Analysis
Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung
2014
#NPW 2014 1
Tujuan Ventilasi Tambang
Memberikan/menyediakan udara segar ke dalam
tambang untuk kebutuhan manusia/ pekerja dan
kegiatan yang berlangsung di dalam bukaan tambang
bawah tanah.
Mengatur peredaran udara, dengan cara:
melarutkan dan memindahkan gas-gas berbahaya
dan/atau beracun,
mengurangi jumlah debu di dalam aliran udara,
dan
mengatur panas dan kelembaban udara.
10/22/2014 NPW 2
CARA KERJA SISTEM
VENTILASI TAMBANG
10/22/2014 NPW 3
Sistem Ventilasi Alami
Pada sistem ventilasi alami, udara akan mengalir secara alamiah ke dalam
tambang karena perbedaan temperatur dan tekanan kedua ujung lubang bukaan
yang elevasinya berbeda.
Kemampuan sistem ini terbatas hanya untuk lubang bukaan yang sederhana (tidak
bercabang-cabang) dan dangkal.
Pada sebuah tambang dengan keluaran jumlah gas berbahaya yang sedikit,
adakalanya tujuan ventilasi dapat tercapai hanya dengan mengandalkan ventilasi
alami.
Gaya penggerak untuk terjadinya ventilasi alami adalah adanya perbedaan
ketinggian (elevasi) pada jalur angin di dalam jaringan ventilasi, serta adanya beda
temperatur udara di lokasi-lokasi di dalam lorong.
Karena hal tersebut, maka untuk sebuah jaringan ventilasi yang datar (tak memiliki
beda ketinggian), ventilasi alami tidak akan terjadi.
10/22/2014 NPW 4
Sistem Ventilasi Alami
10/22/2014 NPW 5
Sistem Ventilasi Alami
10/22/2014 NPW 6
Analysis by Density-Difference-
Based Methods
• ln (p2/p1) = L/RT … (p1 and p2 are absolute
pressure top and bottom column,
respectively)
• Pn = (p2 – p3) … (p2 and p3 are absolute
pressure at the bottom of two column)
#NPW 2014 7
Analysis by Density-Difference-
Based Methods
• Pn = gL (wd – wu) ..(wd – wu are average
specific weight (kg/m3) downcast and upcast
columns)
• Pn = ((Tu – Td)/T) wgL … (T is average dry bulb
temperature)
• Pn = 3.484 PbL ((1/Td) – (1/Tu)) …(Pb atm
pressure at the middle point of column)
• Pn = 44 Pa/10oC/100 m …(rule of thumb)
#NPW 2014 8
Analysis by Thermodynamics
• Pn = p1 ((T2/T1) (L/R td) – (T3/T4) (L/R tu) ) … (R
universal gas constant, t temperature
changes )
• Plotting indicator diagram (p – v diagram)
#NPW 2014 9
Quantity of Natural Flow
• Qn = (Pn *A3/(K*per* (L + Le))^0.5
#NPW 2014 10
Sistem Ventilasi Mekanis
10/22/2014 NPW 11
Sistem Isap (Exhaust System)
kipas angin utama (main fan) diletakkan pada jalan udara keluar (return airway).
Dengan adanya isapan mesin angin tersebut maka tekanan udara didalam
tambang akan mengecil, sehingga udara dari luar tambang yang bertekanan lebih
besar akan masuk ke dalam tambang.
Setelah melalui tempat-tempat kerja dimana udara telah mengandung debu,
maka udara tersebut menjadi kotor dan diisap oleh mesin angin untuk dialirkan
keluar tambang.
Keuntungan ventilasi sistem isap secara umum ialah:
Jalan udara masuk (intake air) dapat digunakan sebagai jalan angkutan manusia
dan material utama.
Adapun kerugiannya adalah:
Kurang efektif bila digunakan untuk maksud mengencerkan atau
menghilangkan gas-gas yang ada dalam tambang.
10/22/2014 NPW 12
Sistem Hembus (Blower System)
10/22/2014 NPW 13
Sistem Ventilasi Keseluruhan
paralel
series
10/22/2014 NPW 14
Sistem Ventilasi Lokal
10/22/2014 NPW 17
Elemen Sistem Ventilasi
Udara bersih masuk ke dalam sistem ventilasi melalui satu atau lebih downcast
shaft, drifts (slope, adit), atau melalui koneksi lainnya ke permukaan.
Aliran udara melalui jalan masuk udara (intake airways) ke area permuka kerja
atau tempat dimana polutan banyak terkumpul disuatu tempat sehingga
membutuhkan penambahan udara bersih. Polutan sudah termasuk debu dan
campuran dari berbagai macam gas yang berpotensi menimbulkan bahaya
termasuk gas beracun atau gas yang mudah terbakar, panas, kelembaban, dan
radiasi.
Udara kotor yang sudah bercampur gas dibuang keluar melalui jalan utama udara
keluar (return airways).
Konsentrasi gas pengotor dalam udara tidak boleh melampaui nilai ambang batas
yang telah ditetapkan oleh pemerintah sehingga manusia aman melalui seluruh
bagian sistem ventilasi termasuk return airways.
Return air akan dibuang ke permukaan melalui satu atau lebih upcast shaft, atau
melalui drift miring atau mendatar.
10/22/2014 NPW 18
Kipas Angin (Fan)
Kipas angin utama (main fan) baik tunggal maupun
kombinasi, menangani semua udara yang masuk ke dalam
sistem ventilasi.
Kipas angin utama biasanya ditempatkan di permukaan.
kipas angin utama sistem isap (exhaust) bila dipasang di
permukaan pada jalur upcast shaft,
kipas angin utama sistem hembus (forcing/blower) apabila
dipasang di permukaan jalur downcast shaft atau main
intakes.
Karena ada tambahan bahaya gas dan debu yang keduanya
dapat menyebabkan ledakan, pengaturan ventilasi untuk
tambang batubara lebih ketat dibandingkan tambang lainnya.
Di banyak negara, kipas angin utama untuk tambang
batubara harus ditempatkan di permukaan dan tidak boleh
berada lurus dengan jalur ledakan untuk melindungi main fan
manakala terjadi ledakan.
10/22/2014 NPW 19
FAN
10/22/2014 NPW 20
10/22/2014 NPW 21
Centrifugal fan
Axial fan
10/22/2014 NPW 22
Pipa Udara (Duct)
10/22/2014 NPW 23
Stopping
Pada saat tambang sedang dalam tahap development maka
memungkinkan dibuat sambungan antara intakes dan return.
Ketika sambungan ini sudah tidak dipergunakan lagi baik untuk
akses jalan maupun ventilasi, maka sambungan ini harus ditutup
menggunakan stopping untuk mencegah terjadinya arus pendek
aliran udara.
Stopping dapat dibuat dari batu, blok beton, atau blok kayu tahan
api.
Stopping berbahan baja hasil dari pabrikan pun telah banyak
tersedia.
Stopping harus benar-benar mengunci pada seluruh bagian atap,
lantai, dan dinding, terutama jika strata gas atau pada tambang
batubara yang memungkinkan terjadi swabakar.
10/22/2014 NPW 24
Seals
Kebocoran dapat dikurangi dengan melapisi bagian
permukaan stopping yang mengalami tekanan tinggi
menggunakan sealant material dan juga pada bagian-
bagian sekeliling samping stopping yang memerlukan
pelapisan.
Untuk batuan samping yang lemah atau strata yang
aktif secara kimiawi, maka diperlukan pelapisan batuan
samping sampai beberapa meter dibelakang stopping
untuk memastikan bahwa stopping benar-benar kuat
dan tidak bocor. Seluruh bagian stopping harus tahan
api dan tidak menghasilkan gas beracun ketika dikenai
panas.
10/22/2014 NPW 25
Explosion Proof Stopping
10/22/2014 NPW 26
Regulator
Ketika terdapat perbedaan tekanan
antara dua sisi aliran, pada sisi
bertekanan rendah, terjadi aliran
konvergen ditengah orifice.
Luas daerah ini disebut “vena
contracta”
Perbandingan antara vena contracta Roller Door Regulator
dan luas mulut regulator disebut Louvre Regulator
koefisien kontraksi.
Cc = Ac / Ar
2Ps 1
Q Cc C-Section (Drop Board Type) Regulator
1 N2
10/22/2014 NPW 28
Air Crossing Using G.I. Sheeting
10/22/2014 NPW 29
Air Crossing Using Bricks
10/22/2014 NPW 30
Safety Chamber
Safety Chamber
10/22/2014 NPW 33
Aliran udara tambang bawah tanah
10/22/2014 NPW 34
Jalan Utama Keluar Udara (Return Airways)
Detektor methan yang dipasang harus secara otomatis dapat memutuskan arus
listrik pada peralatan dipermuka kerja dan jalan utama udara masuk dan atau
keluar ketika konsentrasi methan telah melampaui 2%.
10/22/2014 NPW 35
SISTEM
PENAMBANGAN
BAWAH TANAH
10/22/2014 NPW 36
UNDERGROUND EXCAVATION
10/22/2014 NPW 37
Room and Pillar
#NPW 2014 39
#NPW 2014 40
#NPW 2014 41
Layout Longwall Mining
#NPW 2014 42
Ambrukan yang terkontrol pada longwall mining
#NPW 2014 43
#NPW 2014 44
#NPW 2014 45
#NPW 2014 46
Longwall
Metode ini menggunakan lubang mendatar, terutama digunakan untuk penambangan
batubara tetapi dapat juga digunakan untuk penambangan non logam dan logam.
penambangan dilakukan setelah terlebih dulu membuat 2 buah lorong penggalian pada
suatu blok lapisan batubara.
Lorong yang satu terhubung dengan jalan udara utama (main shaft intake), berfungsi
untuk menyalurkan udara segar serta untuk pengangkutan batubara. Lorong ini sebut
dengan main gate.
10/22/2014 NPW 48
IKESHIMA
2 jalur udara vertikal
2 jalur udara miring
HIKISHIMA
2 jalur udara vertikal
Ventilasi lokal
Masker sebagai
APD standar
10/22/2014 NPW 54
Sumber: Video Pelatihan Ventilasi JCOAL
Skema Tambang Bawah Tanah (Hartman, 1987)
10/22/2014 NPW 55
#NPW 2014 56
Shrinkage Stoping
Main Fan
Underground Mine Layout
CURB 1 of PT Aneka Tambang
Pongkor-Gold Mine (2006)
Main Fan
RC IV
Kubang Cicau Mine
Main Sump
L.690
MHL L:500
10/22/2014 NPW 61
Sublevel Stoping
10/22/2014 NPW 62
Sumber: Hartman, 1987
Block Caving
suatu cara penambangan yang dimulai dengan membuat suatu undercut terhadap
suatu blok endapan bijih. Untuk membuat awal runtuhan berjalan lancar, maka
undercut sebaiknya dibuat antara 2,5 – 6m tingginya. Sebelum undercut
diruntuhkan, harus disangga dulu memakai pillar dan ketika pillar ini dibuang maka
blok akan runtuh perlahan-lahan.
10/22/2014 NPW 64
10/22/2014 NPW 65
#NPW 2014 66
#NPW 2014 67
#NPW 2014 68
#NPW 2014 69
#NPW 2014 70
#NPW 2014 71
#NPW 2014 72
#NPW 2014 73
#NPW 2014 74
#NPW 2014 75
#NPW 2014 76
#NPW 2014 77
#NPW 2014 78
#NPW 2014 79
#NPW 2014 80
#NPW 2014 81
#NPW 2014 82
Numerical Methods
#NPW 2014 83
#NPW 2014 84
#NPW 2014 85
#NPW 2014 86
#NPW 2014 87
#NPW 2014 88
#NPW 2014 89
#NPW 2014 90
#NPW 2014 91
#NPW 2014 92
#NPW 2014 93
#NPW 2014 94
Contoh program simulasi jaringan ventilasi
#NPW 2014 95
Contoh program
simulasi jaringan
ventilasi
VENTSIM
#NPW 2014 96
Pressure Losses Equations
Pt = Ps + Pv
where
Pt = total pressure (Pa),
Ps = static pressure (Pa),
Pv = dynamic pressure (Pa)
Pv= (v2)/2
where = air mass density (kg/m3), v = air velocity (m/s)
#NPW 2014 98