Anda di halaman 1dari 16

PENGERTIAN ILMU TAUHID,

RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

BAHAN KULIAH PERTEMUAN KEDUA


Arti Tauhid dalam Kehidupan
 Inti pengalaman keagamaan adalah Tuhan. Kalimat syahadah
menegaskan “Tidak ada Tuhan selain Allah”. Nama Tuhan
adalah Allah” menempati posisi sentral dalam setiap kedudukan,
tindakan, dan pemikiran setiap muslim. Kehadiran Tuhan
mengisi kesadaran muslim dalam waktu kapan pun. Tuhan
benar-benar merupakan obsesi yang agung (Ismail Raji Al-
Faruqi).
Tawhid (‫)التوحيد‬
 Tauhid diambil dari kata: ‫ توحيدا‬,‫ يّو حد‬,‫ وّحد‬yang artinya mengesakan,
‫وحد الشيئ اذا جعله واحداغيَر متعِّد د‬ 

 Satu suku kata dengan kata wahid yang berarti satu atau kata ahad yang berarti esa.
 Dalam ajaran Islam Tauhid itu berarti keyakinan akan keesaan Allah.
 Kalimat Tauhid ialah kalimat La illaha illallah yang berarti tidak ada tuhan melainkan
Allah.
 (Qur’an 2:163; 47:19).
 ‫﴿ َو ِإَٰل ُهُك ْم ِإَٰل ٌه َٰو ِح ٌد ٓاَّل ِإَٰل َه ِإاَّل ُهَو ٱلَّرْح َٰم ُن ٱلَّر ِح يُم‬١٦٣﴾
 ‫﴿ َفٱْع َلْم َأَّن ۥُه ٓاَل ِإَٰل َه ِإاَّل ٱُهَّلل َو ٱْسَتْغ ِفْر ِلَذ ۢن ِبَك َو ِلْلُم ْؤ ِمِنيَن َو ٱْلُم ْؤ ِم َٰن ِت َو ٱُهَّلل َيْع َلُم ُم َتَقَّلَبُك ْم َو َم ْثَو ٰى ُك ْم‬١٩﴾
‫‪Pengertian Ilmu Tauhid‬‬

‫‪1. Syeikh Muhammad b. Sulaiman al-Tamimiy‬‬


‫‪ ‬التوحيد‪ :‬هو إفراد هللا بالعبادة وإثبات اتصافه بما وصف به نفسه ووصف به رسوله‪ ,‬وتنزيهه عن‬
‫النقائص والحدوث ومشابهة المخلوقات‪.‬‬
‫)‪2. Muhamamad Abduh (1849-1905‬‬
‫التوحيد علم يبحث فيه عن وجود هللا‪ ,‬وما يجب أن يثبت له من صفات وما يجوزأن يوصف به وما يجب أن‬
‫ينفى عنه وعن الرسل إلثبات رسالتهم‪ ,‬وما يجب أن يكونوا عليه وما يجوز أن ينسب إليهم وما يمتنع‬
‫‪.‬أن يلحق بهم‬
‫)‪3. Husen Afandi al-Jisr al-Tarabulisy (1845-1909‬‬
‫إعلم أن علم التوحيد هو علم يبحث فيه عن إثبات العقائد باألدلة اليقينة‪ .‬وثمرته هي معرفة بصفات هللا تعالى‬
‫ورسله بالبراهين القطعية والفوز بالسعادة االبدية وهو أصل العلوم الدينية وأفضلها لكونه متعلقات بذات‬
‫‪.‬هللا تعالى وذات الرسله عليهم الصالة والسالم والشرف العلوم بشرف المعلوم‬
Ilmu Tauhid adalah suatu ilmu yang dengannya seseorang dapat menetapkan akidah-akidah
agam yang diperoleh dari dalil-dalil yang meyakinkan.

Ilmu Tauhid adalah suatu ilmu yang menyelidiki dan membahas soal-soal yang wajib, mustahil,
dan jaiz bagi Allah dan bagi sekalian utisan-Nya. Juga membahas dalil-dalil yang mungkin, yang
cocok dengan akal pikiran, sebagai alat untuk membuktikan adanya zat yang mewujudkan.
Lebih dari itu, ilmu tauhid mengupas dalil-dalil sam’iyat (Thahir Taib Abdul Muin)
Nama Lain Ilmu Tauhid

1. ‘Ilm al-Aqidah (‫)علم العقيدة‬


:‫ العقد‬ikatan, ‫ التوثيق‬: kepercayaan atau keyakinan yg kuat; ‫االحكام‬
(mengokohkan atau menetapkan); ‫( الربط بقوة‬mengikat dengan kuat).
2. ‘Ilm al-Ushul al-Din (‫;)علم االصول الدين‬
3. Al-Fiqh al-Akbar (‫;)الفقه االكبر‬
4. ‘Ilm al-Kalam (‫)علم الكالم‬.
Obyek Ilmu Tauhid

 Membicarakan zat dan sifat Allah, sifat rasul-Nya yang wajib, mustahil dan jaiz serta segala
yang mungkin diterima akal guna membuktikan dari dalil yang termasuk masalah sam’iyyat
agar dalil itu dipercaya dg yakin.
1. Zat Allah dan sifat-sifat yang wajib, mustahil, danb jaiz bagi-Nya;
2. Para Rasul dan sifat-sifat yang wajib, mustahil, danb jaiz bagi mereka;
3. Perkara mumkin (mingkin) dari segi dapatnya menyampaikan kepada wujud sang
pemcipta.
4. Perkara-perkara sam’i
 Ma’rifat Mabda’ ialah mengenal dg penuh keyakinan terhadap pencipta alam,
Allah Yang Maha Esa sebagai wujud yg sempurna, wujud yang mutlak, wajib al-
wujud.
 Ma’rifat wasitah ialah mengenal keyakinan dg kokoh ttg para utusan Allah dan
para malaikat.
 Ma’rifat Ma’ad ialah mempercayai bahwa setelah mati akan dihidupkan kembali.
Tujuannya (manfaat/buahnya)
 Ilmu Tauhid bertujuan untuk mengetahui (ma’rifat) adanya Allah swt dengan dalil-dali yang
pasti sehungga dengan demikian dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan yang abadi.
 Ma’rifat (mengetahui) adalah kepercayaan terhadap sesuatu yg sesuai dengan kenyataan
sebenarnya disertai dengan dalil-dalil yang pasti.
 Kepercayaan yg masih ragu, masih khayalan atau zhan (prasangka yang kuat) belum
dikatakan ma’rifat.
 Kepercayaan yng kokoh, tetapi tdk sesuai kenyataan, karena tidak dapat dibuktikan, maka
belum dikatakan ma’rifat.
 Suatu kepercayaan yg kokoh, sesuai dg kenayataan, tetapi tidak disertai dgn dalil
(argumentasi), ia hanya menganut kepercayaan orang yang sudah dipercayai, maka
kepercayaan seperti ini dinamakan kepercayaan taqlid.
Tingkatan Iman menurut
Syekh an-Nawawi al-Bantani

1. Iman taklid, yaitu mantap dan percaya dengan ucapan orang lain tanpa mengetahui
dalilnya. Orang yang memiliki tingkatan keimanan ini dianggap sah keimanannya, tetapi
berdosa karena meninggalkan upaya mencari dalil apabila orang tersebut mampu
menemukannya.

2. Iman ilmi, yaitu mengetahui akidah-akidah beserta dalil-dalilnya. Tingkatan keimanan ini
disebut ilmu yaqin. Menurut Syekh Nawawi, orang yang memiliki keimanan tingkat
pertama dan kedua termasuk orang yang terhalang jauh dari Zat Allah Ta'ala.

3. Iman iyaan, yaitu mengetahui Allah dengan pengawasan hati. Oleh karena itu, Allah
tidak hilang dari hati sekedip mata pun karena rasa takut kepada-Nya selalu ada di hati
sehingga seolah-olah orang yang memiliki tingkatan keimanan ini melihat Allah di maqam
muraqabah atau derajat pengawasan hati. Tingkat keimanan ini disebut dengan ainul yaqin.

.
 4. Iman haq, yaitu melihat Allah dengan hati. Tingkatan keimanan ini seperti yang disampaikan
para ulama, yakni orang yang makrifat. Orang tersebut dapat melihat Allah dalam segala sesuatu.
Tingkat keimanan ini berada di maqam musyahadah dan disebut dengan haq al-yaqiin. Orang
yang memiliki tingkatan keimanan ini adalah orang yang terhalang jauh dari selain Allah.

5. Iman hakikat, yaitu sirna bersama Allah dan mabuk karena cinta kepada-Nya. Oleh karena itu,
orang yang memiliki tingkatan keimanan ini hanya melihat Allah seperti orang yang tenggelam di
dalam lautan dan tidak melihat adanya tepi pantai sama sekali.

‫ والواجب على الشخص أحد القسمين األولين أما الثالثة اآلخر فعلوم ربانية يخص بها من يشاء من عباده‬

Tingkatan keimanan yang wajib dicapai seseorang adalah tingkatan pertama dan
kedua. Sementara itu, tingkatan keimanan ketiga, keempat, dan kelima merupakan tingkatan-
tingkatan keimanan yang dikhususkan oleh Allah untuk hamba-Nya yang Dia kehendaki
 Tujuan akhir Ilmu Tauhid adalah menegakkan suatu kewajiban yang sama-
sama disepakati yaitu mengenal Allah Yang Maha Tinggi dan segala sifat-sifat
yang melekat pada-Nya serta mensucikan-Nya dari sifat-sifat yang mustahil
bagi-Nya. Membenarkan para rasul-Nya dengan keyakinan yang dapat
menentramkan jiwa, dengan jalan berpegang teguh kepada dalil, sesuai yang
ditunjukan Al-Qur’an kepada kita. Bukan semata-mata menyerahkan kepada
taklid buta. Untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan abadi.
Esensi Ilmu Tauhid

1. Tdk lain dari usaha pemahaman yg dilakukan para ulama ttg akidah Islam yg
terkandung dalam dalil naqli (al-Qur’an dan Hadits) dan aqli;

2. Tujuan usaha pemahaman adalah menetapkan, menjelaskan atau membela


akidah Islam serta menolak akidah yg salah atau bertentangan dg akidah
Islam.

3. Tujuan utk mengetahui adanya Allah swt. dg dalil yg pasti.


Usaha Pemahaman Menghasilkan:

1. Akidah yg disepakati sebagai akidah yg benar, itulah ushul al-’aqoid atau al-’aqoid al-
asasiyyah dlm Islam, yg wajib dianut oleh setiap muslim dan wajib dibela.

2. Akidah yg disepakati sebagai akidah yg salah atau bertentangan dg akidah Islam. Ini wajib
diingkari serta ditolak.

3. Akidah diperselisihkan kebenarannya, sehingga tidak wajib untuk dianut dan juga tidak wajib
ditolak yg disebut furu’ al-’aqaid atau al-’aqaid al-far’iyyah dlm Islam.
 Keyakinan yang wajib dipegang adalah bahwa agama Islam merupakan
agama Tauhid (monotheisme).

 Akal adalah pembantunya yang paling utama dan naqal merupakan sendi-
sendinya yang paling kokoh.
‫واجب‬

‫سنة‬

‫تكليفى‬ ‫حرام‬

‫مكروه‬

‫مباح‬

‫شرع‬
‫سبب‬

‫شرط‬

‫وضعى‬ ‫صح‬
‫حكم‪ :‬إثبات امر المر او نفيه عنه‬

‫واجب‪ :‬ماال يتصور فى عقل‬ ‫فاسد‬


‫عدمه‬

‫عقل‬ ‫مستحيل‪ :‬ماال يتصور فى عقل وجوده‬ ‫مانع‬

‫جائز‪ :‬ما يصح فى العقل وجوده تارة‬


‫عادة‬ ‫وعدمه أخرى‬

Anda mungkin juga menyukai