Penulis :
2007
1
DAFTAR ISI
I. Introduction
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Batasan Masalah
a.
b.
c.
3. Ground Water
III.
Construction Consideration
IV. Daya Dukung Pondasi Proy Jembatan siak, Perawang dan Teluk Mesjid 10
V.Pemilihan Jenis Pondasi
12
VI. Kesimpulan
14
Daftar Pustaka
LAMPIRAN
Foto-foto Pelaksanaan
Curiculum Vitae Penulis
Jembt Teluk
Mesjid
Jembt
Perawang
Jembt Siak
2. Tujuan
1. Mengetahui struktur tanah di daerah aliran sungai siak berdasarkan data
Proyek Jembatan Siak, Perawang dan Teluk Mesjid.
2. Mengetahui jenis pondasi yang cocok untuk aliran sepanjang sungai siak.
3. Batasan Masalah
Penentuan jenis pondasi didasarkan analisa 3 proyek jembatan yang sudah
dikerjakan.
Berdasarkan nilai N-SPT pada proyek Jembatan Siak elevasi tanah keras berada
pada kedalaman 30 40 m dari muka tanah.
Data N-SPT proyek jembatan perawang menunjukkan bahwa nilai lapisan tanah
keras terdapat pada elevasi 35 ~ dari muka tanah
Lapisan tanah keras pada proyek teluk mesjid berada pada elevasi39 ~ 50 m dari
muka tanah.
Berdasarkan hasil Bore log dan N-SPT diatas, maka kualitas tanah (dinilai dari
posisi lapisan tanah keras) dari ketiga proyek diatas dapat diurutkan sebagai
berikut:
1. Proyek Jembatan Perawang
2. Proyek Jembatan Siak
3. Proyek Jembatan Teluk Mesjid
Penurunan kualitas tanah ini sejalan dengan arah muara sungai (dapat dilihat
pada peta). Hal ini menunjukkan bahwa semakin kemuara sungai siak kualitas
tanah sebagai lapisan pendukung cendrung menurun.
2. Laboratory & Field Testing
Test laboratorium dan lapangan bertujuan untuk mengetahui properties tanah,
diantaranya C, dan koefesien konsolidasi. Nilai C dan menentukan daya
dukung tanah sedangkan koefesien konsolidasi menentukan besarnya
penurunan. Tabel 1 berikut ini menyajikan beberapa properties tanah
sepanjang aliran sungai siak berdasarkan uji laboratorium.
Tabel 1.
Rekapitulasi PDA dan Loading Test Proyek Jembatan Siak, Jembatan Perawang dan
Jembatan Teluk Mesjid
Kohesi (cu)
Sudut Geser
Bulk density
LL
PL
Kadar air
Angka Pori (e)
Koefesien Kompresi
Kedalaman
Unit
Kg/cm2
T/m3
%
%
%
cc
Proy Jembt.Siak
0-19
0-12.5
0-19
0.077 ~ 0.216
6.503 ~ 15.8
1.632 ~ 1.807
30.62 ~ 46.68
15.45 ~ 21.395
33.902 ~ 54.63
0.723 ~ 1.31
0.16 ~ 0.189
3.3 ~ 7
1.51 ~ 1.61
68.6 ~ 83.24
31.5 ~ 31.6
55.58 ~ 70.56
1.546 ~ 1.929
0.07 ~ 0.13
3 ~ 5.5
1.528 ~ 1.555
85.3 ~92.4
41 ~ 44.6
64.9 ~ 70.2
1.908 ~ 2.013
0.132 ~ 0.321
0.279 ~ 0.628
mesjid
Hasil uji Lab dari ketiga proyek ini menunjukkan bahwa kondisi tanah bahwa
tanah sepanjang aliran sungai siak untuk kedalaman 0-19 m (dari muka tanah)
memiliki :
Kadar air hampir mendekati batas cair (Liquid Limit) dan nilai kohesi
cukup kecil.
Angka pori yang cukup besar yaitu lebih dari 0.7, hal ini menandakan
bahwa struktur tanah memiliki kepadatan yang kecil.
Nilai kohesi tanah lapisan tanah atas kecil rata-rata 0.1 kg/cm2
Oleh karena itu pemakaian pondasi dangkal harus dihindari, untuk struktur
permanent sebaiknya digunakan pondasi dalam dengan kedalaman mencapai
tanah keras.
3. Ground Water
Elevasi ground water akan berpengaruh dalam proses pengerjaan pondasi.
Jika elevasi muka air tanah tinggi, maka jenis pondasi yang sebaiknya adalah
tipe precast untuk mencegah gangguan air saat proses konstruksi sekaligus
menghindari infiltrasi air terhadap beton. Infiltrasi air pada beton basah akan
mempengaruhi mutu beton. Air tanah disepanjang aliran sungai siak
mempunyai kadar asam yang cukup tinggi (PH<7). Kadar asam yang tinggi ini
diakibatkan oleh area sepanjang aliran sungai siak yang hampir sebagian besar
merupakan rawa dan anak sungai siak juga melewati daerah gambut. Karena
sifat kimia air tanah sungai siak ini, maka kontak antara beton basah dengan
air sungai harus dihindari untuk menjamin mutu beton. Air yang baik untuk
beton memiliki PH =7
4. Karakter Khusus tanah
a. Erosi pada dasar sungai
Kondisi penggerusan pada dasar Sungai Siak cukup besar mengingat
kecepatan arus berkisar 27 cm/s dan kohesi pada dasar sungai kecil. Hal
ini akan berakibat terhadap bertambahnya panjang tekuk tiang dan
berkurangnya penetrasi tiang sehingga daya dukung tiang berkurang.
Korelasi ini akan terlihat pada rumus berikut:
Pcritic 2
Ket :
Pcritic
E
I
Lk
EI
Lk 2
L
kritik
Kedalaman
elastisias baja (E = 210.000 Mpa) jauh lebih besar dari pada elastisitas
beton (E = 25.310 Mpa).
b. Negatif skin friction saat terjadi penurunan permukaan air tanah
Pada tanah dipinggir sungai siak memiliki kecendrungan penurunan tanah
saat terjadi penurunan muka air tanah. Jika dasar pile tidak terdapat tanah
keras, maka kombinasi dari negative skin friction dan beban dinamik akan
mengakibatkan penurunan yang cukup signifikan. Ini akan membahayakan
struktur.
Negative skin
Friction
Soft Soil
Clay, silt
Negative skin
Friction
Hard Soil
Stiff Clay
Positif skin
friction
10
IV.
Daya Dukung Pondasi Proy Jembatan siak, Perawang dan Teluk Mesjid
Proyek Jembatan Siak, Perawang dan teluk mesjid memiliki struktur pondasi
Tiang pancang. Jenis pondasi di bentang sungai menggunaka steel pipe pile diameter
80 cm dan di darat menggunakan concrete pile dia 60 cm. Untuk mengetahui daya
masing- masing tiang. Test yang dilakukan diantaranya adalah PDA (Pile Driving
Analyzer) dan Loading test. Daya dukung PDA didasarkan atas perlawanan yang
diberikan oleh pondasi terhadap Pukulan Hammer dengan berat tertentu. Sedangkan
daya dukung Loading test didasarkan atas reaksi pondasi ketika diberikan beban
rencana. Rekapitulasi hasil PDA dan Loading Test ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2.
Rekapitulasi PDA dan Loading Test Proyek Jembatan Siak, Jembatan Perawang dan
Jembatan Teluk Mesjid
Unit
Jenis pondasi
Jembt Siak
Steel
Concrete
Diameter
cm
Pipe
Pile
120
Pile
60
Panjang
59
32
Panjang penetrasi
54.92
30.7
Friksi
Jembt Perawang
Steel Pipe Concrete
Pile
120
Jembt Teluk
Steel
Pipe
Mesjid
Pile
60
Pile
120
37.6
60
37.6
47.6
319
443
881
233.4
402.8
680.9
Ujung
77.9
29.4
150.1
Total
311.3
432.2
831
40
Analisa CAPWAP
Displacement
mm
24.9
Ton
500
500
350
Pergeseran Total
mm
12.61
10.42
7.65
Pergeseran Elastis
Pergeseran
mm
11.63
9.38
7.54
mm
0.98
1.04
0.11
Beban 100 %
Ton
10
25
Pergeseran Total
mm
9.7
6.32
Pergeseran Elastis
Pergeseran
mm
7.35
4.61
mm
2.35
1.71
Permanen
Loading Test Lateral
Permanen
11
Berdasarkan hasil PDA test dan Loading test diketahui bahwa rata-rata daya dukung
tiang pancang pada ketiga proyek ini adalah sebagai berikut:
Stell Pipe Pile Dia 120 pada kedalaman 48 m adalah 450 T dengan safety
faktor 3 menjadi 150 T.
Concrete Pile Dia 60 pada kedalaman 34.15 m adalah 318.1 T dengan safety
faktor 3 menjadi 106 T.
V.
12
13
Kedua grafik diatas menunjukkan bahwa daya dukung friksi Concrete Pile lebih besar
dari pada Stell Pile. Sementara untuk daya dukung ujung tidak terdapat perbedaan
yang terlalu besar. Berdasarkan data diatas maka dipilih :
1. Concrete Pile untuk pondasi di darat (pinggir sungai).
-
Nilai friksi selimut tiang lebih besar dari baja, sehingga daya dukung
seimut juga lebih besar
Elastisitas Baja lebih besar dari pada beton, sehingga kapasitas panjang
tiang tidak tersangga (jarak antara elevasi kepala tiang dengan permukaan
tanah/jepit tiang) bisa lebih besar.
Baja lebih ringan dari beton sehingga memudahkan proses pengang kuta
baja dari stock area menuju area pemancangan.
VI. Kesimpulan
Berdasarkan data-data yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa:
1. Tanah lapisan atas disepanjang aliran sungai siak hampir sebagian besar terdiri
atas lempung dengan kadar air yang cukup tinggi serta mendekati batas limit.
Dengan kondisi ini, jenis pondasi dangkal sebaiknya dihindari.
2. Lapisan tanah keras berada dibawah elevasi 30 m. Ujung pondasi sebaiknya
terdapat pada tanah keras karena tanah lapisan atas cukup lunak, sehingga
berbahaya jika mengandalkan daya dukung friksi saja.
3. Kualitas daya dukung tanah di daerah aliran sungai siak kearah muara
menunjukkan penurunan.
4. Jenis pondasi yang cocok untuk daerah sepanjang alirang sungai siak adalah :
-
14
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Survey Geoteknik Proyek Jembatan Siak Sri Indrapura, 2003
Laporan Penyelidikan Tanah Proyek Jembatan Perawang, 2005
Laporan Penyelidikan Tanah Proyek Jembatan Teluk Mesjid, 2006
Laporan Pengujian Dinamis Tiang Pancang Hollow dan CAPWAP Proyek Jembatan
Siak Sri Indrapura, 2003
Laporan PDA Test Proyek Jembatan Siak Sri Indrapura, 2003
Laporan Pengujian Dinamis Pile Driving Analysis Proyek Jembatan Perawang
Kabupaten Siak, 2005
Laporan PDA Test Proyek Jembatan Teluk Mesjid, 2006
Laporan Percobaan Pembebanan Statis Aksial Tekan Proyek Jembatan Cable Stayed
Siak Sri Indra Pura, 2003
Laporan Pembebanan Horizontal Proyek Jembatan Cable Stayed Siak Sri Indrapura,
2003
Laporan Percobaan Pembebanan Statis Aksial Tekan Proyek Jembatan Perawang,
2005
Laporan Percobaan Pembebanan Horizontal Proyek Jembatan Perawang, 2005
Laporan Percobaan Pembebanan Statis Aksial Tekan Proyek Jembatan Teluk
Masjid,2006
M.C. McVay, D. Badri and Z.Hu, Determination of Axial Pile Capacity of Prestressed
Concrete Cylinder Piles, University of Florida, Civil and Coastal Engineering
Dept, 2004.