Anda di halaman 1dari 11

Detektor adalah perlengkapan yang memiliki kepekaan akan kehadiran perbedaan komponen dari

gas pembawa dan akan diubah menjadi suatu informasi menjadi sebuah sinyal listrik. Perangkat ini berfungsi
untuk mendeteksi komponen-komponen yang keluar dari kolom setelah terjadi proses pemisahan.
Berikut adalah karakteristik yang harus dimiliki oleh detektor :
1. Kepekaan (sensitivitas)
kepekaan merupakan ukuran seberapa besar suatu detektor mampu memberikan perubahan isyarat akibat
terjadinya konsentrasi analit.
2. Daerah linear
daerah linear merupakan rentang konsentrasi dimana besarnya isyarat detektor linear sama dengan
besarnya konsentrasi.
3. Batas deteksi
batas deteksi adalah konsentrasi terkecil dari analit dimana detektor masih mampu memberikan isyarat
yang kuantitatif
Berikut adalah jenis-jenis detektor yang umum digunakan dalam suatu peralatan kromatografi gas :

1. Detektor daya hantar panas (thermal conductivity detector,TCD)


2. Detektor ionisasi nyala (flame ionization detector,FID)
3. Detektor penangkap electron (electron capture detector,ECD)
4. Detektor nitrogen-fosfor (nitrogen-phospor detector,NPD)
5. Detektor photo ionisasi (photo ionization detector,PID)
6. Detektor fotometri nyala (flame photo detector,FPD)
7. Detektor emisi atom (atomic emission detector,AED)
8. Detektor daya hantar listrik (electrolytic conductivity detector,ELCD)
9. Detektor infra merah (infra red detector,IRD)
Detektor Senyawa yang Jumlah minimum
terdeteksi
TCD Semua senyawa 10 ppm
kecuali gas pembawa

FID Senyawa organik 0,1 ppm

ECD Senyawa 0,1 ppb


halogen/logam
FTD Senyawa 1 ppb / 0,1 ppb
nitrogen/fosfor
FPD Senyawa sulfur/fosfor 10 ppb / 50 ppb
organik
Recorder adalah pencatat sinyal yang dihasilkan oleh detektor dan suatu instument pengukur.
Rekorder yang biasa digunakan adalah strip chart recorder yang merupakan rekorder bertipe potensiometrik
dimana bekerjanya berdasarkan pada keseimbangan voltase. Kinerja dari rekorder adalah mengubah signal
detektor menjadi gambar kromatogram dan menyediakan manual informasi untuk mengidentifikasi jumlah
komponen-komponen dalam sampel. Saat ini, telah banyak rekorder yang dihubungkan langsung dengan
komputer. Hal ini sangat memudahkan dalam mencari file-file yang telah lalu dan dapat memprosesnya
kembali, misalnya menghitung luas area peak atau tinggi peak.
SISTEM PENGAMBILAN SAMPEL
 DERIVATISASI
Derivatisasi merupakan proses kimiawi untuk mengubah
suatu senyawa menjadi senyawa lain yang mempunyai sifat-
sifat yang sesuai untuk dilakukan analisis menggunakan
kromatografi gas (menjadi lebih mudah menguap). Alasan
dilakukannya derivatisasi:
Senyawa-senyawa tersebut tidak memungkinkan dilakukan
analisis dengan GC terkait dengan volatilitas dan
stabilitasnya.
 Untuk meningkatkan batas deteksi dan bentuk kromatogram.
Beberapa senyawa tidak menghasilkan bentuk kromatogram
yang bagus (misal puncak kromatogram saling tumpang
tindih) atau sampel yang dituju tidak terdeteksi, karenanya
diperlukan derivatisasi sebelum dilakukan analisis dengan
GC.
 Meningkatkan volatilitas, misal senyawa gula. Tujuan utama
derivatisasi adalah untuk meningkatkan volatilitas senyawa-
senyawa yang tidak mudah menguap (non-volatil). Senyawa-
senyawa dengan berat molekul rendah biasanya tidak mudah
menguap karena adanya gaya tarik-menarik inter molekuler
antara gugus-gusug polar karenanya jika gugus-gugus polar
ini ditutup dengan cara derivatisasi akan mampu
meningkatkan volatilitas senyawa tersebut secara dramatis.
 Meningkatkan deteksi, misal untuk kolesterol dan senyawa-
senyawa steroid.
 Meningkatkan stabilitas. Beberapa senyawa volatil
mengalami dekomposisi parsial karena panas sehingga
diperlukan derivatisasi untuk meningkatkan stabilitasnya.
 Meningkatkan batas deteksi pada penggunaan detektor
tangkap elektron (ECD).
SISTEM INJEKSI SAMPEL
 Sampel-sampel cair : diinjeksikan melalui suatu karet
septum dengan memakai suntikan / syringe
 Sampel-sampel gas : diinjeksikan atau dimasukkan dengan
memakai bermacam-macam alat pengambilan sampel gas
yang dirancang untuk kromatografi komersial
CARA PENGGUNAAN GC
Mengaktifkan GC
1. Aktifkan Un-interrupable Power Supply (UPS) jika ada.
2. Buka katup gas (alirkan gas ke GC)
Gas Helium (He) sebagai gas pembawa (carier)
Gas Nitrogen (N2) sebagai pembawa (carier) dan sebagai make up gas (FID)
Gas Hydrogen (H2) sebagai gas pembakar (FID)
Gas Compress Air sebagai pembakar (FID)
3. Aktifkan computer.
4. Aktifkan Gas Chromatography (GC) dengan tombol On/Off berada di sisi kiri bawah, tunggu hingga GC
selesai initialisasi & self test (kira-kira 2 menit).
5. Aktifkan software chemstation dengan doble Program click kiri icon instrument 1 online atau klik
start Instrument 1 online. ChemStation
6. Pastikan menu berada pada Load Method (Conditioning Methode) Method “Method and Run
Control” pilih metode yang diinginkan.
7. Sebelum digunakan, pastikan column sudah diconditioning dengan suhu 20oC dibawah suhu maximum
column atau diatas suhu operational tetapi tidak diperbolehkan melewati suhu max column seperti yang
tertera di tag column.
8. Conditioning GC selama 30 menit. Pilih Methode yang akan digunakan untuk analisa (Method and Run
Control)
CARA PENGGUNAAN GC
Analisis Sampel
1. Isi Operator Sample Info Isi identitas sampel melalui : Run Control Name, Sub Directory (untuk memudahkan
pencarian data, gunakan tanggal hari ini), Nama Signal, Nama Sample, komentar bila ada.
2. Apabila menggunakan Sequance, isi identitas sampel melalui : Sequence Isi Operator Name, Sub Directory (untuk
memudahkan Parameter pencarian data, gunakan tanggal hari ini), Pastikan Data file Prefix/Counter, Nama
Signal, Counter.
Sequence Table :
3. Pastikan Parts of Method to Run berada pada According to Runtime Checklist : Sequence
- Location : isikan lokasi vial sampel
- Sample Name : sampel yang akan dianalisa
- Method Name : method yang digunakan untuk analisa
- Inj/Location : jumlah injeksi pada satu lokasi vial
- Inj Volume : jumlah sampel yang diinjeksikan ke GC
- Injector : Front atau Back
- Sample Info : apabila diperlukan
Save Sequence.àSequence
4. Tunggu hingga status di layar computer ready (warna hijau) atau pada display GC : Ready for Injection dan lampu
indicator “not ready” (warna merah) pada panel GC off.
Run Sequence.
5. Pastikan ikon Sequence aktif dengan cara pilih Run Control
6. Tunggu hingga analisa selesai, hasil analisa akan langsung tercetak secara otomatis.
CARA PENGGUNAAN GC
Mematikan GC
1. Turunkan suhu inlet dan detector tanpa mematikan gas
carrier.
2. Tunggu hingga suhu di Oven, Inlet, dan Detector berada
pada suhu dibawah 50 0C.
3. Close software Chemstation : File
4. Tekan tombol Off (matikan GC)
5. Matikan UPS jika ada
6. Tutup kembali katup gas Helium (He), Nitrogen (N2),
Hydrogen (H2), dan Compress Air.

Anda mungkin juga menyukai