DEFINISI TAUHID
Tauhid secara etimologi:
Kata Tauhid berasal dari akar kata bahasa
Arab ( -
) yang berarti menjadikan
sesuatu satu atau esa.
TAUHID
DEFINISI TAUHID
Muhammad Abduh:
.
2
TAUHID
DEFINISI TAUHID
Muhammad Abduh:
TAUHID
DEFINISI TAUHID
Muhammad Yusuf Musa:
TAUHID
DEFINISI TAUHID
Muhammad Jasar :
TAUHID
DEFINISI TAUHID
Secara ringkas Ilmu Tauhid didefinisikan sebagai:
USULUDDIN
DEFINISI ILMU USULUDDIN
Ilmu Usuluddin adalah:
AQAID
DEFINISI ILMU AQAID
Ilmu Aqaid adalah:
ILMU KALAM
DEFINISI ILMU KALAM
Ilmu Kalam adalah:
TEOLOGI ISLAM
DEFINISI TEOLOGI ISLAM
Teologi Islam adalah:
10
11
13
IMAN
Kata Iman berasal dari bahasa Arab alIman (). Kata ini diderivasi dari kata lawan
kata . Dari kata ini diturunkan kata lawan
kata dan lawan kata .
Ragam pengertian Iman:
IMAN
Membenarkan apa yang telah digambarkan atau dideskripsikan oleh Allah
tentang diriNya, rasul-rasulNya, dengan
tidak perlu pembahasan, tidak dibantah
dan tidak perlu dipersoalkan, tidak ada
penyerupaan, perumpama-an, serta tidak
perlu ditafsirkan dan ditawilkan.
16
tashdiq.
amal.
KUFUR
Kata Kufur berasal dari bahasa Arab al-Kufr
FASIQ
Kata Fasiq berasal dari kata benda bahasa
Arab al-Fisq ( )yang berati keluar
(). Al-Fisq berarti keluar dari
22
NIFAQ
Kata Nifaq berasal dari bahasa Arab ( )yang berati
berbeda antara yang ada di dalam batin dengan apa yang
ada di luarnya.
23
SYIRK
Kata Syirk berasal dari bahasa Arab ( )yang berati
mencampuradukan antara dua hal. Dalam terminologi akidah
dimaksudkan menserikatkan atau menyekutukan Allah ( )
yakni menjadikan sesuatu selain Allah sebagai sekutu bagi
kekuasaan Allah.
Macam Syirk:
1. Syirk al-istiqlal, mengakui adanya tuhan yang saling
terpisah.
2. Syirk at-tabid, mengakui adanya oknum yang memiliki
bagian kekuasaan sebagai tuhan.
3. Syirk at-taqrib, beribadah kepada selain Allah untuk
memdekatkan diri kepadaNya
24
SYIRK
4. Syirk at-taqlid, beribadah kepada selain Allah karena
ikut-ikutan.
5. Syirk al-asbab, menganggap adanya wajibul-wujud
selain Allah.
6. Syirk al-agrad, beramal untuk tujuan selain Allah.
Macam Syirk (dari segi lain):
1. Syirk al-akbar, meyakini ada tuhan selain Allah.
2. Syirk al-asghar, beramal bukan karena Allah.
3. Syirk al-khafi, melakukan tindakan yang dapat
mengurangi keyakinan akan keesaan Allah.
25
SYIRK
Syirk dari segi bentuknya, al:
1. Jimat dan guna-guna.
2. sesaji.
3. Ramalan.
4. Kata-kata seandainya
26
27
29
30
31
AKIDAH CABANG :
1. Lahir dari perbedaan
bahkan perpecahan umat
2. Terikat oleh kepentingan
kelompok
3. Berdasarkan penafsiran
dan pemahaman
4. Sumber perbedaan
pendapat
34
AKIDAH POKOK
Iman kepada Allah dengan segala sifat kesempurnaanNya:
1. Sifat Nafsiyah: wujud.
2. Sifat Salbiyah: qidam <> hudus, baqa <> fana, mukhalafah lilhawadis <> mumatsalah lil-hawadis, qiyamuhu binafsihi <>
ihtiyajuhu ila gairihi, wahdaniyah <> taaddud.
3. Sifat Maani: qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama, bashar, kalam.
4. Sifat Manawiyah: kaunuhu qadiran, kaunuhu muridan, kaunuhu
aliman, kaunuhu hayyan, kaunuhu samian, kaunuhu bashiran,
kaunuhu mutakalliman.
35
AKIDAH POKOK
Iman kepada Malaikat :
1. Jibril: menyampaikan wahyu Allah kepada Rasul dan Nabi.
2. Mikail: mengatur kesejahteraan mahluk
3. Izrail: mencabut nyawa
4. Munkar: menanyai manusia di alam kubur
5. Nakir: menanyai manusia di alam kubur
6. Raqib: mencatat amal kebaikan
7. Atid: mencatat amal keburukan
8. Israfil: meniup sengkala pada hari kiamat
9. Ridwan: menjaga surga
10.Malik: menjaga neraka.
36
AKIDAH POKOK
Iman kepada Kitab-kitab Allah :
1. Taurat: diturunkan kepada Nabi Musa a.s.
2. Zabur: diturunkan kepada Nabi Daud a.s.
3. Injil: diturunkan kepada Nabi Isa a.s.
4. Al-Quran: diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Keistimewaan al-Quran dari kitab sebelumnya:
1. Al-Quran sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya
2. Isi al-Quran mencakup seluruh persoalan
3. Isi maupun redaksinya tidak ada tandingannya
4. Terpelihara kemurniaannya sepanjang masa
5. Petunjuk dan rahmat bagi seluruh alam
6. Paling banyak dibaca orang
7. Membaca al-Quran bernilai ibadah
37
AKIDAH POKOK
Iman kepada Rasul-rasul Allah:
1. Nabi Adam a.s.
2. Nabi Idris a.s.
3. Nabi Nuh a.s.
4. Nabi Hud a.s.
5. Nabi Saleh a.s.
6. Nabi Ibrahim a.s.
7. Nabi Luth a.s.
8. Nabi Ismail a.s.
9. Nabi Ishaq a.s.
10. Nabi Yaqub a.s.
11. Nabi Yusuf a.s.
12. Nabi Ayyub a.s.
13. Nabi Syuaib a.s.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
WILAYAH/LAPANGAN PERSELISIHAN
KAUM MUSLIMIN
ALIRAN-ALIRAN YANG BERKEMBANG DI KALANGAN KAUM
MUSLIMIN DAPAT DIKATEGORIKAN DALAM TIGA
WILAYAH:
1. POLITIK: Syiah, Khawarij, Jumhur.
2. TEOLOGI ISLAM (KALAM): Muktazilah, Asyariah, Maturidiah.
3. HUKUM ISLAM (FIKIH): Hanafi, Maliki, Syafii, Hambali, Zahiri,
Syiah.
41
QADARIYAH
SIFATIYAH
KHAWARIJ
SYIAH
43
44
KERANGKA BERPIKIR
ALIRAN KALAM
KERANGKA BERPIKIR TRADISIONAL:
1. Terikat pada dogma-dogma dan ayat-ayat yang mengandung arti zhanni.
2. Tidak memberikan kebebasan kepada manusia dalam berkehendak dan
berbuat.
3. Memberikan daya yang kecil/lemah kepada akal.
KERANGKA BERPIKIR RASIONAL:
1. Hanya terikat pada dogma yang jelas dan tegas disebut dalam al-Quran
dan Hadis Nabi saw (dalil qathi).
2. Memberi kebebasan kepada manusia dalam berbuat dan berkehendak.
3. Memberikan daya yang kuat kepada akal.
45
49
KHAWARIJ
Khawarij kharaja = keluar
Khawarij = orang-orang yang keluar meninggalkan barisan Ali bin
Abi Thalib karena tidak sepakat dengan keputusan Ali menerima
Tahkim (arbitrase) dalam perang Siffin pada tahun 37 H/648 M
Mereka menyebut dirinya Syurah, artinya orang yang sedia
mengorbankan dirinya untuk memperoleh keridaan Allah.
Disebut juga Haruriah karena pertama kali berkumpul di satu desa,
dekat kota Kufah, bernama Harura.
Pemimpin pertama Khawarij: Abdullah bin Shahab ar-Rasyibi.
50
KHAWARIJ
DOKTRIN POKOK KHAWARIJ:
1. Khalifah dipilih oleh umat Islam
2. Khalifah tidak harus keturunan Arab
3. Khalifah seumur hidup kecuali kalau tidak adil/melanggar harus dijatuhkan.
4. Khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib sah, tetapi Utsman setelah tahun ke-7 dari
kekhalifahannya telah menyeleweng.
5. Khalifah Ali sah, tetapi setelah tahkim ia menyeleweng.
6. Muawiyah, Amr bin al-Ash, dan Abu Musa al-Asyari menyeleweng dan telah menjadi kafir.
7. Pasukan perang Jamal yang melawan Ali adalah kafir.
8. Seorang yang berdosa besar tidak mukmin lagi sehingga harus dibunuh.
9. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan kelompok mereka.
51
KHAWARIJ
10. Seseorang harus menghindar dari pemimpin yang menyeleweng.
11. Al-Wad wa al-Waid (orang baik wajib masuk syurga, orang jahat wajib masuk neraka).
12. Amar Maruf Nahi Munkar.
13. Menakwilkan ayat mutasyabihat.
14. Al-Quran adalah makhluk.
15. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.
52
KHAWARIJ
SEKTE-SEKTE KHAWARIJ:
1. Al-Muhakkimah. Kelompok asli Khawarij.
2. Al-Azariqah. Khalifah pertamanya Nafi bin Azraq (w. 686 M), digelari Amir al-Mukminin.
3. An-Najdat. Tokohnya Abu Fudaik dan Najdah (imam pertama mereka). Membawa faham
taqiyah (merahasiakan dan tidak menyatakan keyakinan untuk keamanan diri seseorang).
4. Al-Ajaridah. Tokohnya Abdul Karim bin Ajrad. Tidak mengakui surat Yusuf sbg bagian
dari al-Quran.
5. As-Sufriyah. Tokohnya Ziad bin al-Asfar. Taqiyah hanya lisan. Wanita muslimah boleh
nikah dengan laki-laki kafir di daerah bukan Islam.
6. Al-Ibadiyah. Tokohnya Abdullah bin Ibad. Pecahan dari al-Azariqah.
7. Al-Baihasiyah.
8. As-Salabiyah.
53
KHAWARIJ
INDIKASI ALIRAN KHAWARIJ:
1. Mudah mengkafirkan orang Islam yang tidak sefaham dengan mereka.
2. Islam yang benar adalah Islam yang mereka fahami dan amalkan.
3. Mengangkat pemimpin hanya dari kelompok mereka.
4. Fanatik dalam memegangi fahamnya.
5. Mewajibkan mengembalikan orang-orang yang tersesat kepada Islam yang sebenarnya
sebagaimana mereka fahami.
54
MURJIAH
Murjiah arjaa = menunda, menangguhkan, mengharapkan.
Murjiah = orang-orang yang menunda penjelasan status hukum
seseorang yang bersengketa, yakni Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah
serta pasukannya masing-masing, ke hari kiamat kelak.
Munculnya faham murjiah:
Bersamaan dengan peristiwa tahkim yang melahirkan kelompok
Syiah yang tetap setia kepada Ali, Khawarij yang keluar dari Ali dan
memandang Ali telah berbuat dosa besar dan menjadi kafir,
kelompok lain yang berpendapat pembuat dosa besar tetap mukmin,
tidak kafir, sementara dosanya diserahkan kepada Allah, apakah Dia
akan mengampuninya atau tidak.
55
MURJIAH
Munculnya faham murjiah:
Bersamaan dengan peristiwa tahkim yang melahirkan kelompok Syiah yang
tetap setia kepada Ali, Khawarij yang keluar dari Ali dan memandang Ali telah
berbuat dosa besar dan menjadi kafir, kelompok lain yang berpendapat pembuat
dosa besar tetap mukmin, tidak kafir, sementara dosanya diserahkan kepada
Allah, apakah Dia akan mengampuninya atau tidak.
Muncul sebagai gerakan politik yang dibawa oleh al-Hasan bin Muhammad alHanafiyah, cucu Ali bin Abi Thalib, sekitar tahun 695 M. Sebagai respon
masuknya faham Syiah ke Kufah dan munculnya klaim Ibnu Zubair sebagai
khalifah di Mekah muncullah gagasan irja. Al-Hasan membuat surat pendek
yang intinya menangguhkan keputusan atas persoalan konflik Ali, Muawiyah,
dan Zubair.
56
MURJIAH
Doktrin Pokok Murjiah:
Menunda hukuman atas Ali, Muawiyah, Amr bin Ash, Abu Musa alAsyari dan menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak.
Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang
bebuat dosa besar.
Meletakkan (pentingnya) iman daripada amal. Dasar keselamatan
adalah iman semata.
Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar
untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah.
57
MURJIAH
Sekte-sekte Murjiah:
Ekstrim:
MURJIAH
Yunusiyah dan Ubaidiyah, kelompok Yunus as-Samary, berpendapat
melakukan maksiat atau perbuatan jahat tidaklah merusak iman
seseorang. Mati dalam iman, dosa-dosa dan perbuatan jahat yang
dikerjakan tidaklah merugikan orang yang bersangkutan.
Hasaniyah, berpendapat bahwa orang yang mengatakan Saya tahu
bahwa Tuhan melarang makan babi, tetapi saya tidak tahu apakah babi
yang diharamkan itu adalah kambing ini, orang demikian tetap mukmin
bukan kafir.
Moderat: orang yang berdosa besar bukan kafir dan tidak kekal dalam
QADARIYAH
Qadariyah qadara = kemampuan dan kekuatan.
Qadariyah = kelompok orang yang percaya bahwa segala
tindakan manusia tidak diintervensi oleh Tuhan. Setiap
orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya. Manusia
memiliki kebebasan dan kekuatan untuk mewujudkan
perbuatannya.
Tokohnya: Mabad al-Jauhani dan Ghailan ad-Dimasyqy.
60
QADARIYAH
Doktrin Pokok Qadariyah:
Segala tingkah laku manusia dilakukan atas kehendak dan
kemampuannya sendiri. Ia berhak atas pahala karena kebaikan
yang dilakukannya dan siksa karena kejahatan yang dilakukannya.
Takdir adalah ketentuan Allah yang diciptakanNya bagi alam
semesta serta seluruh isinya, sejak azali, yaitu hukum yang dalam
istilah al-Quran sunnatullah.
61
JABARIYAH
Jabariyah jabara = memaksa .
Jabariyah = kelompok orang yang memiliki faham bahwa
perbuatan manusia telah ditentukan sejak semula oleh qada
dan qadarTuhan.
Tokohnya: Jaad bin Dirham, Jahm bin Shafwan, Husain bin
Muhammad an-Najjar, dan Jad bin Dirrar.
Faham jabariyah telah muncul sejak awal Islam, tetapi
berkembang menjadi aliran atau pola pikir dipelajari dan
dikembangkan pada masa Daulah Bani Umayah.
62
JABARIYAH
Doktrin Pokok Jabariyah:
MUKTAZILAH
Mutazilah Itazala = berpisah atau memisahkan diri, menjauh
atau menjauhkan diri.
Muktazilah = Kelompok orang yang membawa persoalan teologi
yang lebih mendalam dan bersifat filosofis daripada persoalan
yang dibawa oleh Khawarij dan Murjiah. Ia muncul sebagai respon
terhadap faham Khawarij dan Murjiah tentang pemberian status
kafir kepada orang yang berbuat dosa besar.
Penyebutan muktazilah diberikan kepada dua kelompok:
Pertama, mengacu pada kasus:
Peristiwa keluarnya Wasil bin Atha dan Amr bin Ubaid dari pendapat
Hasan al-Basri di masjid Basrah.
64
MUKTAZILAH
Wasil bin Atha dan Amr bin Ubaid diusir oleh Hasan al-Basri
dari majlisnya karena pertikaian tentang masalah qadar dan
orang yang berdosa besar. Keduanya menjauhkan diri dari
Hasan al-Basri.
Qatadah bin Daamah masuk majelis Amr bin Ubaid yang
dikiranya majlis Hasan al-Basri. Setelah tahu ia mengatakan
ini kaum muktazilah.
Kedua, mengacu pada kelompok orang yang tidak mau terlibat dalam
pertikaian Usman bin Affan dan ali bin Abi Thalib. Mereka menjauhkan diri
dari kelompok Ali maupun Usman.
65
MUKTAZILAH
Doktrin Muktazilah (dikenal dengan al-ushul al-khamsah):
At-Tauhid, ke-Maha Esa-an Tuhan. Tuhan merupakan suatu zat
yang unik, tidak ada yang serupa denganNya. Menolak faham
antropomorfisme, menolak bahwa Tuhan dapat dilihat manusia di
akhirat. Hanya zat Tuhan yang qadim, meniadakan sifat-sifat
Tuhan yang mempunyai wujud sendiri di luar zat Tuhan. Sifat-sifat
Tuhan merupakan esensi Tuhan. Sifat Tuhan:
Sifat Zatiyah: sifat yang merupakan esensi Tuhan.
Sifat Filiyah: sifat yang merupakan perbuatan Tuhan.
66
MUKTAZILAH
Al-Adl, ke-Maha Adil-an Tuhan. Tuhan tidak bisa berbuat zalim,
tidak berdusta, tidak berbuat buruk, tidak melupakan apa yang
wajib dikerjakanNya. Tuhan memberi daya kepada manusia untuk
dapat memikul beban-bebannya. Tuhan memberi pahala dan siksa
atas segala apa yang diperbuat oleh manusia. Manusia berbuat
atas kehendak dan kuasanya sendiri, oleh karenanya manusia
bertanggung-jawab atas segala apa yang diperbuatnya. Tuhan
wajib mendatangkan yang baik bahkan yang terbaik bagi manusia
(faham lutf atau rahmat Tuhan: ash-shalah wa al-ashlah).
Tuhan wajib mengutus rasul yang membawa ajaranNya.
67
MUKTAZILAH
Al-Wad wa al-Waid, janji dan ancaman Tuhan. Tuhan wajib
memberi pahala kepada siapa yang berbuat baik dan menghukum
siapa yang berbuat buruk/jahat.
Al-Manzilah bain al-Manzilatain, posisi tengah di antara dua
posisi. Pembuat dosa besar bukanlah kafir karena ia masih
percaya kepada Tuhan dan Nabi Muhammad saw. Bukan pula
mukmin karena imannya tidak lagi sempurna.
Pembuat dosa besar dan belum bertobat adalah fasiq. Karena
bukan mukmin, ia tidak bisa masuk surga. Karena bukan kafir, ia
tidak pantas masuk neraka. Karena tidak ada tempat lain, ia
masuk neraka tetapi lebih ringan dari kafir.
68
MUKTAZILAH
Al-Amr bi al-Maruf wa an-Nahy an al-Munkar, menyuruh kepada
kebajikan dan melarang keburukan. Syaratnya:
Mengatahui perbuatan yang maruf dan yang munkar.
Mengetahui bahwa kemungkaran telah nyata dilakukan.
Mengetahui bahwa perbuatan amr maruf nahi munkar itu tidak
membawa madarat yang lebih besar.
Mengetahui bahwa tindakannya tidak akan membahayakan
dirinya dan hartanya.
ASYARIYAH
Asyariyah mengacu kepada nama tokoh pendirinya, Abu al-Hasan
Ali bin Ismail bin Ishaq bin Salim bin Ismail bin Abdillah bin Musa
bin Bilal bin Abi Burdah bin Abi Musa al-Asyari.
Al-Asyari adalah pengikut Muktazilah, namun pada usia 40 tahun
ia keluar dan mempunyai faham sendiri yang berbeda dengan
faham muktazilah.
Doktrin Pokok Asyariyah:
Tuhan memiliki sifat tetapi tidak dapat dibandingkan dengan sifat
makhlukNya. Sifat Tuhan berbeda dengan Tuhan sendiri,
meskipun hakikatnya tidak terpisah dari esensiNya.
70
ASYARIYAH
Tuhan memiliki sifat tetapi tidak dapat dibandingkan dengan sifat
makhlukNya. Sifat Tuhan berbeda dengan Tuhan sendiri, meskipun
hakikatnya tidak terpisah dari esensiNya.
Tuhan pencipta perbuatan manusia sedangkan manusia sendiri
yang mengupayakannya.
Wahyu lebih utama daripada akal.
Baik dann buruk sesuatu hanya karena petunjuk wahyu.
Al-Quran tidak diciptakan.
Allah dapat dilihat di akhirat kelak tanpa digambarkan caranya.
Tidak ada kewajiban bagi Tuhan.
Orang berdosa besar tetap mukmin.
71
MATURIDIYAH
Maturidiyah mengacu kepada nama tokoh pendirinya, Abu Manshur
al-Maturidi (w. 333 H/944 M) dilahirkan di Maturid, Samarkand.
Doktrin Pokok Maturidiyah:
Akal dapat mengetahui baik dan buruk perbuatan, tetapi akal tidak
mampu memerintahkan untuk melakukan perbuatan baik dan
melarang perbuatan buruk, perintah maupun larangan hanya
diketahui melalui wahyu.
Tuhan menciptakan daya pada manusia dan manusia bebas
memakainya.
Kehendak dan perbuatan Tuhan sesuai dengan hikmah dan keadilan
yang diciptakanNya.
72
MATURIDIYAH
Tuhan memiliki sifat, sifat Tuhan bukan esensi Tuhan dan bukan
pula lain dari esensiNya.
Tuhan dapat dilihat di akhirat kelak tetapi bila kaifa.
Kalam nafsi adalah qadim sedangkan kalam yang tersusun dari
huruf dan suara adalah hadis (baru).
Pelaku dosa besar tidak kekal di dalam neraka meskipun mati
sebelum bertobat.
Iman adalah tashdiq dan iqrar, sedangkan amal hanyalah
penyempurna iman.
73
Mengesakan Allah
Tauhid
Tauhid
Tauhid
Tauhid
RUBUBIYYAH
MULKIYYAH
ULUHIYYAH
ASMA WASH-SHIFAT
( 1)
( 2)
( 3)
Dalam materi ini hanya dibahas 3 tauhid ini
Tauhid asma wash-shifat akan dibahas di
materi setelah ini: Al-Hayatu fi Zhilalit Tauhid
RASM
Pencipta
Makna Rabb
Rabb selalu diterjemahkan dengan
Tuhan
Penerjemahan ini sering menghilangkan
kandungan makna yang sebenarnya
Ada tiga makna Rabb
1.Pencipta (Khaliq)
2.Pemberi rizki (Raziq)
3.Pemilik (Malik)
Pencipta
Arti Rabb yang pertama: PENCIPTA (Khaliq)
Allah adalah Pencipta segala sesuatu (6:102)
Menciptakan yang
Telah tiada
Sekarang ada
Akan ada
Unta diciptakan untuk dapat beradaptasi di padang pasir
TANGKI AIR di dalam tubuhnya dapat diminum kembali sehingga
mampu berjalan berjalan berhari-hari tanpa minum
KULITnya yang tebal melindungi dari panas yang dapat mencapai
50oC
MULUT DAN BIBIR unta sangat kuat sehingga dengan mudah
dapat makan tumbuhan berduri dan menghilangkan kelaparannya
KAKI unta lebar sehingga walaupun tubuh unta besar, tetapi ia
tidak tenggelam ke dalam pasir
KULIT DI BAWAH KAKI unta tebal sehingga tapak kakinya tidak
akan terbakar
DUA LAPIS BULU MATA bergerak cepat seperti sebuah perangkap
dan ia melindungi mata unta ketika ribut pasir
RASM
Pemberi Rizki
Memelihara
Arti Rabb yang kedua: PEMBERI RIZKI (Raziq)
Bukan hanya mencipta saja, Allah pun memelihara
alam semesta dengan memberikan rizki kepada
semua makhlukNya
kemiskinan
Memberi rizki kepadamu
Juga rizki untuk mereka (anak-anak)
2:29
Masalah Distribusi
Allah sudah menetapkan bahwa manusia itu ada yang
kaya (rizkinya berlebih) dan ada yang faqir (rizkinya
kurang sekali)
Semuanya itu adalah ujian manusia: bersyukur untuk
si kaya (tidak sombong dan kikir) dan bersabar untuk
si faqir (tidak membenci si kaya yang disebut dalam
istilah lain kaum borjuis)
Di sinilah Islam mensyariatkan zakat, infaq, shadaqah
Penguasa dalam Islam bertanggung jawab terhadap
masalah ini
59:7
Bukan ke Dukun
Kalau yakin bahwa Allah itu Raziq, tentu segala
keperluannya dimintakan kepada Allah
Bukan ke dukun, atau gunung, atau kuburan,
atau yang lainnya dalam rangka minta
pesugihan (kaya)
40:60 berdoalah kepadaKu niscaya Aku
mengabulkannya
pemilik
Pemilik
Arti Rabb yang ketiga adalah PEMILIK
Allah yang telah menciptakan dan memelihara alam
semesta, maka Allah adalah satu-satunya Pemilik
alam semesta ini
2:284 milik Allah-lah apa yang ada di langit dan di
bumi
1:4 Pemilik hari pembalasan
Apa yang kita miliki hakikatnya adalah milik Allah
mesti digunakan sesuai dengan
keinginan Pemiliknya
Kesopanan Allah
Meskipun semuanya milik Allah, akan tetapi
ketika memerintahkan kepada hambaNya untuk
berinfaq, dilakukan dengan sangat sopan
Seakan itu milik hambaNya, DiriNya hanya
meminjam saja
Perhatikan ayat berikut (57:11):
RASM
pelindung
Allah sebagai Raja
WALI
Wali berarti pelindung atau penolong atau pemimpin
Masalah perwalian menjadi pembeda antara mumin dan
kafir (2:257)
Allah adalah wali bagi orang-orang beriman
Wali bagi orang-orang kafir adalah thaghut (setan)
Pembuat hukum
HAKIM
Allah SWT adalah satu-satunya yang berhak
membuat hukum untuk makhlukNya
Karena Dialah Pencipta mereka, Pemelihara
mereka, Pemilik mereka, wali mereka
Dialah yang paling mengetahui apa yang baik dan
buruk untuk makhlukNya
Berarti apa yang Allah perintahkan pastilah
sesuatu yang baik dan apa yang dilarangNya
pastilah sesuatu yang buruk (7:157)
Keterbatasan Manusia
Manusia penuh dengan berbagai macam keterbatasan
Karena itu, hukum yang dibuat manusia, tanpa
bersandar kepada hukum Allah, pastilah hukum yang
penuh keterbatasan
Keterbatasan manusia yang paling menonjol adalah
1. Dipengaruhi oleh perasaan yang ada pada dirinya
(sayang atau benci)
2. Tidak mengetahui diri manusia itu sendiri secara
detail, karena bukan penciptanya
3. Pengetahuan manusia tentang sesuatu di luar dirinya
pun sangat terbatas
5:8 tidak
dipengaruhi oleh rasa benci
Pemerintah
AMIR
Karena Allah itu Raja, maka Dia adalah AMIR
(Pemerintah = yang memiliki wewenang untuk
memerintah)
7:54
( Ingatlah, menciptakan dan
9:41 perintah untuk berjihad baik dalam keadaan
ringan maupun berat
Abu Thalhah telah berperang bersama Rasul, Abu
Bakar, dan Umar
Pada usianya yang sudah tua di masa Utsman, dia
tetap mau berperang
Anak-anaknya mencegahnya tetapi beliau membaca
ayat ini sambil berkata, Tua maupun muda; Allah
tidak mendengar alasan apapun dari seseorang.
Kemudian berangkat dan syahid
RASM
Lam taukid (lam yang
Nun taukid
berfungsi untuk
memberi penekanan)
Tapi
Mereka berpaling dari jalan yang benar
Kebanyakan mereka tidak
memahaminya
Jangan sampai kembali pada keimanan
orang-orang Quraisy bahkan lebih
buruk lagi
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama dengan lurus (98:5)