1. Aliran udara
Perbedaan tekanan udara pada dua buah titik
(tempat),menyebabkan aliran udara dari tempat
yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan
rendah.
4. Gravitasi
Karena adanya gravitasi benda dan kesalahan
penempatan perlengkapan ventilasi (duct) menyebabkan
kontaminan tertumpuk disalahsatu sudut ruangan
(kontaminan lebih berat dari udara atau sebaliknya).
Ventilasi MENURUT PROSESNYA,
1. Ventilasi alam (natural)
2. Ventilasi buatan (mekanikal).
o Mengendalikan temperatur
o Mengendalikan kelembaban ruangan,
o Mengeluarkan bebauan, bahan beracun
yang konsentrasinya rendah
o Mengeluarkan micro organisme yang
lepas dari carpet, panel-panel, furniture,
atau dari manusia pekerja.
Persyaratan penggunaan Ventilasi Umum.
Maksud :
Untuk memelihara kualitas udara ruang kerja agar
Selalu dalam kondisi yang sehat dan nyaman.
Tujuan :
• Menyediakan oksigen dan udara segar
• Mencegah CO2 > 0,5 %
• Mengeluarkan bau2 an & asap rokok
• Mengendalikan panas.
• Mengatur kelembaban.
PERSYARATAN VENTILASI UMUM
• Cukup O2 (20.09 %)
• Menjaga CO2 dibawah NAB
• CO Nihil
• Bau-bauan dan asap rokok tidak tercium.
• Tidak panas (suhu antara 22 – 28o C).
• Kelembaban ruangan 40-60% (Kep Men
Kes No. 1405 tahun 2004)
PARAMETER VENTILASI UMUM :
8.5 300
= ---------- = 0,2 atau = ------------- = 0,2
14 x 3 150 x 10
14 x 3 150 x 10
= ----------- = 5 atau = -------------- = 5 mnt
8,5 300
3. Kecepatan aliran udara per ft2 luas
area tempat kerja
300
= ---------- = 2 fpm
150
Tabel 2 : Rate ventilasi umum berdasarkan
luas area/lantai
Ruang, bangunan,
fpm fph
proses
Bangunan Industri -
1 60
Umum
Ruang makan luas 1.5 90
Ruang makan kecil 2 120
Ruang dapur 2 120
Ruang change 2 120
Ruang mandi/toilet 3 180
Ruang pengelasan 50 3000
Ruang abrassee 100 6000
4. Volume udara per pekerja
300
= -------- = 30 cfm
10
Lihat tabel 3
Tabel 3
Recommended Quantities Of Outdoor Air Per Person
cfm/
TYPE OF SPACE OR OCCUPATION
PERSON
High-ceiling space surrounding
5 – 10
Department store, Thethre,
Auditoriums,Room with no smoking
Conference room
30 – 60
Room with heavy smoking
2. SISTEM KELUARAN LOKAL
(Local Exhaust Ventilation)