Anerasari M
D IV teknologi kimia industri
Jurusan Teknik Kimia
Pemisahan Analitik
• Metoda yang terbaik dipilih untuk analisis adalah
metoda yang selektif, dimana hanya analit saja yang
dideteksi dan diukur.
• Sampel yang masuk ke laboratorium tidak hanya
mengandung analit saja, kadangkala analit yang akan
dianalisis berada di dalam sampel dan dalam jumlah
yang sangat kecil (konstituen, minor)
• Sampel haruslah diberi perlakuan untuk mengambil
analit sebelum dilakukan analisis, perlakuan atau
proses ini disebut pemisahan analitik.
Pemisahan analitik awal :
• Penambahan asam atau basa berkonsentrasi tinggi,
• Pemanasan (refluk) hingga beberapa jam,
• Proses distilasi,
• Proses ekstraksi pelarut.
Keseluruhan proses membutuhkan waktu yang lama, dari
beberapa jam hingga hari.
• Pemisahan yang membutuhkan waktu ini, sekarang
digantikan oleh pemisahan Kromatografi.
Effluen dari kolom dicampur dengan gas hydrogen dan udara kemudian dinyalakan
dengan kontak listrik.
Senyawa organic apabila dibakar dengan nyala H2/udara akan menghasilkan ion dan
electron yang menghantarkan listrik melalui nyala.
Jumlah ion yang dihasilkan sebanding dengan jumlah atom karbon yang berkurang oleh
nyala.
Karena FID merespon terhadap jumlah karbon yang masuk ke detector persatuan waktu,
maka FID ini sensitif terhadap massa, tidak sensitif terhadap konsentrasi.
Konsekuensinya, detector ini tidak mempunyai efek besar terhadap perubahan laju alir
pada fasa gerak.
Prinsip KG
• Pemisahkan campuran dgn kromatografi gas, komponen /analit
diidentifikasi berdasarkan waktu retensi.
• Untuk campuran yang tak diketahui, hasil pemisahan kemudian dapat
dikumpulkan secara terpisah dan dianalisis dengan menggunakan metoda
lain seperti misalnya spektrometri massa.
• Untuk setiap senyawa dalam satu campuran akan didapat satu puncak
kromatogram yang mempunyai waktu retensi sendiri.
• Waktu retensi akan meningkat sesuai dengan ukuran dan polaritas senyawa.
• Untuk menentukan konsentrasi senyawa tertentu, tinggi puncak harus
diukur juga.
Waktu retensi : waktu yang dibutuhkan komponen untuk
bergerak dari titik injeksi ke detector.
a. Penampung solvent
b. Sistim pompa : mengendalikan laju alir dan
mengukur volume solvent (fasa gerak). Laju alir di
kolom KCKT sangat lambat, berkisar 0,5 – 5
cm3/menit.
c. Sistim Injeksi : sampel yang akan dipisahkan diinjeksikan pada titik
ini.
d. Kolom : terbuat dari dan berisi partikel silika berpori (fasa diam).
Kolom KCKT hanya sepanjang 10 – 30 cm dengan diameter dalam 4
mm.