Anda di halaman 1dari 115

TAUHID

DEFINISI TAUHID
Tauhid secara etimologi:
Kata Tauhid berasal dari akar kata bahasa

Arab ( -
) yang berarti menjadikan
sesuatu satu atau esa.

berati menjadikan, mengakui dan

meyakini bahwa Allah Esa.

Tauhid secara terminologi:


Tauhid secara terminologi, maksudnya tauhid
sebagai sebuah disiplin ilmu.
1

TAUHID
DEFINISI TAUHID
Muhammad Abduh:






.
2

TAUHID
DEFINISI TAUHID
Muhammad Abduh:

Ilmu yang membahas tentang wujud Allah,


sifat-sifat yang mesti ada padaNya, sifat-sifat
yang boleh ada padaNya, sifat-sifat yang
tidak boleh ada padaNya; membahas tentang
para Rasul untuk menetapkan keutusan
mereka, sifat-sifat yang mesti dipertautkan
kepada mereka, sifat-sifat yang boleh
dipertautkan kepada mereka,dan sifat yang
tidak mungkin ada pada mereka.
3

TAUHID
DEFINISI TAUHID
Muhammad Yusuf Musa:

Ilmu yang membicarakan tentang


kepercayaan ttg wujud Tuhan Yang Esa, yang
tidak ada sekutu bagiNya, baik zat, sifat,
maupun perbuatanNya, yang mengutus para
RasulNya untuk memberi petunjuk kepada
alam dan manusia ke jalan kebaikan, yang
meminta pertanggungjawaban seseorang di
akhirat dan memberikan balasan kepadanya
atas apa yang telah diperbuatnya.
4

TAUHID
DEFINISI TAUHID
Muhammad Jasar :

Ilmu yang membahas tentang kepercayaan


atau akidah agama Islam dengan dalil-dalil
yang meyakinkan.
Ibrahim bin Sadullah :

Ilmu yang bertujuan untuk mengetahui


Allah, mengimaniNya,mengetahui apa yang
wajib ada padaNya dan apa yang mustahil
ada padaNya, dan segala sesuatu yang
terkait dengan rukun iman yang enam.
5

TAUHID
DEFINISI TAUHID
Secara ringkas Ilmu Tauhid didefinisikan sebagai:

Ilmu yang membahas tentang


wujud Allah dan segala yang
bertalian denganNya berdasarkan
dalil-dalil yang meyakinkan, agar
manusia dapat meng-esa-kan
Allah.
6

USULUDDIN
DEFINISI ILMU USULUDDIN
Ilmu Usuluddin adalah:

Ilmu yang membahas tentang pokokpokok atau prinsip-prinsip kepercayaan


dalam agama Islam.
Pokok kepercayaan dalam agama
Islam adalah tentang ke-esa-an Tuhan.
Ilmu Tauhid dikatakan juga ilmu
Usuluddin karena membahas tentang
ke-esa-an Tuhan.
7

AQAID
DEFINISI ILMU AQAID
Ilmu Aqaid adalah:

Ilmu yang membahas tentang


kepercayaan-kepercayaan fundamental
dalam agama Islam.
Kepercayaan yang paling mendasar
dalam agama Islam adalah tentang keesa-an Tuhan.
Ilmu Tauhid dikatakan juga ilmu Aqaid
karena membahas tentang ke-esa-an
Tuhan yang merupakan keper-cayaan
paling mendasar.
8

ILMU KALAM
DEFINISI ILMU KALAM
Ilmu Kalam adalah:

Ilmu yang membahas tentang Tuhan


dengan mendasarkan pada argumen
logika atau rasio sebagai pembuktian
terhadap argumen naqli/teks.
Ilmu Tauhid dikatakan juga ilmu Kalam
karena memiliki obyek bahasan yang
sama yaitu tentang Tuhan dengan segala
sifat kesempurnaanNya
9

TEOLOGI ISLAM
DEFINISI TEOLOGI ISLAM
Teologi Islam adalah:

Ilmu tentang ke-Tuhan-an, yakni


membahas tentang hal ihwal Tuhan dalam
agama Islam.
Ilmu Tauhid dikatakan juga Teologi
Islam karena memiliki obyek bahasan
yang sama yaitu tentang hal ihwal Tuhan.

10

SEJARAH ILMU TAUHID


Di zaman Rasulullah saw, tauhid sebagai ilmu
belum lahir, walaupun seluruh ulama sependapat
bahwa tauhid adalah dasar yang paling pokok
dalam ajaran Islam.
Sebagai ilmu, tauhid tumbuh lama sesudah
Rasulullah saw wafat, ketika umat islam mulai
menuntut dan mengkaji beragam ilmu sbg akibat
persentuhan dgn peradaban di luar Islam.

11

URGENSI KULIAH TAUHID


Kuliah tauhid masih memiliki arti penting,
karena dalam kehidupan umat masih
ditemukan beberapa kelemahan:
Kesalahpahaman tentang ajaran Islam mis. tentang
taqdir. Taqdir dipahami sbg ketentuan nasib
(predestination) dari Tuhan. Akibatnya menimbulkan
apatisme atau fatalisme.
Kecenderungan kepada perbuatan syirik
(menyekutukan Tuhan)
Untuk mentauhidkan Allah diperlukan tahapan:
marifatullah, tashdiqullah, dan baru tauhidullah.
12

OBYEK KAJIAN ILMU TAUHID


Obyek kajian Ilmu Tauhid:
Hal-hal yang berkaitan dengan Allah: dzat,
sifat, maupun perbuatannya.
Hal-hal yang berkaitan dengan Rasulullah:
kerasulannya, sifat yang ada padanya.
Hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah
dan akhirat: hisab, surga, dan neraka,

13

TUJUAN MEMPELAJARI ILMU TAUHID

Tujuan mempelajari Ilmu Tauhid:


Marifatullah: mengenal Allah melalui
ciptaanNya.
Tashdiqullah: membenarkan dan meyakini
adanya Allah dengan sifat kesempurnaannya.
Tauhidullah: Meng-esa-kan Allah.
Melalui usaha:tauhidusy-syuur, tauhidul-mujtama, dan
tauhidul-alam.
14

IMAN
Kata Iman berasal dari bahasa Arab alIman (). Kata ini diderivasi dari kata lawan
kata . Dari kata ini diturunkan kata lawan
kata dan lawan kata .
Ragam pengertian Iman:

Membenarkan dalam hati, meyakini dalam


hati, dan mengucapkan atau mengikrarkan
dengan lisan.
Membenarkan rasul dengan segala apa yang
datang dari Tuhannya.
15

IMAN
Membenarkan apa yang telah digambarkan atau dideskripsikan oleh Allah
tentang diriNya, rasul-rasulNya, dengan
tidak perlu pembahasan, tidak dibantah
dan tidak perlu dipersoalkan, tidak ada
penyerupaan, perumpama-an, serta tidak
perlu ditafsirkan dan ditawilkan.

16

IMAN: Antara Tashdiq, Iqrar, dan


Amal.
Apakah iman itu tashdiq (membenarkan dalam
hati), atau iqrar (pernyataan lisan), atau amal
(perbuatan)?
Ibnu Abbas dan Abu Jafar ar-Razi: Iman adalah

tashdiq.

Ibnu Jarir: Iman adalah tashdiq, iqrar, dan

amal.

Ibnu Masud : Asal dan dasar iman adalah yakin,


yakin diperoleh dengan marifah (ilmu).
17

IMAN: Antara Tashdiq, Iqrar, dan


Amal.
Ulama Salaf: Iman adalah tashdiq, iqrar, dan
amal (sebagai penyempurna).
Murjiah: Iman adalah tashdiq dan iqrar.
Karamiah: Iman adalah amal.
Muktazilah:Iman adalah tashdiq, iqrar, dan
amal (sebagai syarat sah).
Asyariah: Iman adalah tashdiq, iqrar dan amal
adalah cabang dari iman.
Maturidiah: Iman adalah tashdiq dan iqrar.
18

Kemampuan AKAL dan Konsep IMAN


Mutazilah: Kewajiban mengetahui Tuhan dapat diketahui
akal = Iman tidak berarti tashdiq, iman tidak pasif tetapi
aktif.
Abd al-Jabbar: Iman bukanlah tashdiq dan bukan pula
marifah, tetapi amal yg timbul sebagai akibat dari
mengetahui Tuhan. Iman adalah pelaksanaan perintah2
Tuhan.
Asyariyah: Kewajiban mengetahui Tuhan hanya dapat
diketahui melalui wahyu = Iman bukanlah merupa-kan
marifah atau amal tetapi tashdiq.
Al-Baghdadi: Iman ialah tashdiq tentang adanya Tuhan,
rasul2 dan berita yang mereka bawa.
19

Kemampuan AKAL dan Konsep IMAN


Maturidiah Samarkand: Kewajiban mengetahui Tuhan
dapat diketahui akal = Iman lebih dari tashdiq.
Al-Maturidi: Iman adalah mengetahui Tuhan dalam keTuhan-anNya; marifah adalah mengetahui Tuhan
dengan segala sifatNya; tauhid adalah mengetahui
Tuhan dalam ke-Esa-anNya.
Maturidiah Bukhara: Kewajiban mengetahui Tuhan hanya
dapat diketahui melalui wahyu = Iman tidak bisa
mengambil bentuk marifah atau amal tetapi haruslah
merupakan tashdiq.
Al-Bazdawi: Iman adalah menerima dalam hati dgn
lidah bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan tidak ada
yang serupa denganNya.
20

KUFUR
Kata Kufur berasal dari bahasa Arab al-Kufr

(). Kufur adalah lawan dari Iman. Pelakunya


disebut Kafir ().
Kufur berarti mengingkari apa yang
seharusnya diyakini, dipercayai (tashdiq);
tidak mengetahui apa yang seharusnya
diketahui (marifah); tidak mengamalkan
yang seharusnya diperbuat (amal),
maksiyat.
21

FASIQ
Kata Fasiq berasal dari kata benda bahasa
Arab al-Fisq ( )yang berati keluar
(). Al-Fisq berarti keluar dari

ketaatan kepada allah dan rasulNya.


Pelakunya disebut Fasiq (), yakni
orang yang keluar dari ketaatan kepada
Allah dan cenderung melakukan maksiat.

22

NIFAQ
Kata Nifaq berasal dari bahasa Arab ( )yang berati
berbeda antara yang ada di dalam batin dengan apa yang
ada di luarnya.

Pelakunya disebut munafiq (), yakni orang yang


lisannya mengatakan percaya tetapi dalam hatinya
tidak, mengingkari. Lain di mulut lain di hati.

Ciri orang munafiq: apabila berkata bohong,


apabila berjanji mengingkari, dan apabila
dipercaya berkhianat.

23

SYIRK
Kata Syirk berasal dari bahasa Arab ( )yang berati
mencampuradukan antara dua hal. Dalam terminologi akidah
dimaksudkan menserikatkan atau menyekutukan Allah ( )
yakni menjadikan sesuatu selain Allah sebagai sekutu bagi
kekuasaan Allah.

Macam Syirk:
1. Syirk al-istiqlal, mengakui adanya tuhan yang saling
terpisah.
2. Syirk at-tabid, mengakui adanya oknum yang memiliki
bagian kekuasaan sebagai tuhan.
3. Syirk at-taqrib, beribadah kepada selain Allah untuk
memdekatkan diri kepadaNya
24

SYIRK
4. Syirk at-taqlid, beribadah kepada selain Allah karena
ikut-ikutan.
5. Syirk al-asbab, menganggap adanya wajibul-wujud
selain Allah.
6. Syirk al-agrad, beramal untuk tujuan selain Allah.
Macam Syirk (dari segi lain):
1. Syirk al-akbar, meyakini ada tuhan selain Allah.
2. Syirk al-asghar, beramal bukan karena Allah.
3. Syirk al-khafi, melakukan tindakan yang dapat
mengurangi keyakinan akan keesaan Allah.

25

SYIRK
Syirk dari segi bentuknya, al:
1. Jimat dan guna-guna.
2. sesaji.
3. Ramalan.
4. Kata-kata seandainya

26

TAUHID ZAT, SIFAT, RUBUBIYAH,


DAN ULUHIYAH.
Pembahasan pokok Ilmu Tauhid adalah: Zat Allah,
sifatNya, perbuatanNya, KetuhananNya. Dari sini
lahirlah:
Tauhid Zat artinya mengesakan Allah dari segi zatnya,
esensinya.
Tauhid Sifat artinya mengesakan Allah dari segi sifat-sifatnya.
Tauhid Rububiyah artinya mengesakan Allah sebagai Tuhan
Yang Maha Pencipta dan Pemelihara.
Tauhid Uluhiyah artinya mengesakan Allah sebagai satusatunya Tuhan yang wajib disembah dan tidak ada tuhan lain
selain Dia.

27

TAUHID ZAT dan SIFAT


Zat adalah sesuatu itu sendiri dan inti dari sesuatu
itu. Zat adalah sesuatu yang berdiri sendiri. Zat
adalah esensi, yakni hakekat sesuatu.
Apakah Allah mempunyai Zat dan Sifat?
Ulama Salaf dan Asyariah:
Allah memiliki Zat maupun Sifat.
Muktazilah:
Allah memiliki Zat tapi tidak memiliki Sifat.
Pemberian sifat kepada Allah membawa faham
syirk, karena menimbulkan banyaknya yang kadim.
Apa yang dikatakan sifat, sebenarnya adalah
essensi Tuhan sendiri.
28

TAUHID ZAT dan SIFAT


Ibnu Sina:
Zat Allah = Wujud Allah yang bersifat mutlak, tidak
tersusun dari zat lain yang datang dari luar,
berlainan dengan zat yang ada, tidak ada batasnya,
tidak ada jenisnya, dan tidak terbagi-bagi.
Wujud ada 3: wujud wajib, wujud mungkin, dan
wujud mustahil.
Wajibul-wujud tidak bersekutu dengan benda lain
apapun juga, karena benda termasuk yang mungkin
yang merupakan hasil ciptaan dari wajibul-wujud.
Allah adalah wajib adaNya (al-wajib al-wujud)

29

TAUHID ZAT dan SIFAT


Al-Farabi:
Wujud ada 2: Wujud yang wajib dan yang mungkin.
Wujud yang wajib adalah wujud yang tidak
mempunyai sebab untuk wujudnya.
Wujud yang mungkin adalah wujud yang memiliki
sebab untuk wujudnya.
Al-Gazali:
Segala yang wujud di dunia ini selain Allah adalah
badan (al-jism)dan sesuatu yang tidak tetap
(arad), sedang Allah adalah Zat.

30

TAUHID ZAT dan SIFAT


Allah adalah wajibul-wujud bagi ZatNya, dan sifat
wujud Allah adalah wajib dan lazim dalam ZatNya.
Oleh karena itu wujud Zat Allah tidak boleh
terhalang oleh tidak ada. Allah wujud karena ZatNya
dan bukan karena yang lain. Wajibul-wujud Allah
adalah wajibul-wujud bagi ZatNya yang tidak
membutuhkan sesuatu pun selain Allah. Sebaliknya,
wujudnya sesuatu selain Allah membutuhkan
kepada wujud Zat Allah. Dengan demikian, Zat Allah
adalah Esa, dan tidak ada yang menyerupainya.

31

AKIDAH POKOK DAN CABANG


AKIDAH POKOK ADALAH KEUTUHAN AKIDAH YANG
MENCAKUP ENAM RUKUN IMAN:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat
3. Iman kepada Kitab-kitab Allah
4. Iman kepada Rasul-rasul Allah
5. Iman kepada Hari Kiamat
6. Iman kepada Qada dan Qadar
32

AKIDAH POKOK DAN CABANG


AKIDAH CABANG ADALAH PENAFSIRAN DAN PEMAHAMAN
TERHADAP ASPEK-ASPEK AKIDAH POKOK YANG MENJADI
OBYEK PERSELISIHAN, MELIPUTI:
1. Tentang Tuhan
2. Tentang Malaikat
3. Tentang Wahyu/Kitab-kitab
4. Tentang Nabi dan Rasul
5. Tentang Takdir dan Sunnatullah
6. dll.
33

PERBEDAAN AKIDAH POKOK DAN


CABANG
AKIDAH POKOK :
1. Lahir dari kemapanan,
kesatuan dan keutuhan
keyakinan umat Islam
2. Terlepas dari kepentingan
kelompok
3. Berdasarkan al-Quran dan
as-Sunnah
4. Tidak menimbulkan
perbedaan pendapat

AKIDAH CABANG :
1. Lahir dari perbedaan
bahkan perpecahan umat
2. Terikat oleh kepentingan
kelompok
3. Berdasarkan penafsiran
dan pemahaman
4. Sumber perbedaan
pendapat
34

AKIDAH POKOK
Iman kepada Allah dengan segala sifat kesempurnaanNya:
1. Sifat Nafsiyah: wujud.
2. Sifat Salbiyah: qidam <> hudus, baqa <> fana, mukhalafah lilhawadis <> mumatsalah lil-hawadis, qiyamuhu binafsihi <>
ihtiyajuhu ila gairihi, wahdaniyah <> taaddud.
3. Sifat Maani: qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama, bashar, kalam.
4. Sifat Manawiyah: kaunuhu qadiran, kaunuhu muridan, kaunuhu
aliman, kaunuhu hayyan, kaunuhu samian, kaunuhu bashiran,
kaunuhu mutakalliman.

35

AKIDAH POKOK
Iman kepada Malaikat :
1. Jibril: menyampaikan wahyu Allah kepada Rasul dan Nabi.
2. Mikail: mengatur kesejahteraan mahluk
3. Izrail: mencabut nyawa
4. Munkar: menanyai manusia di alam kubur
5. Nakir: menanyai manusia di alam kubur
6. Raqib: mencatat amal kebaikan
7. Atid: mencatat amal keburukan
8. Israfil: meniup sengkala pada hari kiamat
9. Ridwan: menjaga surga
10.Malik: menjaga neraka.
36

AKIDAH POKOK
Iman kepada Kitab-kitab Allah :
1. Taurat: diturunkan kepada Nabi Musa a.s.
2. Zabur: diturunkan kepada Nabi Daud a.s.
3. Injil: diturunkan kepada Nabi Isa a.s.
4. Al-Quran: diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Keistimewaan al-Quran dari kitab sebelumnya:
1. Al-Quran sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya
2. Isi al-Quran mencakup seluruh persoalan
3. Isi maupun redaksinya tidak ada tandingannya
4. Terpelihara kemurniaannya sepanjang masa
5. Petunjuk dan rahmat bagi seluruh alam
6. Paling banyak dibaca orang
7. Membaca al-Quran bernilai ibadah
37

AKIDAH POKOK
Iman kepada Rasul-rasul Allah:
1. Nabi Adam a.s.
2. Nabi Idris a.s.
3. Nabi Nuh a.s.
4. Nabi Hud a.s.
5. Nabi Saleh a.s.
6. Nabi Ibrahim a.s.
7. Nabi Luth a.s.
8. Nabi Ismail a.s.
9. Nabi Ishaq a.s.
10. Nabi Yaqub a.s.
11. Nabi Yusuf a.s.
12. Nabi Ayyub a.s.
13. Nabi Syuaib a.s.

14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Nabi Musa a.s.


Nabi Harun a.s.
Nabi Zulkifli a.s.
Nabi Daud a.s.
Nabi Sulaiman a.s.
Nabi Ilyas a.s.
Nabi Ilyasa a.s.
Nabi Yunus a.s.
Nabi Zakaria a.s.
Nabi Yahya a.s.
Nabi Isa a.s.
Nabi Muhammad saw.
Ulul Azmi
38

CORAK PERBEDAAN PENDAPAT


DI KALANGAN KAUM MUSLIMIN
PERBEDAAN PENDAPAT TIDAK MENGENAI INTI AGAMA,
MEREKA SEPAKAT TENTANG:
1. Keesaan Tuhan.
2. Kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Tuhan.
3. Kedudukan al-Quran sebagai wahyu dan mukjizat yang
diriwayatkan secara mutawatir.
4. Rukun Islam
5. Hal-hal yang dibawa oleh agama secara pasti dan jelas.
39

FAKTOR PENYEBAB PERSELISIHAN


KAUM MUSLIMIN
DI SAMPING FAKTOR KEMANUSIAAN SECARA UMUM,
PERSELISIHAN DISEBABKAN KARENA:
1. Fanatik kesukuan dan ke-Araban.
2. Perebutan kekuasaan.
3. Pengaruh agama lain.
4. Merebaknya pembahasan soal-soal yang pelik dan rumit.
5. Interpretasi terhadap ayat Mutasyabihat dalam al-Quran.
6. Jurisprudensi dalam hukum Islam.
40

WILAYAH/LAPANGAN PERSELISIHAN
KAUM MUSLIMIN
ALIRAN-ALIRAN YANG BERKEMBANG DI KALANGAN KAUM
MUSLIMIN DAPAT DIKATEGORIKAN DALAM TIGA
WILAYAH:
1. POLITIK: Syiah, Khawarij, Jumhur.
2. TEOLOGI ISLAM (KALAM): Muktazilah, Asyariah, Maturidiah.
3. HUKUM ISLAM (FIKIH): Hanafi, Maliki, Syafii, Hambali, Zahiri,
Syiah.

41

DASAR-DASAR PENGGOLONGAN DALAM


TEOLOGI ISLAM

EMPAT PERSOALAN POKOK:


1. SIFAT-SIFAT TUHAN dan peng-ESA-annya.
Asyariyah, Karramiyah, Mujassimah, dan Muktazilah.
2. QADAR DAN KEADILAN TUHAN.
Qadariyah, Nijariyah, Jabariyah, Asyariyah, Karramiah
3. JANJI DAN ANCAMAN, NAMA DAN HUKUM (Iman dan batasbatasnya).
Murjiah, Waidiyah, Muktazilah, Asyariyah, Karramiah.
4. WAHYU DAN AKAL, KEUTUSAN NABI, dan IMAMAH.
Syiah, Khawarij, Muktazilah, Karramiyah, Asyariah.
42

EMPAT ALIRAN POKOK


Aliran-aliran dalam Islam itu banyak kemiripannya, oleh karena
itu Asy-Syikhristani meringkasnya menjadi 4 aliran pokok:
1.
2.
3.
4.

QADARIYAH
SIFATIYAH
KHAWARIJ
SYIAH

43

MOTIF/SEBAB BERDIRINYA ALIRAN DALAM ISLAM

DUA MOTIF BERDIRINYA ALIRAN DALAM ISLAM:


1. POLITIK: KHILAFAH DAN IMAMAH.
2. AGAMA: KEPERCAYAAN.
ALIRAN POLITIK DALAM ISLAM TIDAK LAGI MURNI POLITIK
SEBAGAIMANA AWAL BERDIRINYA, KARENA POLITIK DALAM
ISLAM BERTALIAN ERAT DENGAN AGAMA, BAHKAN AGAMA
MENJADI POROSNYA.
PIKIRAN POLITIK DLM ISLAM BERKISAR SEKITAR AJARAN
AGAMA BAHKAN DEKAT DGN DASAR-DASAR AGAMA.

44

KERANGKA BERPIKIR
ALIRAN KALAM
KERANGKA BERPIKIR TRADISIONAL:
1. Terikat pada dogma-dogma dan ayat-ayat yang mengandung arti zhanni.
2. Tidak memberikan kebebasan kepada manusia dalam berkehendak dan
berbuat.
3. Memberikan daya yang kecil/lemah kepada akal.
KERANGKA BERPIKIR RASIONAL:
1. Hanya terikat pada dogma yang jelas dan tegas disebut dalam al-Quran
dan Hadis Nabi saw (dalil qathi).
2. Memberi kebebasan kepada manusia dalam berbuat dan berkehendak.
3. Memberikan daya yang kuat kepada akal.
45

AKIBAT PERBEDAAN KERANGKA


BERPIKIR
DAMPAK PERBEDAAN KERANGKA BERPIKIR MELAHIRKAN FAHAM
1. Antroposentris, hakikat realitas transenden bersifat intrakosmos dan
impersonal. Artinya berhubungan erat dengan masyarakat kosmos, baik
yang natural maupun yang supranatural dalam arti unsur-unsurnya.
Manusia antroposentris sangat dinamis karena menganggap hakikat
realitas transenden yang bersifat intrakosmos dan impersonal datang
kepada manusia alam bentuk daya sejak lahir. Daya itu berupa potensi
yang menjadikannya mampu membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk/jahat. Manusia mempunyai kebebasan mutlak tanpa campur
tangan realitas transenden. Termasuk dalam kategori ini: Qadariyah,
Muktazilah, dan Syiah.
46

AKIBAT PERBEDAAN KERANGKA


BERPIKIR
2. Teosentris, hakikat realitas transenden bersifat suprakosmos,
personal, dan ketuhanan. Tuhan adalah pencipta segala
sesuatu yang ada di kosmos ini yang mampu berbuat apa saja
secara mutlak. Manusia adalah ciptaanNya yang segera
kembali kepadaNya. Manusia harus mampu meningkatkan
keselarasan dengan realitas tertinggi dan transenden melalui
ketakwaan. Menusia teosentris statis karena pasrah. Segala
perbuatannya hakekatnya aktivitas Tuhan, ia tidak punya
pilihan. Potensi baik dan jahat bisa datang sewaktu-waktu dari
Tuhan. Termasuk dalam kategori ini adalah Jabariyah.
47

AKIBAT PERBEDAAN KERANGKA


BERPIKIR
3. Konvergensi atau Sintesis, hakikat realitas transenden bersifat supra
sekaligus intrakosmos, personal dan impersonal, lahut dan nasut,
mahluk dan Tuhan, baik dan jahat, fana dan abadi, konkrit dan abstrak,
dan sifat-sifat lain yang dikotomis. Kosmos termasuk manusia adalah
tajali atau cermin asma dan sifat-sifat realitas mutlak yang beragam itu.
Eksistensi kosmos pada dasarnya adalah penyingkapan asma dan sifatsifatNya yang azali.
Daya menusia merupakan proses kerjasama antara daya yang
transendental (Tuhan) dalam bentuk kebijaksanaan dan daya temporal
(manusia) dalam bentuk teknis. Kebahagiaan terletak pada kemampuan
membuat pendulum selalu berada di tengah antara berbagai ekstrimitas.
Termasuk dalam kategori ini adalah Asyariyah.
48

AKIBAT PERBEDAAN KERANGKA


BERPIKIR
4. Nihilis, hakikat realitas transenden hanyalah ilusi. Menolak
Tuhan yang mutlak, tetapi menerima berbagai variasi Tuhan
kosmos. Manusia hanyalah bintik kecil dari aktivitas
mekanisme dalam suatu masyarakat yang serba kebetulan.
Kekuatan terletak pada kecerdikan diri manusia sendiri
sehingga mampu melakukan yang terbaik dari tawaran yang
terburuk.

49

KHAWARIJ
Khawarij kharaja = keluar
Khawarij = orang-orang yang keluar meninggalkan barisan Ali bin
Abi Thalib karena tidak sepakat dengan keputusan Ali menerima
Tahkim (arbitrase) dalam perang Siffin pada tahun 37 H/648 M
Mereka menyebut dirinya Syurah, artinya orang yang sedia
mengorbankan dirinya untuk memperoleh keridaan Allah.
Disebut juga Haruriah karena pertama kali berkumpul di satu desa,
dekat kota Kufah, bernama Harura.
Pemimpin pertama Khawarij: Abdullah bin Shahab ar-Rasyibi.
50

KHAWARIJ
DOKTRIN POKOK KHAWARIJ:
1. Khalifah dipilih oleh umat Islam
2. Khalifah tidak harus keturunan Arab
3. Khalifah seumur hidup kecuali kalau tidak adil/melanggar harus dijatuhkan.
4. Khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib sah, tetapi Utsman setelah tahun ke-7 dari
kekhalifahannya telah menyeleweng.
5. Khalifah Ali sah, tetapi setelah tahkim ia menyeleweng.
6. Muawiyah, Amr bin al-Ash, dan Abu Musa al-Asyari menyeleweng dan telah menjadi kafir.
7. Pasukan perang Jamal yang melawan Ali adalah kafir.
8. Seorang yang berdosa besar tidak mukmin lagi sehingga harus dibunuh.
9. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan kelompok mereka.

51

KHAWARIJ
10. Seseorang harus menghindar dari pemimpin yang menyeleweng.
11. Al-Wad wa al-Waid (orang baik wajib masuk syurga, orang jahat wajib masuk neraka).
12. Amar Maruf Nahi Munkar.
13. Menakwilkan ayat mutasyabihat.
14. Al-Quran adalah makhluk.
15. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.

52

KHAWARIJ
SEKTE-SEKTE KHAWARIJ:
1. Al-Muhakkimah. Kelompok asli Khawarij.
2. Al-Azariqah. Khalifah pertamanya Nafi bin Azraq (w. 686 M), digelari Amir al-Mukminin.
3. An-Najdat. Tokohnya Abu Fudaik dan Najdah (imam pertama mereka). Membawa faham
taqiyah (merahasiakan dan tidak menyatakan keyakinan untuk keamanan diri seseorang).
4. Al-Ajaridah. Tokohnya Abdul Karim bin Ajrad. Tidak mengakui surat Yusuf sbg bagian
dari al-Quran.
5. As-Sufriyah. Tokohnya Ziad bin al-Asfar. Taqiyah hanya lisan. Wanita muslimah boleh
nikah dengan laki-laki kafir di daerah bukan Islam.
6. Al-Ibadiyah. Tokohnya Abdullah bin Ibad. Pecahan dari al-Azariqah.
7. Al-Baihasiyah.
8. As-Salabiyah.
53

KHAWARIJ
INDIKASI ALIRAN KHAWARIJ:
1. Mudah mengkafirkan orang Islam yang tidak sefaham dengan mereka.
2. Islam yang benar adalah Islam yang mereka fahami dan amalkan.
3. Mengangkat pemimpin hanya dari kelompok mereka.
4. Fanatik dalam memegangi fahamnya.
5. Mewajibkan mengembalikan orang-orang yang tersesat kepada Islam yang sebenarnya
sebagaimana mereka fahami.

54

MURJIAH
Murjiah arjaa = menunda, menangguhkan, mengharapkan.
Murjiah = orang-orang yang menunda penjelasan status hukum
seseorang yang bersengketa, yakni Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah
serta pasukannya masing-masing, ke hari kiamat kelak.
Munculnya faham murjiah:
Bersamaan dengan peristiwa tahkim yang melahirkan kelompok
Syiah yang tetap setia kepada Ali, Khawarij yang keluar dari Ali dan
memandang Ali telah berbuat dosa besar dan menjadi kafir,
kelompok lain yang berpendapat pembuat dosa besar tetap mukmin,
tidak kafir, sementara dosanya diserahkan kepada Allah, apakah Dia
akan mengampuninya atau tidak.
55

MURJIAH
Munculnya faham murjiah:
Bersamaan dengan peristiwa tahkim yang melahirkan kelompok Syiah yang
tetap setia kepada Ali, Khawarij yang keluar dari Ali dan memandang Ali telah
berbuat dosa besar dan menjadi kafir, kelompok lain yang berpendapat pembuat
dosa besar tetap mukmin, tidak kafir, sementara dosanya diserahkan kepada
Allah, apakah Dia akan mengampuninya atau tidak.
Muncul sebagai gerakan politik yang dibawa oleh al-Hasan bin Muhammad alHanafiyah, cucu Ali bin Abi Thalib, sekitar tahun 695 M. Sebagai respon
masuknya faham Syiah ke Kufah dan munculnya klaim Ibnu Zubair sebagai
khalifah di Mekah muncullah gagasan irja. Al-Hasan membuat surat pendek
yang intinya menangguhkan keputusan atas persoalan konflik Ali, Muawiyah,
dan Zubair.
56

MURJIAH
Doktrin Pokok Murjiah:
Menunda hukuman atas Ali, Muawiyah, Amr bin Ash, Abu Musa alAsyari dan menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak.
Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang
bebuat dosa besar.
Meletakkan (pentingnya) iman daripada amal. Dasar keselamatan
adalah iman semata.
Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar
untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah.
57

MURJIAH
Sekte-sekte Murjiah:
Ekstrim:

Jahmiyah, kelompok Jahm bin Shafwan, orang yang percaya kepada


Tuhan kemudian menyatakan kekufurannya secara lisan tidak menjadi
kafir karena iman dan kufur itu bertempat dalam hati bukan pada bagian
lain dalam tubuh manusia.
Shalihiyah, kelompok Abu Hasan ash-Shalihi, iman adalah mengetahui
Tuhan, sedangkan kufur adalah tidak tahu Tuhan. Salat bukan merupakan
ibadah kepada Allah, ibadah adalah iman kepadaNya dalam arti
mengetahui Tuhan. Salat, puasa, zakat, dsb hanya menggambarkan
kepatuhan saja bukan merupakan ibadat kepada Allah.
58

MURJIAH
Yunusiyah dan Ubaidiyah, kelompok Yunus as-Samary, berpendapat
melakukan maksiat atau perbuatan jahat tidaklah merusak iman
seseorang. Mati dalam iman, dosa-dosa dan perbuatan jahat yang
dikerjakan tidaklah merugikan orang yang bersangkutan.
Hasaniyah, berpendapat bahwa orang yang mengatakan Saya tahu
bahwa Tuhan melarang makan babi, tetapi saya tidak tahu apakah babi
yang diharamkan itu adalah kambing ini, orang demikian tetap mukmin
bukan kafir.

Moderat: orang yang berdosa besar bukan kafir dan tidak kekal dalam

neraka, ia dihukum dalam neraka sesuai dengan besarnya dosa yang


dilakukannya, bisa juga tidak masuk neraka karena Tuhan mengampuninya.
59

QADARIYAH
Qadariyah qadara = kemampuan dan kekuatan.
Qadariyah = kelompok orang yang percaya bahwa segala
tindakan manusia tidak diintervensi oleh Tuhan. Setiap
orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya. Manusia
memiliki kebebasan dan kekuatan untuk mewujudkan
perbuatannya.
Tokohnya: Mabad al-Jauhani dan Ghailan ad-Dimasyqy.

60

QADARIYAH
Doktrin Pokok Qadariyah:
Segala tingkah laku manusia dilakukan atas kehendak dan
kemampuannya sendiri. Ia berhak atas pahala karena kebaikan
yang dilakukannya dan siksa karena kejahatan yang dilakukannya.
Takdir adalah ketentuan Allah yang diciptakanNya bagi alam
semesta serta seluruh isinya, sejak azali, yaitu hukum yang dalam
istilah al-Quran sunnatullah.

61

JABARIYAH
Jabariyah jabara = memaksa .
Jabariyah = kelompok orang yang memiliki faham bahwa
perbuatan manusia telah ditentukan sejak semula oleh qada
dan qadarTuhan.
Tokohnya: Jaad bin Dirham, Jahm bin Shafwan, Husain bin
Muhammad an-Najjar, dan Jad bin Dirrar.
Faham jabariyah telah muncul sejak awal Islam, tetapi
berkembang menjadi aliran atau pola pikir dipelajari dan
dikembangkan pada masa Daulah Bani Umayah.
62

JABARIYAH
Doktrin Pokok Jabariyah:

Manusia tidak mampu berbuat apa-apa [Jahm bin Shafwan].


Manusia serba terpaksa oleh Tuhan dalam segala hal [Jad bin
Dirham].
Surga dan neraka tidak kekal [Jahm bin Shafwan].
Iman adalah marifat atau membenarkan dalam hati [Jahm bin
Shafwan].
Kalam Tuhan atau al-Quran adalah makhluk [Jahm bin Shafwan
dan Jad bin Dirham].
Allah tidak memiliki sifat yang serupa dengan makhluk [Jad bin
Dirham].
63

MUKTAZILAH
Mutazilah Itazala = berpisah atau memisahkan diri, menjauh
atau menjauhkan diri.
Muktazilah = Kelompok orang yang membawa persoalan teologi
yang lebih mendalam dan bersifat filosofis daripada persoalan
yang dibawa oleh Khawarij dan Murjiah. Ia muncul sebagai respon
terhadap faham Khawarij dan Murjiah tentang pemberian status
kafir kepada orang yang berbuat dosa besar.
Penyebutan muktazilah diberikan kepada dua kelompok:
Pertama, mengacu pada kasus:
Peristiwa keluarnya Wasil bin Atha dan Amr bin Ubaid dari pendapat
Hasan al-Basri di masjid Basrah.
64

MUKTAZILAH
Wasil bin Atha dan Amr bin Ubaid diusir oleh Hasan al-Basri
dari majlisnya karena pertikaian tentang masalah qadar dan
orang yang berdosa besar. Keduanya menjauhkan diri dari
Hasan al-Basri.
Qatadah bin Daamah masuk majelis Amr bin Ubaid yang
dikiranya majlis Hasan al-Basri. Setelah tahu ia mengatakan
ini kaum muktazilah.
Kedua, mengacu pada kelompok orang yang tidak mau terlibat dalam
pertikaian Usman bin Affan dan ali bin Abi Thalib. Mereka menjauhkan diri
dari kelompok Ali maupun Usman.
65

MUKTAZILAH
Doktrin Muktazilah (dikenal dengan al-ushul al-khamsah):
At-Tauhid, ke-Maha Esa-an Tuhan. Tuhan merupakan suatu zat
yang unik, tidak ada yang serupa denganNya. Menolak faham
antropomorfisme, menolak bahwa Tuhan dapat dilihat manusia di
akhirat. Hanya zat Tuhan yang qadim, meniadakan sifat-sifat
Tuhan yang mempunyai wujud sendiri di luar zat Tuhan. Sifat-sifat
Tuhan merupakan esensi Tuhan. Sifat Tuhan:
Sifat Zatiyah: sifat yang merupakan esensi Tuhan.
Sifat Filiyah: sifat yang merupakan perbuatan Tuhan.
66

MUKTAZILAH
Al-Adl, ke-Maha Adil-an Tuhan. Tuhan tidak bisa berbuat zalim,
tidak berdusta, tidak berbuat buruk, tidak melupakan apa yang
wajib dikerjakanNya. Tuhan memberi daya kepada manusia untuk
dapat memikul beban-bebannya. Tuhan memberi pahala dan siksa
atas segala apa yang diperbuat oleh manusia. Manusia berbuat
atas kehendak dan kuasanya sendiri, oleh karenanya manusia
bertanggung-jawab atas segala apa yang diperbuatnya. Tuhan
wajib mendatangkan yang baik bahkan yang terbaik bagi manusia
(faham lutf atau rahmat Tuhan: ash-shalah wa al-ashlah).
Tuhan wajib mengutus rasul yang membawa ajaranNya.
67

MUKTAZILAH
Al-Wad wa al-Waid, janji dan ancaman Tuhan. Tuhan wajib
memberi pahala kepada siapa yang berbuat baik dan menghukum
siapa yang berbuat buruk/jahat.
Al-Manzilah bain al-Manzilatain, posisi tengah di antara dua
posisi. Pembuat dosa besar bukanlah kafir karena ia masih
percaya kepada Tuhan dan Nabi Muhammad saw. Bukan pula
mukmin karena imannya tidak lagi sempurna.
Pembuat dosa besar dan belum bertobat adalah fasiq. Karena
bukan mukmin, ia tidak bisa masuk surga. Karena bukan kafir, ia
tidak pantas masuk neraka. Karena tidak ada tempat lain, ia
masuk neraka tetapi lebih ringan dari kafir.
68

MUKTAZILAH
Al-Amr bi al-Maruf wa an-Nahy an al-Munkar, menyuruh kepada
kebajikan dan melarang keburukan. Syaratnya:
Mengatahui perbuatan yang maruf dan yang munkar.
Mengetahui bahwa kemungkaran telah nyata dilakukan.
Mengetahui bahwa perbuatan amr maruf nahi munkar itu tidak
membawa madarat yang lebih besar.
Mengetahui bahwa tindakannya tidak akan membahayakan
dirinya dan hartanya.

Al-Amr bi al-Maruf wa an-Nahy an al-Munkar, jika diperlukan


dapat dilakukan dengan kekerasan.
69

ASYARIYAH
Asyariyah mengacu kepada nama tokoh pendirinya, Abu al-Hasan
Ali bin Ismail bin Ishaq bin Salim bin Ismail bin Abdillah bin Musa
bin Bilal bin Abi Burdah bin Abi Musa al-Asyari.
Al-Asyari adalah pengikut Muktazilah, namun pada usia 40 tahun
ia keluar dan mempunyai faham sendiri yang berbeda dengan
faham muktazilah.
Doktrin Pokok Asyariyah:
Tuhan memiliki sifat tetapi tidak dapat dibandingkan dengan sifat
makhlukNya. Sifat Tuhan berbeda dengan Tuhan sendiri,
meskipun hakikatnya tidak terpisah dari esensiNya.
70

ASYARIYAH
Tuhan memiliki sifat tetapi tidak dapat dibandingkan dengan sifat
makhlukNya. Sifat Tuhan berbeda dengan Tuhan sendiri, meskipun
hakikatnya tidak terpisah dari esensiNya.
Tuhan pencipta perbuatan manusia sedangkan manusia sendiri
yang mengupayakannya.
Wahyu lebih utama daripada akal.
Baik dann buruk sesuatu hanya karena petunjuk wahyu.
Al-Quran tidak diciptakan.
Allah dapat dilihat di akhirat kelak tanpa digambarkan caranya.
Tidak ada kewajiban bagi Tuhan.
Orang berdosa besar tetap mukmin.
71

MATURIDIYAH
Maturidiyah mengacu kepada nama tokoh pendirinya, Abu Manshur
al-Maturidi (w. 333 H/944 M) dilahirkan di Maturid, Samarkand.
Doktrin Pokok Maturidiyah:
Akal dapat mengetahui baik dan buruk perbuatan, tetapi akal tidak
mampu memerintahkan untuk melakukan perbuatan baik dan
melarang perbuatan buruk, perintah maupun larangan hanya
diketahui melalui wahyu.
Tuhan menciptakan daya pada manusia dan manusia bebas
memakainya.
Kehendak dan perbuatan Tuhan sesuai dengan hikmah dan keadilan
yang diciptakanNya.
72

MATURIDIYAH
Tuhan memiliki sifat, sifat Tuhan bukan esensi Tuhan dan bukan
pula lain dari esensiNya.
Tuhan dapat dilihat di akhirat kelak tetapi bila kaifa.
Kalam nafsi adalah qadim sedangkan kalam yang tersusun dari
huruf dan suara adalah hadis (baru).
Pelaku dosa besar tidak kekal di dalam neraka meskipun mati
sebelum bertobat.
Iman adalah tashdiq dan iqrar, sedangkan amal hanyalah
penyempurna iman.

73


Mengesakan Allah

Empat Macam Tauhid


1.
2.
3.
4.

Tauhid
Tauhid
Tauhid
Tauhid

RUBUBIYYAH
MULKIYYAH
ULUHIYYAH
ASMA WASH-SHIFAT

Tauhid mulkiyyah biasanya dimasukkan


kedalam tauhid uluhiyyah, sehingga
kadang yang disebut hanya tiga saja

3 Tauhid dalam Surat An-Naas


( 1)

( 2)
( 3)
Dalam materi ini hanya dibahas 3 tauhid ini
Tauhid asma wash-shifat akan dibahas di
materi setelah ini: Al-Hayatu fi Zhilalit Tauhid

RASM

Pencipta

Makna Rabb
Rabb selalu diterjemahkan dengan
Tuhan
Penerjemahan ini sering menghilangkan
kandungan makna yang sebenarnya
Ada tiga makna Rabb
1.Pencipta (Khaliq)
2.Pemberi rizki (Raziq)
3.Pemilik (Malik)

Pencipta
Arti Rabb yang pertama: PENCIPTA (Khaliq)
Allah adalah Pencipta segala sesuatu (6:102)
Menciptakan yang

Telah tiada
Sekarang ada
Akan ada

Allah tidak pernah berhenti dalam mencipta


tertolaklah anggapan bahwa Allah menciptakan alam
ini dalam 6 hari (Ahad Jumat) dan beristirahat pada
hari Sabtu

Penciptaan Langit dan Bumi


Proses penciptaan langit dan bumi secara
lebih rinci dilihat dalam surat Fushshilat
(41:9-13) dan An-Naziat (79:27-33)
Ada tiga proses yang berurutan, yang
sampai sekarang belum ditemukan manusia
1.Penciptaan bumi dalam 2 MASA (41:9-10)
2.Penciptaan langit dalam 2 MASA (41:11-12)
3.Menyempurnakan penciptaan bumi dalam 2
MASA (41:10, 79:30-33)
Jadi bumi memerlukan 4 MASA (41:10)


Unta diciptakan untuk dapat beradaptasi di padang pasir
TANGKI AIR di dalam tubuhnya dapat diminum kembali sehingga
mampu berjalan berjalan berhari-hari tanpa minum
KULITnya yang tebal melindungi dari panas yang dapat mencapai
50oC
MULUT DAN BIBIR unta sangat kuat sehingga dengan mudah
dapat makan tumbuhan berduri dan menghilangkan kelaparannya
KAKI unta lebar sehingga walaupun tubuh unta besar, tetapi ia
tidak tenggelam ke dalam pasir
KULIT DI BAWAH KAKI unta tebal sehingga tapak kakinya tidak
akan terbakar
DUA LAPIS BULU MATA bergerak cepat seperti sebuah perangkap
dan ia melindungi mata unta ketika ribut pasir

RASM

Pemberi Rizki

Memelihara
Arti Rabb yang kedua: PEMBERI RIZKI (Raziq)
Bukan hanya mencipta saja, Allah pun memelihara
alam semesta dengan memberikan rizki kepada
semua makhlukNya

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi


melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia
mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab
yang nyata (Lohmahfuz). (11:6)

Jangan Takut Kelaparan


Di masa jahiliyah dulu, ada yang
membunuh anak-anak mereka karena
takut kemiskinan
Allah melarangnya (6:151, 17:31)

kemiskinan

Memberi rizki kepadamu
Juga rizki untuk mereka (anak-anak)

Berbagai Cara Mendapatkan Rizki


Ada hewan udara (burung), rizkinya ada di dalam
air
Ada hewan air, rizkinya ada di udara
Ada hewan yang buta, tetapi tidak pernah kelaparan
Bagaimana dengan manusia?

2:29

Rizki manusia ada di mana-mana dan berbagai jenis


Kenapa masih ada manusia yang mati kelaparan?

Masalah Distribusi
Allah sudah menetapkan bahwa manusia itu ada yang
kaya (rizkinya berlebih) dan ada yang faqir (rizkinya
kurang sekali)
Semuanya itu adalah ujian manusia: bersyukur untuk
si kaya (tidak sombong dan kikir) dan bersabar untuk
si faqir (tidak membenci si kaya yang disebut dalam
istilah lain kaum borjuis)
Di sinilah Islam mensyariatkan zakat, infaq, shadaqah
Penguasa dalam Islam bertanggung jawab terhadap
masalah ini

59:7

Ini ayat terkait masalah distribusi (pemerataan) agar


kemakmuran tercapai

Bukan ke Dukun
Kalau yakin bahwa Allah itu Raziq, tentu segala
keperluannya dimintakan kepada Allah
Bukan ke dukun, atau gunung, atau kuburan,
atau yang lainnya dalam rangka minta
pesugihan (kaya)
40:60 berdoalah kepadaKu niscaya Aku
mengabulkannya

dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki (62:11)


RASM

pemilik

Pemilik
Arti Rabb yang ketiga adalah PEMILIK
Allah yang telah menciptakan dan memelihara alam
semesta, maka Allah adalah satu-satunya Pemilik
alam semesta ini
2:284 milik Allah-lah apa yang ada di langit dan di
bumi
1:4 Pemilik hari pembalasan
Apa yang kita miliki hakikatnya adalah milik Allah
mesti digunakan sesuai dengan
keinginan Pemiliknya

Hak Allah untuk Memberi dan


Mengambil
Karena semua alam ini milik Allah, maka terserah
kepada Kehendak Allah untuk memberikan kepada
siapa saja atau mengambilnya dari siapa saja
Inilah kesadaran seorang mumin ketika mendapat
musibah, sehingga ia mengucapkan (2:156):

Jika kita menyadari hal ini, maka

Tidak akan sombong ketika diberi oleh Allah


Tidak akan putus asa jika kehilangan sesuatu (57:22-23)

Kesopanan Allah
Meskipun semuanya milik Allah, akan tetapi
ketika memerintahkan kepada hambaNya untuk
berinfaq, dilakukan dengan sangat sopan
Seakan itu milik hambaNya, DiriNya hanya
meminjam saja
Perhatikan ayat berikut (57:11):

Atau memberikan balasan yang berlipatganda


hingga 700 kali lipat bahkan lebih (2:261)

RASM


pelindung


Allah sebagai Raja

Allah SWT adalah Rabb yang menciptakan,


memelihara, dan memiliki alam semesta
Oleh karena itu, wajar kalau Allah adalah
Raja dan Penguasa alam semesta ini
(35:13)

Yang (berbuat) demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya lah


kerajaan

Raja yang Berkuasa


Sebagai Raja, Allah adalah
1.WALI (pelindung, pemimpin, dan penolong)
2.HAKIM (pembuat hukum)
3.AMIR (Pemerintah)
Ketiga hal di atas hak Allah saja
Apabila ada makhluk yang mengaku dirinya
berhak sebagai salah satu di atas tanpa ada
izin dari Allah (sesuai Al-Quran dan AsSunnah) maka berarti mensejajarkan diri
dengan Allah

WALI
Wali berarti pelindung atau penolong atau pemimpin
Masalah perwalian menjadi pembeda antara mumin dan
kafir (2:257)
Allah adalah wali bagi orang-orang beriman
Wali bagi orang-orang kafir adalah thaghut (setan)

Karena taghut atau setan itu sebenarnya bukan penolong


atau pelindung atau pemimpin, maka hakikatnya orangorang kafir itu tidak memiliki wali (47:11)
Yang diizinkan Allah SWT selain DiriNya sebagai wali hanya
Rasul SAW dan Mumin (yang memenuhi 3 syarat) 5:55
yang mendirikan salat dan
menunaikan zakat,
seraya mereka tunduk (kepada Allah).

Orang Kafir Menjadi Wali?


5:51 secara tegas melarang orang-orang beriman
menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai wali
Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi
pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk
golongan mereka.
Tindakan ini digolongkan tindakan zhalim yang tidak akan
mendatangkan hidayah
3:118 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di
luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya
(menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai
apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari
mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati
mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan
kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.

Pembuat hukum

HAKIM
Allah SWT adalah satu-satunya yang berhak
membuat hukum untuk makhlukNya
Karena Dialah Pencipta mereka, Pemelihara
mereka, Pemilik mereka, wali mereka
Dialah yang paling mengetahui apa yang baik dan
buruk untuk makhlukNya
Berarti apa yang Allah perintahkan pastilah
sesuatu yang baik dan apa yang dilarangNya
pastilah sesuatu yang buruk (7:157)




Keterbatasan Manusia
Manusia penuh dengan berbagai macam keterbatasan
Karena itu, hukum yang dibuat manusia, tanpa
bersandar kepada hukum Allah, pastilah hukum yang
penuh keterbatasan
Keterbatasan manusia yang paling menonjol adalah
1. Dipengaruhi oleh perasaan yang ada pada dirinya
(sayang atau benci)
2. Tidak mengetahui diri manusia itu sendiri secara
detail, karena bukan penciptanya
3. Pengetahuan manusia tentang sesuatu di luar dirinya
pun sangat terbatas

Hukum Allah adalah yang Terbaik


5:50 Allah menantang manusia untuk melakukan
perbandingan, manakah yang terbaik: hukum Allah atau
hukum jahiliyah?
6:152 tidak dipengaruhi oleh rasa
cinta karena hubungan kekerabatan
Contoh kasus: Wanita dari Bani Makhzum yang mencuri. Agar
tidak dipotong tangannya maka minta Usamah bin Zaid negosiasi
dengan Rasul SAW. Beliau SAW marah. Kalau Fathimah bin
Muhammad mencuri, maka aku yang akan memotong
tangannya.

5:8 tidak
dipengaruhi oleh rasa benci

Kisah baju besi Khalifah Ali ra yang ditemukan di tangan seorang


Nasrani. Kemudian Ali mengadukan ke hakim (Syuraih), tapi
tidak ada bukti. Akhirnya ditetapkan sebagai miliki orang Nasrani
tadi. Tidak berapa lama dia berkata:

'Aku bersaksi bahwa ini adalah hukum para


nabi, Amirul Mukminin mengajukan diriku ke
majelis hakim dan majelis hakim memutuskan
hukum atas dirinya. Aku bersaksi bahwa tiada
ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan
aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba
dan utusanNya. Demi Allah, baju perang ini
adalah milikmu wahai Amirul Mukminin, aku
mengikuti pasukan ketika engkau berangkat
ke peperangan Shiffin dengan mengendarai
untamu yang berwarna abu-abu. '
Ali berkata, 'Karena engkau sudah masuk
Islam maka ambillah baju perang itu.' Maka
lelaki itupun membawanya dengan kudanya."

Hak Menentukan Hukum


Allah menegaskan dengan sangat jelas bahwa hak
menentukan hukum adalah hanya milik Allah (6:57,
12:40,67)

Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah


Tidak ketetapan dan hukum kecuali bagi Allah bukan
selainNya
Allah menghukumi makhlukNya sesuai dengan
kehendakNya, kemudian melaksanakan hukumNya,
dan menetapkannya tanpa adanya yang dapat
menolaknya

Tidak Berhukum dengan Hukum Allah


Karena hak menentukan hukum itu hanya
milik Allah, maka bagi yang tidak
mengikutinya dapat digolongkan kedalam
tiga kategori
1.KAFIR (5:44): jika menolak hukum Allah
2.ZHALIM (5:45): menerima hukum Allah, tapi
tidak dilaksanakan, yang dilaksanakan
hukum lainnya
3.FASIQ (5:47): melaksanakan hukum Allah,
tapi banyak dilanggar

Bertahkim Kepada Manusia


Al-Quran menyebutkan dua ayat berkaitan
dengan tahkim kepada manusia berarti ini
termasuk syariat
1.Menyelesaikan perselisihan keluarga dengan
menunjuk hakam dari pihak suami dan hakam
dari pihak istri. Keputusan diserahkan kepada
keduanya (4:35)
2.Menentukan denda bagi yang membunuh
binatang buruan saat ihram diputuskan oleh dua
orang adil yang ditunjuk (5:95)

Tidak Ada Pilihan Lain


Sikap orang berimana apabila Allah dan RasulNya sudah
menetapkan keputusan, maka tidak mencari pilihan yang
lain (33:36)
Tidak ada ganjalan di dalam hati ketika menerima
ketetapan Allah dan RasulNya (4:65)
Ayat ini berkaitan dengan sengketa air yang mengalir ke kebun
di Al-Harrah antara Zubair dan seorang Anshar ahli Badar.
Semula Rasul menetapkan keputusan yang memihak Anshar,
tetapi orang Anshar itu salah tanggap dan menuduh Rasul
berpihak kepada Zubair karena dia keponakannya. Rasul marah
dan akhirnya memberi keputusan yang jelas-jelas memihak
Zubair
Sebab lain: dua orang yang bersengketa kemudian mengadukan
ke Rasul dan diputuskan secara adil, tapi pihak yang kalah tidak
puas dan mengadukan ke Abu Bakar. Keputusan tidak berubah.
Lalu mengadukan ke Umar, lalu Umar memenggal leher orang
yang menolak keputusan Rasul dan Abu Bakar
RASM

Pemerintah

AMIR
Karena Allah itu Raja, maka Dia adalah AMIR
(Pemerintah = yang memiliki wewenang untuk
memerintah)
7:54
( Ingatlah, menciptakan dan

memerintah hanyalah hak Allah)


Semua perintahNya wajib dilaksanakan, kalau
tidak, ada hukumannya dan bagi yang
melaksanakan ada pahalanya
Sikap mumin: (24:51) meskipun berat
Sikap orang kafir: (4:56, 2:93)


9:41 perintah untuk berjihad baik dalam keadaan
ringan maupun berat
Abu Thalhah telah berperang bersama Rasul, Abu
Bakar, dan Umar
Pada usianya yang sudah tua di masa Utsman, dia
tetap mau berperang
Anak-anaknya mencegahnya tetapi beliau membaca
ayat ini sambil berkata, Tua maupun muda; Allah
tidak mendengar alasan apapun dari seseorang.
Kemudian berangkat dan syahid

Allah sebagai Tujuan (


)
Orang yang menjadikan Allah sebagai Raja yang
dimintai perlindungan dan pertolonganNya, Raja yang
hukum-hukumNya dilaksanakan, dan Raja yang
ditaati perintah-perintahNya, maka pastilah akan
menjadikan ALLAH SEBAGAI TUJUAN AKHIR SEGALA
AMALNYA
Kalau demikian maka ia melaksanakan semboyan:

Allah Tujuan Kami

RASM

"Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku


hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (6:162)

Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah.


(51:50)

ILAH YANG DISEMBAH


Dengan kita beriman sesuai dengan tuntutantuntutan tauhid dari Rububiyah hingga Mulkiyyah
serta menjadikan Allah sebagai tujuan akhir kita,
maka kita telah membersihkan iman kita dengan
sebersih-bersihnya
Kita menjadikan Allah sebagai satu-satunya Ilah yang
disembah (114:3)
Itulah tuntutan TAUHID ULUHIYYAH
Orang kafir Quraisy mengimani rububiyyah Allah
(29:61,63) dengan penuh keyakinan, tapi tidak
mengimani mulkiyah dan uluhiyah Allah

Pasti Jawabannya ALLAH


Kalau mereka ditanya

"Siapakah yang menjadikan langit dan bumi


dan menundukkan matahari dan bulan?
"Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu
menghidupkan dengan air itu bumi sesudah
matinya?


Lam taukid (lam yang

Nun taukid

berfungsi untuk
memberi penekanan)

Diapit oleh dua penekanan, maksudnya adalah KEPASTIAN

Tapi
Mereka berpaling dari jalan yang benar
Kebanyakan mereka tidak
memahaminya
Jangan sampai kembali pada keimanan
orang-orang Quraisy bahkan lebih
buruk lagi

Tauhid yang Murni


Berpeganglah pada TAUHID YANG MURNI



Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama dengan lurus (98:5)

Anda mungkin juga menyukai