1. Mean Effective Pressure 2. Torque And Power 3. Dynamometers 4. Air-Fuel Ratio (AFR) and Fuel-Air Ratio (FAR)
mengekspresikan kerja yang dihasilkan dalam satu siklus dibagi dengan volume silinder mesin tsb. Hasil dari parameter ini akan berdimensi gaya tiap satuan luas atau disebut Mean Effective Pressure (MEP).
= W/Vd
Keterangan : W = Kerja pada satu putaran w = kerja spesifik pada satu putaran Vd = Displacement Volume
Grafik Hubungan Kecepatan mesin (RPM), Torsi (N), dan Power (kW)
3. Dynamometers
Dalam dunia otomotif, dynamometer atau kependekannya "dyno" , adalah alat yang digunakan untuk mengukur torsi, rpm dan power yang dihasilkan sebuah
3. Dynamometers
1. Engine dynamometer Untuk jenis ini , mesin yang akan diuji dilepas dari rangkanya dan dipasang
3. Dynamometers
2. Chassic Dynamometer Jenis dynamometer dimana mesin yang akan di uji tidak dilepas dari rangka mesin tersebut. Jenis ini banyak digunakan untuk mengukur tenaga mesin efektif mesin mobil, truk, motor dan lain lain.
3. Dynamometers
Hydraulic Dynamometer
Bensin : 1 liter
14,7 : 1
campuran udara dan bensin secara teoritis yang dibutuhkan mesin sesuai kondisi kerjanya.
KONDISI KERJA MESIN AIR FUEL RATIO
1 :1
5:1 11 : 1 12 13 : 1
Akselerasi
Putaran max ( beban penuh ) Pemakaian ekonomis
8:1
12 13 : 1 16 18 : 1
dalam silinder mesin dinyatakan dengan = ( lamda ) = jumlah udara masuk Jumlah syarat udara menurut teori = 1 Jumlah udara masuk ke dalam silinder mesin sama dengan jumlah syarat udara dalam teori < 1 jumlah udara yang masuk lebih kecil dari jumlah syarat udara dalam teori, pada situasi ini mesin kekurangan udara, campuran gemuk, dalam batas tertentu dapat meningkatkan daya mesin > 1 jumlah udara yang masuk lebih banyak dari syarat udara secara teoritis, saat ini mesin kelebihan udara, campuran kurus dan daya kurang. > 1,2 dalam situasi seperti ini campuran bensin dan udara sangat kurus sehingga pembakaran berkemungkinan tidak dapat terjadi pada tempat yang lebih luas.
6. Engine Efficiency
Definisi hubungan antara energi total yang terkandung di dalam bahan bakar dengan energi yang digunakan untuk menghasilkan kerja.
6. Engine Efficiency
Waktu yeng terdapat dalam pembakaran sangatlah pendek oleh karena itu tidak semua bahan bakar bercampur dengan oksigen sehingga terdapat bahan bakar dalam jumlah yang kecil tidak ikut terbakar. Efisiensi pembakaran digunakan untuk menghitung fraksi dari bahan bakar yang terbakar yang terdapat dalam rumus berikut :
6. Engine Efficiency
Dimana : W = kerja dalam satu siklus = power = massa bahan bakar = laju aliran massa = kalor bahan bakar = efisiensi bahan bakar
6. Engine Efficiency
Efisiensi termal dapat dibedakan menjadi :
1. indicated termal yang memilki efisiensi antara 50%-60% 2. brake termal yang biasanya memilki efisiensi 30% karena efisiensi termal dibagi menjadi dua, maka
= efisiensi mekanik
6. Engine Efficiency
beberapa alat yang dapat meningkatkan efisiensi mesin
7. Volumetric Efficiencies
Pengertian umum Rasio volume udara yang masuk ke dalam silinder Pengertian khusus Untuk mesin berbahan bakar cair, seperti mesin diesel, volumetrik efisiensi adalah rasio volume udara yang ditarik ke dalam silinder piston perpindahan. Untuk bahan bakar gas mesin, seperti mesin bensin dengan karburator, tubuh throttle, atau port injeksi, efisiensi volumetrik didasarkan pada jumlah bahan bakar dan udara yang ditarik ke dalam silinder
7. Volumetric Efficiencies
Semakin banyak jumlah udara berarti semakin banyak bahan bakar yang dapat dibakar sehingga energi yang dihasilkan lebih besar. Maka rumus volumetric efficiency dapat ditulis :
Dimana : = efisiensi volumetris = volume displacement = massa jenis udara = massa udara yang masuk = laju aliran massa n = jumlah revolusi/ putaran tiap siklus N = kecepatan mesin
7. Volumetric Efficiencies
Cara meningkatkan efisiensi volumetris : Dengan penggunaan satu katup atau lebih
Mesin multi-katup menggabungkan dua atau lebih katup yang ukurannya lebih kecil daripada satu katup, katup besar memiliki berat yang lebih kecil.
Porting yaitu merampingkan pelabuhan aliran (port) yang dan
dilakukan dengan bantuan air flow bench untuk pengujian. Pemberian alat tambahan berupa turbo, supercharger atau turbocharger
7. Volumetric Efficiencies
7. Volumetric Efficiencies
Volumetrik efisiensi di atas 100% dapat dicapai dengan menggunakan induksi
paksa seperti supercharging atau turbocharging. Dengan tuning yang tepat, efisiensi volumetrik di atas 100% juga dapat dicapai dengan alami-disedot mesin. Batas untuk disedot secara alami-mesin adalah sekitar 137%. Batas ini dapat dicapai dengan mesin DOHC (Dual Over Head Cams) dimana terdapat empat katup per silinder.
supercharger
mesin DOHC
7. Volumetric Efficiencies
Dapat dilihat bahwa semakin besar aliran udara yang masuk semakin besar pula kecepatan yamg dihasilkan