Anda di halaman 1dari 15

KROMATOGRAFI

GAS-CAIR (GLC)
Oleh :
Nuzila Delayaski (I0517064)
Raihan Rafif Alhakim (I0517066)
Raisha Verniastika (I0517067)
Siti Habibah (I0517078)
Yohanita Restu W (I0517091)
DAFTAR ISI
Pendahuluan

Kromatografi adalah suatu metode pemisahan


fisik, dimana, komponen-komponen yang dipisahkan
didistribusikan diantara 2 fase, salah satu fase
tersebut adalah suatu lapisan stasioner dengan
permukaan yang luas dan yang lainnya sebagai fluida
yang mengalir di sepanjang landasan stasioner.
Jenis – Jenis Kromatografi :
Bagian –Bagian Penting
Kromatografi Gas :
Fase diam (cair diam) (stationary Phase) Syarat:
– Tak mudah menguap
– Tahan panas
– Dapat digunakan ulang
– Inert terhadap sample
– Mempunyai harga K yang sedang
Fase gerak (carrier gas =gas pembawa). Syarat:
– Tak reaktif
– Murni / kering, kalau tidak murni akan berpengaruh pada detektor, terjadinya signal
latar belakang.
– Dapat disimpan dalam tanki tekanan tinggi (merah - hidrogen, abu- N2)
Prinsip Dasar Alat :

Peralatan kromatografi gas


merupakan sistem tertutup sejak dari gas
pembawa, pemasukan sampel {injection
port} hingga masuk ke dalam kolom.
Setelah sampai ke detektor baru
berhubungan dengan udara luar.
Gambar Diagram
Kromatografi Gas
Cara Kerja Alat
Keterangan

1. Silinder gas pembawa

2. Pengatur tekanan (laju


aliran gas)

3. Tempat injeksi

4. Tabung kolom

5. Detektor

6. Amplifier elektronik

7. Rekorder

8. Termostat
Proses
1. Sebelum dioperasikan, instrumen diperiksa; apakah kolomnya sudah sesuai yang diinginkan. Apakah
septum di injection port masih baik tidak bocor. Apakah detektor sudah terpasang sesuai yang
dikehendaki, dll.

2. Aliran gas dimulai dengan kecepatan alir yang rendah dengan membuka katup utama dan sekunder
pada tanki gas pembawa hingga menunjukkan jarum 15 psi, ini memungkinkan aliran gas pembawa 2-5
ml/menit untuk kolom paking atau 0,5 ml/menit untuk kolom kapiler. Selanjutnya diperiksa ada tidaknya
kebocoran gas pada sambungan ke kolom dan keluar kolom menggunakan semprotan sabun.

3. Kolom dipanaskan hingga suhu awal yang dikehendaki, suhu detektor diatur 10-25°C lebih tinggi dari
suhu kolom, demikian juga suhu injection port.

4. Kecepatan (laju) aliran gas kemudian dinaikkan hingga 25-30 ml/menit kolom paking kolom atau
hingga dicapai kecepatan alir gas optimum.

5. Bila digunakan Detektor ionisasi nyala perlu diperhatikan adanya gas hidrogen dan udara yang mengalir
ke detektor tersebut.

6. Sampel dilarutkan dalam pelarut yang mudah menguap, volume sampel yang diinjeksikan tergantung
jenis detektor yang digunakan. ( TCD=>10 µl, FID= 1-10 )µl, BCD =0,1-5 µl. dengan micro syringe) Selama
elusi yaitu selama perjalanan sampel dari injection port hingga detektor, jika suhu kolom dipertahankan
tetap, maka elusi demikian disebut Elusi isotermal. Sedangkan Elusi dengan suhu terprogram
(temperature programming) (Gambar 9) adalah selama elusi suhu kolom diatur naik bertahap dengan
kecepatan tertentu, atau diatur naik pada suhu tertentu kemudian dan ditahan suhunya. (linier dan
kenaikan divariasikan).

7. Signal dari detektor ini akan direkam sebagai kromatogram pada rekorder sederhana atau yang diolah
mikroprosesor ditampilkan pada layar monetor. Pada kromatogram yang ditampilkan oleh mikroprosesor
sekaligus dapat diketahui kadar tiap komponen.
Prinsip Kerja Alat :

1. Fasa Mobil
Fasa mobil dipasok dari tanki melalui pengaturan pengurangan
tekanan. Kemudian membawa cuplikan langsung ke dalam kolom. Jika hal
ini terjadi, cuplikan tidak menyebar sebelum proses pemisahan. Cara ini
cocok untuk cuplikan yang mudah menyerap. Gas pembawa ini harus
bersifat inert dan harus sangat murni. Seringkali gas pembawa ini harus
disaring untuk menahan debu uap air dan oksigen. Gas sering digunakan
adalah N2, H2 He dan Ar.
2. Sistem Injeksi Sampel
Sampel dimasukkan ke dalam aliran gas, jika sampel berupa cairan
harus diencerkan terlebih dahulu dalam bentuk larutan. Injeksi sampel dapat
diambil dengan karet silicon ke dalam oven, banyak sampel 0,1-10 ml.

3. Kolom
Fungsi kolom merupakan ”jantung” kromatografi gas dimana terjadi
pemisahan komponen. komponen cuplikan kolom terbuat dari baja tahan
karat, nikel, kaca.
Ada dua type kolom :
– Kolom Partisi, berisi bahan padat inert menyangga lapisan tipis cairan,
disebut Kromatografi Gas Cair (GLC)
– Kolom Adsorbsi, berisi partikel penyerap yang umumnya digunakan untuk
analisa gas permanen dan hidrokarbon rendah disebut Kromatografi Gas
Padat (GSC)
4. Detektor
Fungsi detektor untuk memonitor gas pembawa yang keluar dari
kolom dan merespon perubahan komposisi yang terelusi. Suhu detektor
harus panas agar cuplikan tak mengembun. Pelebaran puncak dan
menghilangnya puncak komponen merupakan ciri khas
terjadinya pengembunan. Seluruh detektor ditutup dalam oven yang lebih
panas dibanding dengan temperatur kolom. Hal itu menghentikan
kondensasi dalam detektor.

5. Pencatat
Fungsi recorder sebagai alat untuk mencetak hasil percobaan pada
sebuah kertas yang hasilnya disebut kromatogram atau disebut juga
kumpulan puncak grafik.
Kegunaan Kromatografi Gas Cair :

SECARA ANALITIK : Untuk menentukan komposisi kimia dari sampel.


SECARA PREPARATIF : Untuk memurnikan dan mengisolasi salah satu
komponen dari sampel.

Selain itu, kegunaan kromatografi ialah :


1. Memisahkan sampel yang sangat kecil (semi mikro & mikro)
2. Memisahkan molekul – molekul besar seperti polimer
3. Memisahkan senyawa – senyawa organic multikomponen / kompleks
4. Juga dapat memisahkan senyawa – senyawa yang tidak stabil
Contoh Aplikasi :
Kromatografi gas telah digunakan pada sejumlah besar senyawa-senyawa dalam
berbagai bidang. Dalam senyawa organic dan anorganik, senyawa logam, karena persyaratan yang
digunakan adalah tekanan uap yang cocok pada suhu saat analisa dilakukan. Berikut beberapa kegunaan
kromatografi gas pada bidang-bidangmya adalah :
1. Polusi udara
Kromatografi gas merupakan alat yang penting karena daya pemisahan yang digabungkan
dengan daya sensitivitas dan pemilihan detector GLC menjadi alat yang ideal untuk menentukan banyak
senyawa yang terdapat dalam udara yang kotor, KGCdipakai untuk menetukan Alkil-Alkil Timbal,
Hidrokarbon, aldehid, keton, dll.
2. Klinik
Klinik dalam kromatografi gas yaitu menjadi alat untuk menangani senyawa-senyawa dalam
klinik seperti : asam-asam amino, karbohidrat, CO , dan O dalam darah, asam-asam lemak dan turunannya,
trigliserida-trigliserida, plasma steroid, barbiturate, dan vitamin
3. Bahan-bahan pelapis
Digunakan untuk menganalisa polimer-polimer setelah dipirolisa, karet dan resin-resin sintesis.
4. Minyak atsiri
Digunakan untuk pengujian kulaitas terhadap minyak permen, jeruk sitrat, dll.
5. Bahan makanan
Digunakan dengan TLC dan kolom-kolom, untuk mempelajari pemalsuanatau pencampuran,
kontaminasi dan pembungkusan dengan plastic pada bahan makanan, juga dapat dipakai unutk menguji
jus, aspirin, kopi dll.
6. Sisa-sisa peptisida
7. Perminyakan
8. Bidang farmasi dan obat-obatan
9. Bidang kimia/ penelitian
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai