Kelompok : 8 (Delapan)
Anggota : 1. Fernanda Aristiya (4301417008)
2. Ria Yasinta (4301417013)
3. Naila Rahma Octaviya (430141019)
4. Fitria Nurulfadya (4301417025)
5. Utami Hilma NS (4301417055)
Kelompok genap mengerjakan bagian pengukuran.
Prosedur kerja analisis sampel darah (yang telah dipreparasi) dengan GC
Kondisi operasional GC (jenis kolom, fase gerak, fase diam dan lain-lain)
A. Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat merancang suatu percobaan terkait dengan suatu kasus/
permasalahan yang melibatkan proses analisis kimia serta mengambil keputusan
berdasarkan hasil analisis yang dilakukan
B. Prosedur Kerja
a. Optimasi Kromatografi Gas
Optimasi terhadap kondisi gas chromatography dilakukan sebelum
melakukan pengukuran kadar sampel.
1. Atur suhu injektor 250°C, suhu detektor 300°C dengan split rasio 1:50.
2. Suhu awal kolom 50°C ditahan selama 2 menit pada suhu tersebut,
ditingkatkan secara bertahap sebesar 10°C/menit sampai suhu mencapai
200°C dan ditahan selama 5 menit.
3. Laju alir helium dari kolom yang terpilih adalah 1,2 mL/menit, laju alir
nitrogen 30 mL/menit, laju alir gas hidrogen 35 mL/menit, dan laju udara
sebagai pengoksida 350 mL/menit.
4. Sampel diinjeksikan secara urut sebanyak 1,0 µL (Suaniti et al., 2012).
Suaniti, N.M., I.A.R.A. Asih, & N.P.W. Astuti. 2012. Deteksi Etanol Setelah Konsumsi
Arak dalam Urin dengan Gas Chromatography. Jurnal Kimia. 6(2): 123-124.
b. Pengukuran larutan standar
1. Dibuat identitas pada pilihan, pilih "save sequence", tunggu hingga pada
software muncul kata "ready", kemudian pilih "runsequence".
2. Dipipet larutan standar dari konsentrasi rendah ke konsentrasi besar
dengan menggunakan microliter syringe s ebanyak 1 µL, pastikan tidak
ada gelembung yang masuk dalam syringe.
3. Lalu dimasukkan tegak lurus pada injektor perlahan-lahan, dan ditekan
pilihan "start" pada software, larutan diinjeksikan perlahan-lahan pada
injektor.
4. Ditekan tombol "start" pada instrument kromatografi gas. Tunggu
beberapa menit hingga muncul peak-peak pada software. Dibuat
persamaan regresi liniernya dan tentukan nilai r2 (koefisien korelasi).
Rizlina, H., Edy C., Sri M., Bowo N., & Supartono. 2018. Optimasi Penentuan
Kadar Metanol dalam Darah Menggunakan Gas Chromatography,
Indonesian Journal of Chemical Science. Vol 7 (3) : 254-261
3. Dari kurva dapat dihitug LoD dan LoQ sebuah analit dan didapatkan
%kadar alkohol
Rizlina, H., Edy C., Sri M., Bowo N., & Supartono. 2018. Optimasi Penentuan
Kadar Metanol dalam Darah Menggunakan Gas Chromatography,
Indonesian Journal of Chemical Science. Vol 7 (3) : 254-261
· Atur suhu semua komponen GC (injector, kolom, dan detektor) menjadi 30ºC
pada File template.
Kondisi Operasional GC
Gas pembawa yang digunakan gas helium. Gas helium memenuhi syarat
sebagai gas pembawa karena tidak reaktif dan murni. Selain itu, gas helium
memberikan efisiensi kromatografi yang lebih baik (mengurangi pelebaran pita).
Daftar Referensi
Rizlina, H., Edy C., Sri M., Bowo N., & Supartono. 2018. Optimasi Penentuan
Kadar Metanol dalam Darah Menggunakan Gas Chromatography,
Indonesian Journal of Chemical Science. Vol 7 (3) : 254-261
Suaniti, N.M., I.A.R.A. Asih, & N.P.W. Astuti. 2012. Deteksi Etanol Setelah
Konsumsi Arak dalam Urin dengan Gas Chromatography. Jurnal Kimia.
6(2): 123-124.