A.Pengertian Tauhid
Derivasi Tauhid merujuk kepada bahasa Arab yang merupakan bentuk masdar dari kata kerja
wahhada-yuwahhidu-tawhidan, yang arti harfiyahnya: menyatukan, mengesakan, atau mengakui
bahwa sesuatu itu satu. Dengan demikian, secara bahasa, tauhidullah berarti mengesakan Allah
atau mengakui bahwa Allah itu satu. Sedangkan secara istilah, tauhidullah bermakna
mengesakan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, serta tidak
menyekutukan-Nya dengan apapun baik dalam hal rububiyyahNya, uluhiyyah-Nya, maupun
asma’ (nama-nama) dan sifat-sifat-Nya.
Tauhid secara sederhana dapat dibagi menjadi Tiga tingkatan atau tahapan:
1. Tauhid Rububiyah
2. Tauhid Mulkiyah
3. Tauhid Ilahiyah
B. Makna Kalimat Laa IlaaHa Illaa Alah Dan konsekuensinya dalam kehidupan
Disebut laa nafiyah lil jins (huruf lam yang berfungsi meniadakan keberadaan semua jenis kata
benda setelahnya).
Kata ini merupakan bentuk mashdar (kata dasar), turunan dari kata: aliha – ya’lahu [يألـه – ألـه
[yang artinya beribadah.
Ilaa artinya kecuali. Disebut dengan huruf istitsna’ (pengecualian) yang bertugas untuk
mengeluarkan kata yang terletak setelah illa darihukum yang telah dinafikan oleh laa.
Dialah Sang Tuhan, dikenal oleh makhluk melalui fitrah mereka. Karena Dia Pencipta mereka.
Al–Yaqiinyaitu meyakini makna la ilaha illallah tanpa ada keraguan sedikit pun
Al-Ikhlas Yaitu memurnikan seluruh ibadah hanya kepada Allah subhanahu wa ta’la dan menjauhi
kesyirikan
Ash-Shidqu yaitu jujur maksudnya adalah mengucapkan kalimat ini dengan pembenaran di dalam
hati.
Al–Mahabbah (cinta) maksudnya mencintai kalimat ini dan apa yang dikandungnya, Al-Inqiyaad,
yaitu tunduk dan patuh.
a. Tauhid adalah pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan manusia, karena tauhid
menjadi landasan bagi setiap amal yang dilakukan.
b. Hanya amal yang dilandasi dengan tauhidullah, menurut tuntunan Islam, yang akan
menghantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di alam akhirat
nanti.
c. Tauhid bukan sekedar mengenal dan mengerti bahwa pencipta alam semesta ini adalah Allah;
bukan sekedar mengetahui bukti-bukti rasional tentang kebenaran wujud (keberadaan) Nya, dan
wahdaniyah (keesaan) Nya, dan bukan pula sekedar mengenal Asma' dan Sifat-Nya.
d. Tauhid adalah pemurnian ibadah kepada Allah. Maksudnya yaitu: menghambakan diri hanya
kepada Allah secara murni dan konsekwen dengan mentaati segala perintahNya dan menjauhi
segala larangan-Nya, dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut kepada-Nya.
Seseorang yang bertauhid dengan benar akan mendapatkan rasa aman dan petunjuk.
Dengan melaksanakan tauhid secara benar, menjadi sebab terbesar dapat menghapus dosa-dosa
kita.
KESIMIPULAN
Tauhid Secara etimologi berarti mengesakan Allah atau mengakui bahwa Allah itu satu. Secara
terminologi Tauhid berarti mengesakan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah,
serta tidak menyekutukan-Nya dengan apapun baik dalam hal rububiyyah-Nya, uluhiyyah-Nya,
maupun asma’ (nama-nama) dan sifat-sifat-Nya.
• Tauhid Rububiyah : Mengimani Allah sebagai satu-satunya Rab, yang mencakup pengertian: Khaliq
(Maha Mencipta), Raziq (Maha Memberi Rezki), Hafizh (Maha Memeliha ra), Mudabbir (Maha
Mengelo la), Malik (Maha Memiliki).
• Tauhid Ilahiyah : Mengimani Allah sebagai satu-satunya Al-Ma'bud (Yang Disembah). Ibadah dalam
arti tunduk patuh kepada Allah SWT dalam selumh aspek kehidupannya.
Tauhid Asma’ Wa sifat adalah bentuk penerapan pengesaan dari makhluk terhadap Allah mengenai
nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya, yang nama-nama dan sifat-sifat ini telah diatributkan oleh Allah
sendiri Terhadap diri-Nya.
1. Tauhid secara bahasa artinya keesaan, mengesakan Tuhan. Mengesakan Tuhan berarti meyakini
bahwa Tuhan itu Maha esa. Tuhan Maha Esa itu ialah Allah SWT. Dan ilmu tauhid itu ialah suatu ilmu
yang mempelajari atau membahas tentang segala sesuatu kepercayaan atau keimanan yang diambil
dari dalil-dalil keyakinan dan hukum dalam Islam termasuk hukum tentang mempercayakan bahwa
Allah itu esa.
“Dan beribadahlah hanya kepada Allah dan jangan mensyerikatkannya dengan apapun” [QS. An
Nisa: 36].
Menjadikan manusia untuk konsisten dalam mengakui keesaan Allah sebagai Pencipta alam
semesta serta mengetahui bukti-bukti tentang kebenaran seluruh ciptaanNya.
Mengingatkan manusia untuk selalu memikirkan banyak nikmat dan ciptaan Allah SWT.
3.Karna Ketika kita sudah memahami makna kalimat la ilaaha IIIa allah kita sudah pasti yakin yang
menciptakan kita itu allah yang patut kita sembah itu juga allah jadi gak ada lagi yang Namanya kita
galau atau pun gelisah karna kita masih ada punya allah kita gak sendiri allah masih ada dan jika kita
tau arti la ilaaha IIIa allah dan mengamalkan nya dalam kehidupan kita sehari hari hati kita pasti
tentram dan jiwa kita pasti tenang.