Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Muhammad Daffa Hartoto

KELAS : 2B

NIM : P24840419041

LAPORAN
TEKNOLOGI PEMISAHAN

”PEMBUATAM BIOETANOL DARI LIMBAH BATANG PISANG VI. PENETAPAN


KADAR ETANOL SECARA KROMATOGRAFI GAS ”

Tanggal 24 April 2020


Percobaan
Metode Pembuatan bioetanol dari batang pisang dengan metode Gas
kromatografi

Prinsip Penetapan Kadar etanol hasil penyulingan menggunakan Gas


Chromatography, dengan membandingkan menggunakan kurva
standar.
Literatur - Buku panduan praktikum teknik pemisahan (pembuatan bioetanol
dari batang pisang)
- VILEP POLTEKKES JAKARTA 2
Prosedur Bioetanol hasil pemurnian, kemudian ditetapkan kadar etanol menggunakan gas
gromatografi dengan kondisi :
 Kolom : RIX-5 (crossbond 5% disphenyl/95% dimethylpolixiloxane, pada
30 meter, 0,25 mmlD, o,25 um df/0
Detektor : ionisasi nyala (FID)
Suhu : injektor 200°C, detektor 220°C
Teknik analisis : program suhu
Gas pembawa : helium
Make-up gas : Nitrogen
Gas pembakar :Hidrogen, udara
Vol injeksi : 1 µl

Flow Ctrl Mode : Linear velocity


Injection Mode : Split
Split rasio : 50

Alat dan Bahan Alat : Bahan:


1. seperangkat alat Kromatografi gas 1. Sampel hasil
2. Tabung vial penyulingan
3. Beaker glass 2. Etanol
4. Pipet ukur 3. Aquadest
5. Pipet filler
6. Mikro syringe 1 µl.

Langkah Kerja 1. Disiapkan Hasil sampel pemurnian kembali yang telah di


simpan kedalam wadah kedap (Vial).
2. Aktifkan alat kromatografi gas nya
3. Diatur suhu kolom dan suhu injector pada 200°C, kemudian di set
suhu detektor nya pada 220°C.
4. Kemudian di masukkan standart Etanol kedalam kolom injeksi
pada alat kromatografi gas
5. Setelah itu dimasukkan 1 µl sampel yang telah didestilasi
menggunakan mikro syringe.
6. Dihitung luas puncak etanol atau alkohol dan etanol dari
kromatogram kemudian dicari rasio luas puncak alkohol dan etanol
Data Percobaan _
Rumus Rumus Perhitungan
Perhitungan ( y = a + bx )
Ket :
y = Luas puncak
x = Konsentrasi Zat

kemudian dihitung harga koefisien korelasi. Penentuan batas deteksi


(LoD) dan batas kuantitasi (LoQ) Untuk menentukan LoD dan LoQ
dapat digunakan rumus𝑦 :
3 𝑥 𝑆( 𝑥)
𝐿𝑜𝐷 =
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 𝑦
10 𝑥 𝑆( )
𝑥
𝐿𝑜𝑄 =
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒
𝑦 ( 𝑌 − 𝑌𝑖 )
𝑆()=√
𝑥 𝑛−2

Kesimpulan suhu kolom 200°C, suhu injektor 200°C, dan suhu detektor 220°C.
Suhu tersebut merupakan suhu analisis untuk alkohol dimana bila suhu
terlalu tinggi menyebabkan pemisahan zat terlalu rapat sedangkan bila
suhu terlalu rendah menyebabkan pemisahan zat terlalu jauh.

Pembahasan Pada alat kromatografi gas, sampel disuntikkan pada injektor. Injektor
akan menguapkan sampel hingga masuk ke dalam kolom dengan
dorongan gas pembawa yaitu gas nitrogen sebagai fase gerak. Fase
diam yang digunakan adalah column chromosorb 102. Pada kolom
akan terjadi proses pemisahan komponen dari campurannya,
komponen-komponen campuran yang telah terpisahkan satu persatu
meninggalkan kolom menuju detektor. Detektor yang digunakan adalah
detektor ionisasi nyala (Flame Ionization Detector), dimana detektor ini
digunakan untuk komponen-komponen sampel yang memiliki gugus
alkil (C-H). Hasil pendeteksian oleh detektor direkam dengan rekorder
dan dinamakan kromatogram yang terdiri dari beberapa peak. Jumlah
peak yang dihasilkan menyatakan jumlah komponen (senyawa) yang
terdapat dalam campuran. Sedangkan luas peak bergantung pada
kuantitas (jumlah) suatu komponen dalam campuran

Metode kromatografi gas, yang mana metode kromatografi gas


digunakan untuk melakukan pemisahan dinamis dan identifikasi semua
jenis senyawa organik yang mudah menguap. Kelebihan dari metode
kromatografi gas adalah waktu analisis yang singkat dan ketajaman
pemisahan yang tinggi. Gas dan uap mempunyai viskositas yang
rendah, serta kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung
cepat. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat
reaktif terhadap fase diam dan zat-zat terlarut

Catatan Cara mengaktifkan GC :


1. Aktifkan Un-interrupable power supply (UPS) jika ada.
2. Buka katup gas (Alirkan gas ke GC)
*gas helium (He) sebagai gas pembawa (carrier)
*gas nitrogen (N2) sebagai pembawa (carrier) dan mke up gas (FID)
*gas Hydrogen (H2) sebagai gas pembakar (FID)
*gas compress air sebagai pembakar (FID)
3. Aktifkan komputer
4. Tekan tombol on/off untuk GC menyala tunggu hingga GC selesai intialisasi &
self test (kira-kira 2 menit)
5. Aktifkan Software chemstation dengan doble promgram click kiri icon
instrument 1 online
6. Pastikan menu berada pada load method (conditioning Method) method “method
and run control” pilih metode yang diingikan
7. Sebelum digunakan pastikan colomn sudam di conditioning dengan suhu
20°C dibawah suhu maximum colum
8. Conditioning GC selama 30 menit. Pilih metode yang akan digunakan untuk
analisa (method and run control”

Cara mematikan GC :
1. Turunkan suhu inlet dan detektor tanpa mematikan gas carrier
2. Tunggu hingga suhu dioven, inlet, dan detektor berada pada suhu dibawah 50°C
3. Close software chemstation : file
4. Tekan tombol off
5. matikkan UPS jika ada
6. Tutup kembali katup (He),(N2),(H2), dan compress air.

Anda mungkin juga menyukai