OLEH
PATIMAH, S.Si.,M.FARM, Apt
KROMATOGRAFI GAS
Metode pemisahan campuran komponen yang
melibatkan dua fase yg tdk bercampur (fase gerak dan
fase diam), dimana gas sebagai fase geraknya.
Laju alir gas pembawa harus diukur dan dibuat tetap. Untuk mengukur laju alir
gas pembawa yang paling sederhana digunakan “Flowmeter” dan Stapwatch”
dalam beberapa alat, laju aliran gas pembawa dapat diketahui langsung
besarnya.
INJEKTOR
Tempat yang digunakan untuk memasukkan sampel.
Yaitu dengan :
a. Dilengkapi dengan septum karet yang dapat
menutup kembali setelah penyuntikan.
b. Contoh disuntikan Gas Masuk ke kolom
c. Tempat penyuntikan dipanaskan titik didih
komponen. Jika berupa campuran pemanasan
tidak boleh over heatingseptum karet silicion
gas yang akan menjadi kontaminan.
KOLOM
Merupakan jantung kromatografi didalamnya terjadi
pemisahan komponen.
Pemilihan kolom tergantung sifat komponen, syw polar
biasanya dipisahkan pada fase diam non polar dan syw non
polar pada fase diam polar.
Suhu kolom 10 – 25 ºC diatas titik didih tertinggi komponen,
tapi lebih rendah dari suhu maksimum kolom.
Kolom yg lebih panjang dpt memisahkan lebih baik namun
waktu analisis juga bertambah. Semakin kecil diameter
dalam semakin baik pemisahannya.
Temperatur kolom
1.20% Liquid Phase at 30ºC
30ºC
Kolom kapiler
berupa tabung terbuka dgn panjang antara 15-100 meter
dan berdiameter dalam antara 0,10-0,53 mm dgn dinding
bagian dalam disaput lapisan tipis film fase cair.
DETEKTOR
Merupakan suatu alat yang memonitor dan untuk
mendeteksi terus menerus serta mengukur banyaknya
komponen yang keluar dari kolom yang dibawa oleh gas
pembawa.
2. ECD
Prinsip : sejumlah elektron (hasil radiasi gas pembawa dengan
Ni-63 ) diabsorbsi oleh komponen yang dianalisis, kehilangan
elektron merupakan ukuran jumlah senyawa yang dianalisis.
Sensitif utk syw halogen dan logam organik dan biasanya utk
analisis pestisida organoklorin.
Jenis detektor, prinsip dan sinsitif
3. FTD/NPD (flame Thermionic Detector)
Prinsip : syw N dan P menambah arus dalam plasma.
Sensitif thd syw faktor organik dan nitrogen organik. Biasanya
utk analisis pestisida organofosfat.
4. EPD (flame Photometric Detector)
Prinsip : P dan S yg terbakar dengan nyala hidrogen, oksigen
akan memancarkan panjang gelombang tertentu.
Sensitif thd syw fosfor organik dan sulfur organik.
Biasanya utk analisis syw organik pestisida ditiokarbamat.
5. TCD (Thermal Conductivity Detector)
Prinsip : perbedaan daya hantar gas pembawa dengan zat yang
dianalisis.
Sensitif thd syw organik dan anorganik misalnya alkohol.
KELEBIHAN DETEKTOR
a. Detector Konduktivitas Termal ( Thermal Conductivity Detector =
TCD)
Memonitor laju panas yang dipindahkan dari kawat pilar yang
dipanaskan oleh eluat yang keluar dari kolom.
Kelebihannya :
- Merupakan detector universibel, dapat memberikan respon pada
semua senyawa.
- Tidak merusak komponen yang melewati detector sehingga
memungkinkan untuk dikumpulkan untuk digunakan lebih
lanjut.
Kekurangan :
- Kurang sensitive
- Rentang dinamik rendah
b. Detector ionisasi Nyala ( Flame Ionization Detektor = FID )
a. Hydrogen dan udara menghasilkan nyala apimemberikan energy
mengionisasi hamper semua komponen organic dan beberapa senyawa
anorganik.
Detector ini memberikan respon terhadap senyawa yang dapat diionisasi
nyala api hydrogen dan udara.
b. Tidak memberikan respon hamper semua senyawa anorganik, termasuk
Nitrogen, Oksigen, Karbondioksida dan air.
c. Kelebihan detector ini adalah :
- Peka terhadap senyawa karbon, kepekaanya lebih kurang 1000 kali detector
konduktivitas termal
- Mempunyai jangkauan dinamik yang lebar
- Radiasi yang diemisikan oleh panjang gelombang karaktiristik dari elemen
tertentu untuk ini dipasang optic yang sesuai diantara nyala api dan
tabung foton
ganda.
c. Detektor Penangkap Elektron (electron Captured Detector =ECD )
- Detektor ini terdapat element radioaktif memancarkan partikel β dengan molekul
gas
pembawa tabrakan sehingga menghasilkan energy yang cukup untuk membentuk ion
positif
dari gas pembawa.
- Electron yang dipancarkan selama berlangsung ionisasi akan ditangkap oleh elektroda
positif – akan terjadi arus listrik yang mengalir pada sirkuit eksternal. Arus ini akan
diimplikasikan dan direkam.
- Senyawa organic yang mengandung gugus elektronegatif
seperti gugus nitro, oksigen dan Halogen dapat dimonitor dengan detector ini.
- Detector penangkap elektroda memberikan respon terhadap senyawa yang
mengandung
timbal.
- Detector ini sangat bagus digunakan untuk : Analisis pestisida, senyawa organic yang
mengandung Timbal, Polychlorinated Biphenyl (PCB), dan senyawa lain yang
mengandung
atom elektronegatif.
Keuntungan dan kelemahan ECD
KEUNTUNGAN
Mempunyai limit deteksi cukup rendah untuk
berbagai senyawa terhalogenisasi.
KELEMAHAN
1. Menggunakan sumber radioaktif Ni- 63
2. Mudah kerkontaminasi oleh O2, H2O, overlood
sampel.
3. Dapat menyebabkan sakit kepala bila digunakan
untuk mendeteksi CH2Cl2 dengan adanya CCL3-
TERIMA KASIH