Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

K
DI RUANG DAHLIA 3
RSUD TIDAR MAGELANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Manajemen Asuhan Keperawatan Anak

Pembimbing Akademik : Ns. Meira Erawati, S.Kep., M.Si. Med


Pembimbing Klinik : Ns. Dwi Astuti, S.Kep

Oleh :

Singkar Permana Sakti 22020115130104

Kelas A15.2

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
Pemeriksaan BGA pada Tn. P (23 th) pada tanggal 05 September 2018 pukul 12.08 WIB

No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Keterangan


1 pH 7.413 7,35 – 7,45 Normal
2 PO2 147.7 mmHg 80-100 High
3 PCO2 38.9 mmHg 35-45 Normal
4 BE 0.1 (-3) – (+3) Normal
5 tCO2 25.8 19-27 Normal
9 tHb 16.5 g/dl 12.0-17.4 Normal
10 SO2 98,9 % >95 Normal
0
11 Temp 36.8 C
12 FiO2 60 %
13 HCO3 24.6 mmol/l 22-26 Normal
14 AaDO2 - mmHg

PO2
PF Ratio = 𝐹𝑖𝑂2
147.7
= 60%
147
= 𝑥 100
60

= 245 (acute lung injury)

Interpretasi Asam Basa

Nilai HCO3 dan PCO2 pada hasil pemeriksaan menunjukaan rentang normal. Sehingga hasil
interpretasi asam basa pada kasus ini adalah Normal atau tidak terdapat asidosis maupun
alkalosis.

Analisa hasil intrepetasi asam basa dengan kondisi klien

Klien merupakan pasien dengan diagnosa ckb dengan fraktur mandibula dan cervikal. Pada
hari pertama sampai ketiga klien terpasang ventilator dengan mode sim v ,kemudian pada hari
ke empat klien dilepas ventilator. Pada hasil perhitungan PF ratio menunjukkan klien
mengalami acute lung injury /ARDS dengan nilai PF Ratio 245 (kurang dari <300).
ANALISA SINTESA TINDAKAN
PADA TN. S DI RUANG ICU
RSUD RAA SOEWONDO PATI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Manajemen Asuhan Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis

Pembimbing Akademik : Ns. Yuni Dwi Hastuti, S.Kep., M.Kep.


Pembimbing Klinik : Ns. Krismiati, S.Kep

Oleh :

Singkar Permana Sakti 22020115130104

Kelas A15.2

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
Analisa Sintesa Tindakan

Inisial pasien : Tn. S

Dx Medis : CHF

Tgl Masuk : 03 September 2018

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran


Gangguan pertukaran gas b.d kurangnya suplai oksigen. Diagnosa diambil karena
suplai oksigen yang tidak kuat yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi dan cairan
yang menggangu jalannya pertukaran gas.
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Suction
3. Prinsip-prinsip Tindakan
Prosedur tindakan Suction
a. Mengecek/verifikasi indikasi dilakukan penghisapan lendir : adanya suara
gurgling seperti berkumur-kumur.
b. Mempersiapkan alat :
Kateter penghisap sesuai ukuran, mesin penghisap (suction), sarung tangan
bersih, kom air desinfektan, air atau normal salin dalam kom bersih.
c. Mengucapkan salam
d. Melakukan evaluasi/validasi dan kontrak
e. Menjelaskan tujuan dan tindakan
f. Menjaga privacy klien.
g. Cuci tangan
h. Memakai sarung tangan bersih
i. Mengatur posisi klien yang benar agar mempermudah suction
j. Menghubungkan satu ujung selang penghubung dengan mesin penghisap,
ujung lain dengan kateter suction.
k. Menghidupkan mesin
l. Membuka sambungan ett dan oksigen
m. Lakukan penghisapan/suction dengan menutup tubing dan keluarkan perlahan.
n. Membilas suction kateter dengan penghisap air didalam kom sampai selang
penghubung bersih dari sekresi/lendir.
o. Mematikan mesing penghisap
p. Bereskan alat dan rapihkan klien
q. Cuci tangan
r. Mengevaluasi respons klien
s. Mendokumentasikan tindakan dan respon klien

4. Analisa Tindakan Keperawatan


Melakukan suction dapat membersihkan sekret untuk menjaga agar jalan napas klien
tetap adekuat sehingga klien mendapat suplai osigen sesuai yang dibutuhkan.
5. Bahaya yang dapat terjadi
Kesalahan prosedur dapat mengakibatkan terjadinya kejadian yang tidak dinginkan
seperti infeksi pernapasan dan desaturasi oksigen selama suction.
6. Hasil yang didapat dan maknanya
Setelah dilakukan suction diharapkan klien menjadi lebih nyaman dan mendapatkan
suplai oksigen sesuai kebutuhan.
7. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa
keperawatan diatas
Batuk efektif untuk mengeluarkan sekret
8. Evaluasi Diri
Pemberian prosedur pada klien sedikit terhambat karena klien yang terkadang
meronta dan belum dapt bekerja sama degan baik.
9. Kepustakaan
Djojodibroto, D. 2009. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai