Oleh:
Kelompok I
Rka Oktavia (NPM 2212201010003)
Nova Safriana ( NPM 2212201010004)
Erlina (NPM 2212201010011)
Dosen Pembimbing:
Dr. Ns. Cut Husna. S. Kep., MNS
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Keperawatan Medikal Bedah sehingga makalah ini terselesaikan tepat pada
waktunya. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk makalah ini. Akhir
kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
Kelompok I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Tujuan Penulisan..............................................................................
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Diharapkan kepada mahasiswa dapat memahami tentang Evidance based
practice dan pemeriksaan diagnostic pada sistem pernafasan
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami Evidance based practise perawatan pada
gangguan sistem pernafasan berbasis Kesehatan dan islami
b. Mahasiswa mampu memahami pemeriksaan diagnostik pada sistem
pernafasan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemeriksaan Diagnostik Sistem Pernafasan
1. Pengkajian Diagnostik
Prosedur diagnostik ini membantu dalam pengkajian klien dengan gangguan
respirasi. Pengkajian diagnostik ini terdiri dari :
a. Kultur
Prosedur diagnostic ini membantu dalam mengidentifikasi organisme yang
menyebabkan infeksi saluran pernafasan.
b. Biopsi
Dibagi atas dua jenis:
(a) Biopsi Paru
Ada tiga jenis biopsy paru non bedah dengan angka kesakitan yang rendah
yaitu:
(1) Penyakit bronchial transkateter
Prosedur ini berguna untuk evaluasi sitologi lesi paru dan untuk
identifikasi organism patogenik
(2) Biopsi jarum perkutan
Aspirasi menggunakan jarum jenis spinal yang memberikan specimen
jaringan untuk pemeriksaan histology
(3) Biopsi paru tranbronkial
Menggunakan forcep pemotong yang dimasukan dengan bronkoskop
serat optic. Biopsi diindikasikan jika di duga lesi paru, pemeriksaan
sputum rutin dan pencucian bronkoskop menunjukan negatif.
(b) Biopsi Nodus Limfe
Biopsi ini dilakukan untuk mendeteksi penyebaran penyakit pulmonal
melalui nodus limfe.
4. EKG
Pulmonary HT (Hypertension) tampak pada EKG ,P tinggi di II dan III dan
AVF dan biasanya pada Right Ventricular Hypertropy. Iskemia dan aritmia
sering di jumpai pada gangguan dan oksigenasi.
5. Computed Tomograph (CT)
CT digunakan untuk mengidentifikasi massa dan perpindahan struktur yang
disebabkan oleh kista, nepplasma, lesi inflamasi, dan abses
6. Pemeriksaan Fluoroskopi
Pemeriksaan ini memberikan informasi tentang dinamika dada seperti
Gerakan diagragmatis, ekspansi dan ventilasi paru.
8. Pemeriksaan Endoskopi
Pemeriksaan ini memberikan visualisasi binocular lebih baik
9. Pemeriksaan Bronkoskopi
Pemeriksaan bronkoskopi dilakukan dengan cara memasukan bronkoskop ke
dalam trakea dan bronki. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengamati cabang
trakeobronkial terhadap abnormalitas, biopsy jaringan dan aspirasi sputum.
Hemoglobin 12-16/ dl
Secara definisi PH dibawah 7,35 adalah asam dan di atas 7,45 adalah
basa. Kematian sel terjadi bila PH kurang dari 6,8 atau lebih dari 7,8.
Asidosis disebabkan oleh penambahan ion hydrogen (H+) atau
hilangnya Bicarbonat (HCO3); Alkalosis adalah hilangnya hydrogen
atau penambahan Bicarbonat.
DAFTAR PUSTAKA
Zuriati, Suriya, M., & Ananda, Y. (2017). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal
Bedah Gangguan Pada Sistem Respirasi (I).