Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA TANAH 2

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mekanika Tanah 2

Disusun Oleh:

Andreas Christian NIM: 01021180008

Andreas Jiady Budiarto NIM: 01021180023

Angelica Gusanto NIM: 01021180002

Muhammad Rifqon NIM: 01021180006

Valencio Stephen Widjaja NIM: 01021180031

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

TANGERANG

2019
DAFTAR ISI

1
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

13 MODUL XIII
UJI GESER LANGSUNG UU (UU DIRECT SHEAR TEST)

13.1 Lingkup
Pedoman ini mencukup metode pengukuran kuat geser tanah
menggunakan uji geser langsung UU. Interpretasi kuat geser dengan cara
ini bersifat langsung sehingga tidak dibahas secara rinci.

13.2 Definisi
1. Gaya normal adalah gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang
yang ditinjau.
2. Gaya geser adalah gaya yang bekerja secara menyinggung atau sejajar
bidang yang ditinjau.
3. Tegangan normal (σn) adalah gaya normal per satuan luas.
4. Tegangan geser (τ) adalah gaya geser per satuan luas.
5. Peralihan (displacement) adalah perpindahan horisontal suatu bidang
geser relatif terhadap bidang lain dalam arah kerja gaya geser.
6. Kohesi (cu) adalah kuat geser tanah akibat gaya tarik antarpartikel.
7. Sudut geser dalam (∅) adalah komponen kuat geser tanah akibat
geseran antara partikel.
8. Kuat geser adalah tegangan geser maksimum yang dapat ditahan oleh
suatu bidang (dalam tanah) di bawah kondisi tertentu.
9. Kuat geser puncak (peak strength) adalah kuat geser tertinggi pada
suatu rentang peralihan atau regangan tertentu.
10. Kuat geser residual adalah tahanan geser tanah pada regangan atau
peralihan yang besar yang bersifat konstan. Kuat geser residual ini
dicapai setelah kuat geser puncak dilampaui.
11. Dilatasi adalah pengembangan volume tanah saat dikenai tegangan
geser.

Uji Geser Langsung UU (UU Direct Shear Test) 2


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

13.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dari uji geser langsung adalah untuk memperoleh besarnya
tahanan geser tanah pada tegangan normal tertentu. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan kuat geser tanah.

13.4 Manfaat
Hasil uji geser langsung dapat digunakan untuk analisis kestabilan
dalam bidang geoteknik, diantaranya untuk analisis kestabilan lereng, daya
dukung pondasi, analisis dinding penahan, dan lain-lain.

13.5 Keterbatasan
Uji geser langsung tidak dapat mengukur tekanan air pori yang timbul
saat penggeseran dan tidak dapat mengontrol tegangan yang terjadi di
sekeliling contoh tanah. Di samping itu keterbatasan uji geser langsung
yang lain adalah karena bidang runtuh tanah ditentukan, meskipun belum
tentu merupakan bidang terlemah.

13.6 Peralatan
Alat-alat yang digunakan:
1. Shear box / kotak geser
Terdiri dari 2 buah rangka untuk memegang contoh tanah dengan baik
dan dapat disatukan satu sama lain dengan sekrup pada waktu
konsolidasi. Kedua rangka diusahakan mempunyai bidang persentuhan
yang sekecil mungkin untuk mengurangi gesekan. Kedua rangka
terletak di dalam kotak yang dapat diisi air untuk merendam contoh
tanah selama percobaan berlangsung. Rangka bagian atas mempunyai
dudukan yang dihubungkan dengan piston yang berhubungan dengan
proving ring. Proving ring ini dipergunakan untuk mengukur gaya
geser horisontal yang digunakan untuk menggeser contoh tanah.

Uji Geser Langsung UU (UU Direct Shear Test) 3


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

2. Bagian untuk menggeser shear box


Dilengkapi dengan sistem transmisi yang memungkinkan diganti-
gantinya kecepatan penggeseran yaitu dengan mengganti susunan gigi
transmisinya. Penggeseran horisontal ini dapat dilakukan secara manual
atau dengan menggunakan motor listrik.
3. Proving ring
4. Dial untuk mengukur deformasi vertikal dan horisontal
5. Beban kosolidasi
6. Batu pori dari bahan yang tidak berkarat (k=0.1 cm/det)
7. Pelat untuk menjepit contoh tanah
8. Ring untuk mengambil/ mencetak contoh tanah dari tabung sampel
9. Dolly, untuk memindahkan contoh tanah dari ring ke shear box
10. Timbangan dengan ketelitian 0.01gr
11. Kertas filter
12. Oven
13. Stopwatch
14. Pisau dan palet

Gambar 13.1 Skema Alat Uji Geser Langsung

Gambar 13.2 Urutan Pemasangan Alat Shear Box

Uji Geser Langsung UU (UU Direct Shear Test) 4


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

13.7 Ketentuan
1. Alat yang digunakan harus dalam keadaan yang baik dan proving
maupun alat pengukur yang lain telah dikalibrasikan.
2. Contoh tanah harus representatif atau mewakili kondisi yang akan
terjadi di lapangan.

Gambar 13.3 Prinsip Kerja Lengan Beban

Gambar 13.4 Alat Uji Geser Langsung

13.8 Persiapan Uji


Persiapan Alat Uji
Sebelum mengoperasikan peralatan, harus dilakukan
pemeriksaan terhadap:
1. Ketersediaan minyak pelumas
2. Kesesuaian sumber arus listrik yang dipergunakan
Lengan beban dalam kedudukan horisontal. Penyetelan
dilakukan dengan menaikturunkan beam jack dan dengan
memperhatikan counter balanced lever loading arm.

Uji Geser Langsung UU (UU Direct Shear Test) 5


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

Persiapan Contoh Tanah


1. Contoh tanah non kohesif
Dibentuk dengan langsung meletakkan tanah non-kohesif pada
shear box dengan kepadatan yang sesuai tanah asli, atau sesuai
dengan kepadatan tanah kompaksi. Berat contoh tanah harus
ditimbang.
2. Contoh tanah kohesif
Dibentuk dengan menekan ring contoh tanah ke dalam tabung
sampel. Setelah kedua sisinya dipotong dan dirapikan, maka
contoh tanah ditimbang beratnya, supaya dapat diketahui berat
isi dan kadar air awalnya. Selanjutnya contoh tanah dipindahkan
ke dalam shear box dengan cara menekan contoh tanah yang
ada di dalam ring dengan dolly atau tangan. Contoh tanah
kohesif kompaksi dengan kepadatan tertentu dibentuk di dalam
ring contoh tanah. Dicari dahulu berat contoh tanah yang harus
diisikan agar diperoleh kepadatan yang dimaksudkan.

13.9 Prosedur Uji


1. Siapkan semua peralatan yang diperlukan.
2. Keluarkan shear box dari tempat airnya. Jadikan satu shear box bagian
atas dan bawah dengan memasang baut penguncinya.
Masukkan pelat dasar pada bagian paling bawah dari shear box dan di
atasnya dipasang batu pori yang sebelumnya telah dicelupkan dalam
aquades atau direbus dahulu untuk mengeluarkan udara yang ada di
dalam pori-porinya. Di atas batu pori diberi kertas filter yang
sebelumnya juga telah dicelupkan ke dalam aquades. Dan di atas kertas
filter ini dimasukkan pelat berlubang yang beralur, alur ini harus
menghadap ke atas dan arah alurnya harus tegak lurus arah pergeseran,
hal ini dimaksudkan agar contoh tanah benar-benar terjepit secara kuat
pada waktu dilakukan penggeseran. Masukkan kembali shear box ke

Uji Geser Langsung UU (UU Direct Shear Test) 6


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

dalam tempat airnya dan tempatkan kedudukannya dengan


mengencangkan dua buah baut penjepit yang ada.
3. Masukkan contoh tanah ke dalam shear box dengan susunan
sebagaimana ditunjukkan Gambar 2.
4. Atur agar pelat pendorong tepat menempel pada shear box bagian
bawah.
Cara menggerakannya ialah:
Lepaskan kunci penggerak manual dengan menarik clutch, sekarang
penggeser dapat digerakkan dengan memutar handwheel. Memutar
handwheel searah jarum jam akan menyebabkan pergeseran ke
kanan/maju dan sebaliknya.
Setelah penggeser tepat bersinggungan dengan shear box bagian bawah,
maka kembalikan lagi clutch pada kedudukan terkunci, yaitu dengan
jalan menarik dan memutarnya.
5. Piston proving ring diatur agar tepat menyinggung shear box bagian
atas, ini berarti proving ring belum menerima beban. Jadi dial proving
ring juga harus diatur tepat pada nol, demikian juga dial pengukur
deformasi horisontal.
6. Atur kedudukan loading yoke dalam posisi kerja, tempatkan juga
kedudukan dial untuk mengukur deformasi vertikal. Atur kedudukan
dial ini pada posisi tertentu.
7. Siapkan beban konsolidasinya. Lengan pembebanan ini mempunyai
perbandingan panjang 1:10, jadi beban yang bekerja juga mempunyai
perbandingan 1:10.
8. Contoh tanah siap digeser, dengan lebih dahulu menentukan kecepatan
penggeserannya.
9. Atur susunan gigi agar kecepatan penggeseran sesuai dengan yang
diinginkan. Kecepatan penggeseran yang umumnya dipakai adalah 0.30
mm/menit
10. Periksa sekali lagi apakah jarum dial proving ring dan dial deformasi
horizontal tepat pada posisi normal. Sekarang penggeseran dapat

Uji Geser Langsung UU (UU Direct Shear Test) 7


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

dimulai, tapi jangan lupa melepaskan kedua baut yang menyatukan


shear box bagian atas dan bawah. Periksa juga clutch, apakah sudah
terkunci. Hidupkan tombol POWER, lampu indicator akan menyala.
Penggeseran dapat dimulai dengan menekan tombol BD, karena posisi
gigi pada D. Lakukan pencatatan waktu pada saat penggeseran dimulai
dan amati bahwa jarum dial proving ring dan dial deformasi horizontal
mulai bergerak, apabila kedua jarum dial tersebut tidak bergerak berarti
ujung dial tersebut belum menyentuh, hentikan dengan menekan
tombol BD, dan atur ujung dial pada kedudukan yang tepat. Lakukan
pembacaan dan pencatatan dial proving ring, dial deformasi vertikal
atau dial settlement, tiap dial deformasi bergerak 20 divisi. Lakukan
pembacaan sampai contoh tanah runtuh yang dapat diketahui dari dial
proving ring yang mulai turun. Setelah mencapai maksimum lakukan
pembacaan terus sebanyak 3 kali.

13.10 Pelaporan Hasil Uji


d 63 mm
Area 3118.5 mm2
LRC 0.91058668 kg/div

5 kg 10 kg
Strain
Proving Proving
Dial
Ring load*lrc load*lrc/A Ring load*lrc load*lrc/A
(mm)
Dial Dial
0.2 0.4 0.3642347 0.000116798 1 0.910587 0.000291995
0.4 0.7 0.6374107 0.000204397 2.05 1.866703 0.00059859
0.6 1 0.9105867 0.000291995 3 2.73176 0.000875985
0.8 1.1 1.0016454 0.000321195 3 2.73176 0.000875985
1 1.15 1.0471747 0.000335794 3.1 2.822819 0.000905185
1.2 1.2 1.092704 0.000350394 3.1 2.822819 0.000905185
1.4 1.2 1.092704 0.000350394 3.05 2.777289 0.000890585
1.6 1.15 1.0471747 0.000335794 2.95 2.686231 0.000861386
1.8 1 0.9105867 0.000291995 2.85 2.595172 0.000832186

Uji Geser Langsung UU (UU Direct Shear Test) 8


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

Strain Dial 16 kg
(mm) Proving Ring Dial load *lrc load*lrc/A
0.2 1.2 1.092704 0.00035039
0.4 2.1 1.912232 0.00061319
0.6 2.6 2.367525 0.00075919
0.8 3.3 3.004936 0.00096358
1 3.85 3.505759 0.00112418
1.2 4.1 3.733405 0.00119718
1.4 4.15 3.778935 0.00121178
1.6 4.2 3.824464 0.00122638
1.8 4.25 3.869993 0.00124098
2 4.3 3.915523 0.00125558
2.2 4.35 3.961052 0.00127018
2.4 4.35 3.961052 0.00127018
2.6 4.35 3.961052 0.00127018
2.8 4.3 3.915523 0.00125558
3 4.25 3.869993 0.00124098
3.2 4.25 3.869993 0.00124098
3.4 4.2 3.824464 0.00122638
3.6 4.2 3.824464 0.00122638
3.8 4.2 3.824464 0.00122638
4 4.15 3.778935 0.00121178
4.2 4 3.642347 0.00116798
4.4 3.9 3.551288 0.00113878

0.0014

0.0012
Shear Stress (kg/mm2)

0.001

0.0008

0.0006

0.0004

0.0002

0
0 1 2 3 4 5
ΔH (mm)

5 kg 10 kg 16 kg

Grafik 13.1

Uji Geser Langsung UU (UU Direct Shear Test) 9


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

0.0014
y = 0.2294x + 0.0001
0.0012

0.001
Shear Stress (kg/mm2)

0.0008

0.0006

0.0004

0.0002

0
-0.003 -0.002 -0.001 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006
-0.0002

-0.0004

-0.0006
Normal Stress (kg/mm2)

Grafik 13.2
Dari persamaan y = 0.2994x + 0.0001, bisa dihitung:
c = 0.0001
Φ = arctan (0.2994) = 16.6677˚
Perhitungan Kadar Air:
AB C
W1 131.78
135.25 135.17
W2 83.88
99.64 98.36
W1 – W2 47.9
35.61 36.81
Kadar air (%) 36.34846
26.3290203 27.23237
Rata – Rata (%) 26.7807
Ket: Dalam perhitungan rata – rata kadar air, A tidak diperhitungkan karena ada
tanah yang terbuang pada saat pengukuran W2.

13.11 Pembahasan
Uji geser langsung UU (Unconfined Undrained) adalah salah satu
metode pengukuran kuat geser tanah. Percobaan dilakukan pada tanah yang
diambil dari BH 4 kedalaman 1,5 – 2 m. Uji ini dilakukan dengan
menggunakan 3 beban yang berbeda yaitu 5 kg, 10 kg, dan 16 kg. Dari
ketiga percobaan, garis keruntuhan tanah hanya terlihat jelas pada

Uji Geser Langsung UU (UU Direct Shear Test) 10


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

percobaan ketiga karena tanah pada percobaan ketiga lebih padat daripada
tanah percobaan pertama dan kedua. Dari Grafik 13.2 terlihat bahwa
semakin besar bebannya (semakin besar tegangan normalnya), maka
semakin besar pula tegangan geser maksimumnya. Kemudian dari Grafik
13.2 diperoleh nilai kohesi (c) sebesar 0.0001 dan sudut geser dalam
sebesar 13.42961˚. Berdasarkan teori, tanah dengan c>0 adalah tanah
lempung terkonsolidasi lebih.

13.12 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Uji Direct Shear pada tanah BH 4 kedalaman 1,5 – 2
m, diperoleh nilai c sebesar 0.0001 dan nilai sudut geser dalam (Φ) =
13.42961˚.

Uji Geser Langsung UU (UU Direct Shear Test) 11


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

13.13 Dokumentasi

Gambar 13.5 Persiapan sampel tanah Gambar 13.6 Mencetak sampel


tanah

Gambar 13.7 Penimbangan sampel Gambar 13.8 Kalibrasi alat


tanah

Gambar 13.9 Meletakkan sampel Gambar 13.10 Mengisi air


tanah di dalam shear box

Uji Geser Langsung UU (UU Direct Shear Test) 12


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

Gambar 13.11 Pembacaan strain dial Gambar 13.12 Proving ring dial

Gambar 13.13 Hasil sampel pertama Gambar 13.14 Hasil sampel kedua

Gambar 13.15 Hasil sampel ketiga Gambar 13.16 Penimbangan


sampel setelah di oven

Uji Geser Langsung UU (UU Direct Shear Test) 13


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

14 MODUL XIV
UJI KUAT TEKAN BEBAS (UNCONFINED COMPRESSION
TEST)

14.1 Lingkup
Uji kuat tekan bebas dimaksudkan untuk memperoleh kuat geser dari
tanah kohesif.

14.2 Definisi
1. Kuat tekan bebas bebas (qu) adalah harga tegangan aksial maksimum
yang dapat ditahan oleh benda uji silindris sebelum mengalami
keruntuhan geser.
2. Derajat kepekaan/sensitivitas (St) adalah rasio antara kuat tekan bebas
dalam kondisi asli (undisturbed) dan dalam kondisi teremas (remolded).

14.3 Maksud dan Tujuan


Tujuan dari percoban ini adalah untuk mengukur kuat tekan bebas
(unconfined compressive strength) dari lempung atau lanau. Dari kuat
tekan bebas dapat diketahui:
1. Kekuatan geser undrained (Cu)
2. Derajat kepekaan (degree of sensitivity)

14.4 Manfaat
Uji kuat tekan bebas merupakan cara memperoleh kuat geser tanah
yang kohesif yang cepat dan ekonomis

14.5 Keterbatasan
Uji ini tidak dapat dilaksanakan pada tanah pasiran

Uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) 14


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

14.6 Peralatan
Alat – alat yang digunakan:
1. Alat unconfined compression
2. Silinder untuk mengambil contoh tanah
3. Stopwatch
4. Piston plunger
5. Oven
6. Timbangan dengan ketelitian 0.1 gr dan 0.01 gr
7. Membran karet remolding
8. Kontainer
9. Desikator
10. Sticmaat / jangka sorong

14.7 Ketentuan
Contoh tanah berbentuk silinder ditekan dengan peningkatan regangan
vertikal εv yang konstan sehingga mencapai keruntuhan. Tekanan vertikal
σv diukur pada setiap pada setiap peningkatan εv.

14.8 Persiapan Uji


Contoh tanah dapat digunakan baik untuk tanah asli (undisturbed
sample) maupun untuk tanah yang dibuat di laboratorium (reconstituted
sample)

14.9 Prosedur Uji

1. Contoh tanah diambil dengan ukuran tinggi 3” dan diameter 3/2”,


kedua permukaannya diratakan.
2. Keluarkan contoh tanah dari silinder dengan menggunakan piston
plunger.
3. Letakkan contoh tanah tersebut pada alat Unconfined Compression

Uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) 15


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

Test kemudian dicatat pembacaan mula-mula dari proving ring dial,


arloji pengukur regangan vertikal dan waktu.
4. Mulai berikan tekanan vertikal dengan kecepatan regangan 1 % per
menit. Dilakukan pembacaan ring dial setiap regangan 0.01 inci.
5. Pemberian regangan vertikal ditingkatkan sampai terjadi
kelongsoran pada contoh tanah, dimana pembacaan proving ring
dial telah mencapai nilai maksimum. Percobaan dihentikan setelah
pembacaan proving ring dial mulai turun beberapa kali (minimal 3
kali).

6. Kemudian contoh tanah di gambar bidang longsornya dari depan,


belakang, dan tengah (3 tampak).

7. Contoh tanah yang telah longsor kita remas-remas dalam kantong


dan kita masukkan dalam silinder, dengan ketentuan volumenya
sama, untuk menentukan kekuatan geser tanah teremas. Prosedur 1
sampai dengan 6 diulangi.

14.10 Pelaporan Hasil Uji


Penerapan hasil uji meliputi:
1. Nama instansi /perusahaan
2. Nama proyek
3. Lokasi
4. Deskripsi tanah
5. Tanggal pengujian
6. Kedalaman tanah
7. Nama operator
8. Nama engineer yang bertanggung jawab

Kuat Tekan Bebas


Nilai kuat tekan bebas (unconfined compressive strength), qu, didapat
dari pembacaan proving ring dial yang maksimum

Uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) 16


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

𝑘 ×𝑅
𝑞𝑢 =
𝐴

Dimana:
qu = kuat tekan bebas
k = kalibrasi ring proving
R = pembacaan maksimum-pembacaan awal
A = luas penampang contoh tanah yang pada saat pembacaan R (yang
dikoreksi)

Kuat Geser Undrained


Kuat geser undrained (cu) adalah setengah kuat tekan bebas.

𝑞𝑢
𝑐𝑢 =
2

Derajat Kepekaan
Derajat kepekaan (St) didapat dari perbandingan qu undisturbed
dengan qu remolded
𝑞𝑢 𝑢𝑛𝑑𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑏𝑒𝑑
𝑆𝑡 =
𝑞𝑢 𝑟𝑒𝑚𝑜𝑙𝑑𝑒𝑑
Hasil Percobaan:
1. Dinyatakan dalam grafik, hubungan antara tegangan vertikal dengan
regangan.
2. Dinyatakan dalam nilai-nilai qu, cu, St.

14.11 Lampiran
1. Prinsip percobaan uji Tekan Satu Sumbu sama dengan Uji Triaxial UU
tanpa tegangan keliling
2. Pembagian tanah berdasarkan keteguhan (konsistensi) dan kepekaan
(sensitivity) adalah sebagai berikut:

qu (kg/cm2) Konsistensi St Sensititvity

Uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) 17


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

< 0.25 Very soft <2 Insensitive


0.25 – 0.50 Soft 2-4 Moderately
0.50 – 1.00 Medium 4–8 Sensitive
1.00 – 2.00 Stiff 8 -16 Very sensitive
2.00 – 4.00 Very Stiff 16-32 Slightly quick
> 4.00 Hard 32- 64 Quick

14.12 Pelaporan Hasil Uji

Lo 6.9 cm
d 3.4 cm
area 9.079203 cm2
LRC 0.2819 kg/div

Undisturbed
Str
ain
Total
Dia Faktor Correcte
Loa ∆L Unit Load σ1 (Total
l Unit Area (1- d Area
d (cm Strain (Load load/corr.
(10 Strain % unit (A/Fakto
Dial ) (∆L/Lo) dial*LR area)
-2 strain) r Area)
C)
m
m)
0.0 0.003623 0.362318 0.996376 9.112218 10.14857 1.113732
25 36 25 188 841 812 052 143 285
0.0 0.007246 0.724637 0.992753 9.145474 19.59238 2.142303
50 69.5 5 377 681 623 322 095 424
0.0 0.010869 1.086956 0.989130 9.178974 27.34476 2.979065
75 97 75 565 522 435 228 19 114
0.014492 1.449275 0.985507 9.212720 33.26476 3.610742
100 118 0.1 754 362 246 457 19 566
135. 0.1 0.018115 1.811594 0.981884 9.246715 38.19809 4.130990
125 5 25 942 203 058 735 524 541
0.1 0.021739 2.173913 0.978260 9.280962 42.84952 4.616926
150 152 5 13 043 87 83 381 562
167. 0.1 0.025362 2.536231 0.974637 9.315464 47.21904 5.068888
175 5 75 319 884 681 551 762 123
0.028985 2.898550 0.971014 9.350223 49.61523 5.306315
200 176 0.2 507 725 493 747 81 596
0.2 0.032608 3.260869 0.967391 9.385243 49.33333 5.256478
225 175 25 696 565 304 312 333 889

Uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) 18


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

166. 0.2 0.036231 3.623188 0.963768 9.420526 46.93714 4.982433


250 5 5 884 406 116 181 286 248
0.2 0.039855 3.985507 0.960144 9.456075 43.69523 4.620863
275 155 75 072 246 928 337 81 999

qu = σ1 = 5.306316 kg/cm2
cu = 2.653158 kg/cm2

Remolded
Str
ain
Total
Dia Faktor Correcte
Loa ∆L Unit Load σ1 (Total
l Unit Area (1- d Area
d (cm Strain (Load load/corr.
(10 Strain % unit (A/Fakto
Dial ) (∆L/Lo) dial*LR area)
-2 strain) r Area)
C)
m
m)
0.0 0.003623 0.362318 0.996376 9.112218 0.649677
25 21 25 188 841 812 052 5.92 166
0.0 0.007246 0.724637 0.992753 9.145474 10.85333 1.186743
50 38.5 5 377 681 623 322 333 623
0.0 0.010869 1.086956 0.989130 9.178974 15.78666 1.719872
75 56 75 565 522 435 228 667 643
0.014492 1.449275 0.985507 9.212720 20.86095 2.264363
100 74 0.1 754 362 246 457 238 982
0.1 0.018115 1.811594 0.981884 9.246715 26.49904 2.865779
125 94 25 942 203 058 735 762 416
0.1 0.021739 2.173913 0.978260 9.280962 32.70095 3.523443
150 116 5 13 043 87 83 238 955
137. 0.1 0.025362 2.536231 0.974637 9.315464 38.76190 4.161027
175 5 75 319 884 681 551 476 563
151. 0.028985 2.898550 0.971014 9.350223 42.70857 4.567652
200 5 0.2 507 725 493 747 143 345
168. 0.2 0.032608 3.260869 0.967391 9.385243 47.50095 5.061238
225 5 25 696 565 304 312 238 244
0.2 0.036231 3.623188 0.963768 9.420526 51.58857 5.476187
250 183 5 884 406 116 181 143 894
0.2 0.039855 3.985507 0.960144 9.456075 54.12571 5.723908
275 192 75 072 246 928 337 429 954
0.043478 4.347826 0.956521 9.491893 55.53523 5.850806
300 197 0.3 261 087 739 804 81 935
198. 0.3 0.047101 4.710144 0.952898 9.527984 55.95809 5.873025
325 5 25 449 928 551 655 524 332
196. 0.3 0.050724 5.072463 0.949275 9.564351 55.39428 5.791745
350 5 5 638 768 362 008 571 375
375 191. 0.3 0.054347 5.434782 0.945652 9.600996 53.98476 5.622829

Uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) 19


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

5 75 826 609 174 031 19 311


0.057971 5.797101 0.942028 9.637922 52.15238 5.411163
400 185 0.4 014 449 986 939 095 928

qu = 5.873025 kg/cm2
cu = 2.936513 kg/cm2

St = 0.903506

Grafik Hasil Pengujian UCT


7
6
5
σ (kg/cm2)

4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Unit Strain ε (%)

Undisturbed Remolded

3.5

3
Shear Stress (kg/cm2)

2.5

1.5

0.5

0
0 1 2 3 4 5 6 7
Normal Stress (kg/cm 2)

Uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) 20


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

Kadar Air
W1 107.9
W2 76.45
W1 – W2 31.45
Kadar air (%) 29.14736

14.13 Pembahasan
Uji kuat tekan bebas (unconfined compression test) merupakan salah
satu uji laboratorium yang digunakan untuk mendapatkan kuat geser dari
tanah kohesif. Uji kuat tekan bebas ini sama dengan uji triaxial tetapi yang
membedakan adalah tidak ada tegangan keliling pada uji ini.
Dari hasil percobaan, kita bisa mendapatkan beberapa parameter yaitu
kuat tekan bebas (qu) dan derajat kepekaan (St). Tanah yang digunakan
dalam percobaan adalah tanah dari BH 5 kedalaman 1 – 1,5 meter. Kuat
tekan bebas (qu) yang didapat untuk tanah undisturbed adalah 5.306316
kg/cm2 dan cu 2.653158 kg/cm2, sedangkan untuk tanah remolded adalah
adalah 5.873025 kg/cm2 dan cu 2.936513 kg/cm2. Artinya kuat tekan bebas
dari tanah kondisi undisturbed lebih kecil daripada kondisi remolded.
Kemudian berdasarkan kuat tekan bebas yang diperoleh, sampel tanah yang
digunakan memiliki konsistensi Hard karena qu > 4 kg/cm2. Derajat
kepekaan (St) yang diperoleh adalah 0.903506. Karena St < 2 maka tanah
ini termasuk tanah yang insensitive.

14.14 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan pada tanah dari BH
5 kedalaman 1 – 1,5 meter, diperoleh kuat tekan bebas qu undisturbed
sebesar 5.306316 kg/cm2 dan cu 2.653158 kg/cm2 serta qu remolded sebesar
5.873025 kg/cm2 dan cu 2.936513 kg/cm2. Selain itu, diperoleh derajat
kepekaan St sebesar 0.903506. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanah

Uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) 21


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

yang digunakan punya konsistensi medium, dan tanah tersebut merupakan


tanah yang insensitive.

Uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) 22


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

14.15 Dokumentasi

Gambar 14.1 Tanah yang dipakai Gambar 14.2 Proses mencetak


tanah

Gambar 14.3 Mengeluarkan sampel Gambar 14.4 Menimbang sampel


dari cetakan

Gambar 14.5 Tanah diletakkan di Gambar 14.6 Mempersiapkan alat


dalam alat uji UCT

Uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) 23


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

Gambar 14.7 Menghancurkan tanah Gambar 14.8 Mencetak kembali


untuk pengujian kondisi remolded tanah yang sudah dihancurkan

Gambar 14.9 Tanah kondisi Gambar 14.10 Penimbangan tanah

remolded diuji di dalam alat + cawan setelah dimasukkan ke


dalam oven

Uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) 24


Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

15 MODUL XV
UJI TRIAXIAL UU

15.1 Lingkup
Percobaan ini mencakup uji kuat geser untuk tanah berbentuk silinder
dengan diameter maksimum 75 mm. Pengujian dilakukan dengan alat
konvensional dalam kondisi contoh tanah tidak terkonsolidasi dan air pori
tidak teralir (unconsolidated undrained).

15.2 Definisi
1. Uji Triaxial UU adalah uji kompresi triaxial dimana tidak
diperkenankan perubahan kadar air dalam contoh tanah. Sampel tidak
dikonsolidasikan dan air pori tidak teralir saat pemberian tegangan
geser.
2. Bidang bidang tegangan utama adalah 3 bidang yang saling tegak lurus
dimana bekerja tegangan-tegangan normal dan tanpa tegangan geser.
3. Tegangan tegangan utama 1, 3 adalah tegangan normal yang bekerja
pada bidang-bidang tegangan utama.
4. Tegangan deviator adalah selisih antara tegangan utama terbesar (σ1)
dan tegangan utama terkecil (σ3).
5. Lingkaran Mohr adalah representasi secara grafis kondisi tegangan-
tegangan pada suatu bidang dinyatakan dalam tegangan normal dan
tegangan geser.
6. Garis keruntuhan adalah garis atau kurva yang menyinggung lingkaran
lingkaran Mohr pada kondisi keruntuhan pada sampel yang memiliki
tegangan tegangan keliling yang berbeda. Mempunyai persamaan τf =
c + σ tan ∅
7. Bidang keruntuhan adalah bidang dimana kuat geser maksimum dari
tanah telah termobilisasi saat keruntuhan. Secara teoritis pada uji
triaxial, bidang tersebut menyudut (45⁰ + ∅/2) terhadap bidang

Uji Triaxial UU 25
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

horisontal.
8. Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb adalah kuat geser tanah yang
diperoleh dari uji triaxial, dinyatakan dalam persamaan τf = c + σ tan ∅
9. Kohesi, c adalah kuat geser tanah bila tidak diberikan tegangan keliling
10. Sudut geser dalam, ∅ adalah komponen kuat geser tanah yang berasal
dari gesekan antara butir tanah

15.3 Maksud dan Tujuan


Maksud uji triaxial UU adalah untuk mengetahui kekuatan geser
tanah; yaitu c (kohesi) dan (sudut geser dalam), dalam tegangan total
ataupun efektif yang mendekati keadaan aslinya di lapangan.
Tujuannya adalah untuk digunakan dalam analisis kestabilan jangka
pendek (short term stability analysis).

15.4 Manfaat
Keuntungan uji ini adalah karena pelaksanaannya cepat.

15.5 Keterbatasan
Uji ini tidak dapat digunakan untuk sampel dengan ukuran butir yang
besar (gravel). Di samping itu pengukuran tekanan air pori tidak dapat
dilakukan.

15.6 Peralatan
Alat – alat yang digunakan:
1. Alat triaxial
2. Membran karet
3. Stretcher
4. Stopwatch
5. Alat untuk mengeluarkan tanah dari tabung (piston plunger)

Uji Triaxial UU 26
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

6. Silinder untuk mengambil contoh tanah


7. Oven
8. Timbangan dengan ketelitian 0.1 gr
9. Cawan (container)
10. Desikator
11. Pisau

15.7 Ketentuan
Kecepatan pengujian ditentukan 2% per menit atau ekivalen 1.5
mm/menit untuk sampel dengan ketinggian 76 mm.

15.8 Prosedur Uji


1. Contoh tanah diambil dengan tabung bor ukuran tinggi 76 mm dan
diameter 38 mm, kedua permukaannya diratakan.
2. Keluarkan contoh tanah dari silinder dengan menggunakan piston
plunger.
3. Ukur diameter dan tinggi sampel secara lebih akurat.
4. Timbang sampel.
5. Dengan bantuan stretcher, contoh tanah diselubungi dengan membran
karet.
6. Pasang batu pori di bagian bawah.
7. Membran bagian bawah dan atas diikat dengan karet membran.
8. Letakkan contoh tanah tersebut pada alat triaxial.
9. Sel triaxial diisi air destilasi hingga penuh dan meluap, tegangan air
pori dinaikkan hingga sesuai tegangan keliling yang diinginkan.
10. Tekanan vertikal diberikan dengan jalan menekan tangkai beban di
bagian atas contoh tanah yang dijalankan oleh mesin dengan kecepatan
tertentu.
11. Pembacaan diteruskan sampai pembacaan proving ring dial
memperlihatkan penurunan sebanyak 3 kali atau sampai regangan
mencapai ±15%.

Uji Triaxial UU 27
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

12. Keluarkan contoh tanah dari Sel Triaxial kemudian digambar bidang
runtuhnya.
13. Contoh tanah dibagi menjadi 3 bagian untuk ditentukan kadar airnya.
14. Percobaan dilakukan lagi dengan tegangan sel yang lebih besar dengan
prosedur seperti di atas.

15.9 Pelaporan Hasil Uji


1. Nama instansi/perusahaan
2. Nama proyek
3. Lokasi
4. Deskripsi tanah
5. Tanggal pengujian
6. Kedalaman tanah
7. Nama operator
8. Nama engineer yang bertanggung jawab
9. Kurva tegangan regangan
10. Kurva keruntuhan dan nilai c dan ɸ
11. Nilai modulus (Eu) dan angka poisson (v)

15.10 Pelaporan Hasil Uji

Tinggi awal sampel tanah 70 mm


Diameter awal sampel tanah 35 mm
Luas awal sampel tanah 962.11275 mm2
Proving ring calibration factor 0.28190476 kg/div

Kadar Air

Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3


W1 107.1 112.55 116.44
W2 80.53 83.43 77.99
Kadar air (%) 24.8085901 25.87294536 33.02129852
Rata – Rata (%) 27.90094466

Uji Triaxial UU 28
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

Pengujian Pertama (σ3 = 0.5)

Uji Triaxial UU 29
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

Pengujian Kedua (σ3 = 1)

Uji Triaxial UU 30
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

Pengujian Ketiga (σ3 = 1.5)

Uji Triaxial UU 31
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

Uji Triaxial UU 32
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

Grafik Pengujian Triaxial UU


Tegangan Deviator (kg/cm2) 3

2.5

1.5

0.5

0
0 2 4 6 8 10 12
Unit Strain ε (%)

σ3 = 0.5 σ3 = 1 σ3 = 1.5

1.6
y = 0.171657x + 0.69
1.4
Shear Stress (kg/mm2)

1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Normal Stress (kg/m2)

Dari persamaan y = 0.171657x + 0.69, kita dapat menghitung:


c = 0.69
Φ = arctan (0.171657) = 0.17 rad = 9.740282517˚

15.11 Pembahasan
Uji Triaxial UU adalah salah satu metode pengujian untuk
mendapatkan kekuatan geser dari tanah. UU adalah Unconsolidated
Undrained, artinya dalam pengujian Triaxial ini tanah yang digunakan

Uji Triaxial UU 33
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

adalah tanah yang tidak terkonsolidasi dan air pori tidak teralir. Uji Triaxial
ini menggunakan alat yang sama dengan UCT tetapi yang menjadi
perbedaan adalah adanya tegangan utama 3 (σ3) yang berasal dari air. Agar
air tidak masuk ke tanah maka digunakan membran karet 2 lapis untuk
melindungi tanah dari air.
Uji Triaxial dilakukan sebanyak 3 kali dengan σ3 yang berbeda – beda.
Pengujian pertama dilakukan pada tanah dari BH 5 pada kedalaman 1 – 1.5
m, σ3 = 0.5 kg/cm2. Pengujian kedua dilakukan pada tanah dari BH 5 pada
kedalaman 1 – 1.5 m, σ3 = 1 kg/cm2. Sedangkan pengujian ketiga
dilakukan pada tanah dari BH 5 kedalaman 0.5 – 1 m, σ3 = 1.5 kg/cm2.
Perbedaan kedalaman pada pengujian ketiga sangat penting untuk diketahui
karena ini bisa menjadi salah satu penyebab adanya perbedaan signifikan
pada lingkaran Mohr ketiga.
Sehingga dalam penggambaran lingkaran Mohr, lingkaran ketiga dapat
dianggap sebagai outlier. Garis singgung antara lingkaran Mohr
membentuk persamaan y = 0.171657x + 0.69, kita dapat menghitung c =
0.69 dan Φ = 9.740282517˚. Sehingga, bidang keruntuhan tanah
membentuk sudut 45˚ + (9.740282517˚/2) = 49.87014˚ terhadap bidang
horizontal.

15.12 Kesimpulan
Uji Triaxial UU dilakukan 3 kali dengan menggunakan 2 sampel tanah
dari BH 5 kedalaman 1 – 1.5 m dan 1 sampel tanah dari BH 5 kedalaman
0.5 – 1 m. Dari lingkaran Mohr yang terbentuk, dapat disimpulkan bahwa
semakin besar σ3 maka σ1 dan τ akan semakin besar (lingkaran Mohr
semakin besar), selain itu diperoleh c = 0.69 dan Φ = 9.740282517˚,
sehingga bidang keruntuhan menyudut 49.87014˚ terhadap bidang
horizontal.

Uji Triaxial UU 34
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

15.13 Dokumentasi

Gambar 15.1 Tanah yang dipakai Gambar 15.2 Proses mencetak


tanah

Gambar 15.3 Sebelum mengeluarkan Gambar 15.4 Menimbang sampel


sampel dari cetakan

Gambar 15.5 Menyiapkan membran Gambar 15.6 Memasang membran


karet karet pada tanah

Uji Triaxial UU 35
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2

Gambar 15.7 Proses pengisian air Gambar 15.8 Pembacaan dial


pada alat uji Triaxial

Gambar 15.9 Sampel 1 setelah uji Gambar 15.10 Sampel 2 setelah uji

Triaxial Triaxial

Gambar 15.11 Sampel 3 setelah uji Gambar 15.12 Penimbangan


Triaxial sampel setelah di oven

Uji Triaxial UU 36

Anda mungkin juga menyukai