Anda di halaman 1dari 44

MEKANIKA TEKNIK

Tegangan & Regangan

Nunik Lestari, S.TP., M.Si


lestari.nunik@gmail.com
TEGANGAN
DAN
REGANGAN
Pendahuluan
Ilmu Kekuatan Bahan (Strength of Materials)
termasuk Ilmu Mekanika terutama untuk bahan padat
(Mechanics of Solid Materials).
Analisis mengenai reaksi internal (tegangan dan
deformasi) dari suatu bahan dengan konstruksi
tertentu yang menahan beban.
Ilmu gaya dan sifat-sifat (mekanis, fisik dan kimiawi)
bahan merupakan ilmu-ilmu dasar yang diperlukan
dalam analisis, selain matematika dan fisika.
Pendahuluan
Dalam perencanaan struktur, semua elemen harus diberikan
ukuran tertentu.
Ukuran harus diproporsikan cukup kuat untuk memikul gaya
yang mungkin terjadi.
Setiap elemen struktur juga harus cukup kaku sehingga tidak
melengkung atau berubah bentuk (berdeformasi) berlebihan
pada saat struktur dipakai.
Setiap elemen struktur juga tidak boleh terlalu langsing,
sehingga tidak kehilangan kestabilan akibat adanya gaya
tekan.
Jadi perencananaan struktur meliputi penentuan proporsi
elemen struktur yang memenuhi kekuatan, kekakuan dan
stabilitas setiap elemen struktur.
Tarikan dan Tegangan
Suatu batang dengan penampang A dan panjang L
mengalami gaya tarik (tension) sebesar P yang
berlawanan arah, maka akan terjadi tegangan tarik s
sebagai reaksi internalnya. Gaya P bekerja pada
centroid penampang batang.

P s P

L
Jika batang dikenai dua buah gaya P yang menuju ke
arah sentroid, gaya-gaya tersebut disebut gaya tekan, dan
batang dikatakan mengalami tekanan (compression).
Maka gaya akan mengakibatkan tekanan s sebagai reaksi
internalnya.

P s P

L
Satuan Gaya
Dalam sistem internasional (SI) satuan
tegangan adalah:
Pa = pascal = Newton/meter2 = N/m2
1 kPa = 1 kilo pascal = 103 Pa
1 MPa = 1 mega pascal = 106 Pa
1 Pa sama dengan berapa N/m2 dan
N/mm ?2
Contoh Soal 1
a. Hitung tegangan tarik batang baja dengan ukuran
penampang 50 x 50 mm jika bekerja beban tarik aksial
sebesar 100 kN.
A

P s P

b. Tentukan tegangan tarik s jika batang tersebut adalah baja


stuktural W760 x 1,44 (beban tetap 100 kN).
Penyelesaian 1

a. Menggunakan rumus tegangan langsung


P = 100 kN = 100 x 103 N
A = 50 mm x 50 mm = 0.05 m x 0.05 m
Dari Apendiks A, luas penampang baja structural W760 x
1,44 adalah 18,8 x 10-3 m2, sehingga:
Contoh Soal 2

Batang baja (steel rod supender) digunakan


sebagai dudukan pipa uap pada instalasi
pembangkit daya uap (steam power plant).
Diameter batang baja adalah 12 mm dan
mempunyai tegangan tarik aksial ijin 165 Mpa.
Hitung beban tarik aksial ijin batang baja.
Penyelesaian

Luas penampang batang baja:


A = D2 = (0.012)2 = 1.13 x 10-4 m2

Maka beban tarik aksial ijin adalah:


P = s . A = (165 x 106 Pa) (1.13 x 10-4 m2)
P = 18.65 kN
Contoh Soal 3
Sebuah bola lampu dengan berat 178 N (18 kgf)
ditumpu dibagian tengah kabel dengan panjang 3
m. Kabel terbuat dari baja hardening 0.2% C
(tegangan mulur = 430 Mpa). Untuk keamanan
dipilih safety factor berdasarkan kekuatan mulur
kabel. Spool kabel baja tersedia dengan diameter
0.25 mm, 0.5 mm, 0.75 mm, 1 mm, dan 1.25
mm.Berapa ukuran spool kabel yang dipilih untuk
menyangga lampu?
Y
FR = F1 + F2 + F3
TAB= F1xi + F1yj T AC
F2xi
+ F2yj + F3xi
F3yj
= (FA1x F2x + F3xX)i
+ (F1y + F2y
F3yW
) j = 178 N
Latihan 1
1. Suatu kolom terbuat dari balok kayu (ukuran
140 x 140 mm) dikenai beban 22000 N. Kolom
kayu ditumpu oleh kaki (footing) beton (dimensi
600 x 400 mm). Kaki beton ditumpu oleh tanah.
Hitung:
a. Tegangan bantalan akibat kontak permukaan
antara kolom dan kaki beton.
b. Tegangan bantalan pada dasar kaki beton.
Abaikan berat kaki beton dan kolom balok kayu.
Tegangan Geser
Tegangan geser adalah tegangan yang bekerja dalam
arah sejajar terhadap permukaan suatu benda.

Asumsi:
Tidak ada perubahan
pada penampang
selama terjadi geseran
pada batang, sehingga
yang terjadi adalah
tegangan geser rata-
rata.
Gaya geser dianggap terdistribusi merata melintang
bidang kontak.
Besar gaya geser dihitung sbb:

Dimana:
S = tegangan geser rata-rata (Pa, MPa)
P = gaya geser eksternal (N)
A = luas yang dikenai gaya geser (m2)
Contoh Soal 4
Suatu plat baja dihubungkan oleh dua buah baut
dengan diameter 19 mm. Apabila bekerja beban
tarik sebesar 80 kN, hitung gaya geser rata-rata
pada baut.
Penyelesaian
Dianggap beban ditahan sama besar oleh masing-masing
baut dan tegangan geser yang ditimbulkan adalah
terdistribusi meratapada setiap baut.
Karena hanya ada satu bidang geser setiap baut, geser
reaksi bekerja pada lingkaran dengan diameter 19 mm.
Masing-masing baut menahan 40 kN (setengah dari total
beban).
Latihan 2
Tiga buah kayu yang direkatkan
satu sama lain akan digunakan
untuk menguji kekuatan geser
sambungan lem. Beban P sebesar
50 kN bekerja pada kayu. Hitung
tegangan geser rata-rata tiap
sambungan.

Asumsi: beban P adalah sama dengan


gaya reaksi tiap sambungan yang ditahan,
dan bahwa tegangan geser adalah
terdistribusi merata melalui sambungan.
Penyelesaian
Luas tahanan geser masing-masing sambungan
adalah:
A = 0.075 x 0.1 = 7.5 x 10-3 m2

Tegangan geser rata-rata adalah:


Tugas 1
Sebuah batang baja (steel rod)
menyangga beban P sebesar
90000 N. Bahan batang baja
terbuat dari baja AISI 1020.
Baja mempunyai tegangan
geser ijin 51.71 MPa. Tentukan
diameter yang diperlukan dan
pilih diameter yang akan
digunakan. Anggap diameter
bar berbeda setiap 3 mm.
Regangan dan Deformasi
Regangan dan deformasi keduanya menunjukkan perubahan dimensi.
Benda yang mendapat gaya tarik atau tekan akan mengalami
perubahan panjang.
Deformasi total atau perubahan panjang dinotasikan (delta).
Regangan dinyatakan dengan (epsilon), dan dihitung sbb:

Karena regangan adalah perbandingan dua besaran panjang,


regangan tidak memiliki satuan. Untuk keperluan praktis, regangan
sering dinyatakan dengan m/m atau mm/mm.
Contoh Soal 5
Hitung deformasi total pada tali kawat baja dengan
panjang 18 m, jika regangannya adalah 0.017018
mm/mm.

Penyelesaian:
= L = (1.7018 x 10-5 m/m) (18 m)
= 0.000306 m = 0.306 mm.
Regangan Geser
Jika beban tarik aksial bekerja pada sebuah benda maka
benda akan mengalami deformasi tarik longitudinal
mulur.
Serupa, beban kompresi akan menyebabkan deformasi
tekan longitudinal (mengkerut).
Jika gaya geser bekerja pada benda, maka akan
mengakibatkan deformasi geser pada arah yang sama
dengan gaya yang bekerja.
Deformasi ini disebut distorsi sudut (angular distortion).
Regangan geser total adalah deformasi total dibagi
dengan panjang L:

Dari gambar sebelumnya dapat dilihat hubungan


antara distorsi sudut dengan regangan geser, yaitu:
Hubungan antara Tegangan dan Regangan
Diagram tegangan dan regangan baja

s
Kondisi Elastis
Kondisi Strain Hardening
Kondisi Plastis
Hancur
e

Hubungan antara tegangan dan regangan yang terjadi


pada material dapat digambarkan dalam suatu grafik
Diagram Tegangan dan Regangan
Beberapa Material
Beton Tanah liat
s s

e e

Diagram tegangan dan regangan menunjukkan


sifat karakteristik dari masing-masing material
Hukum Hooke

Hukum Hooke menunjukkan bahwa terjadi


hubungan yang linear atau proporsional antara
tegangan dan regangan suatu material
s=E
Dimana hubungan antara keduanya ditentukan
berdasarkan nilai modulus elastisitas/modulus
Young (E) dari masing masing material.
Hukum Hooke
Hubungan linear seperti yang dinyatakan dalam
hukum Hooke tidaklah selamanya terjadi.
Hubungan yang linear terjadi hanya pada saat kondisi
material masih dalam kondisi elastis.
Kondisi elastis adalah kondisi bahwa jika beban yang
bekerja dihapuskan maka tidak akan meninggalkan
regangan sisa yang permanen. Dan sifat material
masih seperti semula saat belum ada beban bekerja.
Hukum Hooke tidak berlaku untuk kondisi diluar
kondisi elastis.
Modulus Elastisitas
Nilai Modulus Elastisitas merupakan nilai yang menunjukkan
sifat keelastisitasan material
Tiap material memiliki nilainya masing-masing
Nilai modulus elastisitas berdasarkan Hukum Hooke
E=s/
Yang nilainya sama dengan besaran gaya persatuan luas
Nilai modulus Elastisitas beberapa material
Baja : 2,1 x 106 kg/cm2
Beton : 2,0 x 105 kg/cm2
Contoh Soal 6
Sebuah batang dengan panjang 300 mm dan luas
penampang 25 mm2 dikenakan beban tarik aksial
4500 N. Hitung tegangan, regangan, dan
pertambahan panjang total jika bahan batang adalah
(a) baja, dengan Est = 207 x 103 MPa; (b) aluminium,
dengan Eal = 70 x 103 MPa; dan (c) kayu, dengan Ew
= 10 x 103 MPa. Batas proporsional masing-masing
bahan adalah sebagai berikut: baja = 250 MPa,
aluminium = 240 MPa, dan kayu = 41 MPa.
Penyelesaian
1. Tegangan tarik
St = P/A
2. Regangan
a)Baja St = St/ESt
b)Aluminium Al = St/EAl
c)Kayu W = SW/EW
3. Total pertambahan panjang
a)Baja St = St L
b)Aluminium Al = Al L
c)Kayu W = W L
Contoh Soal 7
Contoh Soal 8
Sebuah kawat tembaga dengan panjang 45 m dan diameter
3 mm digantung pada kedua ujungnya. Berat satuan
tembaga adalah 86.4 kN/m3. Hitung (a) deformasi total kawat
tembaga akibat beratnya sendiri, (b) tegangan rata-rata
kawat akibat beratnya sendiri, (c) pertambahan panjang
kawat (yang meliputi pertambahan panjang akibat beratnya
sendiri) jika sebuah beban luar sebesar 310 N bekerja pada
kawat, (d) beban maksimum P yang bekerja pada kawat
yang dapat ditumpu dengan aman oleh kawat jika tegangan
tarik ijin adalah 83 Mpa.
Penyelesaian
Penyelesaian
Tugas 2

Sebuah baut extend balok kayu (baut


yang dapat menaik-turunkan balok
kayu) berdiameter 25 mm berdiri
vertical terhadap balok kayu.
Tegangan tarik maksimum yang
bekerja pada baut adalah 83 MPa.
Tentukan diameter minimum yang
diperlukan oleh plat baja berbentuk
lingkaran ysng ditaruh di bawah
kepala baut. Tegangan bantalan kayu
tidak boleh melebihi 3.4 Mpa.
Terima Kasih

Nunik Lestari, S.TP., M.Si


lestari.nunik@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai