Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum wr.

wb

Selamat siang

Yang terhormat Bapak Kepala SMAN 1 Bandar Sribhawono


Yang saya hormati Bapak-Ibu Dewan Guru beserta staf karyawan Tu
Yang saya sayangi teman-teman kelas XI IPA 4

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan hidayahnya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul tanpa suatu halangan
apapun.

Sholawat serta salam marilah kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW. Yang kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul qiamah nanti, Amiin.

Hadirin yang dirahmati Allah pada kesempatan ini saya akan menyampaikan tentang
tauhid/tidak menyekutukan Allah.

Secara bahasa pengertian tauhid adalah ilmu yang membahas tentang Allah SWT yang maha
esa. karena, arti kata tauhid adalah mengesakan.

Pengertian ini sejalan dengan pengertian tauhid yang digunakan dalam bahasa Indonesia,
yaitu "keesaan Allah", dan mentauhidkan berarti mengakui akan "keesaan Allah
mengesakan Allah"

Tauhid adalah bagian paling penting dari keseluruhan substansi aqidah ahlus sunnah wal
jamaah. Harus dipahami secara utuh agar maknanya yang sekaligus mengandung klasifikasi
jenis-jenisnya dapat terealisasi dalam kehidupan.

Jenis-jenis tauhid:

1. Tauhid rububiyah
Adalah kata yang dinisbatkan kepada salah satu nama Allah SWT. Yaitu 'rabb. Istilah
tauhid rububiyah berarti: "percaya bahwa hanya Allah lah satu-satunya pencipta, pemilik,
pengendali alam raya yang dengan takdirnya ia menghidupkan dan mematikan serta
mengendalikan alam dengan sunah-sunahnya".

2. Tauhid uluhiyah
Kata uluhiyah diambil dari akar kata 'ilah' yang berarti disembah dan yang ditaati.
Pengertian tauhid uluhiyah dalam terminologi syariat Islam sebenarnya tidak keluar dari
kedua makna tersebut maka definisinya adalah: "mengesakan Allah dalam ibadah dari
ketaatan".
3. Tauhid asma wa shifat

Jenis tauhid yang ketiga adalah tauhid asma was shifat. Definisi tauhid al-asma wa
ash-shifat artinya pengakuan dan kesaksian yang tegas atas semua nama dan sifat Allah
Yang sempurna.

Allah SWT. Menetapkan sifat-sifatnya bagi dirinya secara rinci. Yaitu dengan menyebut
bagian-bagian kesempurnaan itu satu persatu. Menetapkan sifat mendengar dan melihat
bagi dirinya sendiri. Tetapi Allah SWT. Tetapi Allah juga menafikan sifat-sifat kekurangan
dari dirinya. Hanya saja penafikan itu bersifat umum.

Dijelaskan dalam surah Al-Qasas ayat 88 yang berbunyi:


‫واَل تَ ْد ُ هّٰللا‬
َ‫ك اِاَّل َوجْ هَهٗ ۗ لَهُ ْال ُح ْك ُم َواِلَ ْي ِه تُرْ َجعُوْ ن‬ ْ ‫ع َم َع ِ اِ ٰلهًا ٰاخَ ۘ َر ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل هُ ۗ َو ُكلُّ ش‬
ٌ ِ‫َي ٍء هَال‬ َ

Artinya: "Jangan (pula) engkau sembah Tuhan yang lain (selain Allah). Tidak ada tuhan selain Dia.
Segala sesuatu pasti binasa, kecuali zat-Nya. Segala putusan menjadi wewenang-Nya dan hanya
kepada-Nya kamu dikembalikan."

Demikian yang dapat saya sampaikan kurang dan lebihnya saya mohon maaf.
Semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang beriman.

Sekian dan terima kasih

Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai