7.3 Manfaat
Hasil uji geser langsung dapat digunakan untuk analisis kestabilan dalam
bidang geoteknik, di antaranya untuk analisis kestabilan lereng, daya dukung
pondasi dan analisis dinding penahan, dan lain-lain.
7.4 Keterbatasan
Uji geser langsung tidak dapat mengukur tekanan pori yang timbul saat
penggeseran dan tidak dapat mengontrol tegangan yang terjadi disekeliling
conyoh tanah. Di samping itu uji geser yang lain adalah karena bidang runtuh
tanah ditentukan, meskipun bidang terlemah.
7.5 Peralatan
Shear box / kotak geser
Bagian untuk menggerser shear box
Proving ring
Dial untuk mengukur deformasi vertikal dan horizontal
Beban konsolidasi
Batu pori dari bahan yang tidak berkarat (k = 0,1 cm/det)
Pelat untuk menjepit contoh tanah
Ring untuk mengambil atau mencetak contoh tanah dari tabung sampel
Dolly untuk memindah contoh tanah ke shear box
Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr
Kertas filter
Open
Stopwatch
Pisau atau palet
7.6 Ketentuan
Alat yang digunakan harus dalam keadaan baik dan proving maupun alat
pengukur yang lain telah dikaliberasikan
Contoh tanah harus reresentatif atau mewakili kondisi yang akan terjadi di
lapangan.
Foto 7.1
Lokasi Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan alat berupa
silindering dan sampel berbentuk seperti yang terlihat dalam foto 7.2
Foto 7.2
Proses Pengambilan Sampel dan Bentuk sampel yang Diambil
Sampel tanah tersebut kemudian diukur dimensinya yang meliputi
pengukuran tinggi dan diameter sampel, serta menimbang berat sampel
tanah.
Foto 7.3
Proses Pengukuran Dimensi dan Penimbangan Berat Sampel
Dalam pengujian uji geser langsung ini dilakukan terhadap 3 sampel
tanah alami yang diberikan beban yang berbeda-beda, pengujian
dilakukan dengan menggunakan alat uji geser langsung UU (UU direct
shear test).
Foto 7.4
Alat Uji Geser Langsung UU
Sampel diuji dengan menerima beban sebesar 2, 4 dan 8 kg untuk tiap
sampel yang berbeda. Sampel diletakan dalam shear box yang diapit
dengan batu pori dan kertas filter yang telah dibasahi dan kemudian
diletakan di tempat kedudukanya yang diisi air.
Gambar 7.1
Sketsa Kerja Alat Uji Geser Langsung
Foto 7.5
Proses Pengujian
Sampel kemudian di oven selama 24 jam dan kemudian ditimbang berat
keringnya, tujuannya untuk mengetahui kadar air yang dikandung sampel
setelah dilakukannya pengujian.
Foto 7.6
Proses Pengeringan Sampel Dengan Oven
Tegangan Geser
= Beban horizontal / Luas
= 3,63 kg / 40,6944 cm2
= 0,089201463 kg/cm2
Tabel 7.5
Nilai Tegangan Geser Sampel 1
Beban Horizontal Luas Tegangan Tegangan Geser
(kg) (cm2) Geser (kg/cm2) (mpa)
3.63 40.6944 0.089201463 0.008920146
4.84 40.6944 0.118935283 0.011893528
5.445 40.6944 0.133802194 0.013380219
6.05 40.6944 0.148669104 0.01486691
6.655 40.6944 0.163536015 0.016353601
7.26 40.6944 0.178402925 0.017840293
7.865 40.6944 0.193269836 0.019326984
8.1675 40.6944 0.200703291 0.020070329
8.47 40.6944 0.208136746 0.020813675
9.075 40.6944 0.223003657 0.022300366
9.075 40.6944 0.223003657 0.022300366
Sumber : Laboratorium Tambang oleh kelompok 20
Gaya Normal
Beban x Gravitasi
=
Luas
2 kg x 10 m/s²
=
0,00406944 m²
= 4914,68 N/m2
= 0,004915 mpa
Kadar Air
Mw = Berat alami – berat kering (Md)
= 103,9 gr – 71 gr
= 32,9 gr
Mw
= x 100 %
Md
32,9 gr
= x 100 %
71 gr
= 46,3 %
Sampel 2 (beban 4 kg)
Luas
1
= x 3.14 x ( 6,6 )² = 34,1946 cm²
4
= 0,00341946 m2
Beban Horizontal
= Loading Dial x Kalibrasi
= 8 x 0,605
= 4,84 kg
Tabel 7.6
Nilai Beban Horizontal Sampel 2
Loading Kalibrasi Beban
Dial (div) Alat Horizontal (kg)
8 0.605 4.84
8 0.605 4.84
9 0.605 5.445
13 0.605 7.865
15 0.605 9.075
18 0.605 10.89
18.5 0.605 11.1925
19.5 0.605 11.7975
21 0.605 12.705
21.5 0.605 13.0075
22.5 0.605 13.6125
24 0.605 14.52
24.5 0.605 14.8225
25.5 0.605 15.4275
26 0.605 15.73
26.5 0.605 16.0325
26.5 0.605 16.0325
26.5 0.605 16.0325
Sumber : Laboratorium Tambang oleh kelompok 20
Tegangan Geser
= Beban horizontal / Luas
= 4,84 kg / 34,196 cm2
= 0,1415 kg/cm2
Tabel 7.7
Nilai Tegangan Geser Sampel 2
Beban Luas Tegangan Geser Tegangan Geser
Horizontal (kg) (cm2) (kg/cm2) (mpa)
4.84 34.1946 0.141542817 0.014154282
4.84 34.1946 0.141542817 0.014154282
5.445 34.1946 0.159235669 0.015923567
7.865 34.1946 0.230007077 0.023000708
9.075 34.1946 0.265392781 0.026539278
10.89 34.1946 0.318471338 0.031847134
11.1925 34.1946 0.327317764 0.032731776
11.7975 34.1946 0.345010616 0.034501062
12.705 34.1946 0.371549894 0.037154989
13.0075 34.1946 0.38039632 0.038039632
13.6125 34.1946 0.398089172 0.039808917
14.52 34.1946 0.42462845 0.042462845
14.8225 34.1946 0.433474876 0.043347488
15.4275 34.1946 0.451167728 0.045116773
15.73 34.1946 0.460014154 0.046001415
16.0325 34.1946 0.46886058 0.046886058
16.0325 34.1946 0.46886058 0.046886058
16.0325 34.1946 0.46886058 0.046886058
Sumber : Laboratorium Tambang oleh kelompok 20
Gaya Normal
Beban x Gravitasi
=
Luas
4 kg x 10 m/s²
=
0,00341946 m²
= 11697,75 N/m2
= 0,01169775 mpa
Kadar Air
Mw = Berat alami – berat kering (Md)
= 110,1 gr – 95,5 gr
= 14,6 gr
Mw
= x 100 %
Md
14,6 gr
= x 100 %
95,5 gr
= 15,29 %
Sampel 3 (beban 8 kg)
Luas
1
= x 3.14 x ( 6 )² = 28,26 cm²
4
= 0,002826 m2
Beban Horizontal
= Loading Dial x Kalibrasi
= 9 x 0,605
= 5,445 kg
Tabel 7.8
Nilai Beban Horizontal Sampel 3
Loading Dial Kalibrasi Beban
(div) Alat Horizontal (kg)
9 0.605 5.445
15 0.605 9.075
21 0.605 12.705
25 0.605 15.125
28 0.605 16.94
31 0.605 18.755
33 0.605 19.965
35 0.605 21.175
36 0.605 21.78
38 0.605 22.99
39 0.605 23.595
40 0.605 24.2
41 0.605 24.805
42 0.605 25.41
43 0.605 26.015
44 0.605 26.62
45 0.605 27.225
46 0.605 27.83
46 0.605 27.83
46 0.605 27.83
Sumber : Laboratorium Tambang oleh kelompok 20
Tegangan Geser
= Beban horizontal / Luas
= 5,445 kg / 28,26 cm2
= 0,1926 kg/cm2
Tabel 7.9
Nilai Tegangan Geser Sampel 3
Beban Luas Tegangan Tegangan Geser
Horizontal (kg) (cm2) Geser (kg/cm2) (mpa)
5.445 28.26 0.192675159 0.019267516
9.075 28.26 0.321125265 0.032112527
12.705 28.26 0.449575372 0.044957537
15.125 28.26 0.535208776 0.053520878
16.94 28.26 0.599433829 0.059943383
18.755 28.26 0.663658882 0.066365888
19.965 28.26 0.706475584 0.070647558
21.175 28.26 0.749292286 0.074929229
21.78 28.26 0.770700637 0.077070064
22.99 28.26 0.813517339 0.081351734
23.595 28.26 0.83492569 0.083492569
24.2 28.26 0.856334041 0.085633404
24.805 28.26 0.877742392 0.087774239
25.41 28.26 0.899150743 0.089915074
26.015 28.26 0.920559094 0.092055909
26.62 28.26 0.941967445 0.094196745
27.225 28.26 0.963375796 0.09633758
27.83 28.26 0.984784147 0.098478415
27.83 28.26 0.984784147 0.098478415
27.83 28.26 0.984784147 0.098478415
Sumber : Laboratorium Tambang oleh kelompok 20
Gaya Normal
Beban x Gravitasi
=
Luas
8 kg x 10 m/s²
=
0,002826 m²
= 28308,56 N/m2
= 0,02830856 mpa
Kadar Air
Mw = Berat alami – berat kering (Md)
= 96,23 gr – 83,1 gr
= 13,13 gr
Mw
= x 100 %
Md
13,13 gr
= x 100 %
96,23 gr
= 13,64 %
Grafik peralihan horizontal terhadap tegangan geser
0.12
0.08
0.06
Beban 8 kg
Beban 4 kg
0.04 Beban 2 kg
0.02
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Peralihan Horizontal (mm)
0.2
0.18
0.16
Perubahan vertikal (mm)
0.14
0.12
0.1
Beban 8 kg
0.08 Beban 4 kg
0.06 Beban 2 kg
0.04
0.02
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Peralihan horizontal (mm)
7.12 Analisa
Dalam uji geser langsung ini, ada beberapa hal yang dapat dianalisa dari
hasil proses pengujian terhadap 3 sampel tanah dan hasil pengolahan data yang
dilakukan.
Pergeseran yang dialami oleh tanah tergantung dari beban yang
diterimanya, Namun dalam pengujian ini, sampel menerima tekanan dari arah
horizontal yang menekan sampel sampai pada akhirnya terjadi pergeseran pada
bidang lemahnya. Semakin besar beban dan tekanan horizontal yang diterima
sampel, maka semakin besar nilai tegangan gesernya.
Dalam hal ini sampel tanah yang diuji menerima beban dari arah vertikal
dan secara bersamaan menerima tekanan geser dari arah horizontal. dari hasil
pengolahan data, yaitu ketika sampel diberikan beban sebesar 8 kg, tegangan
geser yang dialami sampel lebih besar dari beban yang diterima sampel sebesar
2 kg dan 4 kg. Artinya sampel tersebut akan semakin sulit untuk mengalami
pergeseran dikarenakan beban dari arah vertikal menekan tanah lebih kuat dan
menyebabkan tanah memiliki nilai kepadatan yang lebih besar.
Dalam hal kepadatan yang dimiliki sampel tanah akibat beban yang
diterimanya, Parameter yang digunakan adalah dengan melihat kadar air yang
dimiliki sampel. Sampel yang diberi beban sebesar 8 kg mempunyai nilai kadar
air yang lebih rendah dibandingkan dengan sampel yang diberi beban sebesar 4
kg dan 2 kg. Hal tersebut terjadi karena ketika sampel mengalami pemadatan
dengan beban yang semakin besar, pori - pori tanah yang diisi oleh air dan udara
akan semakin kecil nilainya karena proses pemadatan yang terjadi.
7.13 Kesimpulan
Dari hasil praktikum uji geser langsung dengan media tanah sebagai
sampel yang diujikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa jika suatu tanah memiliki
nilai kepadatan yang lebih besar, maka tanah tersebut akan mempunyai nilai
perubahan geser yang semakin kecil dan memiliki nilai tegangan geser yang
semakin besar akibat tekanan horizontal yang secara bersamaan diterima oleh
tanah. Hal tersebut dapat disimpulkan dengan melihat hasil pengolahan data
sebagai berikut :
Sampel yang menerima beban vertikal sebesar 2 kg, mempunyai besaran
nilia tegangan geser maskimum sebesar 0,022 mpa dengan nilai tegangan
normal sebesar 0,0049 mpa dan mempunyai kadar air sebesar 46,3 %
Sampel yang menerima beban vertikal sebesar 4 kg, mempunyai besaran
nilai tegangan geser maksimum sebesar 0,046 mpa dengan nilai tegangan
normal sebesar 0,0169 mpa dan mempunyai kadar air sebesar 15,29 %.
Sampel yang menerima beban vertikal sebesar 8 kg, mempunyai besaran
nilai tegangan geser maksimum sebesar 0,098 mpa dengan nilai tegangan
normal sebesar 0,0283 mpa dan mempunyai kadar air sebesar 13,64 %.
DAFTAR PUSTAKA