Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kita panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktikum Ilmu Ukur
Tanah yang berjudul “Mengukur Jarak Titik A,B, dan C” untuk pemenuhan mata kuliah di
jurusan Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan Politeknik Negeri Medan.
Dengan selesainya laporan praktikum ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
telah memberikan masukan, dan semangat kepada penyusun. Kami menyampaikan terima kasih
kepada bapak Gallio Budianto, BET., M.SC. dan sebagai dosen praktikum Ilmu Ukur Tanah
yang sedianya telah memberikan bimbingan praktikum, serta arahan dalam melakukan dan
menyelesaikan serta menyusun laporan praktikum yang baik dan benar.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini memiliki banyak kekurangan, baik dari materi
atau dari penyajian data. Mengingat laporan ini masih jauh dari sempurna, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar laporan ini terselesaikan dengan baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….……………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………….………………………......
1.1.LATAR BELAKANG………………………………………………………...
1.2. TUJUAN
KEGIATAN………………………………………….......................
2.3.3. PELAKSANAAN…………………………………………………...
BAB 3 (PENUTUP)…………..……………………………….…………………………………...
3.1. KESIMPULAN……………………………….………………………………..
3.2. SARAN………………………………………………………………………...
3.3. DOKUMENTASI...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………
LAMPIRAN………….……………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan menganalisis bentuk
topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya untuk keperluan pekerjaan-
pekerjaan konstruksi dan proyek. Ilmu Ukur Tanah menjadi dasar bagi beberapa mata kuliah
lainnya seperti rekayasa jalan raya, irigasi, drainase dan sebagainya. Dalam kegiatan hibah
pengajaran ini. Misalnya semua pekerjaan teknik sipil tidak lepas dari kegiatan pengukuran
pekerjaan konstruksi seperti pembuatan jalan raya, saluran drainase, jembatan, pelabuhan,
jalur rel kereta api dan sebagainya memerlukan data hasil pengukuran agar konstruksi yang
dibagun dapat dipertanggung jawabkan dan terhindar dari kesalahan konstruksi. Dalam
kegiatan kuliah survey dan pemetaan analisis ilmu ukur tanah diperlukan untuk memetakan
suatu wilayah ekplorasi.
Penggaris dikenal sebagai alat ukur yang paling banyak dan mudah digunakan. Selain
penggaris, terdapat meteran sebagai alat ukur meteran yang juga termasuk tidak asing untuk
digunakan. Meteran atau dikenal juga dengan sebutan pita ukur ini memiliki ukuran panjang dari
25 hingga 50 meter.
Alat akur dapat dijumpai dalam berbagai bentuk dan ukuran, bahan alat ukur ada yang
terbuat dari kayu, kain, plastik dan juga dari plat besi. Umumnya alat ukur dibuatkan dalam dua
satuan ukuran metrik yaitu dalam satuan meter dan inchi yang mana harus mengikuti ukuran
standard yang berlaku. Meter ukur saat ini dipasaran banyak dijumpai dalam berbagi ukuran
panjang. Meter ukur kecil biasanya mempunyai ukuran panjang 3 m dan 5 m. Sedangkan meter
ukur panjang yang biasanya dalam bentuk roll terdapat dalam ukuran 10 m, 20 m, 30 m, 50 m
dan 100 m.
2.2. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal Jumat, 2 September 2022
Waktu 07.30-12.45 WIB
Situasi Cuaca Cerah
Tempat Politeknik Negeri Medan
DIdepan Gedung Serba Guna
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengukuran tersebut dapat melatih peningkatan akurasi dalam pengukuran jarak antar
titik dengan menggunakan alat yang sederhana yang tersedia. Pekerjaan tersebut dilakukan
sampai mendapatkan data yang akurat, agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan
perhitungan
3.2. Saran
Sebaiknya setiap kali
melakukan perhitungan harus
dilakukan dengan
hati-hati dan pastikan itu benar,
selain itu pada saat pengerjaan
dilapangan
dilakukan kerjasama juga
sangat dibutuhkan.semuanya
dilakukan untuk
mendapatkan data yang akurat.
Kemudian usahakan setiap kali
melakukan
pengukuran dikerjakan dengan
teliti,hati-hati dan semaksimal
mungkin agar
tidak terdapat kesalahan
pengukuran.
Dalam melakukan pengukuran, diharapkan fokus dan percaya diri pada pengukurannya
sendiri.Diharapkan agar tidak terpengaruh oeh pengukuran anggota lain.Dalam pengukuran
diperlukan ketelitian agar pengukuran bisa dikatakan berhasil.
3.3. Dokumentasi
DAFTAR
PUSTAKA
Budianto Gallio, Ilmu Ukur Tanah. Medan : Politeknik Negeri Medan
LAMPIRAN