ILMU LOGAM
Disusun Oleh :
Nama : Ibnu Prasetio
NIM : 200101021
Jurusan : Tekhnik Otomotif
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, saya bisa menyelesaikan
makalah tentang Logam untuk penyelesaian tugas dari mata kuliah Material Otomotif.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu pembuatan makalah ini,
sehingga makalah ini bisa selesai dan insya Allah bisa menjadi pegangan pada pengajaran
Material Otomotif.
Walaupun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya berharap kepada
Bapak Dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah tentang
Logam ini.
Sebagai penulis dari makalah ini saya berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Akhirnya saya mengucapkan atas perhatian dari semua pihak, saya ucapkan terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar
1. PENDAHULUAN
2. PEMBAHASAN
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada makalah ini penulis akan memaparkan hal yang bersifat teknis dan detail tentang
logam. Penulis akan memberikan penjelasan tentang makalah ini dan semoga penjelasan
tersebut menambah wawasan pembaca.
Ilmu logam adalah ilmu yang mempelajari tentang benda yang mengandung besi (ferro)
dan bukan besi (non ferro). Logam terbuat bukan dalam bentuk murni, melainkan dalam
bentuk batuan yang mengandung bijih besi yang juga merupakan persenyawaan antara besi
dan oksigen tapi dalam bentuk silivat. Bijih besi di hasilkan dari pertambangan.
Dalam pengertian logam yang merupakan besi atau bukan besi dapat kita jumpai
dimana-mana.Seperti pembangunan gedung-gedung yang sekarang bahan-bahannya sebagian
dari besi, pembuatan workshop/gudang yang memakai kerangka baja dan juga di tempat
penampungan besi-besi bekas, yang nantinya besi-besi bekas tersebut akan di daur ulang lagi.
2. Tujuan penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :
1
3. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini adalah :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Table jenis dan klasifikasi logam
3 Logam biasa berat Nikel, kobalt Butiran, Campuran baja, konstruksi luar beton
>30 kg/dm3 batangan
4 Logam biasa ringan Besi tuang Plat blok Pengunci, pengantung landasan isolasi
<30 kg/dm3 Plumbum(timah
hitam)
5 Logam campuran Baja Plat, profil, Hubungan dak standar dengan atap, kuda-kuda
batangan, bangunan, jembatan, neraca, tulangan beton, dinding,
tempa, lantai
Kuningan gelombang Penggantung, kunci, kran.
plat, blok
Table sifat-sifat baja dapat dipengaruhi oleh campuran logam yang lain.
Karbon (C) Kekokohan, kekerasan, sifat Titik lebur, keuletan, regangan sifat
pengerasan mengelas dan menempa
Nikel (Ni) Keuletan regangan, kekokohan, daya Pegangan oleh suhu tinggi
tahan karat, tahan listrik dan suhu
4
tinggi
Varadium (V) Daya tahan lama, kekerasan dan Daya tahan suhu tinggi
keuletan
Molibdenium (Mo) Kekerasan daya tahan lama Regangan dan sifat menempa
5
dengan semprotan nitrogen dan daya tahan karat
Pelapisan karbon Pengerasan dilakukan dalam oven Memperkeras tepi dan inti logam
dengan pelapisan karbon sehingga tetap lunak
mempengaruhi permukaan logam
Pengertian dari bahan bukan logam atau non logam adalah unsure kimia yang mempunyai
sifat-sifat, yaitu :
Elastis (karet), cair (bahan pelumas, dan tidak dapat menghantarkan arus listrik
(bahan isolasi).
Peka terhadap api (bahan baker, tidak dapat terbakar (Asbes) dan mudah pecah
(keramik).
6
2.2 Macam-Macam Logam Ferro
Logam ferro adalah suatu bahan yang mengandung unsure kebesi-besian seperti pada
table dibawah ini :
Ikhtisar logam
Nama Komposisi Sifat Penggunaan
Besi tuang Campuran besi dan Rapuh, tidak dapat di Alas mesin, badan
karbon (4%) tempa baik untuk ragum, bagian-
dituand sukar diles bagian mesin bubut,
blok silinder, cincin
perak, meja datar
Besi tempa Campuran besi Dapat ditempa, liat, Kait keran, landasan
murni (99%) sedikit tidak dapat diruang kerja plat, rantai
besi rongsokan jangkar
Baja lunak Campuran besi dan Dapat ditempa, liat Mur, baut, pipa,
karbon (0,1%-0,3%) sekrup
Baja karbon sedang Campuran besi dan Lebih kenyal Poros, rel baja,
karbon (0,4%-0,6%) paron
Baja karbon tinggi Campuran besi dan Dapat ditempa, dapat Perlengkapan mesin
karbon (0,7%-1,5%) disepuh, mudah bubut, perlengkapan
ditempa mesin frais, kikir,
gergaji, pahat, tap,
stempel
Baja cepat tinggi Baja karbon tinggi di Rapuh, dapat Mesin bubut, mesin
(HSS-High speed tambah nikel/ kobalt, disepuh, keras, dapat frals, mesin bor, dll
steel) khrom / tungken dimudakan, tahan
suhu tinggi
1. Besi yang mengandung kadar C = 0%-0,5%, mempunyai sifat mudah ditempa dan
tidak dapat disepuh atau dikeraskan. Besi ini dinamakan besi tempa.
2. Besi yang mengandung kadar C = 0,5%-1,7%, mempunyai sifat dapat ditempa dan
dapat disepuh. Besi ini dinamakan baja.
7
3. Besi yang mengandung kadar C = 2,5%-6,67%, mempunyai sifat mudah dituang
(dicor) dan besi ini dinamakan besi tuang.
1. Zat asam
Terdapat pula dalam udara,yaitu campuran dari 21% zat asam dan 78% zat lemas, selanjutnya
1% helium, argon dan beberapa unsur zat lain. Zat asam dalam udara dapat menyebabkan
logam besi rusak.
2. Oksid
Persenyawaan antara zat asam dengan unsur yang lain dinamakan oksid. Batu besi magnet,
magnesit(Fe2O3)kandungan Fe 60 % sampai dengan 70% (Rusia, Swedia, Amerika). Batu
besi merah, hemafite(Fe2O3), kandungan Fe 40% sampai dengan 60 % (Kanada, Spanyol,
Inggris, Rusia). Proses dapur tinggi adalah proses reduksi, karena dalam dapur tinggi, zat
asam dikeluarkan oksid besi dan tinggal besinya.
3. Karbonat
Batu besi spoat (FeCo3)adalah karbonat besi, karena dalam persenyawaan ini terdapat
carbonium (zat orang). Batu besi spatik (Fe2(O3)), kandungan Fe 30 % sampai 40% (jerman,
Austria)
4. Zat arang
Unsur ini sangat penting untuk produksi baja. Zat arang murni terdapat dalam intan yang
grafit. Zat arang ini diperoleh dari arang tulang belulang, arang kulit, arang kayu, arang batu
(batu bara),dan lainnya. Dengan menambah zat arang dalam besi, baik banyak atau sedikit.
Maka akan terjadi persenyawaan-persenyawaan besi zat arang yang mempunyai sifat-sifat
keras. Unsur besi terdapat di alam, bahan dalam bentuk logam murni, tetapi terdapat dalam
bentuk persenyawaan besi oksida, yang masih tercampur dengan unsur-unsur lain dan zat
pengotor.
logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam
logam mulia/murni : emas, perak, platina
logam ringan : alumunium, barium, kalsium
logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram, zirkonium
logam radio aktif : radium dan uranium.
4. Uranium(U)
Sifat-sifat uranium adalah BD 18,7, uranium murni malleable /liat dan ductile mudah
di bentuk dan menstabilkan carbide keras. Kegunaannya untuk bahan amunisi dan
persenjataan.
5. Alumunium (Al)
Sifat-sifat Alumunium adalah penghantar arus listrik tinggi. Jenis logam ringan (BD
2,7) dengan titik lebur 600°C, mudah dikerjakan/ dituang, penghantar panas, tahan karat dan
non magnetis. Kegunaan Alumunium adalah untuk bahan bangunan, alat-alat rumah tangga,
mesin penggerak, mesin tenaga / penghasil kalor yang besar untuk pemanas, kabel dan pipa
serta pembuatan mesin motor dan kapal terbang. Alumunium terdapat dua macam yaitu:
alumunium tuangan mempunyai kekuatan tarik sebesar 10kg/ mm2 dan regangannya 18 -25
% dan alumunium tempa mempunyai kekuatan tarik sebesar 18-28kg/mm2 dan regangannya
3-5%.
6. Magnesium(Mg)
Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat mengkilap dengan titik
cair 651ºC yang dapat digunakan sebagai bahan paduan ringan.Oxid film yang melapisi
permukaan Magnesium hanya cukup melindunginya dari pengaruh udara kering, sedangkan
udara lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga 110 N/mm2 dan dapat
ditingkatkan melalui proses pembentukan hingga 200 N/mm2. Sifat-sifatnya adalah BD
rendah 1,7, lunak dan titik cair rendah 800°C serta tahan korosi. Kegunaannya adalah untuk
bangunan dan kapal udara serta foto grafi dan sebagai unsure paduan non fero.
7. Kobalt (Co)
10
Cobalt (Co) ialah logam yang berwarna putih silver ini memilki titik cair 1490ºC dan
bersifat magnetic tinggi. Cobalt diperoleh bersama unsur Nickel serta element-element
mineral tertentu dan dipisahkan selama proses pemurnian pada unsur Nickel.
Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi keras, tahan panas dan
tahan aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu dengan baja banyak dipergunakan untuk
konstruksi tahan tahan pesawat terbang dan konstruksi tahan panas.
12
permukaan bearing. Boron dibuat dalam bentuk bubukan sehingga pembentukannya
dilakukan dengan proses Sintering.
13
Ikatan logam pada unsur golongan utama relatif lebih lemah dibandingkan dengan
dengan unsur golongan transisi. Contohnya kristal besi lebih kuat dibandingkan dengan
kristal logam magnesium.
Berdasarkan unsur penyusunnya dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Ikatan logam antar unsur sejenis
Misalnya Ikatan antara unsur litium dengan unsur litium yang lainnya.
2. Ikatan logam antar unsur yang berbeda jenis (alloy).
Bahan-bahan logam yang bukan hanya dibuat dari satu jenis unsur logam tetapi telah
dicampur atau ditambah dengan unsur-unsur lain disebut alloy atau sering disebut lakur atau
paduan. Alloy terbentuk apabila leburan dua atau lebih macam logam dicampur atau leburan
suatu logam dicampur dengan unsur-unsur nonlogam yang campuran tersebut tidak saling
bereaksi serta masih menunjukan sifat sebagai logam setelah didinginkan.
Alloy dibagi menjadi dua macam yaitu alloy selitan dan alloy substitusi. Disebut alloy
selitan bila jari-jari atom unsur yang dipadukan sama atau lebih kecil dari jari-jari atom
logam. Sedangkan alloy substitusi terbentuk apabila jari-jari unsur yang dipadukan lebih
besar dari jari-jari atom logam.
BAB III
14
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam pembuatan makalah tentang ilmu logam ini, penulis menyimpulkan bahwa:
Secara umum dalam dunia pendidikan terutama bagi mereka yang mengambil jurusan teknik
mesin. Dalam pemaparannya, ilmu logam sangat penting untuk mengetahui kandungan-
kandungan dan unsur-unsur yang terdapat dalam suatu besi (Ferro) dan bukan besi (non
Ferro). Dan juga untuk mengetahui sifat-sifat dan kegunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi shaleh,Irfan, Amd. Pengetahuan Dasar Teknik Mesin.Martapura.2008
15