1. Pemasukan Contoh
Cara memasukkan contoh pada aliran carrier gas dengan gangguan sekecil – kecilnya dari aliran
gas
2. Kolom
Untuk memperoleh pemisahan dari setiap komponen contoh
3. Detektor
Mengetahui dari respon dari komponen contoh yang larut dalam kolom
4. Data Acquisition
Mengubah signal dari Detektor ke suatu gambar chromatogram yang dihasilkan secara manual
atau otomatis, secara pasti oleh persamaan dan banyaknya komponen contoh.
Gas harus :
1. Dipilih sesuai denga tipe Detektor
2. Innert
3. Kering
4. Pure
Oxygen Trap
Trace oksigen yang ada, akan dapat merusak kolom partikal dari kolom kapiler. Oksigen juga harus
sesuai dengan ECD. Oksigen trap dapat disambungkan bersamaan dengan Mol. Sieve drier dan Gas
inlet supply pada GC.
Tubing :
1. Tubing dapat digunakan dengan grade tembaga
2. Plastic tubing jika digunakan dapat menyerap “air” atau “gas O2” dan kontaminasi
lainnya, sehingga dapat menghalangi deteksi yang baik dari impiuritis
3. Precondition tubing dari solven – flash dan carrier gas drying.
Carrier gas harus menggunakan Regulator untuk mendapatkan tekanan yang konstan dan baik
dengan flow yang konstan. Perbedaan tekanan controller direkomendasikan sekitar 5 psi.
HP – 6890 INSTRUMENT
Pada bagian ini kita akan lebih membiasakan diri dengan hardware HP-6890 dengan :
1. Mengenal Komponen utamanya
2. Mengenal kegunaan Keyboard
3. Memperagakan operasional “start-up dan check-out”
HP CHEMSTATION (ASTHRIX) GC
WHAT IS AN INSTRUMENT ?
Suatu Instrumen adalah satu set bagian analitical yang akan digunakan bersamaan untuk membuat
analysis.
Suatu Analysis adalah semua tahapan perlakuan oleh ChemStation untuk mengidentifikasi dan
pengkualifikasian suatu contoh.
Garis besar tahapan analysis :
1. Sistim konfigurasi
2. Acquire Data: Analytical data yang dihubungkan dan tempat menyimpan file
3. Analyze Data: ChemStation yang menjelaskan chromatogram
4. Report Result: Suatu hasil yang dilaporkan dari hasil olahan
HP – ChemStation ICMS
• Instrument 1 Offline----> digunakan untuk memenuhi suatu dari “Offline session” yang mana
tidak dapat dibutuhkan untuk menggunakan GC, pemakaian ini dari suatu data analisis yang
dihubungkan dengan terdahulu
• Instrument 1 Online ----> digunakan untuk memulai “ Online sesion” yang akan dibutuhkan untuk
memakai GC. Oleh ChemStation akan mem”boot-up” Metode yang terahkir dan Sequence
dipakai, kecuali ChemStation sedang berjalan dan aktip dari pertama sekali, kemudian “Default”
Method dan Sequence akan dimuat dengan baik.
WHAT IS A METHOD ?
Suatu method adalah suatu group file yang berisi semua instruksi dan parameter untuk membawa
hasil setiap langkah dari suatu analisis. Hal ini adalah suatu parameter“worklist” (urutan perintah) dan
file data yang dikehendaki secara automatis dari single injeksi.
MAKING RUN
What is a Sequence ?
Sequence adalah suatu urutan contoh untuk di run dengan assosiasi method dan run parameter.
(#Injectors, Sample/Std,Etc)
• Sequence Parameters
• Sequence Table
• Load Signal
• Save Signal
• Save Sequence As
• Print Sequence
• Partial Sequence
• Sequence Summary
What is RunControl ?
RunControl adalah suatu part top level screen dimana anda dapat mengontrol parameter untuk
menggunakan suatu method atau sequence.
Untuk manual injeksi, kita dapat menekan tombol “start” pada GC atau HP-35900C
Run Method : adalah pemakaian “start” pada single-run yang digunakan current method, dimana
sampling secara automatis dipakai untuk instruksi suatu contoh dan suatu sequence yang tidak dapat
dipakai.
Sample Info : adalah dialog box dimana anda dapat memasukkan informasi yang dikehendaki oleh
suatu metoda untuk nama dari suatu run-sample.
Run Sequence : adalah penggunaan untuk “start” suatu sequence dan method yang dipakai oleh
sequence dan harus tersedia :
• Run Sequence
• Pause Sequence
• Resume Sequence
Stop Run/Inject/Sequence :
Perintah Stop adalah dipakai untuk mengahkiri suatu run dari suatu injeksi atau suatu sequence
sebelum tercapai pada “stop time”
• Stopping a Run
• Stopping a Sequence
• Stopping an Injection.
FILE : TOP LEVEL SCREEN
Menu File memudahkan anda untuk mengambil jalan termudah atau mengatur file dan set-up printer
secara langsung pada ChemStation (jika lebih menyukai) dan atau dari Windows File Manager atau
Control Panel :
• Load : Method or Sequence
• Save : Method or Sequence
• Save As : Method or Sequence
• Copy : Method, Sequence or Data File
• Delete : Method, Sequence or Data File
• Printer : Set – up
• Exit
INLET SYSTIM
Maksudnya : membolehkan penyerepan contoh pada suatu GC yang dapat pengulangan, dapat
diproduksi ulang dengan berbagai cara. Contoh akan memberikan gambaran dari besarnya dan
sangat khusus sesuai kehendak akan disisipkan tanpa mengganti bahan kimia.
Detecting Leaks
• Snoop
• Leak gun – Matheson
• Pressure test
• Chromatographic changes
COLUMN PERFORMANCE
Contoh:
• Alkohol adalah polar
• Carbowax adalah polar liquid phase
Kita akan mengetahui aktual time dari komponen yang dihasilkan dalam phase stationary :
innert gas
wh
tM tR’
tR
tR’ = tR – tM n = 5.545 ( tR / Wh )2
Atau HETP = L / n
• Lineariti Velocity = Panjang kolom (cm) / Retention time innert gas (sec)
• Perkiraan panjang kolom dengan formula Panjang = n d.k
d = diameter dalam kolom
k = lingkaran dalam kolom
n = 3.14
• Waktu ritensi innert gas dapat diperkirakan dengan :
• Gunakan Retensi solven apabila komponen pertama yg dielusi.
• Injeksi 5 cc uap butane dan gunakan waktu retensi peak butane.
• Flow rate (ml/min) = n r2 u 60
n = 3.14
r = radius dalam kolom (cm)
u = linear velocity ( cm/sec)
60 = faktor conversi dai second ke menit.
LINEAR VELOCITY
HETP = A + (B/n) + C + n
H
E
T
P
Efficiency adalah suatu fungsi carrier gas yang kecepatan gerak yang linear atau flowrate.
Curva minimum menggambarkan HETP terkecil (atau Plate terbesar tiap meter) adalah Effeciency
yang terbaik.
A tidak dipakai untuk kolom kaliper.
Umumnya semua mengikuti panduan yang boleh dipakai untuk mendapatkan nilai optimum pada
suatu kolom partikular.
a. Packed Kolom
b. Kapiler Kolom :
- HP series 530(mega bore) 3-5 ml/min 22-38 cm/min
- 0.320 mm (wide bore) 1-3 ml/min 40-41 cm/min
- 0.200 mm (narrow bore) 0.5-1 ml/min 21-32 cm/min
- 0.100 mm (high speed) 0.2-0.5 ml/min 42-106 cm/min
MENINJAU EFFICICIENCY :
HETP = L / n
Note :
Efectifnya Efficiency alkohol adalah bergantung pada tehnik pemisahan contoh yang baik. Contoh
yang dimasukkan dalam suatu formasi yang cakap, dengan cepat pada “plug” (sumbatan) dan
dengan segera menjauhkan diri dari pengikat dalam ruangan luas yang diperkirakan.
COLUMN SELECTIVITY
Column Selection
1. Mencoba kolom sebagai pegangan
2. Bertanya pada rekan untuk minta nasihat
3. Lihat aplikasi persamaannya dalam Majalah
4. Gunakan non-polar kolom seperti HP 1 atau HP 5
1. Kapiler Kolom :
• Preconditioning kolom baru untuk menghilangkan trace residu yang terlarut
• Pemilihan temperatur programming dengan pertimbangan :
• Cukup tingginya untuk menghilangkan non – volatile (tdk mudah menguap)
• Sangat rendahnya untuk mendapatkan waktu yang sangat panjang oleh kolom dan
rendahnya kolom berkorban
• Rendahnya temperatur Kondisioning, menghasilkan panjangnya waktu saat kondisioning
• Menyesuaikan batasan temperatur maksimum phase cair dari kolom pembuatnya
• Mengkondisikan dengan cara:
• Gunakan oven temperatur programming untuk membuat suatu kenaikan temperatur
sementara (antara) performance kolom
1. Packed Kolom:
• Lepaskan ujung kolom yang menghubungkan ke Detektor, sementara biarkan
carrier gas lewat kolom
• Set temperatur oven 10 – 30 0C derajat diatas temperatur normal oven, tetapi
dibawah maksimum temperatur phase cairnya.
• Lakukan selama semalaman ( overnight)
Menyimpan Kolom :
1. Penyimpanan kolom tidak boleh sampai tergores, apabila tergores, kekuatan kolom akan
berkurang bahkan pecah saat kolom dipanaskan
2. Ujung kolom diberi “seal” untuk menjaga phase cair tidak behubungan dengan oksigen
dan terkontaminasi
Isothermal :
1. Oven adalah temperatur pengendalian temperatur yang konstan untuk melakukan
analisis.
2. Stop time adalah set dengan waktu pertama sekali
3. Rate adalah Set Zero
4. Membesarkan dengan sangat luar biasa dari ahkir peak yang dielusi
Temperatur Programming :
1. Gunakan apabila komponen mempunyai “boiling point “ > 100 derajat
2. Mengurangi waktu analisis dan hasil peak yang tajam
3. Penambahan kolom dengan sedikit mengorbankan kasus “baselinedrift”
4. Gunakan “Multiple Ramp”
5. HP 6890 dapat menggunakan “ Ramp- up s/d 120 derajat/menit.
DETEKTOR
Detektor GC : adalah suatu rancangan yang mana komponen dihadapkan dalam suatu pengertian
yang dibandingkan dengan carrier gas dan mengubahkan informasi pada suatu signal listrik.
Tipe Detektor GC :
1. TCD : Thermal Conductivity Detector
2. FID : Flame Ionization Detecktor
3. ECD : Electron Capture Detecktor
4. NPD : Nitrogen Phosporus Detector
5. FPD : Flame Photometric Detector
6. ELCD : Electrolytic Conductivity Detector
7. PID : Photo Ionization Detector
8. MSD : Mass Selective Detector
9. IRD : Infrared Detector
10. AED : Atomic Emission Detector
TCD ( Themal Conductivity Detector): Setiap kenaikan temperatur filamen detektor dari analisa
yang datang dari carrier gas yang melaluinya, mengakibatkan “resistan” menjadi bertambah.
FID : Komponent dari hasil pembakaran dalam suatu nyala api menghasilkan ion – ion yang semua
dikumpulkan dan mengubahnya dalam suatu arus listrik
NPD : Gabungan Nitrogen dan Phospor yang dihasilkan menaikkan/tambah arus listrik dalam suatu
nyala api yang diperkaya dengan penguapan dari garam metal alkali
FPD : Gabungan Sulfur dan Phospor yang dibakar dalam suatu nyala api menghasilkan
“Chemiluminessent Species” yang mana dimonitor pada pemakaian panjang gelombang.
ELCD : Kandungan Halogen, Sulphur atau Nitrogen dicampur dengan suatu gas reaksi pada tabung
reaksi. Hasil dari campuran dengan suatu cairan yang mana menghasilkan suatu larutan yang
mempunyai daya hantar panas.
PID : Molekul yang di ionisasi melalui rangsangan dengan photon dari lampu UV. Muatan partikel
kemudian dikumpulkan, menghasilkan suatu arus listrik
IRD : Molekul yang diabsorsi sinar infrared pada frekuensi tertentu yang mana semuanya mempunyai
karater tersendiri yang terikat di dalam molekul
AED : Molekul yang mempunyai energi dari suatu sumber plasma dan disebarkan untuk merangsang
atom – atom. Sebagian elektron – electron kembali pada posisi awal, mereka mengeluarkan cahaya,
yang mana ini adalah sebagai spesifik elemen.
Sensitivity : Respon setiap komponen contoh yaitu slope dari respon/amount curva. Minimum
amount pada kurva diartikan sebagai level minimum deteksi (MDL,Minimum Detectable Level)
Selectivity : suatu ukuran dimana dikategorikan dalam suatu susunan yang akan diberikan suatu
respon detektor.
Dynamic Range : batasan dari konsentrasi contoh yang dapat dideteksi oleh detektor dan yang
dapat menyediakan kuantitinya secara akurat.
Mengoperasikan GC
1. Cek pressure/flow
2. Bersihkan thermal :
a. TCD dapat terkontaminasi dengan deposit dari kolom atau kotoran contoh
b. Gejala yang timbul :
• Baseline yang tidak bagus
• Banyaknya noise peak
• Berubahnya respon dari “ reference sample”
Prosedur :
a. Detektor di OFF kan
b. Lepaskan kolom dari fitting detektor dan pasang plug detector fitting dalam oven
c. Set reference gas flow antara 20 – 30 ml/min
d. Set temperatur detektor = 400 0 C
e. Biarkan beberapa jam untuk pembersihan, kemudian dinginkan dan atur pada temperatur
operasi normal.
1. Ganti Detektor.
GC DATA ACQUISITION
• Input Column parameter
• Input Injector parameter
• Input Detector parameter
• Input Oven program parameter
• Input Signal parameter
• Input RunControl parameter
• Input Sequence parameter
Dengan File Menu jalan terbaik bagi anda untuk mengatur data file dan set printer:
• Load Signal
• Overlay Signals
• Subtract Blank Run
• Import File
• Export File
• Load
• Save
• Save As
• Copy
• Delete
• Print
• Print Setup (terdapat 4 file run terahkir)
• Exit
Pengurangan suatu “run kosong” membantu untuk mengurangi efek bercampurnya komponen ini
tidak sama dengan penggantian kolom pada “Run Temp Program”
WHAT IS INTEGRATION ?
Integration adalh proses pengidentifikasian peak yang diperoleh dalam pengumpulan “Raw
Acquisition” dan menunjukkan tanda mereka. Peak area, Peak type, Baseline, Width dan Retention
Time setiap peak dalam suatu chromatogram semuanya ditetapkan dengan integration.
• Integrate
• Integration Events
• Integration Results
• Auto Integrate
• Draw Baseline
• Negative Peak(s)
• Tangent Skin
• Split Peak(s)
• Delete Peak(s)
• All Valley
• Copy Manual Event to method
• Apply Manual Event to Method
• Remove Manual Event from Method
INTEGRATION :
1. Integrate : gunanya integrate untuk mendapatkan file data yang digunakan “Integration
Paramater” dalam proses “Integration Event Table”
2. Pengotomatsian Proses Integrasi :
• Gunakan “Auto Integrate”
• Atur “Threshold”
• Atur “Peak Width”
• Set “Area Reject”
• Gunakan “Time Integration Events”
• Perform Manual Integration
Area Reject : set area minimum yang dianggap perlu mempunyai nilai untuk pencantuman dalam
report.
Shoulder Detection ON : suatu shoulder adalah suatu peak yang tidak beraturan pada bagian paling
depan atau yang cukup berkepanjangan pada sisi suatu peak yang sangat lebar.
Pembuatan Shoulder sebagai laporan dengan waktu mereka sampai maksimum pada kurva
negatifnya
Area yang dilaporkan untuk peak utamanya termasuk hitungan area dari shoulder peak.
Manual Integration
Manual Integration akan dapat dipakai ketika ChemStation tidak dapat dihandle ( Integrate properly)
peak yang dikehendaki. ChemStaion dalam kejadian Integrasi akan menjadi diindahkan didalam
suatu batasan khusus pada manual integrasi.
Exotic Integratian : tidak dapat diganti untuk mendapatkan chromatography yang baik. Sejauh ini
hanya mempunyai 5 integrasi.
CALIBRATION or STANDARDIZATION
• Dapat dilakukan dengan 3 (tiga) Metod Calibration
• Membedakan antara Single Level dan Multiple Level Calibration
• Menghasilkan Report kuantitative dari hasil integrasi
• Persiapan suatu tabel kalibrasi
• Evaluasi faktor pada pertimbangan ketika pemilihan single versus multilevel calibration.
WHAT is CALIBRATION or STANDARDIZATION ?
Pada proses hubungan suatu partikuler tinggi peak atau area kuantiti dengan suatu campuran
konsentrasi atau kuantiti.
Metho Kalibrasi :
1. Area %
2. External Standard (ESTD) %
3. Normalization %
4. Internal Standar %
Kalibrasi :
Komponen Area RF
C12 250 0.100
C14 290 0.086
C15 310 0.081
C16 330 0.076
C18 370 0.068
Sample (contoh) :
Komponen Area RF x Area ISTD conc ISTD
Counts ISTD AreaISTD x RFISTD Result
------------------------------------------------------------------------------------------
C12 280 28.0 ul x 1.10 30.8
C14 250 21.5 ul x 1.10 23.7
C15 280 22.7 ul x 1.10 25.0
C16 220 16.7 ul x 1.10 18.4
C18 320 21.8 ul x 1.10 24.0
CALIBRATION
Bila sensitivitas Deteksi sangat signifikan diantara komponen atau bila sensifitas berubah dengan
amount suatu komponen, menghasilkan kuantitas yang lebih baik dipakai pada suatu perhitungan
kalibrasi.
Single Level :
• Satu kalibrasi dimasukkan per peak
• Garis kurva dari mulai asal hingga point kalibrasi
Sebagai contoh :
• 4 kali pemasukan pada komponen
• Running
• Gunakan veriasi kurva
Calibrasi Menu :
• Calibrate/ Recalibrate
• Calibration Setting
• Calibration Table
• Compound Group Names
• Calibration Curve
• Compound Details
• Delete Calibration Table
• Advanced Calibration
Calibration : Sequence
• Persiapan suatu kalibrasi “Sequence”
• Pengertian dan menunjukkan secara jelas Recalibrasi
• Pengertian dan menunjukkan regular interval rekalibrasi
• Menciptakan suatu sequence yang kita pakai sebagai perbedaan method selama
sequence berlangsung
WHAT IS SEQUENCE ?
Sequence adalah suatu tata urutan dari contoh yang hendak di run dengan assosiasi method dan run
parameter
• Sequence Parameter
• Sequence Table
• Load Sequence
• Save Sequence
• Save Sequence As
• Print Sequence
• Partial Sequence
• Sequence Summary
Calibrasi Sequence
Bagaimana mempersiapkan suatu kalibrasi Sequence ?
1. Dari Top Level / Method
a. Sequence Recalib Table
b. Edit Entire Method
1. Dari Top Level / View / Data Analysis / Calibration
a. Calibrate / Recalibrate
b. Calibrate Table
c. Calibration Settings
Explicit Racalibration
Explicit Recalibration adalah suatu running dari contoh yang berbeda botol dengan batasan waktu
yang tidak tak terbatas sebagai calibrasi contoh.
1. Pilih View / Data Analysis / Calibration / Calibrate / Recalibrate
a. Pilih “ New Table dan Average”
b. Masukkan “ amount “ tiap komponen
c. Save Method dengan “ New Information nya”
1. Pilih Method / Sequence Recalib. Table
a. Edit “ Sequence Recalib. Table”
b. Save Method dengan “ New Informationnya”
Logical Troubleshooting
• Identifikasikan prinsip dasar logika troubleshooting
• “Debug” intrumen pada latihan troubleshooting
Troubleshooting Aids :
• Reference point
• Standard samples
• Spare kolom
• Syrange baru
• Snoop
• Septa
• Detektor Cleaner
• Ferrules
• Flow meter
• Instrument manual
TROUBLESHOOTING TOOLS :
1. Buku “Repair and Operation Manuals”
2. Syrange = 10 ul
3. Standar solution
4. Chromatogram standars
5. Volt – Ohm meter
6. Flow meter
7. Snoop
8. Kunci pas : 1/16, 3/8, 5/8.
9. Obeng : Positip & Negatip
10. Senter
11. Magnet stick
12. Kaca stick
13. Berbagai jenis “fuse listrik”
14. Berbagai jenis “Fitting tube”
15. Kunci “ Tap & Die”
16. Berbagai jenis spare part
MAJOR GC SYSTIM :
1. Flow
2. Chemical
3. Mechanical
4. Electronic.
Kemungkinan permasalahan :
• Bocoran
• Memperbaiki tekanan (set flow)
Terdiri dari :
• Gas
• Contoh
• Injection port
• Detector
Kemungkinan permasalahan:
• Injection port
• Column
• Detector
• Filter
Terdiri dari :
• Power : Power supply & Heates zone
• Electronic : Electrometer & Detector
Logical Troubleshooting
Dengan Metoda Half – Splitting (penghilangan separoh kemungkinan)
Throbleshooting Guidelines
• Batasi Persoalan : apa yang dilakukan instrumen sehingga tidak dapat melakukan yang
dirancang
• Check Log Book : apa yang telah sudah dimodifikasi atau hubungan aktivitas pada
sistim
• Pakai Front Panel Check : coba untuk memperoleh tambahan informasi mengenai
permasalahan dengan menggunakan “front panel check”.
• Isolation : tandai sistim path didalam menentukan problem yang terindikasi : apakah
problem Integrator, Auto Sampler, dsb. ?
• Pause – Recap : istirahatkan sejenak dan temukan permasalahan, apakah ini sungguh
sudah benar dan hanya tidak berguna.
• Alternative Test : pemeriksaan solusi pada permasalahan dengan suatu test yang tidak
berhubungan sama sekali.
1. Intrumen Parameter :
• Gas - Signal path
• Temperatur - Sample introduction
• Flow - Detector
1. Sample Parameter :
• Concentration - Solvent
• Matrix - Sample workup.