Anda di halaman 1dari 4

(Aggregate Impact Value)

1.

Tujuan Praktikum

Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menentukan nilai


kekuatan agregat terhadap tumbukan.

Mahasiswa mampu menggunakan alat Aggregate Impact Value dengan


benar.

2.

Jumlah saringan
1. (12,5mm), 3/8(9,5mm), 2,36

3.

AIV adalah perbandingan antara agregat yang hancur dengan jumlah agregat yang
digunakan sebesar 1000 gram.

4.

Penyiapan Sampel
1) Sampel yang digunakan adalah agregat yang lolos saringan 14,0 mm dan yang
tertahan saringan 10,0 mm. Untuk setiap pengujian dibuat dua sampel.
2) Ayak agregad antara 500 sampai 1000 gr agregat pada urutan saringan 14,0 mm
dan 10,0 mm selama 10 menit. Sampel yang diambil adalah agregat yang lolos
saringan 14,0 mm dan tertahan di 10,0 mm.
3) Cuci sampel dengan air yang mengalir dan keringkan dalam oven (1105)C
selama 4 jam (kondisi kering oven).
4) Keluarkan benda uji (atau sama dengan suhu ruangan, 25C) sampel siap
untuk digunakan.

5.

Prosedur Pengujian
1) Mengambil setengah dari sampel yang telah disiapkan dan timbang sebagai A
gram.
2) Memasukkan sampel dalam cup (Cylindrial Steel Cup) sedemikian rupa,
sampel dibagi menjadi 3 bagian, sampel dimasukkan ke dalam cup dengan sedikit
ditekan atau dipadatkan dengan tangan.hingga tidak melebihi tinggi cup (50 mm).
3) Meletakkan mesin Impact Aggregate pada lantai datar dan keras, seperti lantai
beton

4) Meletakkan cup berisi sampel pada tempatnya dan memastikan letak cup sudah
baik dan tidak akan bergeser akibat tumbukan palu.
5) Mengatur ketinggian palu agar jarak antara bidang kontak palu dengan
permukaan sampel 3805 mm.
6) Melepaskan pengunci palu dan membiarkan palu jatuh bebas ke sampel.
Mengangkat palu pada posisi semula dan lepaskan kembali (jatuh bebas).
Tumbukan dilakukan sebanyak 15 kali dengan tenggang waktu tumbukan
tudak lebih dari satu detik.
7) Setelah selesai, kemudian menyaring benda uji dengan saringan 2,36 mm
selama 10 menit dan menimbang berat yang lolos dengan ketelitian 0,1 gram
yang dinyatakan sebagai B gr dan yang tertahan sebagai C gr. Memastikan
tidak ada partikel yang hilang selama proses tersebut. Jika jumlah berat agregat
yang lolos dan tertahan berbeda 1 gram dengan berat awal (A) maka pengujian
harus diulangi.
8) Mengulangi prosedur tersebut untuk sisa sampel berikutnya.

PEMERIKSAAN PENETRASI BAHAN-BAHAN BITUMEN


(SNI- 06-2456-1991)
1. Tujuan Praktikum
a. Agar mahasiswa mampu menjelaskan prosedur pelaksanaan pengujian
penetrasi aspal keras dengan benar.
b. Memberikan pengertian dan kemampuan dasar kepada mahasiswa untuk
dapat menentukan nilai penetrasi aspal sebagai salah satu parameter
karakteristik utama aspal.
2. Pengertian penetrasi
Penetrasi adalah nilai yang menunjukkan tingkat kekerasan aspal pada suhu standar.
3.

Penyiapan Sampel
1) Memanaskan contoh perlahan-lahan serta mengaduk hingga cukup cair untuk
dapat dituangkan.Waktu pemanasan tidak boleh melebihi 30 menit. Aduklah
perlahan-lahan agar udara tidak masuk ke dalam contoh.
2) Setelah contoh cair merata, kemudian menuangkan ke dalam tempat contoh
dengan menggunakan corong kertas agar penuangan dapat dilakukan dengan
lebih aman dan diamkan hingga dingin. Tinggi contoh dalam tempat tersebut
tidak kurang dari angka penetrasi ditambah 10 mm. Membuat dua benda uji
(duplo).
3) Menutup benda uji agar bebas dari debu dan diamkan pada suhu ruang
selama 1 jam sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil dan 1,5 jam sampai 2 jam
untuk yang besar.

Prosedur Pengujian Penetrasi


1) Meletakkan benda uji dalam cawan yang agak besar dan telah diisi dengan
air. Diamkan cawan tersebut selama 1 jam sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil
dan 1,5 jam sampai 2 jam untuk benda uji besar.
2) Memeriksa pemegang jarum agar jarum dapat dipasang dengan baik dan
memastikan jarum tersebut bersih dari kotoran ataupun karat, agar tidak
mempengaruhi pembacaan penetrasi.

3) Meletakkan pemberat 50 gram di atas jarum untuk memperoleh beban sebesar


(100 0,1) gram.
4) Memindahkan benda uji yang telah direndam sebelumnya ke tempat air di
bawah alat penetrasi.
5) Menurunkan jarum perlahan-lahan sehingga jarum tersebut menyentuh
permukaan benda uji. Kemudian mengatur angka nol di arloji penetrometer
sehingga jarum penunjuk berimpit dengannya.
6) Menyalakan mesin penetrasi otomatis yang akan berhenti secara otomatis
setelah 5 detik.
7) Setelah mesin berhenti, melakukan pembacaan pada arloji.
8) Mengangkat jarum dari pemegang jarum dan mengatur cawan agar dapat
melakukan pengujian selanjutnya pada titik yang tidak sama dengan pengujian
sebelumnya.
9) Melakukan pekerjaan di atas sebanyak 5 kali untuk benda uji yang sama, dengan
ketentuan setiap titik pemeriksaan dan tepi dinding berjarak lebih dari 1 cm.

Anda mungkin juga menyukai