Pertimbangan
Rasio daya
Daya dorong kecepatan dan
terhadap
dihasilkan di nosel ketinggian
berat
pengoperasian
Propulsive Duct
Ca = kecepatan udara masuk, yang sama dan berlawanan arah dengan arah maju pesawat.
Cj = kecepatan udara keluar yang sebelumnya dipercepat oleh power unit (turbin gas).
m = aliran massa udara.
Daya dorong netto yang dihasilkan karena perubahan momentum : F = m (Cj – Ca)
Dimana :
mCj = gross momentum thrust
mCa = intake momentum drag
• Jika gas buang tidak terekspansi sampai tekanan pa dalam propulsive duct, tekanan pj lebih besar dari pa, maka
ada tekanan dorong tambahan yang digunakan terhadap luasan keluaran Aj yaitu :
Aj (pj - pa).
• Sehingga net thrust merupakan jumlah dari momentum thrust dan pressure thrust:
F = m(Cj – Ca) + Aj (pj - pa)
• Dari persamaan ini dapat dijelaskan bahwa diperlukan daya dorong yang dapat diperoleh dengan mendisain
engine yang menghasilkan masing-masing kecepatan panjaran yang tinggi (high velocity jet) dari massa aliran yang
kecil (low mass flow) atau kecepatan pancaran yang rendah dari massa aliran yang besar.
• Efisiensi propulsi dapat didefinisikan sebagai perbandingan energi propulsi yang berguna (useful) atau daya
dorong (thrust power) terhadap jumlah energi tersebut dan energi kinetik jet yang tidak berguna (unuseful).
Turbojet engine
schematic and
accompanying ideal T–s
diagram.
Pada diagram T-s:
• Proses a-1: peningkatan tekanan yang
terjadi dalam difuser karena kecepatan
udara berkurang secara isentropik.
• Proses 1-2: kompresi isentropik.
• Proses 2-3: penambahan panas pada
tekanan konstan.
• Proses 3-4: ekspansi isentropik melalui
turbin dimana menghasilkan kerja.
• Proses 4-5: ekspansi isentropik melalui
Other examples of aircraft engines. (a) Turboprop.
nosel dimana kecepatan meningkat dan (b) Turbofan. (c) Ramjet
tekanan berkurang.
• Gas pembakaran meninggalkan turbin pada tekanan yang lebih besar dari tekanan atmosfir dan
ekspansi melalui nosel sampai kecepatan tinggi sebelum keluar ke lingkungan. Perubahan keseluruhan
kecepatan gas relatif terhadap engine dengan meningkatnya gaya propulsi atau daya dorong (thrust).
• Beberapa turbojet dilengkapi dengan afterburner seperti pada gambar. Ini adalah bagian reheat dimana
bahan bakar diinjeksikan ke dalam gas yang keluar dari turbin kemudian dibakar menghasilkan
temperatur yang lebih tinggi pada inlet nosel. Kecepatan gas keluar nosel yang lebih tinggi akan
meningkatkan thrust.
• Sehingga:
g R = c p ( g - 1)
Maka dapat ditulis :
Temperatur stagnasi dalam Ma :
PROPELLING NOZZLES
Fluida kerja diekspansikan untuk mendapatkan
kecepatan jet yang tinggi.
Antara turbine exit dan propelling nozzle ada jet
pipe yang jaraknya ditentukan oleh letak engine
pada pesawat.
Propelling nozzles system Untuk meningkatkan daya dorong atau thrust
diperlukan afterburner yang prinsipnya sama
dengan ‘reheating’.
Simple jet engine : singgle nozzle
Turbo fan engine : dua nosel, untuk aliran panas dan dingin.
• Penggunaan nosel konvergen lebih menguntungkan dari pada nosel konvergen-divergen karena
daya dorong yang dihasilkan lebih besar, terjadi gelombang kejutan (shock wave) pada bagian
divergen sehingga efisiensi lebih rendah.
• Keuntungan yang lain adalah:
v variabel area, adalah penting bila tidak menggunakan afterburner. Gambar a dibawah
menunjukkan metode ‘iris’ dan ‘central plug’ untuk mencapai variasi propelling nozzle area.
v thrust reverser, untuk mengurangi panjang runway yang diperlukan pada saat landing, biasanya
pada pesawat sipil.
v noise suppresion, kebanyakan jet noise disebabkan pencampuran fluida panas dengan udara
dingin atmosfir, dan intensitasnya berkurang karena kecepatan jet berkurang. Jet noise pada
turbofan lebih rendah dari simple turbo jet. Jet noise level dapat diperkecil dengan mempercepat
proses pencampuran dan ini secara normal tercapai dengan memperbesar luas permukaan
aliran jet seperti pada gambar b.
Gambar diagram T-s menunjukkan proses
isentropik dan real.
M5 = 1 :
Optimasi Siklus Turbo Jet
Variation of thrust and SFC with Mach number and altitude for typical turbojet engine
• Variasi gaya dorong dan SFC dengan perubahan ketinggian dan angka Mach, untuk
turbojet sederhana yang beroperasi pada kecepatan putar maksimumnya,
ditunjukkan pada gambar.
• Dapat dilihat bahwa daya dorong menurun secara signifikan dengan meningkatnya
ketinggian, karena penurunan tekanan dan kerapatan udara sekitar, meskipun daya
dorong spesifik meningkat dengan ketinggian karena efek menguntungkan dari
suhu asupan yang lebih rendah.
• Konsumsi bahan bakar spesifik, bagaimanapun, menunjukkan beberapa
peningkatan dengan meningkatnya ketinggian.
• Referensi pada gambar menunjukkan bahwa dengan peningkatan bilangan Mach
pada ketinggian tetap, daya dorong awalnya menurun, karena meningkatnya
hambatan momentum, dan kemudian mulai meningkat karena efek
menguntungkan dari rasio tekanan ram; pada bilangan Mach supersonik,
peningkatan daya dorong ini cukup besar.
Turbofan Engine
• Mesin turbofan awalnya adalah untuk meningkatkan efisiensi propulsi mesin jet dengan mengurangi
kecepatan jet rata-rata, terutama untuk operasi pada kecepatan subsonik tinggi.
• Namun, segera terlihat bahwa kecepatan jet yang lebih rendah juga menghasilkan lebih sedikit
kebisingan jet, faktor penting ketika sejumlah besar pesawat jet memasuki layanan komersial.
• Dalam turbofan sebagian dari aliran total melewati bagian kompresor, ruang bakar, turbin dan nosel
sebelum dikeluarkan melalui nosel terpisah seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah.
• Jadi gaya dorong terdiri dari dua komponen, dorong aliran dingin (atau kipas) dan dorong aliran panas.