Anda di halaman 1dari 14

PERBANDINGAN BERAT JENIS

Tugas Ini Dibuat untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Teknologi Beton

Kelompok 7

Naomi Angelina (5111419007)

Umar Galih Firmansyah (5111419028)

Ariqo Amru An-naafi (5111419029)

Putri Raudhotul Maulidah (5111419038)

TEKNOLOGI BETON
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Perbandingan
Berat Jenis” ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai perbandingan berat jenis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Semarang, 27 Maret 2020

Kelompok 7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berat jenis merupakan perbandingan kerapatan suatu zat terhadap kerapatan air.
Berat jenis suatu zat dapat diperoleh dengan membagi kerapatannya dengan 103 kg/m3
(kerapatan air). Berat jenis tidak memiliki dimensi.
Apabila kerapatan suatu benda lebih kecil dari kerapatan air, maka benda akan
terapung. Berat jenis benda yang terapung lebih kecil dari 1. Sebaliknya jika kerapatan
suatu benda lebih besar dari kerapatan air, maka berat jenisnya lebih besar dari 1. Untuk
kasus ini benda tersebut akan tenggelam.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahasdalam makalah ini sebagai
batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antara lain:
1. Bagaimana sejarah penemuan perbandingan berat jenis?
2. Apa definisi perbandingan berat jenis?
3. Apa perbedaan berat jenis dan massa jenis?
4. Apa fungsi perbandingan berat jenis dalam dunia teknik sipil?
5. Apa saja macam-macam perbandingan berat jenis?
6. Bagaimana berat jenis material bahan bangunan?
7. Bagaimana contoh pengaplikasian penggunaan perbandingan berat jenis?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH PENEMUAN BERAT JENIS BENDA

Archimedes lahir sekitar tahun 287 sebelum masehi di Syracuse, Sicilia, yang pada
masa itu merupakan koloni Yunani. Ayahnya, Pheidias, adalah seorang ahli ilmu
astronomi. Archimedes menuntut ilmu di Aleksandria, yang padda masa itu merupakan
pusat dunia ilmu pengetahuan. Ia merupakan murid para pengikut Euclid, seorang ahli
ilmu ukur Yunani Kuno yang lahir 300 SM. Selama berada di Alesandria, ia menciptakan
sejenis skrup yang bisa mengangkat air dari Sungai Nil untuk mengairi ladang-ladang.
Sekembalinya ke Syracuse, ia memusatkan perhatiannya kepada ilmu pengetahuan.
Pada tahun 214 SM Syacuse dikepung oleh pasukan Romawi di bawah komando
Jendral Marcus Claudius Marcellus. Penduduk bertahan dengan bantuan senjata dan alat-
alat militer rancangan Archimedes. Peralatan ini berupa ketapel, pelempar peluru, dan
pengait yang bisa menjepit. Konoi, ada legenda bahwa Archimedes juga merancang
semacam cerin cekung yang mampu membakar kapal-kapal Romawi dengan
memusatkan sinar matahari ke arah kapal-kapal itu.
Menurut legenda lainnya. ketika pasukan Romawi akhirnya menaklukan kotanya
pada tahun 212 SM, Archimedes sedang duduk dalam satu lingkaran merenungi pola-
pola ilmu ukur yang digambarkan di atas permukaan pasir. Ketika serdadu Romawi
mendekatinya, tanpa rasa takut ia berteriak " Jangan masuk lingkaranku!!! " Padahal,
serdadu itu datang dengan pedang terhunus.
"Eureka! Eureka!" yang artinya "sudah kutemukan! sudah kutemukan!" adalah
teriakan sangat terkenal yang mengingatkan orang pada tokoh penemu Hukum
Archimedes. Hukum yang mengabdikan nama penemunya ini, yakni Archimedes,
diperoleh ketika ia sedang berendam di bak mandinya. Selama mandi rupanya ahli fisika
Yunani Kuno ini sedang memikirkan pekerjaan rumah yang diberikan Raja Syracaus,
yaitu Herion II untuk menentukan mahkota raja terbuat dari emas murni atau emas
campuran .
Raja Herion II yang masih kerabat Archimedes itu rupanya meragukan kejujuran
seniman yang membuat mahkota tersebut. Perbandingan berat mahkota dengan berat zat
cair yang dipindahkan saat benda itu benar-benar tenggelam memberi Archimedes ide
tentang apa yang kini dikenal dan disebut sebagai 'berat jenis benda'.
Begitu gembiranya ia menemukan kesimpulan ini, sampai-sampai dia meloncat!
dari bak mandi itu, lupa mengenakan pakaian lebih dalu, sambil berteriak-teriak Eureka!
Eureka! dan berlari keluar kamar mandi. Archimedes hanyaperlu memperoleh jumlah
kuantitas emas yang digunakan untuk membuat mahkota itu, lalu menentukan berat jenis
mahkota itu tidak sama, berarti mahkota itu mengandung emas campuran. Agaknya,
tubuhnya yang berendamdi bak mandi telah mengilhaminya.
Rumus yang diperoleh Archiemedes di bak mandi itu sangat luar biasa perannya
hingga sekarang, terutama dibidang fisika. Pembuatan kapal, pesawa terbang, dan apa
saja yang berhubungan dengan berat jenis benda dalam proses pembuatannya tentu tidak
melupakan jasa Archimedes.

2.2 DEFINISI PERBANDINGAN BERAT JENIS

“Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis zat dengan massa jenis sebuah
air murni.”
Berat jenis mempunyai rumus,
m.g/v atau w/v dengan satuan n/m^3
dengan
m adalah massa,
g adalah gravitasi
v adalah volume
w adalah weight (berat).
Sebenarnya yang dimaksud dengan berat jenis suatu benda yaitu perbandingan
massa jenis dari benda itu kepada massa jenis air. Sehingga bisa diartikan, bahwa berat
jenis adalah massa jenis relative dari suatu bahan. Oleh karna itu, berat jenis tidak
mempunyai satuan.
2.3 PERBEDAAN BERAT JENIS DAN MASSA JENIS

“Massa jenis zat yaitu perbandingan antara massa dengan volume zat. Sementara berat
jenis adalah perbandingan antara berat dan juga volume benda.”
Massa Jenis:
1. Massa jenis adalah besaran scalar (hanya mempunyai nilai)
2. Berupa ukuran kelembaman benda. Semakin besar massa benda maka semakin
besar kelembamannya.
3. Besar massa dimanapun akan tetap sama.

Berat Jenis:
1. Termasuk besaran Vektor (mempunyai nilai dan arah)
2. Ukuran besarnya gaya tarik bumi pada suatu benda.
3. Besarnya tergantung dari besarnya percepatan gravitasi dimana benda itu ada.

Massa jenis (rapat massa) didefinisikan sebagai nilai kerapatan massa pada suatu
benda dimana bisa dihitung dengan jalan massa zat persatuan volume dari benda itu
sendiri.

2.4 FUNGSI PERBANDINGAN BERAT JENIS DALAM DUNIA TEKNIK SIPIL

Dunia Teknik sipil erat kaitannya dengan penggunaan material, Setiap material
yang terdapat di permukaan bumi pada umumnya mempunyai berat jenis tersendiri.
Begitu juga dengan material konstruksi. Seperti yang kita tau bahwa material konstruksi
merupakan kesatuan dari berbagai material yang dicampur dengan takaran tertentu
sehingga dapat tercipta sebuah bangunan yang utuh atau komplit, mulai dari pondasi,
dinding, kusen dan pintu, atap dan bahkan sampai pada pengerjaan tahap finishingnya.
Setiap komponen material tersebut memiliki berat jenisnya masing-masing tergantung
pada bahan serta karakteristik dari masing-masing bahan material bangunan. Bagi anda
seorang civil engineer berat jenis material bangunan akan sangat berguna sekali dalam
perencanaan struktur beton bangunan, seperti untuk dapat menghitung beban ultimate
bangunan ataupun pada saat pelaksanaan konstruksi.
Dalam beton sendiri perbandingan berat jenis sangat mempengaruhi mutu beton
nantinya. Bila berbicara mengenai beton,pastilah kita akan membahas semen sebagai
salah satu bahan pembentuknya. Karena beton terdiri atas campuran semen, agregat
halus/pasir, agregat kasar, dan air. Untuk mendapatkan beton berkualitas, perbandingan
campuran bahan harus sesuai standar yang telah ditetapkan. Penggunaan air juga tidak
boleh berlebihan dan keseimbangan perbandingan agregat kasar dan halus harus tepat
sehingga campuran beton tidak telalu kasar atau halus. Kualitas beton itu sendiri banyak
macamnya tergantung pada kekuatannya menahan beban tekan tiap cm2-nya. Misalnya
beton K 175 mampu menahan beban 175 kg/cm2 setelah beton tersebut berumur 28 hari.
Begitu pula dengan beton K 200 dan K 250 yang mampu menahan beban 200 kg/cm2
dan 250 kg/cm2 setelah berumur 28 hari.

Untuk mendapatkan berbagai jenis mutu beton tersebut digunakan perbandingn


material yang menggunkan berat jenisnya Bagi beton kualitas rendahatau sedang,
misalnya K 200 hingga K 250 dapat menggunakan metode perbandingan 1 semen : 2
pasir : 3 agregat kasar hingga perbandingan 1 semen : 1,5 pasir : 2,5 agregat kasar.
Sedangkan untuk beton kualitas tinggi seperti K 400 menggunakan metode perbandingan
berat dan memerlukan perencanaan khusus. Perbandingan bahan dari tiap campuran
beton adalah perbedaan jumlah pemakaian semennya, sedangkan volume pasir dan
agregat kasar tidak banyak berubah. Penambahan semen pada campuran beton memang
dapat meningkatkan kualitasnya, namun perbandingan penggunaan air dengan semen
juga sangat menentukan.

2.5 MACAM MACAM PERBANDINGAN BERAT JENIS

Macam – macam berat jenis:

1. Berat Jenis Curah (Bulk Specific Gravity) adalah berat jenis yang
diperhitungkan terhadap seluruh volume pori yang ada (volume pori yang dapat
diresapi oleh aspal, volume pori yang tidak dapat diresapi oleh aspal, atau dapat
dikatakan seluruh volume pori yang dapat dilewati air dan volume partikel).
2. Berat Jenis Kering-Permukaan Jenuh (SSD Specific Gravity) adalah berat
jenis yang memperhitungkan volume pori yang hanya dapat diresapi oleh aspal
ditambah dengan volume partikel.
3. Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity) adalah berat jenis yang
memperhitungkan volume partikel saja tanpa memperhitungkan volume pori yang
dapat dilewati air.
4. Berat Jenis Efektif merupakan nilai tengah dari berat jenis curah dan semu,
terbentuk dari campuran partikel kecuali pori-pori/rongga udara yang dapat
menyerap aspal, yang selanjutnya akan terus diperhitungkan dalam perencanaan
campuran agregat dengan aspal.

Pada standar peraturan BS 812 : 1975 ini adalah determination of relative dan water
arbsorbsi:
1. Ukuran nominal butiran yang dipakai adalah untuk ukuran besar dari 10 mm
2. Ukuran butiran antara 40 mm – 50 mm menggunakan metode gasjar
3. Ukuran nominal butiran kecil dari 10 mm menggunakan metode piknometer

2.6 BERAT JENIS MATERIAL BAHAN BANGUNAN

Jenis Material Berat Jenis (kg) Berat Jenis (kg)

Alumunium 2712 kg/m3

Air Bersih 1000 kg/m3

Baja 7850 kg/m3

Batu Alam 2600 kg/m3

Batu belah, batu bulat, batu gunung 1500 kg/m3

Batu Karang 700 kg/m3

Batu Pecah 1450 kg/m3


Besi Cor 6800–7800 kg/m3

Besi Tempa 7750 kg/m3

Besi Tuang 7250 kg/m3

Beton 2200 kg/m3

Beton Bertulang 2400 kg/m3

Emas 19320 kg/m3

Granit 2691 kg/m3

Gypsum Padat 2787 kg/m3

Kardus 689 kg/m3

Kayu (Kelas 1) 1000 kg/m3

Kerikil, Koral, Split (kering/lembab) 1800 kg/m3

Kertas Standar 1200 kg/m3

Marmer 2563 kg/m3

Pasangan Bata Merah 1700 kg/m3

Pasangan Batu Belah, Bulat, Gunung 2200 kg/m3

Pasangan Batu Cetak 2200 kg/m3

Pasangan Batu Karang 1450 kg/m3

Pasir 1400 kg/m3

Perak 10490 kg/m3

Perunggu 8800 kg/m3

Semen 3150 kg/m3


Seng 7135 kg/m3

Serbuk Gergaji 210 kg/m3

Stainless Steel 7480-8000 kg/m3

Tanah, lempung (basah) 2000 kg/m3

Tanah, lempung (kering/lembab) 1700 kg/m3

Tembaga 8930 kg/m3

Timah hitam/Timbel 11400 kg/m3

Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) 0,4-1,3 liter/m2

lapis Perekat (Tack Coat) 0,15-0,50 liter/m2

Aspal Hotmix (Laston) 2,3 ton/m3

Contoh Perhitungan Berat Bangunan Dengan Memanfaatkan Tabel Berat Jenis:


Misalnya saja, kita akan membuat dak lantai beton bertulang untuk dijadikan atap
rumah dengan ukuran 6m x 10m x 0,12m, lalu berapa total berat dak beton tersebut?
Berikut ini caranya :
1. Lihat dulu tabel diatas, bobot dari beton bertulang = 2400 kg/m³
2. Kemudian, hitung volume daknya = 6m x 10m x 0,12m = 7,2 m³
3. Total berat dak betonnya adalah = 2400 kg/m³ x 7,2 m³ = 1700 kg atau 17,2 ton.

2.7 PENGAPLIKASIAN PENGGUNAAN PERBANDINGAN BERAT JENIS

Dalam bidang ilmu teknologi beton dikenal jenis beton ringan ("Light weight
Concrete"). Beton ringan dapat dibuat dengan 3 (tiga) cara (Neville, 1975), yaitu :
1. dengan pemakaian agregat ringan, misalnya agregat kasar yang ringan, agregat
halus yang ringan atau keduanya,
2. dengan membuat gelembung-gelembung udara, yaitu dengan pamakaian bahan
tertentu yang menyebabkan terjadinyagelembung udara kecil di dalam beton, dan
3. dengan cara tanpa memakai pasir (beton non pasir), sehingga banyak terdapat
rongga diantara butir-butir agregat kasar.
Beton ringan mempunyai berat jenis di bawah 2 gr /cm3 (beton biasa mempunyai
berat jenis 2,4 gr /cm3). Secara kasar beton ringan ini menurut berat jenisnya dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) kelompok (Neville, 1975), yaitu :
1. beton ringan dengan berat jenis antara 0,30 sampai 0,80 gram/cm3 yang biasanya
dipakai sebagai bahan isolasi,
2. beton ringan dengan berat jenis antara 0,80 sampai 1,40 gram/cm3 yang dapat
dipakai untuk struktur ringan, dan
3. beton ringan dengan berat jenis antara 1,40 sampai 2,00 gram/cm3 yang dapat
dipakai untuk struktur sedang.
Agregat untuk campuran beton dapat dibedakan berdasarkan berat jenisnya, yaitu
agregat normal,agregat berat dan agregat ringan. Breksi Batuapung Hijau dengan berat
jenis l,677gr/cm3 maka termasuk dalam kategori agregat ringan.
Agregat ringan mempunyai berat jenis kurang dari 2,0 gr/cm3 yang biasanya dibuat
untuk non struktural, akan tetapi dapat pula untuk beton struktural bila kuat tekan yang
dihasilkan lebih dari 170 kg'cm2 pada umur 28 hari dengan berat jenis 1,4-1.8 gr/cnr dan
beton ringan untuk bahan isolasi atau dinding penyekat mempunyai kuat tekan antara 7-
70 kg/cm2 dengan berat jenis kurang dari 0,8 gr/cm3 (Neville, 1975).
Menurut Nilson dan George (1993), agregat ringan dibedakan dalam dua kelompok,
yaitu agregat alam dan agregat buatan. Yang termasuk agregat alam diantaranya
batuapung ("pumice"), "scoria", "vulkamc cinder", "perlite", "vermiculite". Sedangkan
yang termasuk agregat buatan antara lain "LECA", "Aglite", "Fly Ash" dan "Foamed
Slag".
Menurut Tjokrodimulyo (1992), beton dengan agregat ringan mempunyai kuat tarik
rendah, modulus elastisitas rendah, sertarayapan dan susutan lebih tinggi.
Hal-hal yang penting dan mendasar pada peneiitian beton ringan meliputi kuat
tekan, kuat tank, modulus elastisitas dan gradasi agregat dengan teori dan formula yang
biasa digunakan.
Berat jenis beton ringan dalam pembuatannya dipengaruhi oieh berat jenis
agregatnya Berat jenis beton ringan yang dihasilkan dari berbagai jenis agregat ringan.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis zat dengan massa jenis
sebuah air murni. Sebenarnya yang dimaksud dengan berat jenis suatu benda yaitu
perbandingan massa jenis dari benda itu kepada massa jenis air. Sehingga bisa diartikan,
bahwa berat jenis adalah massa jenis relative dari suatu bahan. Oleh karna itu, berat jenis
tidak mempunyai satuan.

3.2 SARAN

1. Seorang perencana struktur hendaklah selalu mangikuti perkembangan peraturan


dan pedoman – pedoman standar dalam perencanaan struktur, sehingga bangunan
yang dihasilkan nantinya selalu memenuh persyaratan yang terbaru yang ada ( up
to date ) seperti dalam hal peraturan perencanaan struktur tahan gempa, standar
perencanaan struktur beton, harga matrial terbaru dan sebagainya.
2. Pemilihan metode pelaksanaan maupun penggunaan bahan dan peralatan
berpedoman pada faktor kamudahan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
pengalaman tenaga kerja serta segi ekonomisnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://materibelajar.co.id/berat-dan-massa-jenis/
http://sapasayaa.blogspot.com/2012/04/penemu-berat-jenis-benda-hukum.html
http://em-ridho.blogspot.com/2012/01/laporan-praktikum-pengujian-berat-jenis.html?m=1
https://www.kitasipil.com/2017/06/daftar-berat-jenis-material-konstruksi.html?m=1
https://www.academia.edu/9858323/Berat_Jenis_Campuran_Beton
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/3352/05.3%20bab%203.pdf?sequence=6&is
Allowed=y

Anda mungkin juga menyukai