MEKANIKA TANAH 2
Disusun Oleh:
TANGERANG
2019
DAFTAR ISI
1
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2
13 MODUL XIII
UJI GESER LANGSUNG UU (UU DIRECT SHEAR TEST)
13.1 Lingkup
Pedoman ini mencukup metode pengukuran kuat geser tanah
menggunakan uji geser langsung UU. Interpretasi kuat geser dengan cara
ini bersifat langsung sehingga tidak dibahas secara rinci.
13.2 Definisi
1. Gaya normal adalah gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang
yang ditinjau.
2. Gaya geser adalah gaya yang bekerja secara menyinggung atau sejajar
bidang yang ditinjau.
3. Tegangan normal (σn) adalah gaya normal per satuan luas.
4. Tegangan geser (τ) adalah gaya geser per satuan luas.
5. Peralihan (displacement) adalah perpindahan horisontal suatu bidang
geser relatif terhadap bidang lain dalam arah kerja gaya geser.
6. Kohesi (cu) adalah kuat geser tanah akibat gaya tarik antarpartikel.
7. Sudut geser dalam (∅) adalah komponen kuat geser tanah akibat
geseran antara partikel.
8. Kuat geser adalah tegangan geser maksimum yang dapat ditahan oleh
suatu bidang (dalam tanah) di bawah kondisi tertentu.
9. Kuat geser puncak (peak strength) adalah kuat geser tertinggi pada
suatu rentang peralihan atau regangan tertentu.
10. Kuat geser residual adalah tahanan geser tanah pada regangan atau
peralihan yang besar yang bersifat konstan. Kuat geser residual ini
dicapai setelah kuat geser puncak dilampaui.
11. Dilatasi adalah pengembangan volume tanah saat dikenai tegangan
geser.
13.4 Manfaat
Hasil uji geser langsung dapat digunakan untuk analisis kestabilan
dalam bidang geoteknik, diantaranya untuk analisis kestabilan lereng, daya
dukung pondasi, analisis dinding penahan, dan lain-lain.
13.5 Keterbatasan
Uji geser langsung tidak dapat mengukur tekanan air pori yang timbul
saat penggeseran dan tidak dapat mengontrol tegangan yang terjadi di
sekeliling contoh tanah. Di samping itu keterbatasan uji geser langsung
yang lain adalah karena bidang runtuh tanah ditentukan, meskipun belum
tentu merupakan bidang terlemah.
13.6 Peralatan
Alat-alat yang digunakan:
1. Shear box / kotak geser
Terdiri dari 2 buah rangka untuk memegang contoh tanah dengan baik
dan dapat disatukan satu sama lain dengan sekrup pada waktu
konsolidasi. Kedua rangka diusahakan mempunyai bidang persentuhan
yang sekecil mungkin untuk mengurangi gesekan. Kedua rangka
terletak di dalam kotak yang dapat diisi air untuk merendam contoh
tanah selama percobaan berlangsung. Rangka bagian atas mempunyai
dudukan yang dihubungkan dengan piston yang berhubungan dengan
proving ring. Proving ring ini dipergunakan untuk mengukur gaya
geser horisontal yang digunakan untuk menggeser contoh tanah.
13.7 Ketentuan
1. Alat yang digunakan harus dalam keadaan yang baik dan proving
maupun alat pengukur yang lain telah dikalibrasikan.
2. Contoh tanah harus representatif atau mewakili kondisi yang akan
terjadi di lapangan.
5 kg 10 kg
Strain
Proving Proving
Dial
Ring load*lrc load*lrc/A Ring load*lrc load*lrc/A
(mm)
Dial Dial
0.2 0.4 0.3642347 0.000116798 1 0.910587 0.000291995
0.4 0.7 0.6374107 0.000204397 2.05 1.866703 0.00059859
0.6 1 0.9105867 0.000291995 3 2.73176 0.000875985
0.8 1.1 1.0016454 0.000321195 3 2.73176 0.000875985
1 1.15 1.0471747 0.000335794 3.1 2.822819 0.000905185
1.2 1.2 1.092704 0.000350394 3.1 2.822819 0.000905185
1.4 1.2 1.092704 0.000350394 3.05 2.777289 0.000890585
1.6 1.15 1.0471747 0.000335794 2.95 2.686231 0.000861386
1.8 1 0.9105867 0.000291995 2.85 2.595172 0.000832186
Strain Dial 16 kg
(mm) Proving Ring Dial load *lrc load*lrc/A
0.2 1.2 1.092704 0.00035039
0.4 2.1 1.912232 0.00061319
0.6 2.6 2.367525 0.00075919
0.8 3.3 3.004936 0.00096358
1 3.85 3.505759 0.00112418
1.2 4.1 3.733405 0.00119718
1.4 4.15 3.778935 0.00121178
1.6 4.2 3.824464 0.00122638
1.8 4.25 3.869993 0.00124098
2 4.3 3.915523 0.00125558
2.2 4.35 3.961052 0.00127018
2.4 4.35 3.961052 0.00127018
2.6 4.35 3.961052 0.00127018
2.8 4.3 3.915523 0.00125558
3 4.25 3.869993 0.00124098
3.2 4.25 3.869993 0.00124098
3.4 4.2 3.824464 0.00122638
3.6 4.2 3.824464 0.00122638
3.8 4.2 3.824464 0.00122638
4 4.15 3.778935 0.00121178
4.2 4 3.642347 0.00116798
4.4 3.9 3.551288 0.00113878
0.0014
0.0012
Shear Stress (kg/mm2)
0.001
0.0008
0.0006
0.0004
0.0002
0
0 1 2 3 4 5
ΔH (mm)
5 kg 10 kg 16 kg
Grafik 13.1
0.0014
y = 0.2294x + 0.0001
0.0012
0.001
Shear Stress (kg/mm2)
0.0008
0.0006
0.0004
0.0002
0
-0.003 -0.002 -0.001 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006
-0.0002
-0.0004
-0.0006
Normal Stress (kg/mm2)
Grafik 13.2
Dari persamaan y = 0.2994x + 0.0001, bisa dihitung:
c = 0.0001
Φ = arctan (0.2994) = 16.6677˚
Perhitungan Kadar Air:
AB C
W1 131.78
135.25 135.17
W2 83.88
99.64 98.36
W1 – W2 47.9
35.61 36.81
Kadar air (%) 36.34846
26.3290203 27.23237
Rata – Rata (%) 26.7807
Ket: Dalam perhitungan rata – rata kadar air, A tidak diperhitungkan karena ada
tanah yang terbuang pada saat pengukuran W2.
13.11 Pembahasan
Uji geser langsung UU (Unconfined Undrained) adalah salah satu
metode pengukuran kuat geser tanah. Percobaan dilakukan pada tanah yang
diambil dari BH 4 kedalaman 1,5 – 2 m. Uji ini dilakukan dengan
menggunakan 3 beban yang berbeda yaitu 5 kg, 10 kg, dan 16 kg. Dari
ketiga percobaan, garis keruntuhan tanah hanya terlihat jelas pada
percobaan ketiga karena tanah pada percobaan ketiga lebih padat daripada
tanah percobaan pertama dan kedua. Dari Grafik 13.2 terlihat bahwa
semakin besar bebannya (semakin besar tegangan normalnya), maka
semakin besar pula tegangan geser maksimumnya. Kemudian dari Grafik
13.2 diperoleh nilai kohesi (c) sebesar 0.0001 dan sudut geser dalam
sebesar 13.42961˚. Berdasarkan teori, tanah dengan c>0 adalah tanah
lempung terkonsolidasi lebih.
13.12 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Uji Direct Shear pada tanah BH 4 kedalaman 1,5 – 2
m, diperoleh nilai c sebesar 0.0001 dan nilai sudut geser dalam (Φ) =
13.42961˚.
13.13 Dokumentasi
Gambar 13.11 Pembacaan strain dial Gambar 13.12 Proving ring dial
Gambar 13.13 Hasil sampel pertama Gambar 13.14 Hasil sampel kedua
14 MODUL XIV
UJI KUAT TEKAN BEBAS (UNCONFINED COMPRESSION
TEST)
14.1 Lingkup
Uji kuat tekan bebas dimaksudkan untuk memperoleh kuat geser dari
tanah kohesif.
14.2 Definisi
1. Kuat tekan bebas bebas (qu) adalah harga tegangan aksial maksimum
yang dapat ditahan oleh benda uji silindris sebelum mengalami
keruntuhan geser.
2. Derajat kepekaan/sensitivitas (St) adalah rasio antara kuat tekan bebas
dalam kondisi asli (undisturbed) dan dalam kondisi teremas (remolded).
14.4 Manfaat
Uji kuat tekan bebas merupakan cara memperoleh kuat geser tanah
yang kohesif yang cepat dan ekonomis
14.5 Keterbatasan
Uji ini tidak dapat dilaksanakan pada tanah pasiran
14.6 Peralatan
Alat – alat yang digunakan:
1. Alat unconfined compression
2. Silinder untuk mengambil contoh tanah
3. Stopwatch
4. Piston plunger
5. Oven
6. Timbangan dengan ketelitian 0.1 gr dan 0.01 gr
7. Membran karet remolding
8. Kontainer
9. Desikator
10. Sticmaat / jangka sorong
14.7 Ketentuan
Contoh tanah berbentuk silinder ditekan dengan peningkatan regangan
vertikal εv yang konstan sehingga mencapai keruntuhan. Tekanan vertikal
σv diukur pada setiap pada setiap peningkatan εv.
𝑘 ×𝑅
𝑞𝑢 =
𝐴
Dimana:
qu = kuat tekan bebas
k = kalibrasi ring proving
R = pembacaan maksimum-pembacaan awal
A = luas penampang contoh tanah yang pada saat pembacaan R (yang
dikoreksi)
𝑞𝑢
𝑐𝑢 =
2
Derajat Kepekaan
Derajat kepekaan (St) didapat dari perbandingan qu undisturbed
dengan qu remolded
𝑞𝑢 𝑢𝑛𝑑𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑏𝑒𝑑
𝑆𝑡 =
𝑞𝑢 𝑟𝑒𝑚𝑜𝑙𝑑𝑒𝑑
Hasil Percobaan:
1. Dinyatakan dalam grafik, hubungan antara tegangan vertikal dengan
regangan.
2. Dinyatakan dalam nilai-nilai qu, cu, St.
14.11 Lampiran
1. Prinsip percobaan uji Tekan Satu Sumbu sama dengan Uji Triaxial UU
tanpa tegangan keliling
2. Pembagian tanah berdasarkan keteguhan (konsistensi) dan kepekaan
(sensitivity) adalah sebagai berikut:
Lo 6.9 cm
d 3.4 cm
area 9.079203 cm2
LRC 0.2819 kg/div
Undisturbed
Str
ain
Total
Dia Faktor Correcte
Loa ∆L Unit Load σ1 (Total
l Unit Area (1- d Area
d (cm Strain (Load load/corr.
(10 Strain % unit (A/Fakto
Dial ) (∆L/Lo) dial*LR area)
-2 strain) r Area)
C)
m
m)
0.0 0.003623 0.362318 0.996376 9.112218 10.14857 1.113732
25 36 25 188 841 812 052 143 285
0.0 0.007246 0.724637 0.992753 9.145474 19.59238 2.142303
50 69.5 5 377 681 623 322 095 424
0.0 0.010869 1.086956 0.989130 9.178974 27.34476 2.979065
75 97 75 565 522 435 228 19 114
0.014492 1.449275 0.985507 9.212720 33.26476 3.610742
100 118 0.1 754 362 246 457 19 566
135. 0.1 0.018115 1.811594 0.981884 9.246715 38.19809 4.130990
125 5 25 942 203 058 735 524 541
0.1 0.021739 2.173913 0.978260 9.280962 42.84952 4.616926
150 152 5 13 043 87 83 381 562
167. 0.1 0.025362 2.536231 0.974637 9.315464 47.21904 5.068888
175 5 75 319 884 681 551 762 123
0.028985 2.898550 0.971014 9.350223 49.61523 5.306315
200 176 0.2 507 725 493 747 81 596
0.2 0.032608 3.260869 0.967391 9.385243 49.33333 5.256478
225 175 25 696 565 304 312 333 889
qu = σ1 = 5.306316 kg/cm2
cu = 2.653158 kg/cm2
Remolded
Str
ain
Total
Dia Faktor Correcte
Loa ∆L Unit Load σ1 (Total
l Unit Area (1- d Area
d (cm Strain (Load load/corr.
(10 Strain % unit (A/Fakto
Dial ) (∆L/Lo) dial*LR area)
-2 strain) r Area)
C)
m
m)
0.0 0.003623 0.362318 0.996376 9.112218 0.649677
25 21 25 188 841 812 052 5.92 166
0.0 0.007246 0.724637 0.992753 9.145474 10.85333 1.186743
50 38.5 5 377 681 623 322 333 623
0.0 0.010869 1.086956 0.989130 9.178974 15.78666 1.719872
75 56 75 565 522 435 228 667 643
0.014492 1.449275 0.985507 9.212720 20.86095 2.264363
100 74 0.1 754 362 246 457 238 982
0.1 0.018115 1.811594 0.981884 9.246715 26.49904 2.865779
125 94 25 942 203 058 735 762 416
0.1 0.021739 2.173913 0.978260 9.280962 32.70095 3.523443
150 116 5 13 043 87 83 238 955
137. 0.1 0.025362 2.536231 0.974637 9.315464 38.76190 4.161027
175 5 75 319 884 681 551 476 563
151. 0.028985 2.898550 0.971014 9.350223 42.70857 4.567652
200 5 0.2 507 725 493 747 143 345
168. 0.2 0.032608 3.260869 0.967391 9.385243 47.50095 5.061238
225 5 25 696 565 304 312 238 244
0.2 0.036231 3.623188 0.963768 9.420526 51.58857 5.476187
250 183 5 884 406 116 181 143 894
0.2 0.039855 3.985507 0.960144 9.456075 54.12571 5.723908
275 192 75 072 246 928 337 429 954
0.043478 4.347826 0.956521 9.491893 55.53523 5.850806
300 197 0.3 261 087 739 804 81 935
198. 0.3 0.047101 4.710144 0.952898 9.527984 55.95809 5.873025
325 5 25 449 928 551 655 524 332
196. 0.3 0.050724 5.072463 0.949275 9.564351 55.39428 5.791745
350 5 5 638 768 362 008 571 375
375 191. 0.3 0.054347 5.434782 0.945652 9.600996 53.98476 5.622829
qu = 5.873025 kg/cm2
cu = 2.936513 kg/cm2
St = 0.903506
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Unit Strain ε (%)
Undisturbed Remolded
3.5
3
Shear Stress (kg/cm2)
2.5
1.5
0.5
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Normal Stress (kg/cm 2)
Kadar Air
W1 107.9
W2 76.45
W1 – W2 31.45
Kadar air (%) 29.14736
14.13 Pembahasan
Uji kuat tekan bebas (unconfined compression test) merupakan salah
satu uji laboratorium yang digunakan untuk mendapatkan kuat geser dari
tanah kohesif. Uji kuat tekan bebas ini sama dengan uji triaxial tetapi yang
membedakan adalah tidak ada tegangan keliling pada uji ini.
Dari hasil percobaan, kita bisa mendapatkan beberapa parameter yaitu
kuat tekan bebas (qu) dan derajat kepekaan (St). Tanah yang digunakan
dalam percobaan adalah tanah dari BH 5 kedalaman 1 – 1,5 meter. Kuat
tekan bebas (qu) yang didapat untuk tanah undisturbed adalah 5.306316
kg/cm2 dan cu 2.653158 kg/cm2, sedangkan untuk tanah remolded adalah
adalah 5.873025 kg/cm2 dan cu 2.936513 kg/cm2. Artinya kuat tekan bebas
dari tanah kondisi undisturbed lebih kecil daripada kondisi remolded.
Kemudian berdasarkan kuat tekan bebas yang diperoleh, sampel tanah yang
digunakan memiliki konsistensi Hard karena qu > 4 kg/cm2. Derajat
kepekaan (St) yang diperoleh adalah 0.903506. Karena St < 2 maka tanah
ini termasuk tanah yang insensitive.
14.14 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan pada tanah dari BH
5 kedalaman 1 – 1,5 meter, diperoleh kuat tekan bebas qu undisturbed
sebesar 5.306316 kg/cm2 dan cu 2.653158 kg/cm2 serta qu remolded sebesar
5.873025 kg/cm2 dan cu 2.936513 kg/cm2. Selain itu, diperoleh derajat
kepekaan St sebesar 0.903506. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanah
14.15 Dokumentasi
15 MODUL XV
UJI TRIAXIAL UU
15.1 Lingkup
Percobaan ini mencakup uji kuat geser untuk tanah berbentuk silinder
dengan diameter maksimum 75 mm. Pengujian dilakukan dengan alat
konvensional dalam kondisi contoh tanah tidak terkonsolidasi dan air pori
tidak teralir (unconsolidated undrained).
15.2 Definisi
1. Uji Triaxial UU adalah uji kompresi triaxial dimana tidak
diperkenankan perubahan kadar air dalam contoh tanah. Sampel tidak
dikonsolidasikan dan air pori tidak teralir saat pemberian tegangan
geser.
2. Bidang bidang tegangan utama adalah 3 bidang yang saling tegak lurus
dimana bekerja tegangan-tegangan normal dan tanpa tegangan geser.
3. Tegangan tegangan utama 1, 3 adalah tegangan normal yang bekerja
pada bidang-bidang tegangan utama.
4. Tegangan deviator adalah selisih antara tegangan utama terbesar (σ1)
dan tegangan utama terkecil (σ3).
5. Lingkaran Mohr adalah representasi secara grafis kondisi tegangan-
tegangan pada suatu bidang dinyatakan dalam tegangan normal dan
tegangan geser.
6. Garis keruntuhan adalah garis atau kurva yang menyinggung lingkaran
lingkaran Mohr pada kondisi keruntuhan pada sampel yang memiliki
tegangan tegangan keliling yang berbeda. Mempunyai persamaan τf =
c + σ tan ∅
7. Bidang keruntuhan adalah bidang dimana kuat geser maksimum dari
tanah telah termobilisasi saat keruntuhan. Secara teoritis pada uji
triaxial, bidang tersebut menyudut (45⁰ + ∅/2) terhadap bidang
Uji Triaxial UU 25
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2
horisontal.
8. Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb adalah kuat geser tanah yang
diperoleh dari uji triaxial, dinyatakan dalam persamaan τf = c + σ tan ∅
9. Kohesi, c adalah kuat geser tanah bila tidak diberikan tegangan keliling
10. Sudut geser dalam, ∅ adalah komponen kuat geser tanah yang berasal
dari gesekan antara butir tanah
15.4 Manfaat
Keuntungan uji ini adalah karena pelaksanaannya cepat.
15.5 Keterbatasan
Uji ini tidak dapat digunakan untuk sampel dengan ukuran butir yang
besar (gravel). Di samping itu pengukuran tekanan air pori tidak dapat
dilakukan.
15.6 Peralatan
Alat – alat yang digunakan:
1. Alat triaxial
2. Membran karet
3. Stretcher
4. Stopwatch
5. Alat untuk mengeluarkan tanah dari tabung (piston plunger)
Uji Triaxial UU 26
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2
15.7 Ketentuan
Kecepatan pengujian ditentukan 2% per menit atau ekivalen 1.5
mm/menit untuk sampel dengan ketinggian 76 mm.
Uji Triaxial UU 27
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2
12. Keluarkan contoh tanah dari Sel Triaxial kemudian digambar bidang
runtuhnya.
13. Contoh tanah dibagi menjadi 3 bagian untuk ditentukan kadar airnya.
14. Percobaan dilakukan lagi dengan tegangan sel yang lebih besar dengan
prosedur seperti di atas.
Kadar Air
Uji Triaxial UU 28
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2
Uji Triaxial UU 29
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2
Uji Triaxial UU 30
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2
Uji Triaxial UU 31
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2
Uji Triaxial UU 32
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2
2.5
1.5
0.5
0
0 2 4 6 8 10 12
Unit Strain ε (%)
σ3 = 0.5 σ3 = 1 σ3 = 1.5
1.6
y = 0.171657x + 0.69
1.4
Shear Stress (kg/mm2)
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Normal Stress (kg/m2)
15.11 Pembahasan
Uji Triaxial UU adalah salah satu metode pengujian untuk
mendapatkan kekuatan geser dari tanah. UU adalah Unconsolidated
Undrained, artinya dalam pengujian Triaxial ini tanah yang digunakan
Uji Triaxial UU 33
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2
adalah tanah yang tidak terkonsolidasi dan air pori tidak teralir. Uji Triaxial
ini menggunakan alat yang sama dengan UCT tetapi yang menjadi
perbedaan adalah adanya tegangan utama 3 (σ3) yang berasal dari air. Agar
air tidak masuk ke tanah maka digunakan membran karet 2 lapis untuk
melindungi tanah dari air.
Uji Triaxial dilakukan sebanyak 3 kali dengan σ3 yang berbeda – beda.
Pengujian pertama dilakukan pada tanah dari BH 5 pada kedalaman 1 – 1.5
m, σ3 = 0.5 kg/cm2. Pengujian kedua dilakukan pada tanah dari BH 5 pada
kedalaman 1 – 1.5 m, σ3 = 1 kg/cm2. Sedangkan pengujian ketiga
dilakukan pada tanah dari BH 5 kedalaman 0.5 – 1 m, σ3 = 1.5 kg/cm2.
Perbedaan kedalaman pada pengujian ketiga sangat penting untuk diketahui
karena ini bisa menjadi salah satu penyebab adanya perbedaan signifikan
pada lingkaran Mohr ketiga.
Sehingga dalam penggambaran lingkaran Mohr, lingkaran ketiga dapat
dianggap sebagai outlier. Garis singgung antara lingkaran Mohr
membentuk persamaan y = 0.171657x + 0.69, kita dapat menghitung c =
0.69 dan Φ = 9.740282517˚. Sehingga, bidang keruntuhan tanah
membentuk sudut 45˚ + (9.740282517˚/2) = 49.87014˚ terhadap bidang
horizontal.
15.12 Kesimpulan
Uji Triaxial UU dilakukan 3 kali dengan menggunakan 2 sampel tanah
dari BH 5 kedalaman 1 – 1.5 m dan 1 sampel tanah dari BH 5 kedalaman
0.5 – 1 m. Dari lingkaran Mohr yang terbentuk, dapat disimpulkan bahwa
semakin besar σ3 maka σ1 dan τ akan semakin besar (lingkaran Mohr
semakin besar), selain itu diperoleh c = 0.69 dan Φ = 9.740282517˚,
sehingga bidang keruntuhan menyudut 49.87014˚ terhadap bidang
horizontal.
Uji Triaxial UU 34
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2
15.13 Dokumentasi
Uji Triaxial UU 35
Kelompok 1 Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2
Gambar 15.9 Sampel 1 setelah uji Gambar 15.10 Sampel 2 setelah uji
Triaxial Triaxial
Uji Triaxial UU 36