuk debu yang besar dan berat terlepas
dengan kecepatan tinggi (grinding dust),
hood harus diposisikan searah dengan
pergerakan parikel.

 Kecepatan aliran udara untuk merangkap


kontaminasi (capture velocity) yang
dipersyaratkan adalah :
 100 feet per minute (fpm) utk uap dan gas
 200 fpm untuk debu yang agak berat
2. Duct (Saluran Udara Pengangkut
Kontaminan)
 Digunakan untuk tempat aliran udara yang
mengangkut kontaminan dan membawanya
keperalatan pembersih,
 Kecepatan aliran dalam duct (transport
velocity) harus cukup tinggi guna mencegah
kontaminan mengendap didalam duct,
 Semakin besar/ berat partikel semakin besar
pula transport Velocity yang dibutuhkan,
 Transport velocity adalah :
o 1000 fpm untuk gas dan uap.
o 4000 fpm untuk debu yang agak berat.
3. Filter (Peralatan Pembersih Udara)
 Menangkap/ menyaring kontaminan
sehingga udara yang melewatinya akan
menjadi bersih,
 Peralatan ini ditempatkan sebelum fan,
 Udara bersih diteruskan keluar melalui stack/
cerobong atau di manfaatkan lagi untuk
sirkulasi kedalam ruangan kerja.
 Secara umum ada 2 golongan :
 Pembersih udara yaitu filter udara/ gas
(scrubber),
 Pengumpul debu (dust collector).
4. Fan (Alat pengerak udara)
 Bertugas menarik udara melakukan sistem
ventilasi mulai dari Hood sampai dikeluarkan
melalui cerobong.
 Menghasilkan tekanan udara dalam bentuk
kecepatan aliran udara membawa kontaminan,
mengatasi resistensi dalam saluran udara
sepanjang Hood sampai cerobing.

Setiap elemen harus didisain secara spesifik menurut


jenis kontaminan & harus dipelihara dengan baik,
agar kondisinya siap untuk pekerjaan pembersihan
kontaminan,
PROGRAM PENGENDALIAN DENGAN
SISTEM VENTILASI

 Perlu inspeksi dan pengetesan secara


berkala,
 Pelatihan rutin perlu dilakukan,
 Prosedur operasi darurat harus disiapkan.
 semuanya dipadukan dalam program
pengendalian sistem ventilasi.
Beberapa faktor perlu dipertimbangkan

o Standar dan prosedur untuk operasi


o Inspeksi teratur mgg/ bln tergantung tingkat racun.
o Membersihkan tabung pengendapan secara teratur
dan terjadwal.
o Menempatkan prosedur operasi dan keadaan darurat
di tempat kerja.
o Pemeliharaan secara teratur.
o Latihan terhadap operator.
o Gunakan APD bila diperlukan.
o Bila mungkin lakukan pem. kesehatan berkala.
o Buat prosedur darurat (emergency plan).
o konsultasi dengan dinas pemadam kebakaran.
DAFTAR PERIKSA UNTUK INSPEKSI SISTEM VENTILASI DITEMPAT KERJA
TEMPAT/ UNIT KERJA : …………………… TANGGAL……………………..

Beri tanda  = Baik X = Tidak baik

KETERANGAN HASIL CATATAN

Kerja duct / Perpipaan (tdk rusak/ tdk karatan/ tdk tertutup)


Damper (kondisi, setting)
Hasil (kondisi, efisensi. test asap)
Pintu Inspeksi (rusak, terbuka, dipindah)
Pengumpul debu/ kotak pengumpul (saringan, kotak
settling)
Sirip kipas (putaran, arah, kondisi, kebisingan)
Motor pengggerak (oily / lubrikasi/ kondisi)
Sistem pelistrikkan
Tali kipas (putus, slip/ longgar)
Pengetesan konstaminan
Tekanan statis dalam duct
Lubang keluar / outlet, stack
Sistem keseimbangan (blast gate, damper)
Pemeliharaan (3 bln sekali)
Konstruksi (panduan tersedia di tempat kerja/ up dated)
Inspektor pertama yang melakukan pemeriksaan
ASOSIASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai