Anda di halaman 1dari 11

Aspek ajaran Islam: akidah.

• Akidah adalah aspek teoritis yang harus diyakini setiap


muslim tanpa keraguan sedikitpun.
• Dalam bahasa Indonesia akidah berarti kepercayaan dasar
dan keyakinan pokok, atau diartikan sebagai keyakinan
atau kepercayaan saja.
• Arti ini berasal dari bahasa Arab ‘aqidah (jamaknya:
aqa’id). Dari akar kata : Aqada = Ikatan, simpul
• Dari arti ini lebih lanjut akidah diartikan dengan keyakinan
keagamaan yang dianut oleh seseorang dan menjadi
landasan segala bentuk aktivitas, sikap, pandangan
hidupnya.
• Menurut Mahmud Syalthut—ahli fikih
kontemporer asal Mesir—istilah akidah di
dalam al-Qur’an disebut dengan iman dan
syariat dengan istilah amal shaleh
• Iman pada prinsipnya adalah keyakinan atau
kepercayaan. Keyakinan atau kepercayaan
yang dimaksud adalah keyakinan dan
kepercayaan kepada Allah.
TAUHID
• Secara bahasa tauhid pada dasarnya disadur dari bahasa
Arab yang sudah menjadi bahasa Indonesia, yang berasal
dari kata wahhada-yuwahhidu-tauhidan yang artinya
mengesakan. Esa artinya tidak berbilang.
• Jadi secara bahasa tauhid itu artinya mengesakan Allah,
atau keyakinan atas keesaan Allah
• Dengan demikian, tauhid merupakan tindakan mengimani
Allah sebagai zat tunggal, tanpa sekutu, tanpa terdiri dari
bagian-bagian (terbagi), atau memberikan sifat satu dan
tunggal (tidak ada duanya) pada Allah, dan hanya Allahlah
yang bisa menyandang sifat itu.
Dalam Islam inti tauhid itu tersimpul dalam kalimat
tauhid yang sudah sangat dikenal yakni ‫الاله اال هللا‬
• Kalimat ini menafikan sifat-sifat ketuhanan dari setiap
sesuatu di langit dan di bumi, kemudian menetapkan
sifat-sifat tersebut dan hal-hal yang terkait dengan
seperti perasaan, pemikiran, keyakinan, ibadah,
ketaatan dan lain-lain kecuali atas satu zat yaitu zat
Allah.
• Menurut Abul A’la al-Maududi, seakan-akan kalimat la
illaha illa Allah mengandung tiga unsur, yaitu: pertama,
gambaran ketuhanan; kedua, penafian ketuhanan dari
segala yang ada di alam; ketiga, penetapan ketuhanan
atas Allah semata
MACAM-MACAM TAUHID
• Tauhid Rububiyyah. Perkataan rububiyyah berasal dari
kata rabb berarti pencipta dan pengatur segala yang
ada ini. Dengan demikian, pengertian tauhid
rububiyyah itu ialah pengakuan yang buat atau
keyakinan yang penuh bahwa Allah sajalah yang
mengatur dan menciptakan alam semesta ini, baik
alam nyata maupun alam ghaib. Hendaklah diyakinkan
bahwa seluruh makhluk yang ada ini adalah ciptaan
Allah sendiri tanpa ada pembantu-Nya, karena Allah
esa dari segala-galanya; Allah itu esa zat-Nya, sifat, dan
perbuatan-Nya.
Tauhid Uluhiyyah
• Sedangkan tauhid ‘uluhiyyah berasal dari kata
ilah yang berarti adalah Tuhan. Tauhid ini
disebut juga dengan tauhid ubudiyyah, yang
berasal dari kata abida yang berarti
menyembah. Maksud dari tauhid ini adalah
bahwa hanya Allah sajalah yang benar-benar
atau satu-satunya yang patut disembah dari
sekian banyak nama-nama Tuhan.
Tauhid sifat
• Tauhid sifat ialah tauhid kepada Allah dengan
mempercayai bahwa Allah tidak mempunyai
sifat-sifat yang sempurna dan tidak serupa dan
dimiliki oleh makluknya, sebagaimana ia dan
rasul-Nya telah mensifatkan. Mustahil bagi
Allah mempunyai sifat-sifat kekurangan,
keyakinan seperti inilah yang dinamakan
tauhid sifat.
Tauhid I’tiqadi, qauli, dan amali
• Tauhid i’tiqadi, ialah tauhid pada keyakinan.
Tauhid Qauli itu artinya “Tuhid dalam
pembicaraan” atau ucapan. Sedangkan tauhid
amali artinya “tauhid dengan amalan saleh
dalam masyarakat, dan memelihara kesatuan
umat”.
HAL-HAL YANG MERUSAK AQIDAH/IMAN

1. Kufur sering diartikan mengingkari Allah dari


segala seginya, mengingkari ada-Nya,
mengingkari keesaaan-Nya, mengingkari
nikmat-nikmat yang dikaruniakan kepada
manusia, mengingkari para utusan-Nya dan
mengingkari segala mereka bawa dari
padaNya serta mengingkari kebenaran dan
ajaran yang dibawa para utusanNya dari Allah
swt
2. Syirik adalah suatu bentuk perbuatan, perkataan
serta sikap yang mengarah kepada kategori
menyekutukan Allah SWT. dalam arti menganggap
ada kekuatan lain yang menandingi/ menyamai
kekuasaan Allah swt. atau menganggap ada
kekuatan lain yang mendukung kekuatan dan
kekuasaan Allah swt.
Atau dengan kata lain syirik menjadikan sekutu bagi
Allah dalam melakukan suatu perbuatan yang
seharusnya perbuatan itu hanya untuk Allah. Orang
yang melakukan perbuatan syirik disebut musyrik
• nifaq menurut syara’ (terminologi) berarti
menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi
menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.

Anda mungkin juga menyukai