Anda di halaman 1dari 30

Hasanuddin University

GGaa ss CCh h rr o
om ma a tt o ogg rr a
apph hy y
(( G
GCC ))
&
&
G
Gaa ss CCh h rr o
om ma a tt oog g rr a
apph hy y --
M
Ma a ss ss S Spp ee cc tt rr o
om m ee tt rr y
y
(( G
GC C -- MMS S ))

Kelompok 2
MEMBERS

01 02 03
Aningtria Izmah Ananda Sherina Adiaqsa Rifki Anwar
H031211003 H031211018
H031211014

05 04 06
Nur Afny Mursidah S Iva Sri Handayani
H031211024 H031211049 H031221091
01
PENGERTIAN
PENGERTIAN
Kromatografi Gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponen-
komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang
melewati suatu lapisan serapan (sorben) yang diam.

Kromatografi gas fase gerak dan fase diamnya diantaranya:


Fase gerak adalah gas dan zat terlarut terpisah sebagai uap. Pemisahan
tercapai dengan partisi sampel antara fase gas bergerak
Fase diam berupa cairan dengan titik didih tinggi (tidak mudah menguap)
yang terikat pada zat padat penunjangnya
02
PERINSIP KERJA
PRINSIP KERJA
Kromatografi gas mempunyai prinsip yang sama dengan kromatografi
lainnya, tapi memiliki beberapa perbedaan misalnya proses pemisahan
campuran dilakukan antara stasionary fase cair dan gas fase gerak dan pada
oven temperur gas dapat dikontrol sedangkan pada kromatografi kolom
hanya pada tahap fase cair dan temperatur tidak dimiliki.

Secara rinci prinsip kromatografi adalah udara dilewatkan melalui nyala


hydrogen (hydrogen flame) selanjutnya uap organik tersebut akan terionisasi
dan menginduksi terjadinya aliran listrik pada detektor, kuantitas aliran listrik
sebanding dengan ion
03
ALAT KOMPONEN
ALAT KOMPONEN
1. GAS PEMBAWA (CARRIER GAS)
Gas pembawa atau Fasa gerak dalam kromatografi gas digunakan
untuk membawa solute ke dalam kolom. Gas-gas yang sering
dipakai adalah : helium, argon, nitrogen, karbon dioksida dan
hidrogen.

Gas pengangkut harus memenuhi persyaratan :


a. Harus inert.
b. Murni dan mudah diperoleh.
c. Sesuai untuk detektor.
d. Harus mengurangi difusi gas.
GAS PEMBAWA DAN PEMAKAIAN DETEKTOR
2. TEMPAT INJEKSI (INJECTION PORT)
Injection port berfungsi untuk mengintroduksi
sampel ke dalam aliran kontinu gas pembawa. Inlet
adalah perangkat keras yang melekat pada pangkal
kolom. Port sampel diperlukan untuk memasukkan
sampel di kepala kolom.
Ada dua macam injeksi sampel, yang pertama
adalah metode splitless, dimana semua sampel
yang diuapkan masuk ke dalam kolom untuk
dikromatografi. Sedangkan metode split, sebagian
dibuang setelah diuapkan. Jumlah sampel yang
masuk dalam metode split tergantung pada
perbandingan yang sudah diatur sebelumnya.
3. KOLOM
Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan (berisi
fase diam). Syarat kolom yang baik yakni : tidak mudah
menguap, stabil pada pemanasan, lembab dan tetapan fisik
diketahui. Ada dua jenis kolom pemisahan yang digunakan
dalam GC yakni Kolom Kapiler dan Kolom Kemas.
PERBEDAAN KOLOM KEMAS DAN KOLOM KAPILER
4. DETEKTOR
Detektor adalah suatu perangkat yang diletakkan pada ujung kolom
tempat keluar fase gerak (gas pembawa) yang membawa
komponen hasil pemisahan. Detektor ini berfungsi sebagai
pendeteksi adanya komponen dalam cuplikan yang terpisah dan
mengukur kuantitasnya.
Detektor yang biasa digunakan dalam kromatografi gas yaitu
detektor FID (flame ionization detector) atau TCD (thermal
conductivity detector). Sedangkan pada GC-MS detektor yang
digunakan yaitu Mass Spectrometry (spektrometri massa). Detektor
ini mampu memberikan informasi data struktur kimia senyawa yang
tidak diketahui.
MACAM-MACAM DETEKTOR
04
CARA KERJA
MENGAKTIFKAN GAS CHROMATOGRAPHY
•Aktifkan Un-interrupable Power Supply (UPS) jika ada
•Buka katup gas (alirkan gas ke GC)
•Gas Helium sebagai gas pembawa (carier)
•Gas Nitrogen sebagai pembawa (carier) dan sebagai make up gas (FID)
•Gas Hydrogen sebagai gas pembakar (FID)
•Gas Compress Air sebagai pembakar (FID)
•Aktifkan computer
•Aktifkan Gas Chromatography (GC) dengan tombol On/Off berada di sisi kiri
bawah, tunggu hingga GC selesai initialisasi & self test (kira-kira 2 menit)
•Aktifkan software chemstation dengan double Program. Click kiri icon instrument 1
online atau klik start Instrument 1 online.
•Pastikan menu berada pada Load Method (Conditioning Methode) Method
“Method and Run Control” pilih metode yang diinginkan.
•Sebelum digunakan, pastikan column sudah diconditioning dengan suhu 20oC
dibawah suhu maksimum column atau diatas suhu operational tetapi tidak
diperbolehkan melewati suhu maksimal column seperti yang tertera di tag column.
•Conditioning GC selama 30 menit. Pilih Metode yang akan digunakan untuk
analisa (Method and Run Control)
ANALISIS SAMPEL
•Isi Operator Sample Info. Isi identitas sampel melalui: Run Control Name, Sub Directory
(untuk memudahkan pencarian data, gunakan tanggal hari ini), Nama Signal, Nama
Sample, komentar bila ada.
•Apabila menggunakan Sequence, isi identitas sampel melalui: Sequence Isi Operator Name,
Sub Directory (untuk memudahkan Parameter pencarian data, gunakan tanggal hari ini),
Pastikan Data file Prefix/Counter, Nama Signal, Counter. Sequence Table :
•Pastikan Parts of Method to Run berada pada According to Runtime Checklist: Sequence
•Location : isikan lokasi vial sampel
•Sample Name : sampel yang akan dianalisa
•Method Name : method yang digunakan untuk analisa
•Inj/Location : jumlah injeksi pada satu lokasi vial
•Inj Volume : jumlah sampel yang diinjeksikan ke GC
•Injector : Front atau Back
•Sample Info : apabila diperlukan
•Save Sequence.
•Tunggu hingga status di layar computer ready (warna hijau) atau pada display GC : Ready
for Injection dan lampu indicator “not ready” (warna merah) pada panel GC off. Run
Sequence.
•Pastikan ikon Sequence aktif dengan cara pilih Run Control
•Tunggu hingga analisa selesai, hasil analisa akan langsung tercetak secara otomatis.
KALIBRASI STANDAR
•Setelah selesai “running” standard, pada menu View klik menu Data
Analysis, double click Data yang diinginkan
•Ambil data yang akan dianalisa melalui : File
•Bila pada data yang dipilih terdapat “peak” yang tidak dikehendaki
(Auto Integration), klik Integration, Save lewat iconbergambar buku, isi
nilai parameter yang cocok, klik Yes.
•Isi Calibration Table melalui Calibration, isi column dengan nama ”Auto
Calibration Table Concentrasi” masing-masing compound, klik Yes.
•Bila data sudah terkalibrasi dan ingin di edit, cukup melalui Replace, bila
ada waktu retensi (RT) yang berubah, ganti dengan RT yang baru.
•Simpan data yang sudah terkalibrasi.
•Cetak hasil kalibrasi melalui menu Report
MEMATIKAN GAS CHROMATOGRAPHY
•Turunkan suhu inlet dan detector tanpa mematikan gas carrier.
•Tunggu hingga suhu di Oven, Inlet, dan Detector berada pada
suhu dibawah 50oC.
•Close software Chemstation : File
•Tekan tombol Off (matikan GC)
•Matikan UPS jika ada
•Tutup kembali katup gas Helium (He), Nitrogen (N2), Hydrogen
(H2), dan Compress Air.
05
GC-MS
GC-MS
Kromatografi gas/spektrometri
massa (GC/MS) menggabungkan
dua alat analisis untuk
mengidentifikasi dan mengukur
konsentrasi bahan kimia yang
ditemukan dalam makanan,
produk konsumen, obat-obatan,
bahan bakar, lingkungan,
dan banyak lagi.
GC-MS
GC-MS

Spektrometer massa (MS) adalah detektor yang


mengidentifikasi dan mengukur senyawa menguap yang
dipisahkan dalam GC. Meskipun GC memberikan informasi
waktu retensi dan intensitas puncak, spektrometri massa
menambahkan dimensi ketiga: informasi massa. Informasi
massa dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur,
dan menentukan sifat struktural dan kimia molekul.
GC-MS
06
KELEBIHAN &
KEKURANGAN
KELEBIHAN
Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan
yang tinggi
Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk
menghasilkan efisiensi pemisahan yang tinggi.
Gas mempunyai vikositas yang rendah.
Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung
cepat sehingga analisis relatif cepat dan sensitifitasnya
tinggi.
Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari
sejumlah fase diam yang sangat beragam yang akan
memisahkan hampir segala macam campuran.
KEKURANGAN

Teknik Kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah


menguap
Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk
memisahkan campuran dalam jumlah besar.
Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak
bersifat reaktif terhadap fase diam dan zat terlarut.
Thank You
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai