Disusun oleh :
Aditya Syamsudin
Andina Herlin Suprihatin
Rika Raniya
J3L213
J3L213086
J3L213
Penyusun
DAFTAR ISI
I.
PENDAHULUAN
lingkungan yang tidak hanya bersifat toksik, tetapi juga merupakan prekursorprekursor ozon yang penting dalam pembentukan asap atau kabut.
Bagian penting dalam analisis VOC adalah pada sebagian besar kasus, analit
pertama-tama diubah menjadi bentuk fase uap gas dan selanjutnya dianalisis
dengan
menggunakan
instrument
kromatografi
gas
atau
GC
(Gas
METODE
Target Analat
Sebuah daftar target dari 14 analit tertentu terpilih karena mereka adalah agenagen yang berkontribusi terhadap asma, 12 pengganti dari eksposur yang
berkontribusi terhadap asma, atau tempat kerja umum eksposur diamati dalam
sampel awal (lihat pengantar tion). Analit ini adalah etanol, heksana, benzena,
toluena, dan alpha-pinene (Sigma-Aldrich, St. Louis, MO), aseton dan metilen
klorida (Fisher Scientific, Pittsburgh, PA), 2-propanol (Spectrum Kimia, Gardena,
CA), kloroform, metil metakrilat, etilbenzena, m, p-xilena, o-xilena, dan limonene
(Acros Organics, Pittsburgh, PA).
II.2.
Sampel Canister
oleh
tekanan
udara
menggunakan
nitrogen
UHP
dilembabkan
atau
ketertiruan
(reproducibility).
Keterulangan
adalah
keseksamaan metode jika dilakukan berulangkali oleh analis yang sama pada
kondisi sama dan interval waktu yang pendek. Keterulangan dinilai melalui
pelaksanaan penetapan terpisah lengkap terhadap sampel-sampel identik yang
terpisah dari batch yang sama, jadi memberikan ukuran keseksamaan pada kondisi
yang normal. Ketertiruan adalah keseksamaan metode jika dikerjakan pada
kondisi yang berbeda. Kriteria seksama diberikan jika metode memberikan
simpangan baku relatif atau koefisien variasi 2% atau kurang. Kriteria ini sangat
fleksibel tergantung pada konsentrasi analit yang diperiksa, jumlah sampel, dan
kondisi laboratorium. Koefisien variasi berdasarkan penelitian dijumpai
meningkat dengan menurunnya kadar analit yang dianalisis. Pada kadar 1% atau
lebih standar deviasi relatif antara laboratorium adalah sekitar 2,5%, pada satu per
seribu adalah 5%. Pada kadar satu per sejuta (ppm) Relative Standard Deviation
(RSD) nya adalah 16%, dan pada kadar part perbilion (ppb) adalah 32%.
Berdasarkan
NIOSH, akurasi data yang baik harus didasarkan pada selang kepercayaan 95%
dimana pada kondisi tersebut nilai perhitungan telah mencakup perkiraan data
yang berada diluar range, untuk itu pengukuran dilakukan minimal sebanyak 9
kali dengan menggunkan 3 konsetrasi yang telah diketahui. Berikut adalah rumus
Barnest Test.
Tabel 3 Hasil pengukuran bias, presisi, akurasi, stabilitas analit pada tingkat
konsentrasi ppb
III.1.
III.2.
III.3.
Nilai LOD dan LOQ pada analit tercantum dalam Tabel 2. Limit of Detection
untuk tingkat konsentrasi ppb berkisar antara 0,07 ppb (2-propanol) hingga 0,33
ppb (aseton). Ini berarti bahwa pada konsentrasi tersebut masih dapat terbaca
absorbansinya tetapi tidak dapat digunakan dalam perhitungan, karena dapat
membuat bias atau galat dalam perhitungan. Nilai LOD untuk tingkat konsentrasi
ppm berkisar antara 0,08 ppm (o-xylene) hingga 0,32 ppm (metilen klorida). Hal
ini menunjukkan bahwa pada konsentrasi tersebut merupakan konsentrasi terkecil
yang tidak menimbulkan bias dalam perhitungan dan pengukuran data yang
didapat diasumsikan sebagai data yang telah terdisribusi normal. Akurasi, presisi
diukur pada range 1 sampai 10 ppb dan 0,8 sampai 2 ppm sesuai dengan panduan
NIOSH (National Institute for Occupational Safety and Health).
III.4.
Metode Validasi
sesuai dengan cara penentuannya. Parameter yang digunakan ialah batas deteksi
dan kuantitasi, presisi, akurasi, dan linearitas. Selain itu digunakan pula parameter
keterulangan (repeatability) dan ketangguhan (rudgedness) (Harmita 2004).
Presisi adalah suatu ukuran penyebaran (dispersi suatu kumpulan hasil),
kedekatan dari suatu rangkaian pengukuran berulang-ulang satu sama lain. Presis
diterapkan pada pengukuran berulang-ulang sehingga menunjukkan hasil
pengukuran individual didistribusikan sekitar nilai rata-rata tanpa menghiraukan
letak nilai rata-rata terhadap nilai benar (Arifin 2006). Presisi adalah ukuran
kedekatan antar serangkaian hasil analisis yang diperoleh dari beberapa kali
pengukuran pada sampel homogen yang sama (Rohman 2009). Presisi dapat
dievaluasi dengan menentukan standar deviasi relatif tiap konsentrasi (Satria
2014). Tabel 1 menunjukkan hasil penghitungan standar deviasi relatif
dari
masing-masing analit.
Tabel 1 Nilai Rataan dan %RSD Analit
Faktor respon rata-rata dan standar deviasi relatif persen untuk masingmasing 14 analit target ditunjukkan pada Tabel 1. Persen standar deviasi relatif
terhadap respon ppm sebagai tingkat konsentrasinya yang menggunakan metode
loop, umumnya lebih besar dari tingkat ppb sebagai konsentrasi yang
SIMPULAN
Studi ini mengevaluasi sampling dan analisis parameter yang dapat digunakan
untuk menilai tingkat konsentrasi campuran, di mana beberapa tingkat rendah
VOC. Hasil penelitian validasi ini menunjukkan bahwa tabung evakuasi sampel
ditambah dengan prakonsentrasi dan GC-MS analisis adalah layak (akurat dan
stabil) sampling udara methodology untuk mengukur konsentrasi udara yang
sangat rendah beberapa VOC serta konsentrasi VOC jauh lebih tinggi (misalnya,
alkohol) ditemukan bersama-sama dalam pengaturan yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Harmita. 2004. Petunjuk pelaksanaan validasi metode dan cara perhitungannya.
Majalah Ilmu Kefarmasian 1(3):117-135
Hellen Karine Stulzer, Monika Piazzon Tagliari, Gislaine Kuminek, Paulo Renato
Oliveira, Charise Dallazen Bertol, Marcos Antonio Segatto Silva. 2009.
Development and validation of stability indicating lc method to quantify
captopril in tablets of controlled release. Chromatographia Supplement.
Vol 69: 123-128
International Labour Organization. 2013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Tempat Kerja Sarana untuk Produktivitas. Score : Jakarta (ID).
Rohman A. 2009. Kromatografi untuk Analisis Obat. Yogyakarta (ID) : Graha
Ilmu.
Satria R Gagak Donny Satria, Bambang S, Andi T, dan Agustina Dwi W. 2014.
Pengoptimalan metode kromatografi cair kinerja tinggi dalam analisis
senyawa deltamethrin sebagai residu dalam produk asal hewan validation
Teknologi
Peternakan
dan
Veteriner. Fakultas
Farmasi