i. PENGKAJIAN
Sistem respirasi :
Pada saat dilakukan pengkajian pasien terpasang alat bantu ETT
yang terhubung dengan ventilator mekanik pasien tampak menggunakan alat
bantu pernapasan, RR: 28x/m SPO2 : 99%, kembang kempis dada simetris kiri
dan kanan, tidak terdapat bunyi napas tambahan, terpasangan ventilator
mekanik mode pac dengan volume tidal 435 ml
Sistem Kardiovaskular :
Pada saat dilakukan pengkajian didapatkan hasil Td: 167/107
mmhg, N:101 x/m, CRT <3 detik, akral teraba hangat, konjungtiva tidak
anemis.
Sistem Renal :
Pada saat pengkajian pasien terpasang kateter urine dengan
jumlah urine 1500 cc/6jam, warna urine kuning.
Sistem Gastrointestinal :
Pada saat dilakukan pengkajian pasien terpasang NGT.
Sistem Endokrin :
Pada saat dikaji tidak terdapat perdarahan di dalam
mulut, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Kontinuitas monitoring kondisi pasien setiap 1-2 jam pada saat kritis, selanjutnya sesuai
kondisi pasien. Hal-hal yang dikaji meliputi tanda-tanda vital, hemodinamik, dan alat-
alat yang terpakai
Tn AA 41 tahun masuk icu RSUD Dunda Limboto pada tanggal 24-maret-2024 dengan
penurunan kesadaran. Pasien terpasang ventilator mekanik pac Pada saat dilakukan
pemeriksaan fisik didapatkan hasil ku lemah Td: 167/107 mmhg, N: 101 x/m, SB: 38oC,
RR: 28 x/m, Spo2: 98% kesadaran tersedasi tidak terdapat bunyi napas tambahan,
tampak terpasang NGT, kateter urine, monitor (EKG, tensi meter, Spo2)
SIKI :
- dukungan Ventilasi
- Perawatan Sirkulasi
- Manajemen Hipertermia
SLKI :
- Ventilasi spontan
- Perfusi Perifer
- Termoregulasi
Dukungan ventlasi
Tindakan
Observasi
PROFESI NERS UNG ANGKATAN XIX
1. identifikasi adanya kelelahan
otot bantu napas
2. identifikasi efek perubahan posisi
terhdap status pernafasan
3. montor status respirasi dan
oksigenasi
Terapeutik
4. pertahankan kepatenan jalan napas
5. berikan posisi semi fowler
atau fowler
6. fasilitasi mengubah posisi senyaman
mungkin
7. berika oksigenasi sesuai kebutuhan
8. gunakan bag Value, jika perlu
Edukasi
9 ajarkan melakukan teknik relaksasi
nafas dalam
10. ajarkan mengubah posisi secara
mandiri
11. ajarkan teknik batuk efektif
2 PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF (D.0009) 1. PERFUSI PERIFER (L.0211) PERAWATAN SIRKULASI (I.02079)
Kategori: fisiologis Setelah dilakukan asuhan keperawatan Observasi
Subkategori : Sirkulasi 3x24 jam diharapkan perfusi perifer 1. Periksa sirkulasi perifer (mis. nadi
Definisi: Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler meningkat dengan kriteria hasil: 1. Warna perifer, edema, pengisapan kapiler,
yang dapat mengganggu metabolisme tubuh kulit pucat menurun warna, suhu, anklebrachial index)
DS – 2. Akral membaik 2. Identifikasi faktor risiko gangguan
DO 3. Turgor kulit mambaik sirkulasi (mis, diabetes, perokok, orang
- Akral hangat tua, hipertensi dan kadar kolesterol
- CRT> 3 detik tinggi)
- TD: 167/107 mmHg 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
- N: 101 x/m – bengkak pada ekstrimitas
SB: 38 Terapeutik
PROFESI NERS UNG ANGKATAN XIX
- RR: 28 x/m 1. Hindari pemasangan infus atau
pengambilan darah di area keterbatasan
perfusi
2. Hindari pengukuran tekanan darah
pada ekstremitas dengan keterbatasan
berfungsi
3. Hindari penekanan dan pemasangan
tourniquet pada area yang cedera
4. Lakukan pencegahan infeksi
5. Lakukan perawatan kaki dan kuku
6. Lakukan hidrasi
Edukasi
1. Anjurkan berhenti merokok
2. Anjurkan berolahraga rutin
3. Anjurkan mengecek air mandi untuk
menghindari kulit terbakar
4. Anjurkan menggunakan obat penurun
tekanan darah, antikoagulan, dan
penurunan kolesterol, jika perlu
5. Anjurkan minum obat pengontrol
tekanan darah secara teratur
6. Anjurkan menghindari penggunaan
obat penyakit beta
7. Anjurkan melakukan perawatan kulit
yang tepat (mis. melembabkan kulit
kering pada kaki)
8. Anjurkan program rehabilitasi
vaskuler
9. Ajarkan program diet untuk
memperbaiki sirkulasi (mis. rendah
lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
10. Informasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan (mis. rasa
sakit yang tidak hilang saat istirahat,
luka tidak sembuh, hilangnya Rasa)
DO: Terapeutik
1. S:380C 1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Basahi dan kipasi permukaan
Gejala dan Tanda Minor
tubuh
DS:
3. Berikan cairan oral
- tidak tersedia
4. Lakukan pendinginan eksternal
DO:
1. Kulit terasa hangat (mis. selimut hipotermia atau
kompres dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen, aksila)
5. Hindari pemberian antipiretik
atau aspirin
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
Mengidentifikasi adanya S:
kelelahan otot bantu nafas O:
Mengidentifikasi efek - Pasien masih menggunakan otot
perubahan posisi terhadap status bantu pernafasan
pernafasan - Spo2 99%
Memonitoring status respirasi dan - RR 31 x/m
oksigenasi A: masalah belum teratasi
Memberikan posisi semi fowler atau P: Lanjutkan intervensi
fowler Mengidentifikasi adanya
Memfasilitasi mengubah posisi kelelahan otot bantu nafas
senyaman mungkin Mengidentifikasi efek
perubahan posisi terhadap status
pernafasan
Memonitoring status respirasi dan
oksigenasi
Memberikan posisi semi fowler
PROFESI NERS UNG ANGKATAN XIX
atau fowler