Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM FISIKA II

(FLUIDA PIPA KACA)

Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa : Ristu Indra Kurniawan
NIM : 225021
Semester : II (Dua)
Prodi : S1 Teknik Mesin
Tanggal Percobaan : Selasa, 4 Juli 2023
Nama Dosen : Fatimah Nur Hidayah .,M.Si

LABORATORIUM PENGUKURANTEKNIK MESIN SEKOLAH TINGGI


TEKNOLOGI WARGA SURAKARTA 2023
. Raya Solo-Baki Km 2, Kwarasan, Solo Baru, Sukoharjo Telp. 0271-621176,
0271-621178, Fax. 0271-621178

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..2

BAB I Pendahuluan……………………………………………………………..3

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….3


1.2 Tujuan……………………………………………………………………...4

BAB II Tinjauan Pustaka………………………………………………………..5

2.1 Dasar Teori………………………………………………………………...5

BAB III Metode Praktikum……………………………………………………..6

3.1 Waktu dan Tempat…………………………………………………………6


3.2 Alat dan Bahan…………………………………………………………….6
3.3 Prosedur Penelitian dan Cara Kerja…………………………………….....6

BAB IV Hasil dan Pembahasan…………………………………………………7

4.1 Hasil Data……………………………………………………………………...7

4.2 Pembahasan…………………………………………………………………..10

BAB V Penutup…………………………………………………………………12

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………….12
5.2 Saran……………………………………………………………………...13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………14

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan kita dapat menelaah
sifatnya dengan menggunakan konsep mekanika partikel. Untuk memudahkan
dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang
konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan
volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).Dalam
kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan dengan fluida dinamis
ini. Apabila fluida mengalami gaya geser maka akan siap untuk mengalir.
Percobaan ini didasari oleh percobaan – percobaan sebelumnya dan untuk
membuktikan percobaan – percobaan dari Newton yang lebih dikenal
denganhukum Newton, dimana kekentalan zat cair menyebabkan terbentuknya
gaya-gayageser antara dua elemen zat cair. Keberadaan kekentalan ini
menyebabkanterjadinya kehilangan tenaga selama pengaliran atau diperlukan
energi untuk menjamin adanya aliran.
Selain dari percobaan Newton, percobaan ini juga mengacu pada persamaan
Bernaulli dimana percobaan ini merupakan perkembangan dari percobaan
Newton. Setiap aliran melalui pipa atau aliran fluida atau saluranterbuka
melalui sekeliling suatu objek akan senantiasa menimbulkan
hambatandisebabkan gesekan antara fluida dan permukaan didalam pipa, alat
saluranterbuka atau objek yang bersentuhan dengan aliran fluida. Gesekan
inimenimbulkan kerugian energi mekanis yang menyebabkan penurunan
tekananresultan dari hambatan viskos (Viskos Drug) dan aliran turbulen.

1.2 Tujuan
a. Menenutukan massa jenis zat cair dengan menggunakan gelas dan pipa
kaca.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTTAKA

2.1 Dasar Teori


Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air
dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras
atau seluruh zat padat tidak digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir.
Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu
dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu
tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas
juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain.
Fluida memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Fluida dimanfaatkan manusia dalam penerbangan, perkapalan, dongkrak hidrolik
dan lain-lain. Semua teknologi tersebut tidak bisa lepas dari konsep fluida statis
maupun dinamis. Misalnya saja pesawat, pesawat memanfaatkan gerak angin untuk
terbang di udara. Selain agar bisa terbang, angin juga dimanfaatkan agar bahan
bakar yang digunakan dapat dipangkas. Desainer model pesawat terbang berlomba-
lomba mendesain sayap pesawat yang dapat memanfaatkan gerak dari angin dengan
sebaik mungkin. Mengingat sangat dibutuhkannya fluida dalam membantu
kehidupan manusia di masa yang akan datang maka perlu untuk mempelajari
konsep fluida agar dapat terciptanya teknologi yang lebih berguna di kemudian
hari. Tujuan dari praktikum ini adalah agar dapat memahami dan melakukan
perhitungan yang berkaitan dengan beberapa fenomena fluida.

(Gambar 2.1 fluida pipa kaca)

4
A. Hukum Bernoulli Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam
mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida,
peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunana
tekanan pada aliran terebut. Prinsip ini merupakan penyerdehanaan dari
persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energy pada
suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah
energy di titik lain pada jalur aliran yang sama. Secara sederhana, secara
umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku
untuk aliran yang tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang
lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow). Aliran
tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang
aliran tersebut. Bentuk untuk aliran fluida tak-termampatkan adalah
sebagai berikut:

Maka :
𝝆𝟏 = 𝝆𝟐
𝝆𝟏 . 𝒈. 𝒉𝟏 = 𝝆𝟐 . 𝒈. 𝒉𝟐
𝝆𝟏 𝒉𝟏
𝝆𝟐 =
𝒉𝟐
Keterangan:
ρh = Tekanan zat cair
ρ2 = Massa jenis minyak
h = Tinggi Air pada gelas ukur h1 = Tinggi air pada pipa
h = Tinggi minyak pada pipa
2

5
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Waktu dan tempat Praktikum Fisika Dasar II “Fluida PIPA KACA” pada
Selasa, 4 juli 2023 pukul 13.00 – 15.00 WIB yang bertempat di Laboratorium
Pengukuran STT Warga Surakarta.

3.2 Alat dan Bahan


1. Gelas beker/ukur
2. Sedotan
3. Penggaris
4. Minyak goreng
5. Air putih

3.3 Prosedur dan Alur Penelitian


Berikut ini merupakan prosedur dan langkah-langkah yang akan dilakukan
pada praktikum ini yaitu:
1. Isi gelas ukur dengan air setinggi 10cm
2. Isi gelas ukur ke 2 dengan minyak sebanyak 5cm (tinggi minyak harus
lebih rendah dari pada tinggi air)
3. Masukan pipa kaca pada gelas ukur yang berisi minyak
4. Tutup pipa kaca bagian atas dengan ibu jari
5. Masukan pipa kaca tersebut kedalam gelas ukur yang berisi air
6. Ukur tinggi air dalam gelas (h), ukur tinggi air dalam pipa kaca (h1) dan
ukur tinggi minyak dalam pipa kaca (h2)
7. Ulangi percobaan sebanyak lima kali
8. Lengkapi tabel hasil pengamatan dan hitung massa jenis minyak
Dengan mengikuti prosedur diatas diharapkan praktikum ini dapat
dilakukan dengan lancar.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No h ℎ1 ℎ2 𝜌2 𝑋𝜌2
1 10,7 8 4,4 0,61
gr/𝑐𝑚3
2 10,7 8,3 4,2 0,57
gr/𝑐𝑚3
3 10,7 6 4,5 1,04
gr/𝑐𝑚3
4 10,5 8,5 3 0,66
gr/𝑐𝑚3
5 10,5 8 3,5 0,71
gr/𝑐𝑚3

Dari table diatas mendapatkan 5 hasil yang berbeda-beda disetiap


melakukan pengukuran, maka akan dilakukan perhitungan untuk menentukan
masssa jenis dari susatu zat cair menggunakan persamaan hidrostatis. Berikut
ini perhitungan dari kelima kali percobaan yang telah dilakukan.
1. Percobaan pertama
Diketahui :
Air : 800 ml
Minyak : 400 ml
h : 10,7 cm
ℎ1 𝑎𝑖𝑟 : 8 cm
ℎ2 minyak : 4,4cm
Perhitungan :
ℎ − ℎ1
𝜌2 = 𝜌1
ℎ2

7
10,7 − 8
𝜌2 = 1 𝑥
4,4
𝜌2 = 1 𝑥 0,61
𝜌2 = 0,61 𝑔𝑟/𝑐𝑚3

2. Percobaan kedua
Diketahui :
Air : 800 ml
Minyak : 400 ml
h : 10,7 cm
ℎ1 𝑎𝑖𝑟 : 8,3 cm
ℎ2 minyak : 4,2 cm
Perhitungan :
ℎ − ℎ1
𝜌2 = 𝜌1
ℎ2
10,7 − 8,3
𝜌2 = 1 𝑥
4,2
𝜌2 = 1 𝑥 0,57
𝜌2 = 0,57 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
3. Percobaan ketiga
Diketahui :
Air : 800 ml
Minyak : 400 ml
h : 10,7 cm
ℎ1 𝑎𝑖𝑟 : 6 cm
ℎ2 minyak : 4,5 cm
Perhitungan :
ℎ − ℎ1
𝜌2 = 𝜌1
ℎ2
10,7 − 6
𝜌2 = 1 𝑥
4,5
𝜌2 = 1 𝑥 1,04

8
𝜌2 = 1,04 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
4. Percobaan keempat
Diketahui :
Air : 800 ml
Minyak : 400 ml
h : 10,5 cm
ℎ1 𝑎𝑖𝑟 : 8,5 cm
ℎ2 minyak : 4,5 cm
Perhitungan :
ℎ − ℎ1
𝜌2 = 𝜌1
ℎ2
10,5 − 8,5
𝜌2 = 1 𝑥
3
𝜌2 = 1 𝑥 0,66
𝜌2 = 0,66 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
5. Percobaan kelima
Diketahui :
Air : 800 ml
Minyak : 400 ml
h : 10,5 cm
ℎ1 𝑎𝑖𝑟 : 8 cm
ℎ2 minyak : 3,5 cm
Perhitungan :
ℎ − ℎ1
𝜌2 = 𝜌1
ℎ2
10,5 − 8
𝜌2 = 1 𝑥
3,5
𝜌2 = 1 𝑥 0,71
𝜌2 = 0,71 𝑔𝑟/𝑐𝑚3

9
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu fluida pipa kaca, menggunakan dua zat cair
yaitu air dan minyak goreng. Praktikum zat cair yang dimasukan pada gelas
beker yang berbeda dari air dan minyak. Prinsip praktikum kali ini merupakan
prinsip dasar tekanan hidrostatikk dan perbedaan pada ketinggian dari fluida
zat cair tersendiri. Zat cairan Air yang digunakan untuk praktikum kali ini
sebanyak 800 ml dan minyak yang digunakan sebanyak 400 ml. setelah
dituangkan maka selanjutnya sedotan yang direlasikan sebagai pipa kaca
dimasukan, ujung dari sedotan menyentuh dasar dari permukaan gelas beker.
Kemudian tutup ujung yang lain agar caiaran zat mampu untuk naik untuk
dihiutng zat cair. Setelah menunggu beberapa saat hitunglah ketinggian dari air
dan minyak itu menggunakan penggaris.
Pada percobaan pertama menggunakan air sebanyak 800ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahui menggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
8 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 4,4 cm, dari hasil
yang diperoleh air dan minyak sebanyak 800 ml dan 400 ml mendapatkan hasil
yang berbeda karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua massa zat
cair. Pada percobaan pertama mendapatkan hasil dari perhitungan 0,61 gr/𝑐𝑚3 .
Pada percobaan kedua menggunakan air sebanyak 800 ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
8,3 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 4,2 cm, dari hasil
yang diperoleh air dan minyak goreng sebanyak 800 ml dan 400ml mendaptkan
hasil yang berbedam karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua
massa zat cair. Pada percobaan kedua mendapatkan hasil dari perhitungan 0,57
gr/𝑐𝑚3 .
Pada percobaan ketiga menggunakan air sebanyak 800 ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
6 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 4,5 cm, dari hasil

10
yang diperoleh air dan minyak goreng sebanyak 800 ml dan 400ml mendaptkan
hasil yang berbedam karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua
massa zat cair. Pada percobaan kedua mendapatkan hasil dari perhitungan 1,04
gr/𝑐𝑚3 .
Pada percobaan keempat menggunakan air sebanyak 800 ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
8,5 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 3 cm, dari hasil
yang diperoleh air dan minyak goreng sebanyak 800 ml dan 400ml mendaptkan
hasil yang berbedam karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua
massa zat cair. Pada percobaan kedua mendapatkan hasil dari perhitungan 0,66
gr/𝑐𝑚3 .
Pada percobaan kelima menggunakan air sebanyak 800 ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
8 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 3,5 cm, dari hasil
yang diperoleh air dan minyak goreng sebanyak 800 ml dan 400ml mendaptkan
hasil yang berbedam karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua
massa zat caie. Pada percobaan kedua mendapatkan hasil dari perhitungan 0,71
gr/𝑐𝑚3 .
Dari hasil tersebut dapat digunakan mahasiswa sebagai pembanding dengan
literatur yang bisa dibaca, sehingga mahasiswa dapat membandingkan hasil
praktikum dengan hasail praktikum orang lain. Dari data yang didapat serta
hasil perhitungan menggunkan rumus yang sudah ditentukan selanjutnya dapat
dianalisis mengapa air dan minyak bisa mendapatkan hasil yang berbeda
disetiap pengukurannya, serta mahasiswa dapat menyimpulkan bahwa
ketinggian yang berbeda dikarenakan massa jenis setiap zat pada kelimma zat
cair yang digunakan pada praktikum kali ini memilik massa jenis yang
berbeda-beda. Maka menyebabkan perbedaan ketinggian pada sedotan yang
direlasikan sebagai pipa kaca Ketika melakukan ketinggian.

11
BAB IV
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada percobaan pertama menggunakan air sebanyak 800ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahui menggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
8 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 4,4 cm, dari hasil
yang diperoleh air dan minyak sebanyak 800 ml dan 400 ml mendapatkan hasil
yang berbeda karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua massa zat
cair. Pada percobaan pertama mendapatkan hasil dari perhitungan 0,61 gr/𝑐𝑚3 .
Pada percobaan kedua menggunakan air sebanyak 800 ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
8,3 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 4,2 cm, dari hasil
yang diperoleh air dan minyak goreng sebanyak 800 ml dan 400ml mendaptkan
hasil yang berbedam karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua
massa zat cair. Pada percobaan kedua mendapatkan hasil dari perhitungan 0,57
gr/𝑐𝑚3 .
Pada percobaan ketiga menggunakan air sebanyak 800 ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
6 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 4,5 cm, dari hasil
yang diperoleh air dan minyak goreng sebanyak 800 ml dan 400ml mendaptkan
hasil yang berbedam karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua
massa zat cair. Pada percobaan kedua mendapatkan hasil dari perhitungan 1,04
gr/𝑐𝑚3 . Pada percobaan keempat menggunakan air sebanyak 800 ml dan
minyak sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian
dihitung ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris mendapatkan hasil
dari air 8,5 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 3 cm, dari
hasil yang diperoleh air dan minyak goreng sebanyak 800 ml dan 400ml

12
mendaptkan hasil yang berbedam karena perbedaan dari tekanan hidrostatik
antara kedua massa zat cair. Pada percobaan kedua mendapatkan hasil dari
perhitungan 0,66 gr/𝑐𝑚3 . Pada percobaan kelima menggunakan air sebanyak
800 ml dan minyak sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker,
kemudian dihitung ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris
mendapatkan hasil dari air 8 cm dan ketinggian dari minyak goreng
mendaptkan hasil 3,5 cm, dari hasil yang diperoleh air dan minyak goreng
sebanyak 800 ml dan 400ml mendaptkan hasil yang berbedam karena
perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua massa zat caie. Pada percobaan
kedua mendapatkan hasil dari perhitungan 0,71 gr/𝑐𝑚3 .

5.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum dilaksanakan, peserta lebih fokus dan
memeperhatikan petunjuk atau proses kerja dari cara menerapkan hukum
hidrostatika dan peserta harus melakukan pengamatan pada hasil yang didapatkan
dengan jeli karena praktikum yang dilakukan membutuhkan pengamatan yang jeli.
Sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam pengambilan data.

13
DAFTAR PUSTAKA

Prasetya, E. P. 2022 Laporan praktikum fisika Modul 4 -Fluida 2.


https://www.researchgate.net/publication/357874807_Laporan_Praktikum_
Fisika_I_Modul_4_-Fluida_2. 10 Juli 2023

Ningsih, I, W. 2015. Laporan praktikum fisika “FLUIDA DINAMIS”.


https://intaaanid.blogspot.com/2016/03/laporan-praktikum-fisika-tentang-
fluida.html. 10 Juli 2023

Widanarko, A. 2012. Laporan praktikm mekanika fluida lengkap.


https://www.academia.edu/25130756/LAPORAN_PRAKTIKUM_MEKANIK
A_FLUIDA_LENGKAP. 10 Juli 2023

14

Anda mungkin juga menyukai