Anda di halaman 1dari 12

TAUHID SEBAGAI MUARA DAN

TUJUAN AKHLAK
3

M. Syahrul Ramadhan
M. Ramdhani
M. Darrel Rajendra
Pembahasan

1 2 3 4
Manfaat mentauhidkan Pengertian Akhlak
Definisi Tauhid Tuhan Hubungan Ilmu Tauhid
dengan Akhlak
Pengertian Tauhid
Menurut bahasa kata tauhid berasal dari bahasa Arab tauhid bentuk masdar
(infinitif) dari kata wahhada, yang artinya al-i’tiqaadu biwahdaniyyatillah (keyakinan
atas keesaan Allah). Sedangkan pengertian secara istilah tauhid ialah meyakini bahwa
Allah Swt. itu Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Tauhid artinya mengesakan Allah.
Esa berarti Satu. Allah tidak boleh dihitung dengan satu, dua atau seterusnya, karena
kepada-Nya tidak layak dikaitkan dengan bilangan. Ilmu Tauhid adalah ilmu yang
membahas tentang Allah Swt. sifat-sifat yang wajib pada-Nya, sifat-sifat yang boleh
disifatkan kepada-Nya, dan sifat-sifat yang sama sekali harus ditiadakan daripada-
Nya, serta tentang rasul-rasul Allah Swt. untuk menetapkan kerasulan mereka, hal-hal
yang wajib ada pada diri mereka, hal-hal yang boleh (dinisbahkan) kepada mereka,
dan hal-hal terlarang mengaitkannya kepada mereka.
Definisi Tauhid menurut para ahli

1. Harun Nasution: ilmu yang membahas tentang cara cara meng esakan Tuhan, sebagai salah satu sifat terpenting
diantara sifat sifat Tuhan lainnya.
2. Muhammad abduh: adalah ilmu yang membahas tentang “ wujud allah “ tentang sifat yang wajib tetap pada nya,
sifat-sifat boleh disifatkan kepada-nya dan tentang sifat sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan daripada-nya
3. Imam alghazali: yaitu keyakinan bahwa segala sesuatu berasal dari allah, sebuah keyakinan yang mengalihkan
pandangan dari sebab dan penyembahan kepada allah dengan ke esaan ibadah tanpa menyembah yang lain,
4. Nurcholis madjid: keyakinan tuhan yang maha esa; maha hadir dalam hidup ini yang senantiasa mengawasi gerak
langkah kita; yang perkenan atau ridha-nya harus dijadikan orientasi hidup dalam bimbingan hati nurani yang
sesuci-sucinya mengikuti jalan yang lurus; yang merupakan asal dan tujuan hidup manusia dan seluruh yang ada.
5. Fakhr al-din ar-razi tauhid merupakan peneguhan diri seseorang atas pengetahuannya dengan menyatakan
bahwa tiada tuhan selain allah.
Manfaat mentauhidkan Tuhan

● Tauhid yang kuat akan menumbuhkan sikap kesungguhan, pengharapan dan


optimisme di dalam hidup ini. Sebab orang yang bertauhid meyakini bahwa
kehidupan dunia ladang akhirat.
● Orang yang bertauhid jika suatu saat dikaruniai harta, maka ia akan bersyukur dan
menggunakan hartanya itu dijalan allah. Sebab ia yakin bahwa harta dan segala yang
ada adalah milik allah
● Dengan bertauhid akan mendidik akal manusia supaya berpandangan luas dan mau
mengadakan penetian tentang alam, allah telah, memerintahkan kepada kita supaya
memperhatikan penciptaan langit, bumi, dan segala isinya.
Manfaat mentauhidkan Tuhan

● Orang yang bertauhid akan merendahkan diri dan tidak tertipu oleh hawa nafsu yang ada
pada dirinya. Misalnya, jika ia akan tertipu hawa nafsu, maka dia segera mengingat bahwa
allah maha kaya
● Dengan mentauhidkan allah, kita akan menjaukan diri dari anganangan yang kosong.
Semua amal perbuatan manusia akan dihisab dan dibalas oleh allah SWT.
● Dengan bertauhid yang benar, kita akan diliputi ketenangan dan pengharapan. Ia akan
merasa tenang setelah mengetahui bahwa allah dekat, mengabulkan permohonan,
menerima taubat dan menolong orang orang teraniaya
● Orang yang menjaga tauhidnya akan menjamin seseorang akan masuk surga, tempat
yang penuh dengan kenikmatan.
Pengertian Akhlak
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq yang jamaknya aḥlaq. Menurut bahasa,
akhlak adalah perangkai, tabi‟at, dan agama. Kata tersebut mangandung segi-segi
persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti “kejadian”, serta hubungannya
dengan kata khaliq yang berarti “pencipta” dan makhluq yang berarti “yang
diciptakan”. Secara termologis, terdapat beberapa definisi akhlak yang diikemukakan
oleh para ahli. Aḥmad Amin mendefinisikan akhlak sebagai “kehendak yang
dibiasakan”
Hubungan Ilmu Tauhid dengan Ilmu Akhlak

● dilihat dari segi objek pembahasannya, Ilmu Tauhid sebagaimana diuraikan diatas membahas masalah
Tuhan baik dari segi zat, sifat dan perbuatan-Nya. Kepercayaan yang mantap kepada Tuhan yang demikian
itu, akan menjadi landasan untuk mengarahkan amal perbuatan yang dilakukan manusia, sehingga
perbuatan yang dilakukan manusia itu akan tertuju semata-mata karna Allah SWT
● dilihat dari segi fungsinya, Ilmu Tauhid menghendaki agar seseorang yang bertauhid tidak hanya cukup
dengan menghafalkan rukun iman dengan dalil-dalilnya saja, tetapi yang terpenting adalah agar orang
yang bertauhid itu meniru dan mencontoh terhadap subjek yang terdapat dalam rukun iman itu
● Demikian juga jika Allah bersifat dengan Asma’ul Husna yang jumlahnya ada sembilan puluh sembilan,
maka Asma’ul Husna itu harus dipraktikkan dalam kehidupan. Dengan cara demikian beriman kepada
Allah akan memberi pengaruh terhadap pembentukan akhlak yang mulia.
Hubungan Ilmu Tauhid dengan Ilmu Akhlak

● Demikian juga jika seseorang beriman kepada para malaikat, maka yang dimaksudkan antara lain adalah
agar manusia meniru sifat-sifat yang terdapat pada malaikat, seperti sifat jujur, amanah, tidak pernah
durhaka dan patuh melaksanakan segala yang diperintahkan tuhan. Percaya kepada malaikat juga
dimaksudkan agar manusia merasa diperhatikan dan diawasi oleh para malaikat, sehingga ia tidak berani
melanggar larangan tuhan
● Demikian pula beriman kepada kitab-kitabnya yang diturunkan tuhan, khususnya al- qur’an, maka secara
akhlaki harus diikuti dengan upaya menjadikan al-qur’an sebagai wasit, hakim serta imam dalam
kehidupan, selanjutnya diikuti pula dengan mengamalkan segala perintah yang ada dalam al-Qur’an dan
menjauhi apa yang dilarangnya
● Selanjutnya beriman kepada rasul, khususnya kepada nabi muhammad SAW. Juga harus disertai dengan
upaya mencontoh akhlak rasulullah dan mencintainya
Hubungan Ilmu Tauhid dengan Ilmu Akhlak

● Demikian pula beriman kepada hari akhir, dari sisi akhlaki harus disertai dengan upaya menyadari
bahwa segala amal perbuatan yang dilakukan selama di dunia ini akan dimintakan pertanggung
jawabannya di akhirat nanti. Amal perbuatan yang dilakukan manusia selama di dunia akan
ditimbang dan dihitung serta diputuskan dengan seadilnya.
● Selanjutnya beriman kepada qadha dan qadar tuhan juga erat kaitannya dengan akhlak, yaitu agar
orang yang percaya kepada qada dan qadar menerima segala keputusan-Nya. Perbuatan yang
demikian termasuk kedalam akhlak yang mulia.
Sekian Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai