Anda di halaman 1dari 9

Konsep

Tauhid
Kelompok 1
1. Hermawan
2. M. Taufik Ramadhan
Tauhid

Etimologi Terminologi

Menurut Syaikh Abu Bakar Al-Jaziri Meniadakan yang setara bagi zat Allah,
(2002) tauhid secara etimologi dalam dalam sifat dan perbuatan-Nya, serta
bahasa arab adalah mashdar dari menafikan sekutu dalam menuhankan
wahhada – yuwahhidu. dan menyembahnya

tauhid artinya menjadikan satu,


menunggalkan dan meniadakan bilangan
darinya.
—Kesimpulannya
Tauhid adalah suatu bentuk pengakuan dan
penegasan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha
Esa, tidak hanya percaya bahwa Allah ada, yang
menciptakan seluruh alam semesta beserta
pengaturannya, tetapi haruslah percaya kepada Allah
dengan segala ketentuan tentang Allah meliputi Sifat,
Asma – Nya
Ilmu Ushuluddin Ilmu Aqaid
Kata Ushuluddin terdiri dari dua kata, ushul berasal Aqa’id adalah jamak dari akidah. Kata ini telah
dari kata asal dan al-din. Secara sederhana menjadi bahasa Indonesia dan ditulis dengan
kata ushuluddin diterjemahkan dengan akidah. Artinya simpul. Dari kata ini juga
dasar - dasar agama atau pokok - pokok lahir kata aqad yang bermakna perjanjian
agama. Bisa juga diartikan dengan atau kontrak
asas-asas agama.

Nama - Nama
Ilmu Kalam Ilmu Tauhid Teologi
Kata kalam diambil dari salah satu Nama ilmu ini berasal dari khazanah
sifat Allah yaitu kalam Allah yaitu Barat. Teologi terdiri dari dua kata,
Al-Qur’an. Dalam sejarah Islam, persoalan Theo yang artinya Tuhan dan
kalam Tuhan pernah diperdebatkan dikalangan logos yang artinya ilmu.
mutakallimun. Oleh sebab itu, dimensi logika sangat
kental dalam diskursus ilmu kalam. Teologi dengan demikian bermakna
ilmu tentang ketuhanan
Ruang Lingkup Tauhid
01 02
Ilahiyah Nubuwat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
yang berhubungan dengan Allah seperti berhubungan dengan Nabi dan Rasul, juga
wujud, nama-nama, dan sifat Allah. termasuk pembahasan tentang kitab - kitab
Allah, mu’jizat, dan lain sebagainya
03 04
Ruhaniyat Sam’iyyat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu
hanya bisa diketahui lewat sam’i (dalil naqli
yang berhubungan dengan alam metafisik
berupa Al-Qur’an dan sunnah) seperti alam
seperti Malaikat, Jin, Iblis, dan Syaitan barzakh, akhirat, azab kubur, surga dan neraka.
Macam - Macam
Tauhid

Uluhiyah Rububiyah Asma wa Sifat


Artinya mengesakan Allah Subhanahu Artinya mengesakan Allah Yaitu menetapkan nama-nama dan
wa Ta’ala dalam jenis - jenis Subhanahu wa Ta’ala dalam hal sifat-saifat untuk Allah Subhanahu
peribadatan yang telah disyariatkan. perbuatan- Nya. Seperti wa Ta’ala sesuai dengan yang
Seperti ; shalat, puasa, zakat, haji, do’a, mencipta, memberi rezeki, telah ditetapkan oleh Allah untuk
nadzar, sembelihan, berharap, cemas, menghidupkan dan mematikan, diri-Nya maupun yang telah
takut, dan sebagainya yang tergolong mendatangkan bahaya, memberi ditetapkan oleh Rasulullah
jenis ibadah. manfaat, dan lain-lain Shallallahu ‘ alaihi wa sallam
Hikmah dan ManfaatTauhid
1. Mendapat tujuan hidup untuk senantiasa beribadah keada Allah

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya


mereka beribadah1 kepada-Ku" (Adz-Dzariyat: 56)

2. Tauhid yang kuat akan melahirkan sikap kesungguhan, pengharapan dan optimisme dalam hidup. Sebab
orang yang bertauhid meyakini hidup di dunia adalah sebagai ladang akhirat.

3. Orang yang bertauhid jika mendapatkan harta, maka ia akan bersyukur dan akan menggunakan hartanya di
jalan Allah. Karena dia yakin bahwa harta dan segala yang ada adalah milik Allah..

4. Orang yang bertauhid akan bersikap hati – hati, sebab ia meyakini bahwa setiap amal perbuatan akan dihisab
dan dipertanggungjawabkan.

5. Dengan mentauhidkan Allah, kita akan menjauhkan diri dari angan- angan kosong seperti ramalan nasib
ramalan zodiak, dan sebagainya.
Bahay Apabila Tidak Bertauhid
1. Orang yang tidak bertauhid tidak akan memiliki rasa optimisme dan pengharapan dalam hidup, karena tidak ada dalam
benaknya keyakinan akan adanya kehidupan setelah mati.

2. Orang yang tidak bertahuid akan berpandangan sempit, sebab tidak ada di dalam hatinya untuk melakukan perenungan tentang
rahasia dibalik kekuasaan Allah, karena ia tidak percaya terhadap Allah. Kehidupannya akan menjadi sempit
sebagaimana firman Allah berikut:

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit…”
(Q.S. Thaha [20] 124)

3. Orang yang bertauhid rentan terkena penyakin Wahn dan mudah tertipu oleh hal – hal yang bersifat keduniawian. Orang –
orang yang seperti ini hanya memikirkan kesenangan mereka saja, dan tidak peduli apakah yang dilakukannya benar atau
salah.

4. Orang yang tidak bertauhid akan tertutup hatinya, pesan – pesan hidayah Allah tidak akan mampu ditangkap atau
dipahami oleh mereka dan mereka akan senantiasa merasa gelisah.
~ Terima Kasih ~

Anda mungkin juga menyukai