Anda di halaman 1dari 9

NAMA : DWI SANDI FATRA

KELAS : 2 KM

MK : KIMIA ANALITIK INSTRUMENT

Membuat rangkuman dari jawaban pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.

GC
1. Jelaskan prinsip pemisahan GC!
2. Apakah gas pembawa itu? Sebutkan syarat-syaratnya!
3. Syarat-syarat fase diam pada GC dan pendukung fase diam!
4. Mengapa suhu kolom harus dikontrol?
5. Apa maksud suhu terprogram dan gradien temperatur?

Kromatografi KOLOM
1. Bagaimana cara mempercepat waktu retensi?
2. Bagaimana cara menaikkan Rs?
3.Apa yang dimaksud dengan elusi isokhratik?
4. Tuliskan 2 cara memasukkan fase diam!
5. Mengapa kolom harus dihomogenkan?

HPLC
1. Tuliskan Fungsi standar internal!
2. Keuntungan HPLC dibanding GC?
3. Keuntungan HPLC dibanding KLT?
4. Pengertian elusi gradien dan isokratik?
5. Apa yang dimaksud reverse phase itu?

KLT
1. Tuliskan 3 keuntungan KLT dibandingkan GC.
2. Apa yang dimaksud Rf dan Rs?
3. Bila adasenyawa polar dan nonpolar dilarutkan/dibawa dengan fase gerak kloroform dan
metanol mana yang lebih dulu keluar?
4. Bagaimana menjenuhkan bejana elusi?
JAWABAN :

GC

1.) Jelaskan prinsip pemisahan GC!

PRINSIP KERJA KROMATOGRAFI GAS


Kromatografi merupakan medan yang bergerak cepat karena sangat pentingnya dalam
praktek dalam banyak bidang penelitian. Usaha-uasaha berlanjut sepanjang banyak jalur,
beberapa diantaranya adalah : detektor yang lebih baik, bahan kemasan kolom yang baru,
hubungan dengan instrument lain (seperti spectrometer massa) yang dapat membantu untuk
mengidentifikasi komponen-komponen yang dipisahkan.
Cara kerja dari kromatografi gas adalah gas pembawa lewat melalui satu sisi detektor
kemudian memasuki kolom. Di dekat kolom ada suatu alat di mana sampel – sampel bisa
dimasukkan ke dalam gas pembawa ( tempat injeksi). Sampel – sampel tersebut dapat berupa
gas atau cairan yang volatil (mudah menguap). Lubang injeksi dipanaskan agar sampel
teruapkan dengan cepat.
            Aliran gas selanjutnya menemui kolom, kolom merupakan jantung intrumen tempat di
mana kromatografi berlangsung. Kolom berisi suatu padatan halus dengan luas permukaan
yang besar dan relatif inert. Namun padatan teresebut hanya sebuah penyangga mekanika
untuk cairan. Sebelum diisi ke dalam kolom, padatan tersebut diimpregnasi dengan cairan
yang diinginkan yang berperan sebagai fasa diam atau stasioner sesungguhnya, cairan ini
harus stabil dan nonvolatil pada temperatur kolom dan harus sesuai dengan pemisahan
tertentu.
            Setelah muncul dari kolom itu, aliran gas lewat melalui sisi lain detektor. Maka elusi
zat terlarut dari kolom mengatur ketidakseimbangan antara dua sisi detektor yang direkam
secara elektrik.

2.) Apakah gas pembawa itu? Sebutkan syarat-syaratnya!

Gas pengangkut harus memenuhi persyaratan :


a.                   Harus inert, tidak bereaksi dengan cuplikan, cuplikan-pelarut, dan
material dalam kolom.
b.                   Murni dan mudah diperoleh, serta murah.
c.                   Sesuai/cocok untuk detektor.
d.                   Harus mengurangi difusi gas.

3.)  Syarat-syarat fase diam pada GC dan pendukung fase diam!


Fasa Diam Kromatografi Gas
Ø  Padatan (kromatografi gas-padat) sejumlah kecil padatan inert misalnya karbon
teraktivasi, alumina teraktivasi, silika gel atau saringan molekular diisikan ke dalam tabung
logam gulung yang panjang (2-10 m) dan tipis.
Ø  cairan (kromatografi gas-cair)Kromatografi gas-cair, biasanya digunakan cairan bertitik
didih tinggi dan proses serapannya lebih banyak berupa partisi. Misalnya ester seperti ftalil
dodesilsulfat yang diadsorbsi di permukaan alumina teraktivasi, silika gel atau penyaring
molecular.
4.) Mengapa suhu kolom harus dikontrol?

Suhu oven harus diatur dan sedikit dibawah titik didih sampel. Jika suhu diset terlalu tinggi,
cairan fase diam bisa teruapkan, juga sedikit sampel akan larut pada suhu tinggi dan bisa
mengalir terlalu cepat dalam kolom sehingga menjadi terpisah.

5.) Apa maksud suhu terprogram dan gradien temperatur?

Suhu terprogram dijelaskan sebagai pengukuran dengan cara ini, suhu kolom divariasikan
selama pengukuran berlangsung. Peningkatan suhu kolom pada analisis menggunakan
kromatografi gas dikenal sebagai gradien suhu.
Gradien suhu adalah perubahan suhu per satuan waktu, bukanlah peningkatan suhu per
panjang kolom.

Kromatografi KOLOM

1.) Bagaimana cara mempercepat waktu retensi?

WAKTU RETENSI
Waktu yang digunakan oleh senyawa tertentu untuk bergerak melalui kolom menuju ke
detektor disebut sebagi waktu retensi (RT). Waktu ini diukur berdasarkan waktu dari saat
sampel diinjeksikan pada titik dimana tampilan menunujukkan tinggi puncak maksimum
untuk senyawa itu.
Setiap senyawa memiliki waktu retensi yang berbeda. Untuk senyawa tertentu, waktu retensi
sangat bervariasi dan bergantung pada:
•    Titik didih senyawa. Senyawa yang mendidih pada temperatur yang lebih tinggi daripada
temperatur kolom, akan menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk berkondensasi
sebagai cairan pada awal kolom. Dengan demikian, titik didih yang tinggi akan memiliki
waktu retensi yang lama.
•    Kelarutan dalam fase cair. Senyawa yang lebih mudah larut dalam fase cair, akan
mempunyai waktu lebih singkat untuk dibawa oleh gas pembawa.. Kelarutan yang tinggi
dalam fase cair berarti memiiki waktu retensi yang lama.
•    Temperatur kolom. Temperatur tinggi menyebakan pergerakan molekul-molekul dalam
fase gas; baik karena molekul-molekul lebih mudah menguap, atau karena energi atraksi yang
tinggi cairan dan oleh karena itu tidak lama tertambatkan. Temperatur kolom yang tinggi
mempersingkat waktu retensi untuk segala sesuatunya di dalam kolom.

2.) Bagaimana cara menaikkan Rs?


Cara untuk meningkatkan resolusi
- Meningkatkan efisiensi kolom
- Mengubah selektivitas kolom
a. Mengubah suhu, meningkatkan panjang kolom, menambah jumlah fase stationer (Vs).
b. Mengurangi lebar pita (W) dengan cara: mengurangi jumlah sampel, mengurangi konstanta
waktu detektor, memperkecil diameter kolom, dan menambah N sehingga pemisahan
semakin bagus.
3.) Apa yang dimaksud dengan elusi isokhratik?

Elusi isokratik. Proses elusi yang dilakukan dengan menggunakan satu jenis fasa gerak
sehingga polaritasnya tetap.

4.) Tuliskan 2 cara memasukkan fase diam!

Dua metode yang umum digunakan untuk preparasi kolom adalah: metode kering dan metode
basah.
-Pada metode kering, kolom pertama kali diisi dengan serbuk kering fasa diam, kemudian
kolom dialiri fasa gerak hingga seluruh kolom terbasahi. Mulai titik ini, fasa diam tidak
diperkenankan mengering.
-Pada metode basah, fasa diam dibasahi dengan fasa gerak hingga menjadi bubur di luar
kolom, dan kemudian dituangkan perlahan-lahan ke dalam kolom. Pencampuran dan
penuangan harus ekstra hati-hati untuk mencegah munculnya gelembung udara. Larutan
bahan organik diletakkan di bagian atas fasa diam menggunakan pipet. Lapisan ini biasanya
ditutup dengan lapisan kecil pasir atau katun atau wol kaca untuk melindungi bentuk lapisan
organik dari tuangan eluen. Eluen kemudian dialirkan perlahan melalui kolom sambil
membawa sampel bahan organik. Sering kali, wadah eluen sferis atau corong
pisah bersumbat yang sudah diisi eluen diletakkan di bagian atas kolom.

5.) Mengapa kolom harus dihomogenkan?

Kolom harus dihomogenkan karena harus mengisi kolom dengan kerapatan yang sama atau
homogen sebab pengisian kolom yang tidak teratur dapat merusak batas-batas pita
kromatografi.

HPLC

1.) Tuliskan Fungsi standar internal!

standar internal digunakan untuk menentukan konsentrasi analit lain dengan


menghitung faktor respon. Standar internal yang dipilih harus kembali mirip dengan analit
serta memiliki waktu retensi yang sama. Standar internal tersebut harus stabil dan tidak
mengganggu komponen sampel.

2.) Keuntungan HPLC dibanding GC?

Kelebihan dari teknik HPLC dibandingkan dengan GC ( Gas Chromatography) :


1. HPLC dapat digunakan untuk isolasi zat yang tidak mudah menguap dan zat yang tidak
stabil.
2. HPLC memiliki detector dengan kepekaan yang tinggi
3. Teknik ini memiliki daya memisah yang tinggi
4. Dapat menganalisis sampel yang kecil kuantitasnya
5. Dalam HPLC dapat memberikan beberapa ribu lempeng teoritis hanya dalam beberapa cm
sehingga memungkinkan analisis kolom yang sangat kecil (sedikit fase gerak yang
dikonsumsi)
6. Biaya pelarut jauh lebih rendah dibandingkan LC kuno, sehingga dapat menurunkan biaya
karyawan.
7. Teknik HPLC dapat dilakukan pada suhu kamar.
3.) Keuntungan HPLC dibanding KLT?

a) Cepat :: waktu analisis umumnya kurang dari 1 jam. Banyak analisis yang dapat
diselesaikan sekitar 15-30 menit. Untuk analisis yang uncomplicated waktu analisis kurang
dari 5 menit bisa dicapai.
 b)Sensitivitas detektor :: detektor absorbsi UV yang biasa digunakan dalam KCKT dapat
mendeteksi kadar dalam jumlah nanogram (10-9 gram) dari bermacam-macam zat. Detektor-
detektor fluoresensi dan elektrokimia dapat mendeteksi jumlah sampai picogram (10-12
gram).
c) kolom dapat digunakan kembali :: berbeda dengan kolom kromatografi klasik, kolom
KCKT dapat digunakan kembali. Banyak analisis yang bisa dilakukan dengan kolom yang
sama sehingga satu kolom dapat digunakan berulang kali untuk berbagai jenis sampel.

4.) Pengertian elusi gradien dan isokratik?

Elusi gradien. Proses elusi yang dilakukan dengan menggunakan dua jenis atau lebih fasa
gerak yang polaritasnya berubah-ubah.
Elusi isokratik. Proses elusi yang dilakukan dengan menggunakan satu jenis fasa gerak
sehingga polaritasnya tetap.

5. ) Apa yang dimaksud reverse phase itu?

kromatografi fase terbalik (reversed phase) adalah kromatografi dengan fase gerak lebih polar
dibandingkan fase diamnya.

KLT

1.) Tuliskan 3 keuntungan KLT dibandingkan GC.

1.KLT memberikan fleksibelitas yang lebih besar dalam memilih fase gerak.
2. Proses kromatografi mudah dan sederhana.
3.Penyerapan pada KLT mempunyai kapasitas yang lebih besar disbanding kromatografi
lainnya.
4.Semua komponen dalam sampel dapat dideteksi.

2.) Apa yang dimaksud Rf dan Rs?

-Rf = Jarak yang ditempuh substansi/Jarak yang ditempuh oleh pelarut.


-Rs = Derajat pemisahan dua komponen campuran dalam proses kromatografi dinyatakan
dengan istilah resolusi (Rs) yang diformuliasikan sebagai berikut :
R = ( N 1 ¿2 /4 ) ((a-1)/ a) (( k’2 / (1 – k’2 ))

3.) Bila adasenyawa polar dan nonpolar dilarutkan/dibawa dengan fase gerak kloroform dan
methanol mana yang lebih dulu keluar?
polar, karena semakin dekat kepolaran antara senyawa dengan eluen (fasegerak) maka
senyawa akan semakin terbawa oleh fase gerak. Hal ini berdasarkan prinsip like dissolved
like.
4. ) Bagaimana menjenuhkan bejana elusi?

Cara penjenuhannya yaitu dengan cara eluen yang digunakan dikocok, eluen tersebut
ditempatkan pada corong pisah. Tunggu beberapa saat dan nanti akan terbentuk dua lapisan,
lapisan yang terbentuk ada lapisanair dan pelarut organik saja. Setelah terbentuknya dua
lapisan kemudian dipisahkan,dari ketiga eluen yang digunakan ketiganya memiliki BJ yang
lebih rendah daripadaair sehingga yang diambil untuk digunakan sebagai fase gerak pada
KLT adalah bagian atas karena bagian bawah merupakan air yang memiliki BJ lebih besar.
Didapatlah larutan organik saja yang selanjutnya digunakan sebagai fase gerak padaKLT.

RANGKUMAN :

GC, PRINSIP KERJA KROMATOGRAFI GAS


Kromatografi merupakan medan yang bergerak cepat karena sangat pentingnya dalam
praktek dalam banyak bidang penelitian. Usaha-uasaha berlanjut sepanjang banyak jalur,
beberapa diantaranya adalah : detektor yang lebih baik, bahan kemasan kolom yang baru,
hubungan dengan instrument lain (seperti spectrometer massa) yang dapat membantu untuk
mengidentifikasi komponen-komponen yang dipisahkan.
Cara kerja dari kromatografi gas adalah gas pembawa lewat melalui satu sisi detektor
kemudian memasuki kolom. Di dekat kolom ada suatu alat di mana sampel – sampel bisa
dimasukkan ke dalam gas pembawa ( tempat injeksi). Sampel – sampel tersebut dapat berupa
gas atau cairan yang volatil (mudah menguap). Lubang injeksi dipanaskan agar sampel
teruapkan dengan cepat.
            Aliran gas selanjutnya menemui kolom, kolom merupakan jantung intrumen tempat di
mana kromatografi berlangsung. Kolom berisi suatu padatan halus dengan luas permukaan
yang besar dan relatif inert. Namun padatan teresebut hanya sebuah penyangga mekanika
untuk cairan. Sebelum diisi ke dalam kolom, padatan tersebut diimpregnasi dengan cairan
yang diinginkan yang berperan sebagai fasa diam atau stasioner sesungguhnya, cairan ini
harus stabil dan nonvolatil pada temperatur kolom dan harus sesuai dengan pemisahan
tertentu.
            Setelah muncul dari kolom itu, aliran gas lewat melalui sisi lain detektor. Maka elusi
zat terlarut dari kolom mengatur ketidakseimbangan antara dua sisi detektor yang direkam
secara elektrik.
Syarat-syarat Gas pengangkut, harus memenuhi persyaratan :
a.                   Harus inert, tidak bereaksi dengan cuplikan, cuplikan-pelarut, dan
material dalam kolom.
b.                   Murni dan mudah diperoleh, serta murah.
c.                   Sesuai/cocok untuk detektor.
d.                   Harus mengurangi difusi gas.

Syarat-syarat fase diam pada GC dan pendukung fase diam


Fasa Diam Kromatografi Gas
Ø  Padatan (kromatografi gas-padat) sejumlah kecil padatan inert misalnya karbon
teraktivasi, alumina teraktivasi, silika gel atau saringan molekular diisikan ke dalam tabung
logam gulung yang panjang (2-10 m) dan tipis.
Ø  cairan (kromatografi gas-cair)Kromatografi gas-cair, biasanya digunakan cairan bertitik
didih tinggi dan proses serapannya lebih banyak berupa partisi. Misalnya ester seperti ftalil
dodesilsulfat yang diadsorbsi di permukaan alumina teraktivasi, silika gel atau penyaring
molecular.
suhu kolom harus dikontrol Suhu harus diatur dan sedikit dibawah titik didih sampel. Jika
suhu diset terlalu tinggi, cairan fase diam bisa teruapkan, juga sedikit sampel akan larut pada
suhu tinggi dan bisa mengalir terlalu cepat dalam kolom sehingga menjadi terpisah.
Suhu terprogram dijelaskan sebagai pengukuran dengan cara ini, suhu kolom divariasikan
selama pengukuran berlangsung. Peningkatan suhu kolom pada analisis menggunakan
kromatografi gas dikenal sebagai gradien suhu.
Gradien suhu adalah perubahan suhu per satuan waktu, bukanlah peningkatan suhu per
panjang kolom.

Kromatografi KOLOM

WAKTU RETENSI
Waktu yang digunakan oleh senyawa tertentu untuk bergerak melalui kolom menuju ke
detektor disebut sebagi waktu retensi (RT). Waktu ini diukur berdasarkan waktu dari saat
sampel diinjeksikan pada titik dimana tampilan menunujukkan tinggi puncak maksimum
untuk senyawa itu.
Setiap senyawa memiliki waktu retensi yang berbeda. Untuk senyawa tertentu, waktu retensi
sangat bervariasi dan bergantung pada:
•    Titik didih senyawa. Senyawa yang mendidih pada temperatur yang lebih tinggi daripada
temperatur kolom, akan menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk berkondensasi
sebagai cairan pada awal kolom. Dengan demikian, titik didih yang tinggi akan memiliki
waktu retensi yang lama.
•    Kelarutan dalam fase cair. Senyawa yang lebih mudah larut dalam fase cair, akan
mempunyai waktu lebih singkat untuk dibawa oleh gas pembawa.. Kelarutan yang tinggi
dalam fase cair berarti memiiki waktu retensi yang lama.
•    Temperatur kolom. Temperatur tinggi menyebakan pergerakan molekul-molekul dalam
fase gas; baik karena molekul-molekul lebih mudah menguap, atau karena energi atraksi yang
tinggi cairan dan oleh karena itu tidak lama tertambatkan. Temperatur kolom yang tinggi
mempersingkat waktu retensi untuk segala sesuatunya di dalam kolom.

cara menaikkan Rs
Cara untuk meningkatkan resolusi
- Meningkatkan efisiensi kolom
- Mengubah selektivitas kolom
a. Mengubah suhu, meningkatkan panjang kolom, menambah jumlah fase stationer (Vs).
b. Mengurangi lebar pita (W) dengan cara: mengurangi jumlah sampel, mengurangi konstanta
waktu detektor, memperkecil diameter kolom, dan menambah N sehingga pemisahan
semakin bagus.

Elusi isokratik. Proses elusi yang dilakukan dengan menggunakan satu jenis fasa gerak
sehingga polaritasnya tetap.

2 cara memasukkan fase diam

Dua metode yang umum digunakan untuk preparasi kolom adalah: metode kering dan metode
basah.
-Pada metode kering, kolom pertama kali diisi dengan serbuk kering fasa diam, kemudian
kolom dialiri fasa gerak hingga seluruh kolom terbasahi. Mulai titik ini, fasa diam tidak
diperkenankan mengering.
-Pada metode basah, fasa diam dibasahi dengan fasa gerak hingga menjadi bubur di luar
kolom, dan kemudian dituangkan perlahan-lahan ke dalam kolom. Pencampuran dan
penuangan harus ekstra hati-hati untuk mencegah munculnya gelembung udara. Larutan
bahan organik diletakkan di bagian atas fasa diam menggunakan pipet. Lapisan ini biasanya
ditutup dengan lapisan kecil pasir atau katun atau wol kaca untuk melindungi bentuk lapisan
organik dari tuangan eluen. Eluen kemudian dialirkan perlahan melalui kolom sambil
membawa sampel bahan organik. Sering kali, wadah eluen sferis atau corong
pisah bersumbat yang sudah diisi eluen diletakkan di bagian atas kolom.
Kolom harus dihomogenkan karena harus mengisi kolom dengan kerapatan yang sama atau
homogen sebab pengisian kolom yang tidak teratur dapat merusak batas-batas pita
kromatografi.

HPLC

standar internal digunakan untuk menentukan konsentrasi analit lain dengan


menghitung faktor respon. Standar internal yang dipilih harus kembali mirip dengan analit
serta memiliki waktu retensi yang sama. Standar internal tersebut harus stabil dan tidak
mengganggu komponen sampel.
Kelebihan dari teknik HPLC dibandingkan dengan GC ( Gas Chromatography) :
1. HPLC dapat digunakan untuk isolasi zat yang tidak mudah menguap dan zat yang tidak
stabil.
2. HPLC memiliki detector dengan kepekaan yang tinggi
3. Teknik ini memiliki daya memisah yang tinggi
4. Dapat menganalisis sampel yang kecil kuantitasnya
5. Dalam HPLC dapat memberikan beberapa ribu lempeng teoritis hanya dalam beberapa cm
sehingga memungkinkan analisis kolom yang sangat kecil (sedikit fase gerak yang
dikonsumsi)
6. Biaya pelarut jauh lebih rendah dibandingkan LC kuno, sehingga dapat menurunkan biaya
karyawan.
7. Teknik HPLC dapat dilakukan pada suhu kamar.

Keuntungan HPLC dibanding KLT


a) Cepat :: waktu analisis umumnya kurang dari 1 jam. Banyak analisis yang dapat
diselesaikan sekitar 15-30 menit. Untuk analisis yang uncomplicated waktu analisis kurang
dari 5 menit bisa dicapai.
 b)Sensitivitas detektor :: detektor absorbsi UV yang biasa digunakan dalam KCKT dapat
mendeteksi kadar dalam jumlah nanogram (10-9 gram) dari bermacam-macam zat. Detektor-
detektor fluoresensi dan elektrokimia dapat mendeteksi jumlah sampai picogram (10-12
gram).
c) kolom dapat digunakan kembali :: berbeda dengan kolom kromatografi klasik, kolom
KCKT dapat digunakan kembali. Banyak analisis yang bisa dilakukan dengan kolom yang
sama sehingga satu kolom dapat digunakan berulang kali untuk berbagai jenis sampel.

Elusi gradien. Proses elusi yang dilakukan dengan menggunakan dua jenis atau lebih fasa
gerak yang polaritasnya berubah-ubah.
Elusi isokratik. Proses elusi yang dilakukan dengan menggunakan satu jenis fasa gerak
sehingga polaritasnya tetap.
kromatografi fase terbalik (reversed phase) adalah kromatografi dengan fase gerak lebih
polar dibandingkan fase diamnya.

KLT

keuntungan KLT dibandingkan GC.


1.KLT memberikan fleksibelitas yang lebih besar dalam memilih fase gerak.
3. Proses kromatografi mudah dan sederhana.
3.Penyerapan pada KLT mempunyai kapasitas yang lebih besar disbanding kromatografi
lainnya.
4.Semua komponen dalam sampel dapat dideteksi.

-Rf = Jarak yang ditempuh substansi/Jarak yang ditempuh oleh pelarut.


-Rs = Derajat pemisahan dua komponen campuran dalam proses kromatografi dinyatakan
dengan istilah resolusi (Rs) yang diformuliasikan sebagai berikut :
R = ( N 1 ¿2 /4 ) ((a-1)/ a) (( k’2 / (1 – k’2 ))

Bila adasenyawa polar dan nonpolar dilarutkan/dibawa dengan fase gerak kloroform dan
methanol mana yang lebih dulu keluar? polar, karena semakin dekat kepolaran antara
senyawa dengan eluen (fasegerak) maka senyawa akan semakin terbawa oleh fase gerak. Hal
ini berdasarkan prinsip like dissolved like.
Cara penjenuhan bejana elusi yaitu dengan cara eluen yang digunakan dikocok, eluen
tersebut ditempatkan pada corong pisah. Tunggu beberapa saat dan nanti akan terbentuk dua
lapisan, lapisan yang terbentuk ada lapisanair dan pelarut organik saja. Setelah
terbentuknya dua lapisan kemudian dipisahkan,dari ketiga eluen yang digunakan
ketiganya memiliki BJ yang lebih rendah daripadaair sehingga yang diambil untuk digunakan
sebagaifase gerak pada KLT
adalah bagian atas karena bagian bawah merupakan air yang memiliki BJ lebih besar.
Didapatlah larutan organik saja yang selanjutnya digunakan sebagai fase gerak padaKLT.

Anda mungkin juga menyukai