Anda di halaman 1dari 3

Tauhid. Pengertian Ilmu Tauhid. Tauhid adalah aqidah. Aqidah berarti keyakinan.

Keyakinan bahwa Allah itu Maha Esa. Aqidah juga berarti sebuah ikatan yang kuat
antara manusia sebagai makhluk dengan Allah sebagai Khaliq. Ikatan yang kuat antara
sesama manusia dalam satu keyakinan. Satu tauhid dan tauhid yang satu. Tauhid adalah
Ath-thariqah. Ath-thariqah berarti jalan untuk memahami Keesaan Allah.

Jalan yang sesuai dengan kaidah – kaidah yang sudah digariskan Allah melalui ajaran
Rasulullah Muhammad SAW.

Pemahaman tauhid yang benar ini sudah banyak berkembang dan kita hanya perlu mempelajari
dan memahaminya saja melalui pemahaman – pemahaman yang sudah diamalkan oleh para
sahabat nabi, para tabiin dan para wali Allah serta para ulama yang taat dan mengamalkan
ilmunya serta selalu menyandarkan setiap amalannya kepada Al-Quran dan Hadist

Tauhid adalah Iman. Iman berati percaya dan mempercayai. Kepercayaan yang kuat dengan
landasan rukun iman. Pengamalan rukun islam secara konsekuen dan seluruh hukum dan tata
aturan yang disampaikan Allah melalui Rasulullah Muhammad SAW dalam bentuk Al-Quran
dan Hadist.

Ilmu tauhid itu ilmu hati. Ilmu yang sebahagian besarnya lebih membutuhkan pemahaman dan
keyakinan. Ilmu tauhid tidak memuat tata aturan peribadatan, tapi menjadi landasan dari
pengamalan rukun islam dan ibadah – ibadah lainnya. Baik ibadah dalam hubungannya dengan
Allah atau ibadah dalam hubungannya dengan sesama manusia atau akhlak mulia yang mengacu
kepada aturan agama islam sebagai agama tauhid dan Al-Quran sebagai Kitab Tauhid.

Karena ilmu tauhid adalah ilmu hati yang sangat membutuhkan keyakinan pemahaman yang
benar, maka tauhid akan menjadi rahasia antara hati dan tuhannya. Rahasia yang membangun
komunikasi dua arah antara manusia sebagai pemilik hati dan Allah.

Apabila tauhid yang dipahami hati adalah tauhid yang salah, tentunya hati tidak akan bisa
membangun komunikasi dengan Allah, karena jalan tauhid yang dipakai bukan jalan yang
menuju hidayah Allah.

Tauhid yang benar adalah musuh utama iblis dan seluruh keturunannya, karena terjalinnya
ikatan yang kuat antara manusia dan tuhannya akan menjadi benteng yang sangat kokoh dalam
menangkal segala bentuk godaan dan tipu daya iblis yang bertujuan menghancurkan dan
menggiring menusia menuju kelembah kehinaan dan penyesalan.

Karena tauhid yang benar adalah musuh iblis, maka dalam pembelajaran tauhid  yang benar
sangat rentan disusupi oleh iblis. Iblis akan membelokkan tauhid  dengan cara membisikkan ke
dalam hati melalui nafsu, sehingga terjadi pengingkaran terhadap tauhid itu dan atau
mencampur adukkan antara tauhid dan nafsu duniawi yang sesat

Dilihat dari macamnya. ilmu tauhid itu dapat dibagai atas tiga macam yaitu  :

1.         Tauhid Rububiyah


Tauhid Rububiyah. Tauhid Rububiyah melihat dari asal katanya  ar-rabb yang berarti
mengmbangkan sesuatu dari suatu keadaan pada keadaan yang lain sampai mencapai
kedaan yang sempurna. Dan tidak disebut sendirian kecuali untuk Allah dan apabila
ditambahkan kepada kalimatyang lain,maka hal itu bisa untuk Allah

Jadi tauhid Rububiyah berarti tauhid yang menyakini bahwa Allah adalah tuhan. Tuhan Yang
Maha Pencipta dan segala perbuatan – perbuatanNya. Pengakuan ini  harus tertanam dari
dalam diri. Allah telah menciptakan bumi dan langit dan apa – apa yang berada diantara
keduanya. memiliki, merencanakan, menciptakan, mengatur, memelihara serta menjaga seluruh
Alam Semesta.

Pengakuan ini harus tertanam dalam hati secara sadar. Baik pengakuan yang terlahir melalui
kajian – kajian yang berdasarkan akal budi ataupun pengakuan yang tumbuh sebagai akibat
ketaatan dan ketekunan ibadah yang ikhlas karena Allah

2.         Tauhid Uluhiyah

Tauhid Uluhiyah. Tauhid Uluhiyah yaitu tauhid yang mengesakan Allah dengan perbuatan
– perbuatan hambaNya atau mengesakan Allah melalui niat dan ibadah yang bertujuan untuk
mendekatkan diri kepada Allah semata.

Pendekatan diri dengan tauhid uluhiyah ini adalah dengan melakukan amal ibadah yang
diyariatkan seperti shalat, puasa, berdo’a thawaf, Qurban, pengharapan, takut, senang, tawakal
dan lain sebagainya yang kesemuanya itu berasal dari Allah dan untuk Allah semata.

Tauhid Uluhiyah ini mensyaratkan adanya tauhid rububiyah. Tanpa tauhid rububiyah, maka
tauhid huluhiyah akan batal karena pengesaan Allah melalui perbuatan – perbutan hamba
adalah setelah hamba tersebut menghayati dan memahami seluruh perbutan – perbutan Allah
yang telah menciptakan hambaNya tersebut. Atau merupakan konsekuensi dari keimanan
terhadap rububiyahNya.

Tauhid Huluhiyah inilah yang selama ini menjadi pertentangan antara orang –orang kafir dengan
seluruh nabi dan rasul yang diutus Allah. Pertentangan itu disebabkan tauhid huluhiyah inilah
inti dari dakwah para nabi dan rasul terdahulu.

3.         Tauhid Asma wa Sifat

Tauhid Asma wa Sifat. Tauhid Asma wa Sifat yaitu mengesakan Allah melalui pengakuan
dan penghayatan tentang nama – nama dan sifat Allah yang didasarkan kepada Al-Quran
dan Hadist Rasulullah

Tauhid ini merupakan penafsiran dari pensifatan Allah ataupun penafsiran atas Zat Allah melalui
pensifatan rasulullah. Pensifatan ini harus tidak keluar dari prinsip dasar kajian ilmu tauhid
bahwa, Allah tidak memberikan pengetahuan kepada manusia tentang ZatNya, tetapi
manusia bisa mengenal Allah melalui sifta- sifat dan perbuatanNya
Pensifatan Allah harus bebas dari penafsiran – penafsiran yang mengandung penyimpangan
seperti pemahaman penafsiran serba tuhan atau penyatuan diri manusia sebagai makhluk
yang diciptakan dengan Allah sebagai tuhan yang menciptakan manusia dan pensifatan Allah
juga harus bebas dari tamsil atau pengibaratan atau menyerupakan Allah dengan
makhluknya. Bebas dari Visualisasi atau penggambaran tentang Allah

Tiga macam tauhid ini bukan merupakan bagian yang berdiri sendiri, tetapi ketiga macam tauhid
tersebut ( tauhid rubbubuiiyah, tauhid uluhiyah dan tauhid asma wa sifat ) merupakan satu
kesatuan yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Sehingga tiga macam tauhid ini
merupakan rangkaian segitiga tauhid yang saling melengkapi dan saling menguatkan.

Apabila satu dari sisi segitiga tauhid tersebut runtuh,maka segitiga tersebut juga akan hancur.
Tauhid akan hancur. Apabila salah satu sisi dari segitiga tersebut rusak,maka segitigatersebut
akan rusak, Tauhid yang dipahami dan diyakini menjadiakan  rusak pula

Anda mungkin juga menyukai