2
Instrumentasi
3
Gas Chromatography
Filters/Traps Data system
H
RESET
Regulators Syringe/Sampler
Inlets
Detectors
• gas system
• inlet
Gas Carrier
Hydrogen
Air
Column • column
• detector
• data
system
4
Instrumentasi
5
6
7
Prinsip Kerja
• Gas dalam silinder baja bertekanan tinggi dialirkan
melalui kolom yang berisi fasa diam.
• Cuplikan yang berisi campuran yang akan dipisahkan
disuntikkan ke dalam aliran gas tersebut.
• Kemudian cuplikan dibawa oleh gas ke dalam kolom
dan didalam kolom terjadi proses pemisahan.
• Komponen-komponen campuran yang telah
terpisahkan satu persatu meninggalkan kolom. Suatu
detektor diletakkan di ujung kolom untuk mendeteks
jenis maupun jumlah tiap komponen dalam campuran.
• Hasil pendektesian direkam dengan rekorder dan
dinamakan kromatogram yang terdiri dari beberapa
peak.
• Jumlah peak yang dihasilkan menyatakan jumlah
senyawa yang terdapat dalam campuran.
Jenis – Jenis GC
1. Kromatografi gas-cair
(Liquid-Gas Chromatography)
Fase diam : Zat Cair
Fase gerak : Gas
Prinsip : Partisi
2. Kromatografi gas-padat
(Solid-Gas Chromatography)
Fase diam : Zat padat
Fase gerak : Gas
Prinsip : Adsorpsi
Kelebihan kromatografi gas cair
- Efisien, serba guna, cepat, dan
peka
- Cuplikan dengan ukuran beberapa
mikrogram sampai dengan ukuran
10-15 gram masih dapat dideteksi
13
Preparasi Sampel
Sampel dapat berupa
senyawa murni
Sampel dipreparasi
14
Injector
15
Injector dan injector port
16
17
Sejumlah kecil sampel yang akan
dianalisis diinjeksikan pada mesin
menggunakan syringe/spuit kecil.
18
19
Fase Diam
Pemilihan fase diam sesuai dgn polaritas sampel. Sebagai contoh Carbowax
20M (PEG) yg bersifat polar dapat digunakan untuk pemisahan senyawa yg
memiliki gugus hidroksi atau polihidroksi.
Contoh:
SE-30 (methyl silicone) Non polar
Carbowax 20M (PEG) Polar
OV-17 (methyl phenyl silicone) Semi polar
Kolom
Ada dua tipe utama kolom dalam kromatografi gas,
yaitu:
1. Packed column, adalah tube panjang dan tipis
berisi material padatan. Dengan panjang 1 sampai
4 meter dan diameter dalam lebih kurang 2,2 mm
2. Capillary GC Column, berisi polysiloxane,
polyethylene glycol, atau polyester polymers yang
di lapiskan pada permukaan dalam kolom.
Umumnya mempunyai panjang 15 sampai 60
meter dengan diameter dalamnya 0,25 sampai 0,32
mm.
21
Kolom…..
Kolom biasanya dibuat dari baja tak berkarat
dengan panjang antara 1 sampai 100 meter,
dengan diameter internal sampai 4 mm.
23
Tipe Kolom …..
24
Kolom & Oven
25
26
27
Temperatur kolom
Temperatur kolom dapat bervariasi antara 50 oC
sampai 250 oC. Temperatur kolom lebih rendah
daripada gerbang injeksi pada oven, sehingga
beberapa komponen campuran dapat
berkondensasi pada awal kolom.
28
Bagaimana pemisahan berlangsung pada kolom?
Ada tiga hal yang dapat berlangsung pada molekul tertentu dalam
campuran yang diinjeksikan pada kolom:
• Molekul dapat berkondensasi pada fase diam.
• Molekul dapat larut dalam cairan pada
permukaan fase diam
• Molekul dapat tetap pada fase gas
Dari ketiga kemungkinan itu, tak satupun yang bersifat permanen
29
Bagaimana pemisahan .........
• Senyawa yang mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari
temperatur kolom secara jelas cenderung akan berkondensasi
pada bagian awal kolom.
• Namun, beberapa bagian dari senyawa tersebut akan menguap
kembali dengan dengan jalan yang sama seperti air yang
menguap saat udara panas, meskipun temperatur dibawah
100oC.
• Peluangnya akan berkondensasi lebih sedikit selama berada di
dalam kolom.
30
Bagaimana pemisahan .........
Injector Detector
Flow of Mobile Phase
T=0
T=10’
T=20’
35
Detektor
Ada 5 jenis detektor yg biasa digunakan
dalam GC:
1.Thermal Conductivity Detector (TCD)
Bersifat non destruktif, non selektif,
batas terkecil pendeteksian 10-5 g/ml.
FID
Detektor
3. Flame Photometric Detector (FPD)
Bersifat destruktif, selektif thd seny.
sulfur dan fosfor organik, batas
terkecil pendeteksian 2 x 10-12 g/ml.
FTD
Detektor
5. Electron Capture Detector (ECD)
Bersifat destruktif, selektif terhadap
senyawa dengan sifat elektronegatif
(mis: halogen organik), batas terkecil
pendeteksian 10-13 g/ml.
ECD
Schematic of FID
39
40
Detektor ionisasi nyala/Flame ionization
detector
Dalam mekanisme reaksi, pembakaran senyawa organik merupakan
hal yang sangat kompleks. Selama proses, sejumlah ion-ion dan
elektron-elektron dihasilkan dalam nyala.
Kehadiran ion dan elektron dapat dideteksi.
Seluruh detektor ditutup dalam oven yang lebih panas dibanding
dengan temperatur kolom.
41
Detektor ionisasi ..........
Hal itu menghentikan kondensasi dalam detektor.
Flame ionization detector digunakan untuk menganalisa senyawa
dengan gugus hydrocarbons (HC) seperti pada methane (CH4), ethane
(C2H6), acetylene (C2H2) dll.
42
Penerjemahan hasil dari detektor
Hasil akan direkam sebagai urutan
puncak-puncak; setiap puncak
mewakili satu senyawa dalam
campuran yang melalui detektor.
Area dibawah puncak sebanding
dengan jumlah setiap senyawa yang
telah melewati detektor, dan area ini
dapat dihitung secara otomatis melalui
komputer yang dihubungkan dengan
monitor.
43
Waktu retensi
44
Setiap senyawa memiliki waktu retensi yang
berbeda. Untuk senyawa tertentu, waktu retensi
sangat bervariasi dan bergantung pada:
46
Semakin rendah temperatur kolom semakin baik pemisahan
yang akan anda dapatkan, tetapi akan memakan waktu yang
lama untuk mendapatkan senyawa karena kondensasi yang
lama pada bagian awal kolom!
47
Pada analisa dengan GC dimulai dengan kolom
dengan suhu yang rendah kemudian perlahan-lahan
secara teratur temperaturnya dinaikkan.
Pada awalnya, senyawa yang menghabiskan lebih
banyak waktunya dalam fase gas akan melalui kolom
secara cepat dan dapat dideteksi.
48
Keuntungan Kromatografi Gas, antara lain:
1. Aliran fase gerak gas kecepatannya dapat
dikontrol
2. Pencampuran uap sampel kedalam aliran fase
mobil mudah
3. Pemisahan fisik di dalam kolom, jenis,
panjang dan temperaturnya dapat diatur
4. Banyak macam detektor yang dapat dipakai
5. Dapat digabungkan dengan instrumen lain
49
50
51