Anda di halaman 1dari 5

NAMA :KURNIAWAN DWI UTOMO

NIM :ST191011
KEPERAWATAN KRITIS

PROSEDUR SUCTION TERTUTUP (CLOSED SUCTION)


1. Pengertian
Closed suction atau model hisap tertutup yaitu suatu model yang tanpa melepas sambungan antara
selang ventilator dan pipa endotrakeal sehingga oksigen tetap adekuat dan dapa meminimalkan
risiko infeksi.

2. Manfaat
Manfaat dari closed tertutup antara lain, yaitu :
a. Dapat digunakan selama 24 jam atau lebih pada sambungan ventilator.
b. Menghemat biaya perawatan.
c. Menurunkan stress psikologi pasien.
d. Memiliki risiko yang lebih kecil terhadap kontaminasi silang, serta hipoksemia.

3. Indikasi
Indikasi dalam penghisapan lendir tertutup, yaitu :
a. Pasien yang pita suaranya tidak tertutup karena kelemahan otot epiglottis.
b. Pasien yang koma dengan produksi sputum meningkat.
c. Pasien yang tidak bisa batuk karena kelumpuhan otot pernafasan.
d. Bayi atau anak dibawah umur 2 tahun dengan produksi sputum meningkat.
e. Pasien yang sekretnya sangat banyak dan kental, dimana dia sendiri sulit untuk
mengeluarkannya.

4. Kontra Indikasi
Kontra Indikasi dalam closed suction yaitu:
a. Hipoksia
b. Trauma jaringan.
c. Meningkatkan resiko infeksi.
d. Stimulasi vagal (menurunkan heart rate) dan bronkospasme.

5. Prosedur
a. Atur posisi klien miring atau berbaring dengan bagian kepala temat tidur ditinggikan
b. Buka kemasan steril alat penghisap.
c. Pasang sarung tangan steril atau sarung tangan steril di tangan dominan dan sarung tangan
bersih ditangan non dominan.

d. Siapkan 1 unit spuit 10 ml yang berisi salin.


e. Sambungkan selang penghisap ke port kateter penghisap jika belum tersambung.
f. Aktifkan mesin penghisap dengan tekanan 15%-20% lebih tinggi dari biasanya (210 mmHg).
g. Masukkan kateter 2,5-5 cm ke dalam selang trakea atau 5-7.5 cm ke dalam selang ET.
h. Posisikan ibu jari menutup port kateter penghisap.
i. Stanilisasi selang ET dengan tangan nondominan sementara memasukkan kateter sejauh 5 cm
sampai mencapai karina (pada titik pengukuran sebelumnya untuk anak).
j. Tarik 1 cm dan mulai menarik kateter secara perlahan, lakukan penghisapan secara kontinu dan
gulung selang kateter di antara jari-jari anda. Ulangi jika diperlukan .

PROSEDUR AGD

1. Pengertian
Analisa gas darah merupakan bagian penting untuk mendiagnosisi dan mengelola status
oksigenasi dan keseimbangn asam basa pasien.

2. Macam-macam AGD
a. Analisa gas darah arteri
Analisa gas darah arteri dilakukan ketika dibutuhkan informasi tentang status asam-basa klien.
Kontraindikasi : keadaan fibrinolisis sistemik, seperti pada terapi trombolitik merupakan keadaan
kontraindikasi relative.
b. Analisa gas darah vena
Tujuan dilakukannya analisa gas darah vena, yaitu untuk menganalisa kandungan komponen
darah, seperti sel darah merah, sel darah putih, angka leukosit, dan angka trombosit. Darah vena
juga dapat digunakan untuk analisa gas darah arteri tidak dapat diperoleh, namun hanya berguna
untuk mengevaluasi Ph, PaCO2 dan base excess.

3. Alat dan bahan


Alat dan bahan yang digunakan untuk pengambilan darah arteri, yaitu :
a. Antiseptic.
b. Kassa steril.
c. Spuit steril 3 cc.
d. Heparin.
e. Container atau es.
f. Label specimen.
g. Sarung tangan.
h. Pengalas.
i. Bengkok.
j. Plester dan gunting.
4. Prosedur

Prosedur yang digunakan dalam pengambilan darah arteri, meliputi :


a. Cek catatan medic (alasan pengambilan specimen darah, riwayat factor risiko perdarahan, dan
factor kontraindikasi).
b. Siapkan formulir laboraturium.
c. Cuci tangan.
d. Siapkan alat dan bahan (pengambilan darah arteri : siapkan spuit aspirasi 0,5 ml heparin dengan
perbandingan 1: 1000 unit per ml dari viar).
e. Menanyakan keluhan utama pasien.
f. Memulai tindakan dan jaga privacy pasien.
g. Atur posisi nyaman klien, identifikasi letak penusukan.
h. Posisikan klien dengan lengan ekstensi dan telapak tangan menghadap ke atas.
i. Letakkan pengalas, pakai sarung tangan.
j. Palpasi arteri radial dan brakial dengan jari tengah. Tentukan daerah pulsasi maksimal.
k. Lakukan test allen.
l. Desinfektan daerah penusukan, masukkan jarum dengan sudut 60-90 derajat.
m. Pertahankan posisi dan tunggu terkumpul 2-4 ml atau sesuia kebutuhan.
n. Letakkan kapas alcohol diatas penusukan.
o. Pasang lebel identitas pasien.
p. Bersihkan area penusukan dan monitor area penusukan.
q. Lakukan balut tekan, bereskan alat, lepas sarung tangan.
r. Evaluasi hasil yang dicapai.
INTERPRETASI HASIL ANALISA AGD
1. Interpretasi Hasil Analisa Gas Darah

Serum pH menggambarkan keseimbangan asam basa dalam tubuh. Sumber ion hydrogen dalam
tubuh meliputi asam volatile dan campuran asam seperti asam laktat dan asam keto.

Nilai normal pH serum :


Nilai normal : 7.35-7.45
Nilai kritis : < 7.25-7.55

Implikasi Klinik
a. Umumnya nilai pH menurun dalam keadaan asidemia peningkatan pembentukan asam.
b. Umunya nilai pH meningkat dalam keadaan alkelemia kehilangan asam.
c. Bila melakukan evaluasi nilai pH, sebaiknya PaCO2 dan HCO3 diketahui juga untuk
memperkirakan komponen pernafasan atau metabolic yang mempengaruhi status asam basa.

Perbedaan Parameter AGD


Parameter AGD Mixing tidak sesuai standar Mixing sesuai standar CLSI
CLSI7.44 (7.01-7.54)

Ph 36.2 (18.4-118.9) 7.43 (7.07-7.55)


pCO2 138.82_52.09 38.4 (28-94.4)
pO2 7.44 (7.02-7,54) 162.04-39.45
pH(T) 36 (19.3-1117.4) 7.42 (7.10-7.55)
pO2(T) 139.80-50.44 37.1(18.6-93.2)
SO2% 97.5 (64-99.2) 162.99-38.12
Hct 26.43 – 6.70 98.3(72.1-99.6)
Hb 8.75-2.22 27.89-5.84
Na 145.85-6.77 9.28-1.95
HCO3 22.72-6.47 146.79-7.06
BE -0.9 (-18.20-11.30) 0.5(-19-15.70)
DAFTAR PUSTAKA

Santoso Teguh & Reni Sulung Utami. (2018). Efektifitas Model Suction Terbuka dan
Tertutup Terhadap Kejadian Pneumonia Pada Pasien Yang Terpasang Ventilator
Mekanin (VAP). Volume : 5, No 2.
Kusuma, Ayu Diah & Banudari Rachmawati. 2019. Perbedaan Parameter Analisa Gas
Darah (AGD) pada Mixing Sampel Sesuai dan Tidak Sesuai Standar Clinical and
Laboratory Standards Institute (CLSI). Volume 10. No 1
Sugiyono, Lanjar. 2016. Analisis Biaya Hasil pada Penggunaan Closed Ventilation
Suction System pada Pengendalian Pneumonia Nosokomial di Ruang ICU RS
Mitra Keluarga.

Anda mungkin juga menyukai