Jalan nafas klien paten, tidak ada sumbatan pada jalan nafas
Breathing
Pasien mengeluh sesak, tampak ekspansi paru, suara nafas vesikuler, pola nafas ireguler
RR : 28 x/menit, warna kulit klien tampak sianosis, nafas klien tersengal-sengal, klien
tidak dapat berbicara dengan jelas karena sesak, tampak pernafasan cuping hidung, klien
menggunakan otot bantu nafas saat bernafas, tampak deviasi trakea, gerakan diding dada
simetris, irama ireguler, kedalaman nafas dangkal, sura paru vesikuler, tidak ada reflek
batuk.
Circulation
Denyut nadi 188 x/menit, kualitas nadi cepat, terdapat gangguan irama jantung, warna
kulit pucat, suhu tubuh 36.70 C, klien tampak diaforesis Disintergrity
Tn.AJ tampak lemah, suhu 36.7 0C
Pengkajian sekunder didapatkan pasien tamak sesak, lemah dan pucat. Dada pasien
terasa sakit, kesadaran apatis, pasien gelisah, tidak bisa bicara dengan jelas karena sesak,
tidak ada tanda-tanda Iuka fisik, pasien tampak lemas, tidak terdapat benjolan, lesi dan
pembesaran pada kepala, tampak pernafasan cuping hidung, mukosa bibir kering dan
pucat pasien, perderakan dada simetris, pasien bernafas menggunakan otot bantu
pernafasan, suara nafas normal, terdengar bunyi sonor, auskultasi bising usus 25 x/menit,
tidak ada benjolan pada abdomen, perkusi abdomen terdengar redup, suhu tubuh 36.70C,
cappillary refil time (CRT) 3 dtk, pasien memiliki riwayat medications (Pengobatan) anti
hipertensi, hemodialisa, pertinent medical history (riwayat kesehatan terakhir) CKD,
Hipertensi, pasien terakhir makan ikan asin siang pukul 13.00 WIB, keluhan muncul
setelah beraktifitas pasien mengeluh lemas dan pusing, gejala lain yang muncul selain
keluhan utama batuk dan lemas, apakah keluhan sudah pernah terjadi 3 bulan yang lalu,
pasien terakhir minum Obat Siang pukul 14.00 WIB, pasien tidak memiliki riwayat
alergi, pasien berusia 47 Th. berat 75 kg TB 167 cm.
Pengkajian objektif
Evaluasi diri saat melakukan tindakan yaitu pemasangan manset monitor (tv yang kurang
tepat antara dilengan dan dikaki menghasilkan hasil ukur yang berbeda