Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa : Ristu Indra Kurniawan
NIM : 225021
Semester : II (Dua)
Prodi : S1 Teknik Mesin
Tanggal Percobaan : Selasa, 4 Juli 2023
Nama Dosen : Fatimah Nur Hidayah .,M.Si
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..2
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………..3
4.2 Pembahasan…………………………………………………………………..10
BAB V Penutup…………………………………………………………………12
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………….12
5.2 Saran……………………………………………………………………...13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………14
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Menenutukan massa jenis zat cair dengan menggunakan gelas dan pipa
kaca.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTTAKA
4
A. Hukum Bernoulli Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam
mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida,
peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunana
tekanan pada aliran terebut. Prinsip ini merupakan penyerdehanaan dari
persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energy pada
suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah
energy di titik lain pada jalur aliran yang sama. Secara sederhana, secara
umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku
untuk aliran yang tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang
lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow). Aliran
tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang
aliran tersebut. Bentuk untuk aliran fluida tak-termampatkan adalah
sebagai berikut:
Maka :
𝝆𝟏 = 𝝆𝟐
𝝆𝟏 . 𝒈. 𝒉𝟏 = 𝝆𝟐 . 𝒈. 𝒉𝟐
𝝆𝟏 𝒉𝟏
𝝆𝟐 =
𝒉𝟐
Keterangan:
ρh = Tekanan zat cair
ρ2 = Massa jenis minyak
h = Tinggi Air pada gelas ukur h1 = Tinggi air pada pipa
h = Tinggi minyak pada pipa
2
5
BAB III
METODE PRAKTIKUM
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No h ℎ1 ℎ2 𝜌2 𝑋𝜌2
1 10,7 8 4,4 0,61
gr/𝑐𝑚3
2 10,7 8,3 4,2 0,57
gr/𝑐𝑚3
3 10,7 6 4,5 1,04
gr/𝑐𝑚3
4 10,5 8,5 3 0,66
gr/𝑐𝑚3
5 10,5 8 3,5 0,71
gr/𝑐𝑚3
7
10,7 − 8
𝜌2 = 1 𝑥
4,4
𝜌2 = 1 𝑥 0,61
𝜌2 = 0,61 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
2. Percobaan kedua
Diketahui :
Air : 800 ml
Minyak : 400 ml
h : 10,7 cm
ℎ1 𝑎𝑖𝑟 : 8,3 cm
ℎ2 minyak : 4,2 cm
Perhitungan :
ℎ − ℎ1
𝜌2 = 𝜌1
ℎ2
10,7 − 8,3
𝜌2 = 1 𝑥
4,2
𝜌2 = 1 𝑥 0,57
𝜌2 = 0,57 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
3. Percobaan ketiga
Diketahui :
Air : 800 ml
Minyak : 400 ml
h : 10,7 cm
ℎ1 𝑎𝑖𝑟 : 6 cm
ℎ2 minyak : 4,5 cm
Perhitungan :
ℎ − ℎ1
𝜌2 = 𝜌1
ℎ2
10,7 − 6
𝜌2 = 1 𝑥
4,5
𝜌2 = 1 𝑥 1,04
8
𝜌2 = 1,04 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
4. Percobaan keempat
Diketahui :
Air : 800 ml
Minyak : 400 ml
h : 10,5 cm
ℎ1 𝑎𝑖𝑟 : 8,5 cm
ℎ2 minyak : 4,5 cm
Perhitungan :
ℎ − ℎ1
𝜌2 = 𝜌1
ℎ2
10,5 − 8,5
𝜌2 = 1 𝑥
3
𝜌2 = 1 𝑥 0,66
𝜌2 = 0,66 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
5. Percobaan kelima
Diketahui :
Air : 800 ml
Minyak : 400 ml
h : 10,5 cm
ℎ1 𝑎𝑖𝑟 : 8 cm
ℎ2 minyak : 3,5 cm
Perhitungan :
ℎ − ℎ1
𝜌2 = 𝜌1
ℎ2
10,5 − 8
𝜌2 = 1 𝑥
3,5
𝜌2 = 1 𝑥 0,71
𝜌2 = 0,71 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
9
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu fluida pipa kaca, menggunakan dua zat cair
yaitu air dan minyak goreng. Praktikum zat cair yang dimasukan pada gelas
beker yang berbeda dari air dan minyak. Prinsip praktikum kali ini merupakan
prinsip dasar tekanan hidrostatikk dan perbedaan pada ketinggian dari fluida
zat cair tersendiri. Zat cairan Air yang digunakan untuk praktikum kali ini
sebanyak 800 ml dan minyak yang digunakan sebanyak 400 ml. setelah
dituangkan maka selanjutnya sedotan yang direlasikan sebagai pipa kaca
dimasukan, ujung dari sedotan menyentuh dasar dari permukaan gelas beker.
Kemudian tutup ujung yang lain agar caiaran zat mampu untuk naik untuk
dihiutng zat cair. Setelah menunggu beberapa saat hitunglah ketinggian dari air
dan minyak itu menggunakan penggaris.
Pada percobaan pertama menggunakan air sebanyak 800ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahui menggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
8 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 4,4 cm, dari hasil
yang diperoleh air dan minyak sebanyak 800 ml dan 400 ml mendapatkan hasil
yang berbeda karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua massa zat
cair. Pada percobaan pertama mendapatkan hasil dari perhitungan 0,61 gr/𝑐𝑚3 .
Pada percobaan kedua menggunakan air sebanyak 800 ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
8,3 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 4,2 cm, dari hasil
yang diperoleh air dan minyak goreng sebanyak 800 ml dan 400ml mendaptkan
hasil yang berbedam karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua
massa zat cair. Pada percobaan kedua mendapatkan hasil dari perhitungan 0,57
gr/𝑐𝑚3 .
Pada percobaan ketiga menggunakan air sebanyak 800 ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
6 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 4,5 cm, dari hasil
10
yang diperoleh air dan minyak goreng sebanyak 800 ml dan 400ml mendaptkan
hasil yang berbedam karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua
massa zat cair. Pada percobaan kedua mendapatkan hasil dari perhitungan 1,04
gr/𝑐𝑚3 .
Pada percobaan keempat menggunakan air sebanyak 800 ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
8,5 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 3 cm, dari hasil
yang diperoleh air dan minyak goreng sebanyak 800 ml dan 400ml mendaptkan
hasil yang berbedam karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua
massa zat cair. Pada percobaan kedua mendapatkan hasil dari perhitungan 0,66
gr/𝑐𝑚3 .
Pada percobaan kelima menggunakan air sebanyak 800 ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
8 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 3,5 cm, dari hasil
yang diperoleh air dan minyak goreng sebanyak 800 ml dan 400ml mendaptkan
hasil yang berbedam karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua
massa zat caie. Pada percobaan kedua mendapatkan hasil dari perhitungan 0,71
gr/𝑐𝑚3 .
Dari hasil tersebut dapat digunakan mahasiswa sebagai pembanding dengan
literatur yang bisa dibaca, sehingga mahasiswa dapat membandingkan hasil
praktikum dengan hasail praktikum orang lain. Dari data yang didapat serta
hasil perhitungan menggunkan rumus yang sudah ditentukan selanjutnya dapat
dianalisis mengapa air dan minyak bisa mendapatkan hasil yang berbeda
disetiap pengukurannya, serta mahasiswa dapat menyimpulkan bahwa
ketinggian yang berbeda dikarenakan massa jenis setiap zat pada kelimma zat
cair yang digunakan pada praktikum kali ini memilik massa jenis yang
berbeda-beda. Maka menyebabkan perbedaan ketinggian pada sedotan yang
direlasikan sebagai pipa kaca Ketika melakukan ketinggian.
11
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada percobaan pertama menggunakan air sebanyak 800ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahui menggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
8 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 4,4 cm, dari hasil
yang diperoleh air dan minyak sebanyak 800 ml dan 400 ml mendapatkan hasil
yang berbeda karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua massa zat
cair. Pada percobaan pertama mendapatkan hasil dari perhitungan 0,61 gr/𝑐𝑚3 .
Pada percobaan kedua menggunakan air sebanyak 800 ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
8,3 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 4,2 cm, dari hasil
yang diperoleh air dan minyak goreng sebanyak 800 ml dan 400ml mendaptkan
hasil yang berbedam karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua
massa zat cair. Pada percobaan kedua mendapatkan hasil dari perhitungan 0,57
gr/𝑐𝑚3 .
Pada percobaan ketiga menggunakan air sebanyak 800 ml dan minyak
sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian dihitung
ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris mendapatkan hasil dari air
6 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 4,5 cm, dari hasil
yang diperoleh air dan minyak goreng sebanyak 800 ml dan 400ml mendaptkan
hasil yang berbedam karena perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua
massa zat cair. Pada percobaan kedua mendapatkan hasil dari perhitungan 1,04
gr/𝑐𝑚3 . Pada percobaan keempat menggunakan air sebanyak 800 ml dan
minyak sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker, kemudian
dihitung ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris mendapatkan hasil
dari air 8,5 cm dan ketinggian dari minyak goreng mendaptkan hasil 3 cm, dari
hasil yang diperoleh air dan minyak goreng sebanyak 800 ml dan 400ml
12
mendaptkan hasil yang berbedam karena perbedaan dari tekanan hidrostatik
antara kedua massa zat cair. Pada percobaan kedua mendapatkan hasil dari
perhitungan 0,66 gr/𝑐𝑚3 . Pada percobaan kelima menggunakan air sebanyak
800 ml dan minyak sebanyak 400 ml yang dimasukan kedalam gelas beker,
kemudian dihitung ketinggian yang diketahuimenggunakan penggaris
mendapatkan hasil dari air 8 cm dan ketinggian dari minyak goreng
mendaptkan hasil 3,5 cm, dari hasil yang diperoleh air dan minyak goreng
sebanyak 800 ml dan 400ml mendaptkan hasil yang berbedam karena
perbedaan dari tekanan hidrostatik antara kedua massa zat caie. Pada percobaan
kedua mendapatkan hasil dari perhitungan 0,71 gr/𝑐𝑚3 .
5.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum dilaksanakan, peserta lebih fokus dan
memeperhatikan petunjuk atau proses kerja dari cara menerapkan hukum
hidrostatika dan peserta harus melakukan pengamatan pada hasil yang didapatkan
dengan jeli karena praktikum yang dilakukan membutuhkan pengamatan yang jeli.
Sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam pengambilan data.
13
DAFTAR PUSTAKA
14