Anda di halaman 1dari 8

MXI-1

M – XI
UJI GESER LANGSUNG UU
(UNCONSOLIDATED UNDRAINED DIRECT SHEAR TEST)

11.1 Tujuan
Pada praktikum geomekanika yang membahas tentang Uji geser langsung
UU (UNCONSOLIDATED UNDRAINED DIRECT SHEAR TEST), memiliki tujuan
dari pengujiannya, diantaranya:
1. Untuk mengetahui besaran pergerakan vertikal.
2. Untuk mendapatkan nilai kuat geser tanah.

11.2 Landasan Teori


Pada dasarnya dalam pengujian ini digunakan berupa sampel tanah yang
memiliki tujuan untuk mengetahui daya dukung dan karakteristik tanah serta
kondisi geologi yang ada, mengetahui susunan lapisan tanah atau sifat tanah,
mengetahui lapisan tanah dalam rangka penyelidikan tanah dasar untuk keperluan
pondasi bangunan, jalan atau kepentingan geotek lainnya.

Sumber: Anonim, 2014


Foto 11.1
Pengujian Tanah Di Lapangan

MXI-1
MXI-2

Pada pengujian tanah terdapat beberapa aplikasinya, diantaranya:


1. Uji tanah di lapangan
Biasanya pengujian yang dilakukan di lapangan berupa pengambilan conto
tanah, yang memiliki tujuan untuk mengetahui lapisan tanah, sifat tanah
dan karakteristik tanah yang ada . Pengerjaan yang dilakukan biasanya
menggunakan alat bor. Selain itu juga uji conus harus diperhatikan agar
mendapatkan nilai tahanan konus terhadap konsistensi tanah.
2. Uji tanah di laboratorium
Pengujian tanah di laboratorium di dapatkan dari sampel tanah yang di
ambil langsung di lapangan, sehingga penyelidikan tanah di lapangan akan
di korelasikan dengan uji laboratorium. Terdapat beberapa alat yang
digunakan, seperti:
1. HMP SON (20%)

Sumber: geolab.com
Gambar 11.1
Alat HMP SON (20%)

2. HMP LFG (20%)

Sumber: www.stanlay.in
Gambar 11.2
Alat HMP LFG (20%)

MXI-2
MXI-3

Metode pengukuran kuat geser tanah menggunakan uji kuat geser


langsung UU, terdapat beberapa definisi yang berkaitan dengan pengujian kali ini,
diantaranya:
1. Gaya normal

Sumber: Nafiun.com
Gambar 11.3
Gaya Normal
Gaya Normal merupakan suatu gaya yang diakibatkan oleh benda yang
bersentuhan dengan permukaan bidang yang kena sentuhnya dan tegak
lurus dengan bidangnya.
2. Gaya geser

Sumber: Sangga, 2010


Gambar 11.4
Gaya Geser
Gaya geser merupakan suatu gaya yang disebabkan karena adanya gayar
geser terhadap bidang yang digesernya, maupun bergerak ke atas atau ke
bawah.
3. Tegangan normal (𝜎 n)
Tegangan normal meurpakan suatu intensitas gaya yang bekerja normal
atau tegak lurus terhadap irisan yang mengalami tegangan.

4. Tegangan geser (𝜏)


Tegangan geser merupakan suatu komponen coplanar dengan
penampang melintang pada sebuah benda.

MXI-3
MXI-4

5. Peralihan (displacement)
Peralihan merupakan suatu perpindahan dengan arah horizontal pada
suatu bidang yang mengalami pergeseran secara relatif, sehingga
menyebabkan bidang lain akan mengalami pergeseran yang sama.
Pada dasarnya pada pengujian uji kuat geser langsung UU, terdapat
beberapa manfaat atau pengaplikasian pada beberapa bidang pekerjaan,
diantaranya:
1. Analisis stabilitas lereng pada bidang pekerjaan geoteknik.
2. Kekuatan daya dukung pondasi bangunan pada bidang pekerjaan teknik
sipil.
3. Analisis lubang bukaan pada bidang pekerjaan teknik pertambangan.

11.3 Alat dan Bahan


11.3.1 Alat
Alat yang digunakan untuk pengujian uji geser langsung UU,
diantaranya:
1. Shear box (kotak geser)
2. Bagian untuk menggeser shear box
3. Proving ring
4. Dial gauge vertikal dan horizontal
5. Beban konsolidasi
6. Batu pori tidak berkarat (k = 0,1 cm/det)
7. Plat besi
8. Cylinder ring
9. Dolly
10. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr
11. Kertas saring
12. Oven
13. Stopwatch
14. Pisau atau palet
15. Jangka Sorong
11.3.2 Bahan
Pada praktikum kali ini bahan yang digunakan dalam pengujian geser
langsung UU merupakan tanah kohesif dan non kohesif dengan dimensi yang

MXI-4
MXI-5

disesuaikan dengan cylinder ring. Sampel tanah harus representatif atau mewakili
kondisi yang sebenarnya di lapangan.

11.4 Prosedur
Terdapat beberapa prosedur yang digunakan dalam percobaan kali ini,
diantaranya:
1. Langkah pertama, lakukan pengambilan sampel tanah yang representatif
menggunakan cylinder ring dan ukur dimensinya.
2. Lalu, siapkan alat pengujian untuk melakukan pengoprasian alat uji geser
langsung UU.
3. Keluarkan shear box dari tempat airnya.
4. Kemudian, masukkan contoh tanah ke dalam shear box.
5. Piston proving ring diatur agar tepat menyinggung shear box bagian atas,
ini berarti proving ring belum menerima beban.
6. Selanjutnya, atur kedudukan loading yoke dalam posisi kerja, tempatkan
juga kedudukan dial untuk mengukur deformasi vertikal.
7. Siapkan beban konsolidasinya.
8. Contoh tanah siap digeser dengan lebih dahulu menentukan kecepatan
penggesernya.
9. Atur susunan gigi agar kecepatan penggeseran sesuai dengan yang
diinginkan (kecepatan umum penggeseran adalah 0,3 mm/menit).
10. Periksa sekali lagi apakah jarum dial proving ring dan dial deformasi
horizontal tepat pada posisi normal.
11. Lepaskan kedua baut yang menyatukan shear box bagian atas dan bawah.
12. Hdupkan tombol power hingga lampu indikator menyala.
13. Lakukan pencatatan waktu pada saat penggeseran dimulai dan amati
bahwa jarum dial proving ring dan dial deformasi horizontal mulai bergerak.
14. Lakukan pembacaan dan pencatatan dial proving ring, dial deformasi
vertikal atau dial settlement.
15. Lakukan pembacaan sampai contoh tanah runtuh.
16. Setelah penggeseran selesai, maka kembalikan shear box pada posisi
sebelum digeser, dengan menggerakan mundur secara manual.

MXI-5
MXI-6

17. Langkah terakhir, keluarkan contoh tanah dari shear box, timbang berat
contoh tanah ini dan masukkan oven selama 24 jam dalam suhu 105°C,
untuk mengetahui kadar air akhirnya.
18. Ulangi semua prosedur di atas dengan dua buah contoh tanah lagi, namun
dengan menggunakan beban yang berbeda.

11.5 Rumus
Rumus – rumus yang digunakan pada pengujian uji geser langsung UU,
diantaranya:
1. Beban Horizontal
F (kg) = loading dial (div) x kalibrasi................................(11.1)
Keterangan: F = Gaya geser (kg)
Kalibrasi = 0,605 (kg/div)
2. Sampel tanah persegi empat

Ac = a(a – 𝛿 )........................................................(11.2)
Keterangan: Ac = Area correction
a = Panjang sisi (cm)
3. Sampel tanah silinder
D2 ō
Ac =
2
(θ − D sin θ)...................................................(11.3)
𝛿
𝜃 = cos -1( ) (radian)..................................................(11.4)
𝐷
Keterangan: Ac = Area correction
D = Diameter (cm)
𝛿 = Pergeseran (cm)
4. Tegangan geser
F
𝜏= ...................................................................(11.5)
A

Keterangan: 𝜏 = Tegangan geser (kg/cm2)


F = gaya geser (kg)
A = Luas penampang (cm2)
5. Tegangan normal
mxg
𝜎c = .................................................................(11.6)
A

MXI-6
MXI-7

Keterangan: 𝜎c = Tegangan normal (N)


m = Beban (kg)
g = gravitasi (m/s2)
A = Luas penampang (mm)

MXI-7
MXI-8

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2011, “UJI GESER LANGSUNG UU”. Diakses pada tanggal 15


April 2018, pada pukul 14:00 wib. (Referensi Internet)

2. Anonim, 2018, “UJI PENYELIDIKAN TANAH”. Diakses pada tanggal 15


April 2018, pada pukul 14:15 wib. (Referensi Internet)

3. Harda, 2013, “UJI GESER LANGSUNG UU”. Diakses pada tanggal 15


April 2018, pada pukul 14:30 wib. (Referensi Internet)

4. Mono, 2015, “RUMUS GAYA NORMAL DAN PENGERTIANNYA”.


Diakses pada tanggal 15 April 2018, pada pukul 14:45 wib.
(Referensi Internet)

5. Sangga, 2010, “GAYA GESER”. Diakses pada tanggal 15 April 2018,


pada pukul 14:50 wib. (Referensi Internet)

MXI-8

Anda mungkin juga menyukai