Anda di halaman 1dari 29

BAB.

I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua yang ada di alam ini merupakan ciptaan (makhluk) Allah SWT. Allah SWT
mempunyaisifat-sifat yang agung, mulia, dan besar yang tidak terdapat pada semua
rnakhluk-Nya. Oleh karena itu,semua makhluk-Nya harus menyembah kepada-Nya.
Namun. sifat-sifatAllah SWT tersebut tidak hanyatergambar dalam sifat wajib-Nya,
melainkan juga dari nama-nama baik yang menyertai-Nya (AsmaulHusna).
Firman Allah SWT dalam QS Al Hasyr ayat 24 :
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang
Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada
dilangit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Apabila seseorang menyatakan diri mencintai Allah SWT, maka hal ini bisa
dibuktikan dari seberapasering ia menyebut nama-Nya. Menyebut Allah SWT dapat
dilakukan dengan menyebut kalimatkalimattayyibah atau menyebut nama-nama
Allah SWT dalam Asmaul Husna. Keduanya merupakan proses zikir (mengingat)
kepada Allah SWT. Firman Allah SWT dalam Alquran :
Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut
asmaa-ul husna itu.(QS. Al Araaf : 180)
Berdasarkan ayat di atas, kita diperintahkan untuk selalu menyebut nama-nama
Allah SWT yangterhimpun dalam Asmaul Husna. Semua kegiatan yang dilakukan
sebaiknya didahului dengan menyebutnama-Nya (terwujud dalam kalimat basmalah).
Allah SWT memerintahkan untuk menyebut-Nya denganAsmaul Husna sebagai
pujian dan pengantar doa kepada-Nya. Dalam berdoa kita pasti meminta
sesuatu.Dengan memuji nama-Nya terlebih dahulu, harapan akan terkabulnya doa kita
tentu akan semakin besar.Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah menjelaskan :
Sesungguhnya Allah SWT mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus
kurang satu,barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga. (HR.
Bukhari)

Hal ini menunjukkan apabila kita mengenal Asma`ul Husna dengan bersungguhsungguh,menghafal, kemudian memahami maknanya serta beribadah kepada Allah
maka akan menjadi penguatiman yang paling besar, bahkan mengenal Asma` dan
sifat-Nya merupakan dasar iman, di mana imanseseorang itu kembali kepada dasar
yang agung ini
B. Maksud dan Tujuan :
Maksud penulisan tugas makalah ini adalah :
1. Mengembangkan wawasan penulis tentang Akidah khususnya Asmaul husna.
2. Mengimplementasikan ilmu teori dan praktek yang diperoleh selama belajar
3.

Mengenal Asma`ul Husna dengan bersungguh-sungguh, menghafal,kemudian

memahamimaknanya serta beribadah kepada Allah sebagai penguat ima

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asmaul Husna


Dalam Agama, Asmaa'ul husna (Bahasa Arab: , asm allh alh usn) adalah nama-nama Allah yang indah dan baik. Asma berarti nama dan
husna berarti yang baik atau yang indah, jadi asma'ul husna adalah nama nama
milik Allah yang baik lagi indah. Sejak dulu para ulama telah banyak membahas
dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat
kepadaDzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul
perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas
adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut namanama Allah Ta'ala. Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu
nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200,
bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting
adalah hakikat Dzat Allah SWT yang harus dipahami dan dimengerti oleh orangorang yang beriman seperti Nabi Muhammad. Asma'ul husna secara Harfiah
adalah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifatsifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan
yang

menyatu

dalam

kebesaran

dan

kehebatan

milik

Allah.

Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran


yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis "Allah
adalah ...", karena tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allah,
akan tetapi harus dapat mengerti dengan hati dan keterangan Al-Qur'an tentang
Allah Ta'ala. Pembahasan berikut hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan
konsep akal kita yang sangat terbatas ini. Semua kata yang ditujukan pada Allah
harus dipahami keberbedaannya dengan penggunaan wajar kata-kata itu. Allah itu
tidak dapat dimisalkan atau dimiripkan dengan segala sesuatu, seperti tercantum
dalam surat Al-Ikhlas. Katakanlah: "Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah
Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada
pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia". (AlIkhlas 112:1-4)

Para ulama menekankan bahwa Allah adalah sebuah nama kepada Dzat yang pasti ada

namanya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya.
Dengan demikian, Allah Yang Memiliki Maha Tinggi. Tapi juga Allah Yang Memiliki
Maha Dekat. Allah Memiliki Maha Kuasa dan juga Allah Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Sifat-sifat Allah dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna
B. Menghayati Makna Dari Asmaul Husna
Betapa maha luar biasanya yang namanya Asmaul Husna"Arrahmaan &
Arrahiim" itu kalau kita mau mendalaminya lebih jauh lagi. Kita perhatikan
dalam kehidupan sehari-hari kita, semua ini tidak terlepas dari ke-maha Rahmanan dan Rahim Allah semata. Belum yakin, atau masih belum jelas??? Mari ikuti
uraiannya lebih lanjut!
Nah, biasanya kita atau kebanyakan dari kita maunya hanya ingin menghapal atau
mengingat, atau mengetahui lebih jauh sejumlah 99 Asmaul Husna tersebut.
Bahkan ada yang lebih extrem lagi, mencari-cari dan meraba-raba ke sana-ke
mari mencari yang satu lagi agar genap 100 bilangan Asmaul Husna tersebut.
Dan bagi yang tau, di jamin masuk surga. Begitu menurut anggapan sebagian
manusia. Luar biasa, padahal Al-qur'an menyebutkan hanya 99 itu, tapi uniknya
manusia memang suka yang di luar Al-qur'an nampaknya.
Lalu kemudian apakah tugas kita hanya menghapal, mengingat di luar kepala
semua asmaul husna itu, bahkan di tambah dengan sedikit perjuangan mencaricari jejak yang satu lagi?Bukan kawan, bukan hanya sebatas itu Allah
memperkenalkan 'Asma'nya kepada kita selaku makhluk ini. Ada yang lebih
prinsip lagi selain itu, yaitu kita hendaknya menghayati, memahami,mengenali,
bahkan kalau bisa menerapkan dalam perilaku hidup dan kehidupan. Dengan
begitu akan memunculkan rasa kekaguman, ketakjuban, dan kecintaan kita
kepada Allah SWT sang pemilik.
Bayangkan, bagaimana kita tidak kagum, takjub,hormat dan cinta kepadanya
karena dengan ke-maha Rahman-Rahimnya, siapa pun Allah perlakukan dengan
'kemurahan

dan

kasih

sayangnya'

terlebih

dahulu,

jauh

mendahului

kemurkaannya. Kecuali seseorang itu sudah sangat zalim terhadap dirinya sendiri
dan orang lain. Beda kalau kita manusia.
Contohnya; Dalam keseharian Allah selalu memberikan rahmat dan karunia berupa

makanan, minuman, dan lain-lain kepada semua makhluk, entah itu makhluk
yang kenal dengan Allah atau yang tidak kenal sekalipun. Entah itu manusia yang
beriman kepadanya ataupun yang durhaka kepadanya, Entah itu makhluk yang
selalu menyebut-nyebut kebaikan Allah maupun makhluk yang menjelekjelekkan bahkan mendustakan Allah. Entah itu manusia yang berbakti kepada
orang tua maupun manusia yang durhaka kepada orang tuanya, dan lain-lain.
Kesemuanya itu Allah perlakukan dengan mengutamakan 'kemuarahan dan kasih
sayangnya.
Bayangkan kalau sekiranya bukan Allah yang tuhan kita, sekiranya kita
manusia yang jadi tuhan tentu kita akan sesegeranya membinasakan makhlukmakhluk yang durjana itu. Yang kita perlakukan baik kecuali terhadap mereka
yang hanya taat kepada kita. Tapi tuhan tidak, tetap kemurahan dan kasih
sayangnya yang diutamakannya. Kalau kita manusia, biasanya kita akan
memberikan sesuatu tentu hanya kepada orang yang baik kepada kita, yang jahat
jangan harap. Tapi tuhan tidak, jahat atau tidak jahat seseorang, Allah tidak lalu
serta merta menghukumnya. Kecuali seseorang itu sudah sangat luar biasa
rusaknya, tak dapat di tolerir lagi baru Allah menegurnya sedikit dengan teguran
penyadaran.
C. Perilaku Yang Mencerminkan Keimanan Terhadap AsmauL Husna
1. Ar Rahman ( Maha Pengasih )
Ketika kita berpergian atau berada di tempat tempat umum ada saudara
kita yang meminta sedekah kita sebagai umat manusia mengamalkan sifat
Allah yang maha pengasih dengan memberikan risky lebih yang kita miliki
untuk orang lain/yang meminta, (mendorong suara hati kita untuk mengasihi
orang lain. Implementasi lain, yudha selalu berusaha untuk senantiasa
bersikap dan berperilaku baik kepada temannya, maupun orang lain, dengan
tanpa membeda-bedakan warna kulit, suku bangsa, ras dan agama.
Mencerminkan sifat kedermawanan dari hati dan batin kita untuk menolong
dan membantu sesama. Kita sebagai umat manusia harus selalu bersikap dan
bertutur kata dan melakukan perbuatan positif yang berguna bagi orang lain
dan diri kita. Serta selalu mengasihi tanpa ada benci kepada setiap orang.

Kita selalu mengasihi binatang, tumbuhan dengan cara melakukan perbuatan


yang bermanfaat dan tidak menyakitinya
2. Ar Rahim ( Maha Penyayang )
Allah memiliki sifat maha penyayang, kita sebagai umat manusia harus saling
menyayangi sesama manusia dengan tanpa membeda bedakan agama, ras,
suku, dan bangsa, menyayangi makhluk hidup seperti hewan dengan
merawat dan memberi makan, Mungkin disaat sakit ada saudara kita yang
sakit kita dapat menunjukan rasa sayang kita dengan menjenguknya, dan
menghibur suadara kita disaat sedih, kita juga dapat menunjukkan rasa
sayang kita dengan mengingatkan teman atau orang orang yang ada
disaekeliling kita bila melakukan suatu kesalahan, kita selalu menyayangi
Allah SWT dengan cara selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan
tidak berbuat durhaka kepada-Nya. Contoh yang sederhana yang dapat kita
terapkan dalam keluarga yaitu menyayangi orang tua dengan mematuhi
perintahnya.
3. Al Malik ( Yang Merajai )
kita sebagai mahkluk ciptaan Allah dapat mengamalkan sifat Allah yang maha
merajai, dalam kehidupan sehari hari dengan menjadi pemimpin dalam
suatu organisasi baik OSIS, kelas, contoh lain : Febri menjalankan tugas
kepemimpinan atau kekuasaan dengan niat ikhlas sematamata karena Allah
SWT, untuk memperoleh rida dan rahmat-Nya. Kiki selalu mencoba dan
berusaha untuk berperilaku terpuji yang mendatangkan manfaat bagi diri
seseorang dan orang-orang yang dipimpinnya, serta menjauhi segala perilaku
tercela yang menyebabkan kerugian atau bencana baik bagi dirinya ataupun
orang lain. Citra selalu berusaha untuk menjadi orang yang berjasa dan
bermanfaat bagi orang banyak dalam segala hal.

4. Al Quddus (Maha suci)


Allah memiliki sifat yang mahasuci, kita sebagai umat manusia harus

menerapkan suci dalam pikiran ,perbuatan dan perkataan . Suci dalam pikiran,
Rina memberikan ide ide, gagasan dengan pikiran yang suci dalam artian
memberikan ide yang murni dan jujur atas dasar pikiran sendiri. Suci dalam
perbuatan, perkataan , Cika selalu menjaga kesucian dirinya dari segala noda
dan dosa dengan perwujudan ia senantiasa berperilaku baik dan bersih dari
niat jahat, serta menjaga diri dari melakukan hal yang tidak bermanfaat atau
haql hal yang negatif.
5. As Salam (Maha Sejahtera)
Kita sebagai umat manusia dibumi ini membutuhkan kesejahteraan diri kita
dan orang lain dan keluarga kita dengan bekerja. Mensejahterakan orang lain
dengan memberikan sedekah. Andrina selalu berdoa dan berusaha untuk
keselamatan dan kesejahteraan dirinya dan orang lain baik di dunia maupun di
akhirat. Sebelum berangkat ke sekolah koko selalu berdoa untuk keselamatan
dirinya.
6. Al Mumin (Yang Terpercaya)
Ketika kita menjadi pemimpin berarti kita diberi kepercayaan oleh banyak
orang, kita harus menjaga dan memegang kepercayaan itu. Fitri selalu
berusaha untk menjadi orang yang terpercaya dengan cara senantiasa bersikap
dan berperilaku jujur, tidak suka berdusta karena apapun yang ia katakana
nantinya akan dimintai pertanggung jawaban baik didunia, maupun di akhirat,
senantiasa memelihara amanat yang diberikan kepada kita, tidak pernah
berkhianat, dan senantiasa memenuhi janji. Kemal selalu berusaha
memberikan rasa aman kepada sesama, dengan cara tidak berperilaku jahat
yang mengganggu keamanan atau kesentosaan sesama, dan mencegah orang
lain dari berperilaku yang dapat mengganggu keamanan sesame dan
lingkungannya.
7. Al Muhaimin (Maha Memelihara)
Memelihara hewan dengan mengasihi dan memberi makan minum, mengasuh
fakirmiskin dengan memberikan pendidikan yang baik sehingga dapat
tumbuh menjadi seorang yang berguna bagi bangsa, agama, Pak Joko
mengasuh anaknya dengan mengajarkan agama untuk bekal di akhirat

nantinya. Khusnil selalu memelihara dan merawat binatang peliharaannya


dengan baik dengan cara selalu memberi makan setiap hari, selalu menjaga
kebersihannya, menyayanginya, dan tidak pernah menyakitinya.
8. Al Aziz (Yang Mengalahkan)
Nabi Muhammad tidak terkalahkan meskipun banyak kaum yang menentang
beliau

pada zamannya dan mencoba menggagalkan segala usaha Nabi

Muhammad untuk menyebarkan agama Islam. Tafri selalu menanamkan rasa


taat dan patuh kepada Allah SWT, dia sadar bahwa tidak seorang pun yang
mampu mencegah dan menolak perintah Allah SWT. Allah tidak akan
terkalahkan dan tak mampu untuk dikalahkan. Makhluk yang paling kuat
sekalipun tak kan mampu mengalahkan Allah. Karena Allah adalah zat yang
tak terkalahkan.
9. Al Jabbar (Maha Perkasa)
Ade Rengga adalah salah satu dari umat manusia yang diberi kelebihan oleh
Allah SWT yaitu kekuatan dan keperkasaan, namun dia tidak sombong dan
menggunakan keperkasaannya itu hanya untuk hal-hal yang positif untuk
membawa nama baik dirinya sampai di dunia internasinal.
10. Al-Mutakabbir (Maha Memiliki Kebesaran)
Sabilul adalah salah satu siswa yang pintar dan tidak sombong dia
mempunyai banyak medali dan piala serta piagam, karena selalu mengikuti
olimpiade dan selalu berhasil. Namun dia tidak sombong karena dia dapat
mengilhami bahwa Allah adalah Maha Besar.
11. Al-Karim
Orang yang masih dalam perjalanan sangat teringin untuk cepat sampai
kepada Allah s.w.t. Dia terpesona melihat keadaan orang-orang yang telah
sampai. Kadang-kadang timbul rasa tidak sabar untuk ikut sama sampai
kepada tujuannya. Perasaan tidak sabar akan menimbulkan harapan atau citacita agar ada seseorang yang dapat menolong mengangkatnya. Orang yang
diharapkan itu mungkin terdiri daripada mereka yang telah sampai atau
mungkin juga dia menaruh harapan kepada wali-wali ghaib dan malaikatmalaikat. Maksud dan tujuannya tidak berubah, iaitu sampai kepada Allah

s.w.t tetapi dalam mencapai maksud itu sudah diselit dengan harapan kepada
selain-Nya. Ini bermakna sifat bertawakal dan berserah dirinya sudah
bergoyang. Sebelum dia terjatuh, Hikmat 47 ini menariknya supaya
berpegang kepada al-Karim. Walau kepada siapa pun diletakkan harapan
namun, harapan dan orang berkenaan tetap mencari al-Karim. Tidak ada
harapan dan cita-cita yang dapat melepasi al-Karim.
Al-Karim adalah salah satu daripada Asma-ul-Husna. Nama ini memberi
pengertian istimewa tentang Allah s.w.t. Al-Karim bermaksud:
1: Allah SWT Maha Pemurah.
2: Allah SWT memberi tanpa diminta.
3: Allah SWT memberi sebelum diminta.
4: Allah SWT memberi apabila diminta.
5: Allah SWT memberi bukan kerana permintaan, tetapi cukup sekadar harapan,
cita-cita dan angan-angan hamba-hamba-Nya. Dia tidak mengecewakan
harapan mereka.
6: Allah s.w.t memberi lebih baik daripada apa yang diminta dan diharapkan oleh
para hamba-Nya.
7: Allah Yang Maha Pemurah tidak kedekut dalam pemberian-Nya. Tidak dikira
berapa banyak diberi-Nya dan kepada siapa Dia memberi.
8:

Paling penting, demi kebaikan hamba-Nya sendiri, Allah s.w.t memberi


dengan bijaksana, dengan cara yang paling baik, masa yang paling sesuai dan
paling

bermanafaat

kepada

si

hamba

yang

menerimanya.

Sekiranya para hamba mengenali al-Karim nescaya permintaan, harapan dan


angan-angan tidak tertuju kepada yang lain melainkan kepada-Nya. Allah alKarim menciptakan makhluk dengan kehendak-Nya tanpa ada kaitan dengan
sebarang permintaan, cita-cita atau harapan sesiapa pun. Dia menentukan dan
menetapkan hukum pada setiap kejadian-Nya dengan kehendak-Nya juga.
Dia menyediakan segala keperluan makhluk-Nya dan mempermudahkan
makhluk-Nya memperolehi rezeki masing-masing dengan kehendak-Nya
juga. Tidak ada sesuatu yang campur tangan dalam urusan-Nya
membahagikan

kebaikan

kepada

makhluk-Nya.

Manusia terhijab memandang kepada kemurahan al-Karim oleh sikap mereka


sendiri. Mereka menerima sesuatu kebaikan al-Karim sebagai perkara
semulajadi sehingga mereka lupa perkara yang mereka anggap sebagai
semulajadi itu sebenarnya dijadikan, tidak ada sebarang kebetulan pada
urusan Tuhan. Tuhan mengatur sesuatu dengan rapi, kemas dan sempurna,
tiada sebarang kecacatan dan tidak ada kebetulan. Pergantian siang dengan
malam, perubahan cuaca, keberkesanan sistem sebab-akibat adalah kurniaan
al-Karim untuk manfaat makhluk-Nya, tanpa sesiapa meminta Dia berbuat
demikian. Sistem perjalanan darah, pernafasan, perkomahan, penghadhaman
dan semua yang ada dengan manusia adalah kurniaan al-Karim yang
memberi tanpa diminta. Manusia tidur malamnya dan dikejutkan oleh alKarim pada siangnya tanpa diminta. Al-Karim menaburkan ikan-ikan di laut
sebagai makanan manusia tanpa diminta. Al-Karim menurunkan hujan dan
menyuburkan pokok-pokok tanpa diminta. Tidak dapat dinilaikan betapa
besar dan banyaknya nikmat yang disediakan oleh al-Karim untuk makhlukNya tanpa mereka meminta. Makhluk berbangsa manusia adalah yang paling
banyak menikmati kemurahan al-Karim.

Makhluk yang tidak

dibekalkan nafsu dan akal tidak tahu meminta. Mereka menerima apa sahaja
yang al-Karim sediakan buat mereka. Manusia yang dibekalkan nafsu dan
akal selain menerima segala nikmat yang disediakan oleh al-Karim tanpa
mereka mengajukan permintaan, mereka juga mempunyai keinginan,
harapan, cita-cita dan angan-angan.
Al-Quran mengingatkan manusia supaya mengenang nikmat kebaikan dan
kemurahan Allah al-Karim. Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan
kamu, yang kamu hendak dustakan (wahai umat manusia dan jin)? ( Ayat 13 :
Surah ar-Rahmaan ) Ayat di atas diulang sebanyak 31 kali dalam satu surah
sahaja iaitu surah ar-Rahman. Wahai bangsa jin dan bangsa manusia yang
dipikulkan tanggungjawab pengabdian kepada Allah s.w.t! Perhatikan nikmat,
rahmat, kasihan belas dan kasih sayang-Nya, yang mana satu yang mahu kalian
dustakan? Allah s.w.t menanyakan yang sama sebanyak 31 kali. Tiang Arasy
bergegar sekiranya Allah s.w.t ajukan pertanyaan ini kepada para malaikat yang

menanggung Arasy. Apakah tidak hancur hati kamu mendengar pertanyaan Tuhan
ini? Makhluk bangsa jin yang beriman menyambut pertanyaan Tuhan ini dengan
jawapan: Ya Tuhanku! Tidak ada sesuatu pun dari kurnia Engkau, ya Rabbana,
yang dapat kami dustakan. Allah! Ar-Rahman! Al-Karim! Kepada siapa lagi
hendak kamu ajukan permintaan? Kepada siapa lagi hendak kamu sandarkan
harapan? Bukankah Dia telah berfirman Ia telah menetapkan atas diri-Nya
memberi rahmat. ( Ayat 12 : Surah al-Anaam )
Contohilah sikap Nabi Ibrahim a.s yang sentiasa bergantung kepada al-Karim dan
tidak kepada yang lain. Beliau a.s menolak pertolongan yang ditawarkan oleh
malaikat Jibrail a.s. Beliau a.s yakin bahawa Allah al-Karim tidak akan
membiarkannya. Penyerahan Nabi Ibrahim a.s kepada al-Karim tidak sia-sia.
Kami berfirman: Hai api, jadilah engkau sejuk serta selamat sejahtera atas
Ibrahim!. ( Ayat 69 : Surah Anbiyaa )
Allah s.w.t, al-Karim, menerima penyerahan penuh Nabi Ibrahim a.s dan Dia
melindungi hamba-Nya yang bertawakal itu.
Berkata pula seorang yang mempunyai ilmu pengetahuan dari kitab Allah: Aku
akan membawanya kepadamu dalam sekelip mata!

Setelah Nabi Sulaiman

melihat singgahsana itu terletak di sisinya, berkatalah ia: Ini ialah dari limpah
kurnia Tuhanku, untuk mengujiku adakah aku bersyukur atau aku tidak
mengenangkan nikmat pemberian-Nya. Dan (sebenarnya) sesiapa yang bersyukur
maka faedah syukurnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya sendiri, dan
sesiapa yang tidak bersyukur (maka tidak menjadi masalah kepada Allah), kerana
sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, lagi Maha Pemurah. ( Ayat 40 : Surah anNaml )
1. Al-Karim
Al-Karim yang menyejukkan api dari membakar Nabi Ibrahim a.s, Dia jugalah
yang membawa Balkis dan istananya kepada Nabi Sulaiman a.s. Kurniaan AlKarim tidak dapat diukur dan disukat. Dia memberi terlalu banyak kerana Dia
sangat Pemurah. Wahai Tuhan kami. Walau bagaimana banyak sekalipun kami
menyebut kebaikan Engkau namun ia tetap tidak mencukupi. Ampunilah kami
lantaran kelemahan

2. Al-Mumin
Al-mumin merupakan salah satu dari 99 sifat-sifat Allah Swt. (Asmaul Husna).
Al-mumin merupakan isim fail dari kata amana, yang berarti maha pemberi
keamanan atau maha mengaruniakan keamanan. Allah Swt. memiliki sifat almumin yang bermakna Allah adalah zat yang maha memberikan keamanan
kepada makhluk ciptaanNya. Diantara do'a-do'a yang sering kita panjatkan
kepada Allah adalah : Ya Allah, lindungilah kami dari marabahaya dan
ketakutan . Ini merupakan bukti bahwa Allah Swt. adalah pemberi rasa aman
dan ketenangan di hati manusia.
Allah Swt. berfirman dalam QS Al-Quraisy/106 : 3-4 :

Ayat 3
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).
Ayat 4
Artinya: yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan
lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.
Contoh dan bukti sederhana bahwa Allah Swt. memiliki sifat Al-Mu'min dapat
kita lihat pada diri kita sendiri. Pada tubuh kita, Allah Swt. menciptakan alis di
atas mata yang berfungsi melindungi mata dari air hujan atau keringat yang jatuh,
bulu mata melindungi mata kita dari debu dan binatang-binatang kecil. Bukti lain
diluar tubuh kita adalah seperti saat Rasulullah akan Hijrah dari Mekkah ke kota
Madinah. Pada malam keberangkatannya, di sekeliling rumah Nabi Muhammad
Saw. telah dikepung oleh orang-orang dari suku Quraisy yang ingin membunuh
beliau. Akan tetapi, dengan sifat Al-Mu'min Allah telah memberikan keselamatan
kepada Rasulullah. Rasulullah Saw. dapat keluar dari rumah dengan aman dan
meninggalkan kota Mekkah menuju Madinah. Orang yang beriman kepada Allah
akan selalu bersikap tenang dan tidak gegabah dalam menghadapi setiap keadaan
dan

situasi

yang

paling

genting

atau

kacau

sekalipun.

Semua orang ingin mendapatkan rasa aman karena hal itu merupakan sebuah
naluri dan sifat fitrah manusia baik secara pribadi maupun sosial. Karena
kecenderungan untuk mendapatkan rasa aman inilah, manusia sebagai khalifah di
muka bumi ini harus memberikan rasa aman tersebut kepada alam semesta.

Rasulullah Saw. telah bersabda, Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak
beriman, demi Allah tidak beriman. Mendengar sabda Rasul tersebut, para
sahabat bertanya, Siapakah yang engkau maksudkan ya Rasulullah? Jawab
rasulullah, Yang tidak memberikan rasa aman tetangganya dari gangguannya.
(HRBukhori).

Keamanan adalah kebutuhan

penting bagi kita sebagai seorang manusia. Kehidupan kita akan terasa nyaman
dan berjalan dengan semestinya karena adanya keamanan. Negara yang tidak
aman

pasti

akan

sulit

melaksanakan

pembangunan.

Ketahuilah bahwa keamanan dan rasa aman yang kita peroleh tidak terlepas dari
kekuasaan Allah. Ketenangan hati hanya bisa kita dapatkan bila kita dekat dengan
Allah, sering berdzikir, rajin membaca Al-Qur'an, rajin sholat, dan lain-lain.
Ketidak nyamanan bukan hanya diakibatkan oleh ulah manusia, tapi bisa juga
karena binatang buas atau bencana alam seperti banjir, tsunami, gempa bumi,
tanah longsor dan lain - lain. Ada orang yang merasa dirinya tidak aman
walaupun situasinya aman dan tentram. Sebaliknya ada juga orang yang merasa,
tenang, tidak gelisah walaupun situasi dan keadaan genting dan kacau.
Betapa indahnya kehidupan ini seandainya setiap manusia memiliki sifat alMumin. Ia akan memberikan rasa aman baik kepada sesamanya maupun kepada
makhluk Allah yang lain. Cara untuk memberikan rasa aman kepada orang lain
dapat kita lakukan dengan bersikap jujur, amanah dan dapat dipercaya. Jika kita
bersikap tidak jujur, suka berkhianat serta senang mencari kesalahan orang lain,
maka hal itu dapat memicu ketidaknyamanan bagi kehidupan orang lain. Prilaku
buruk seperti mencuri, korupsi, berkelahi adalah perilaku-perilaku yang bertolak
belakang dengan Asmaul Husna al-mumin. Jika kita mempercayai bahwa Allah
memiliki sifat al-mumin, maka berusahalah untuk menjadi khalifah yang dapat
mewujudkan sifat tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga kita dapat
menjadi pemberi keamanan kepada makhluk Allah yang lain.

3. Al-Wakil
Kata Al-wakil mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wakil yaitu
Allah SWT yangmemelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik

itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat.


Firman Allah dalam Al-Quran surat Az-Zumar ayat 62 :
Artinya : Allah SWT pencipta segala sesuatu dan Dia Maha
Pemelihara atas segala sesuatu.
Hamba Al-Wakil adalah yang bertawakkal kepada Allah SWT. Menyerahkan
segala urusan kepada Allah SWT melahirkan sikap Tawakal. Tawakal bukan
berarti mengabaikan sebab-sebab dari suatu kejadian. Berdiam diri dan tidak
peduli terhadap sebab itu dan akibatnya adalah sikap malas. Ketawakkalan dapat
diibaratkan dengan menyadari sebab-akibat. Orang harus berusaha untuk
mendapatkan apa yang diinginkanya.
Rosululloh SAW bersabda Ikatlah untamu dan bertawakkalah kepada Allah
SWT. Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya adalah doa yang aktih
dan harapan akan adanya pertolongan-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat AlAnam ayat 102 :
Artinya : (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah SWT Tuhan
kamu; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; pencipta segala
sesuatu, maka sembahlah Dia dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.
Contoh perilaku yang dapat diteladani dari Sifat Al-Wakiil adalah kita harus
berusaha keras dalam mengerjakan sesuatu. Setelah itu kita tawakal
(menyerahkan hasilnya kepada Allah). Niscaya Allah akan memberikan hasil
yang baik. Manfaat jika kita meneladani Asmaul Husna Al-Wakil ialah : Kita
menjadi takut untuk melakukan perbuatan buruk. Kita menjadi orang yang selalu
ingin berbuat baik. Dan kita selalu ingin beribadah kepada allah swt.
4. Al-Matin
Makna al-Matin adalah Yang Maha sangat kuat. Dia Maha Mampu
memberlakukan perintah dan ketentuan-Nya kepada semua makhluk-Nya (tanpa
ada satupun yang mampu menghalangi). Dia mampu memuliakan siapapun yang
dikehendaki-Nya dan mampu menjadikan hina siapapun yang dikehendaki-Nya.
Allh Azza wa Jalla mampu menolong siapa yang dikehendaki-Nya serta tidak
menolong siapa yang dikehendaki-Nya.
Allah SWT adalah Maha sempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya.

Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifatnya. Oleh karena itu, sifat Al-Matin adalah
kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya.
Dengan begitu, kekukuhan Allah SWT yang memiliki rahmat dan adzab terbukti
ketika Allah SWT memberikan rahmat kepada hamba-hambanya. Kekuatan dan
kekukuhanya tidak terhingga dan tidak terbayangkan oleh manusia yang lemah
dan tidak memiliki daya upaya. Jadi karena kekukuhanya, Allah SWT tidak
terkalahkan dan tidak tergoyahkan.

Siapakah yang paling kuat dan

kukuh selain Allah SWT? Tidak ada satu makhluk pun yang dapat menundukan
Allah SWT meskipun seluruh makhluk di bumi ini bekerjasama. Allah SWT
berfirman dalam surat Az-Zariyat ayat 58 : Artinya :
Sungguh Allah SWT, dialah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi
sangat kukuh.
Dengan demikian, hamba Al-Matin adalah hamba yang dikaruniai dan diberikan
oleh Allah mengetahui rahasia sifat kekuatan dan kekukuhan Allah yang meliputi
segala kekuatan. Hal tersebut membuatnya berpegang teguh pada tali agamanya.
Dan tidak ada sesuatupun yang dapat membuatnya berpaling. Tidak ada
kesuliatan yang melelahkannya, dan tidak ada yang dapat memisahkannya dari
Yang Maha Benar. Dan, dalam membela kebenaran tidak ada seorangpun yang
dapat mengancam atau membuatnya diam. Seorang hamba yang menemukan
kekuatan dan kekukuhan Allah akan membuatnya menjadi manusia yang tawakal,
memiliki kepercayaan dalam jiwanya dan tidak merasa rendah di hadapan
manusia lain. Ia akan selalu merasa rendah di hadapan Allah. Hanya Allah yang
maha menilai. Oleh karena itu, Allah melarang manusia bersikap atau merasa
lebih dari saudaranya, karena hanya Allah yang Maha Mengetahui baik buruknya
seorang hamba. Allah juga menganjurkan manusia bersabar, karena Allah Maha
tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
Akhlak kita terhadap sifat Al-Matin adalah : Beristiqamah (meneguhkan
pendirian). Beribadah dengan kesungguhan hati, tidak tergoyahkan oleh bisikan
menyesatkan. Terus berusaha dan tidak putus asa, serta bekerjasama dengan
orang lain sehingga menjadi lebih kuat. kuat pendirian dan keteguhan hati, tidak
mudah diberikan tipu daya.

5. Al-Jami
Dalam QS Ali Imran/3 ayat 9 Allah SWT berfirman :



Artinya: "Ya Rabb-kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk
(menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya (hari kiamat)'.
Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji."
Jami asal katanya jamaah yang berarti kumpulan, lebih dari satu atau
banyak. Allah bersifat al-Jami, artinya Allah Maha Mengumpulkan /
Mempersatukan. Itulah asma Allah al-Jami. Ada dua pelajaran yang dapat kita
petik dari asma Allah al-Jami.
Pertama, Allah akan mengumpulkan dan meminta pertanggungjawaban kita
sebagai

manusia

nanti

pada

hari

Akhir.

Sudah

siapkah

kita

mempertanggungjawabkan tugas kita sebagai khalifah Allah di muka bumi


ini?
Kedua, sebagai khalifah, manusia dipercaya Allah untuk mengatur kehidupan
alam semesta ini. Kita harus membumikan al-Jami dalam kehidupan kita.
Kita harus dapat menjadi katalisator untuk membentuk persatuan dan
kesatuan mahkluk-makhluk Allah sehingga menjadi satu kesatuan sistem
kehidupan yang utuh, harmonis dan saling membutuhkan.
Bayangkan jika sekelompok katak sawah mengasingkan diri, tidak mau menyatu
karena kepentingannya dalam sebuah ekosistem sawah.
Maka akan matilah seluruh burung elang, karena katak sawah telah mengingkari
tugasnya sebagai makhluk yang Allah cipatakan sebagai makanan burung elang.
Akibat dari pengingkaran kelompok katak sawah tersebut, maka hancurlah
ekosistem sawah yang harmonis tersebut. Jagalah persatuan dan kesatuan sistem
kehidupan, bertanggungjawablah pada tugas dan fungsi kita masing-masing.
Jangan merasa diri yang paling baik atau paling benar. Karena hanya Allah Swt.
yang dapat memutuskan mana yang benar dan mana yang salah. Jangan sok tahu
dengan menghakimi orang lain bersalah, dan kemudian kita menarik diri dari
tugas dan fungsi kita dalam sistem kehidupan. Bukankah Allah Swt telah
berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki


merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik
dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan
lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela
dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan fasik setelah beriman dan
Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
(QS Al-Hujuraat/49:11)
Sebagai wakil dari al-Jami marilah kita berusaha untuk menjadi pemersatu dari
segala unsur kehidupan di dunia ini agar menjadi sebuah kehidupan yang
harmonis dan indah.
6. Al-Adl
Al-'Adl artinya Maha Adil. Al-Adl bearasal dari kata adala yang berarti lurus dan
sama. Keadillan Allah SWT bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apapun dan
oleh siapapun. Keadilan Allah SWT juga didasari dengan ilmu Allah SWT yang
Maha Luas. Sehingga tidak mungkin keputusan-Nya itu salah. Alloh adalah
Pencipta segala keindahan dan keburukan, kebaikan, dan kejahatan. Allah SWT
bersifat adil pada ciptaan-Nya, dalam hal ini ada rahasia yang sulit dimengerti.
Tetapi setidak-tidaknya, kita memahami bahwa seringkali orang harus mengenal
lawan kata dari sesuatu untuk memahaminya. Orang yang tidak pernah merasakan
kesedihan, tidak akan mengenal kebahagiaan. Jika tidak ada yang buruk, kita tidak
akan mengenal keindahan. Baik dan buruk sama pentingnya. Alloh menunjukkan
yang satu dengan yang lain, yang benar dengan yang salah, dan menunjukkan
kepada kita akibat dari masing-masingnya. Dia memperlihatkan pahala sebagai
lawan kata dari siksaan. Lalu dipersilakan-Nya kita untuk menggunakan penilaian
kita sendiri. Sesuai dengan takdirnya, masing-masing mendapatkan keselamatan
dalam penderitaan dan rasa sakit, atau kutukan dalam kekayaan. Alloh mengetahui
apa yang terbaik bagi makhluk-Nya. Hanya Alloh yang mengetahui nasib kita.
Perwujudan dari nasib itu adalah keadilan-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat
Al-Anam ayat 115 :
Artinya :
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur'an, sebagai kalimat yang benar dan

adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Orang yang adil adalah orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu
menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda. Persamaan inilah yang
menunjukan orang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang berselisih.
dan seorang yang adil selalu berpihak kepada yang benar, karena baik yang benar
maupun yang salah sama-sama harus memperoleh haknya. Maka orang yang adil
akan melakukan sesuatu yang patut, tidak sewenang-wenang dan berusaha
memutuskan perkara secara adil sesuai hukum yang berlaku, tidak memihak
kepada siapapun dalam memutuskan suatu perkara, membenarkan yang benar dan
menyalahkan yang salah. Adil juga dimaknai sebagai penempatan sesuatu pada
tempat yang semestinya.
Perilaku yang dapat diteladani :
Yang pertama Adil terhadap Allah Taala, yaitu dengan tidak berbuat syirik
dalam beribadah kepada-Nya, mengimani nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya,
menaati-Nya dan tidak bermaksiat kepada-Nya, senantiasa berdzikir dan tidak
melupakan-Nya serta mensyukuri nikmat-nikmatNya dan tidak mengingkarinya.
Yang kedua Adil terhadap sesama manusia, yaitu dengan memberikan hak-hak
mereka dengan sempurna tanpa menzhaliminya, sesuai dengan apa yang menjadi
haknya.
ketiga Adil terhadap keluarga (anak dan istri), yaitu dengan tidak melebihkan dan
mengutamakan salah seorang di antara mereka atas yang lainnya atau kepada
sebagian atas sebagian yang lainnya.
Yang keempat Adil dalam perkataan, yaitu dengan berkata baik dan jujur tidak
berdusta, berkata kasar, bersumpah palsu, mengghibah saudara seiman dan lainlain.
Yang kelima Adil dalam berkeyakinan, yaitu dengan meyakini perkara-perkara
yang disebutkan dalam al-Quran dan as-Sunnah yang shahih dengan keyakinan
yang pasti tanpa keraguan sedikitpun dan tidak meyakini hal-hal yang tidak benar
yang menyelisihi keduanya.
Yang keenam Adil dalam menetapkan hukum dan memutuskan perselisihan yang

terjadi antara sesama manusia, yaitu dengan menjadikan al-Quran dan as-Sunnah
sebagai sumber hukum dan pemutus perkara tersebut.
7. Al-Akhir
Al Akhir artinya yang maha akhir yang tidak ada sesuatupun setelah Allah SWT.
Dia Maha Kekal tatkala semua makhluk hancur, maha kekal dengan kekekalanNya. Adapun kekekalan makhluknya adalah kekekalan yang terbatas, seperti
halnya

kekekalan

surga,

neraka,

dan

apa

yang

ada

di

dalamnya.

Surga adalah makhluk yang Allah SWT ciptakan dengan ketentuan, kehendak,
dan perintahnya. Nama ini disebutkan di dalam firman-Nya Q.S AL-Hadid ayat
Artinya : Dialah Yang Awal dan
3 :
Akhir Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala seuatu.
Sebagai Dzat Yang Maha Akhir, Allah SWT akan tetap abadi dan kekal.
Keabadian dan kekekalan Allah SWT tersebut menunjukkan bahwa Dialah satusatunya tempat bergantung atas segala urusan kita, baik urusan di dunia maupun
urusan-urusan yang akan kita bawa sampai ke akhirat kelak. Sungguh sangat
merugi orang-orang yang menggantungkan hidupnya pada selain Allah. Karena
sesungguhnya setiap yang ada di langit dan bumi ini akan hancur. Akan tetapi jika
kita bersandar penuh pada Sang Maha Kekal, pastinya kita tidak akan hancur dan
terjerumus dalam kesesatan. Apa yang dimiliki oleh hamba-hamba NYA, baik
yang bersifat material dan spiritual adalah milik Allah dan akan kembali kepadaNYA. Dan Mahluk-makhluk NYA akan mempertanggung jawabkan bagaimana
kita menggunakan dan menjaga apa yang telah dipinjamkan Allah kepada kita
selama kita hidup.
Hamba yang bertanggung jawab, melakukan perbuatannya dari awal
hingga akhir karena ALlah SWT dan demi keridhoan-NYA semata. Orang yang
menegaskan al-Akhir akan menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan
hidup yang tiada tujuan hidup selain-Nya, tdak ada permintaan selain-Nya, dan
segala kesudahan tertuju hanya kepada-Nya. Meneladani sifat ini berarti kita
menyadari bahwa tujuan akhir kita adalah kembali kepada Allah SWT. Karenanya
kita harus menyiapkan bekal menempuh hari akhir dengan berbuat amal saleh.

BAB. III
PENUTUP
A. kesimpulan
Menghafal kata-kata Asmaul Husna amat besar faedahnya bagi Umat Islam

dan berpahala membacanya bila dilandasi keyakinan dan membenarkan isinya.


Lebih dariitu, memahami dan makrifat terhadap makna hakiki yang terkandung di
dalamnya akanmembawa kearah pengalaman dan penghayatan, atau dengan kata
lain mendarah daging dalam kehidupan. Maka dijamin akan Mendapatkan surga
keindahan dankenyamanan yang tiada tara.

B. Saran
Beribadahlah kepada Allah berdasarkan Asma`ul Husna ini.
DiaMaha

Penerima

Taubat,

berdzikir

dengan-Nya

karena

Karena
Dia

Maha

Mendengar,beribadah dengan raga karena Dia Maha Melihat, dengan seterusnya.


Sebagai

umat

Muslim

mempercayainya,atau

sudi
mampu

kiranya

Kita

melaksanakan

memahami

maknanya,

kandungan-Nya,

atau

dan
juga

mempercayai kandungan makna-maknanya, menghafal, memahami maknanya dan


mengamalkan kandungannya. Itusemua insya Allah dapat memperoleh curahan
rahmat Ilahi sesuai niat dan usahanya

Kelompok Informal (Informal Group) dan Kelompok Formal (Formal Group)


Kelompok informal adalah kesatuan hidup manusia yang tidak mempunyai struktur dan
organisasi tertentu. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan
berulang kali dan pertemuan tersebut menjadi dasar bagi bertemunya
kepentingankepentingan dan pengalaman yang sama. Contohnya, Klik (clique) yaitu
suatu kelompok kecil tanpa struktur formal yang sering timbul dalam kelompok-kelompok
besar. Klik tersebut ditandai dengan adanya pertemuan-pertemuan timbal balik
antaranggota, biasanya bersifat antara kita saja (egalitas).
Kelompok formal adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan
sengaja diciptakan oleh angota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggotaangotanya. Hubungan antaranggota berlangsung secara terkoordinasi melalui usaha-

usaha untuk mencapai tujuan berdasarkan bagian-bagian organisasi yang bersifat


spesialisasi. Kegiatannya didasarkan pada aturan-aturan yang sebelumnya sudah
ditentukan. Organisasi biasanya ditegakkan pada landasan mekanisme administratif.
Staf administratif bertanggung jawab memelihara organisasi dan mengkoordinasikan
kegiatankegiatan organisasi. Contohnya, unit kepolisian lalu lintas terdiri atas bagianbagian, yaitu bagian administrasi, lapangan atau patroli, logistik, pembinaan atau
penyuluhan.

Kelompok Okupasional (Occupational Group) dan Kelompok Volunter (Voluntary Group)


Kelompok okupasional adalah kelompok yang terdiri atas orangorang yang melakukan
pekerjaan sejenis. Kelompok okupasional biasa terdapat pada masyarakat heterogen.
Pada masyarakat ini berkembang sistem pembagian kerja yang semakin didasarkan
pada pengkhususan atau spesialisasi. Warga masyarakat melakukan pekerjaan sesuai
dengan bakat dan kemampuan masing-masing. Melalui keahliannya, mereka membantu
masyarakat untuk melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Oleh karena itu, muncul
kelompok-kelompok profesi yang terdiri atas kalangan profesional yang seolah-olah
mempunyai monopoli terhadap bidang ilmu dan teknologi tertentu.
Semakin berkembangnya sistem komunikasi mengakibat kan ruang jangkau suatu
masyarakat semakin luas. Secara praktis tidak ada masyarakat yang tertutup terhadap
dunia luar. Hal ini menyebabkan semakin heterogennya masyarakat tersebut sehingga
tidak semua kepentingan individual warga dapat dipenuhi secara mantap. Salah satu
akibat dari tidak terpenuhinya kepentingankepentingan tersebut, baik material maupun
spiritual adalah munculnya kelompok-kelompok volunter. Kelompok volunter mencakup
orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian
masyarakat yang daya jangkaunya semakin luas. Mereka mencoba memenuhi
kepentingan anggota dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga tidak mengganggu
kepentingan masyarakat secara luas.
Kelompok-kelompok volunter mungkin didasarkan pada kepentingan-kepentingan primer
yang mencakup kebutuhan pangan, sandang, dan papan, keselamatan jiwa dan harta
benda, harga diri, mengembangkan potensi diri, kasih sayang, dan sebagainya. Selain
itu, kepentingan primer juga didasarkan pada kepentingan sekunder, misalnya kebutuhan
rekreasi. Dengan berbagai landasan tersebut, timbul aneka macam kelompok volunter
yang mungkin berkembang menjadi kelompok-kelompok yang mantap dan diakui
masyarakat umum.
Kelompok Informal, Formal, Okupasional, Volunter, Keanggotaan dan Penekan

Kelompok Keanggotaan (Membership Group) dan Kelompok Acuan (Reference Group)

Kelompok keanggotaan (membership group atau appartenance group) adalah kelompok


yang menunjukkan seseorang secara resmi dan secara fisik menjadi anggota. Orang lain
dapat dengan mudah dan pasti menentukan dari kelompok mana orang tersebut berasal
atau sebagai anggota kelompok mana melalui tanda pengenal yang dimilikinya.
Contohnya, Andi berprofesi sebagai guru, bukti yang menunjukkan dia sebagai
anggota dari membership group adalah Kartu Anggota PGRI yang menjelaskan
bahwa Andi telah diterima secara sah sebagai anggota PGRI.
Dalam masyarakat yang belum mengenal administrasi secara baik, keanggotaan
seseorang ditunjukkan dengan keberadaannya secara fisik yang selalu bersama-sama
dengan anggota kelompok. Kelompok acuan (reference group) adalah kelompok sosial
yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk
pribadi dan perilakunya. Seseorang yang bukan anggota kelompok (orang dari luar
kelompok) menerima pengaruh dari suatu kelompok, dia menjalin ikatan batin dan
berusaha menyesuaikan diri serta mengidentifikasikan diri dengan kelompok tadi karena
dia berpandangan bahwa kelompok tersebut berguna untuk mengembang kan
kehidupannya.
Contohnya, Andi sebagai anggota PGRI menjalin hubungan secara tersembunyi
atau terang-terangan dengan koperasi yang ada di daerahnya. Walaupun bukan
anggota koperasi tersebut, dia berusaha mengembangkan prinsip-prinsip koperasi
dalam kehidupannya karena terbukti bahwa koperasi sangat bermanfaat bagi
pengembangan ekonomi keluarganya. Koperasi dalam hal ini merupakan reference
group bagi Andi.
Kenyataan sosial menunjukkan bahwa jumlah anggota masyarakat yang menjadi
reference group jumlahnya relatif banyak, terutama dengan kelompok keagamaan.
Artinya tidak menjadi anggota resmi agama tertentu, tetapi mereka berusaha
menyesuaikan diri dengan ajaran agama yang secara hakiki dapat menciptakan
ketenangan dan kebahagiaan hidup.
Dalam keadaan tertentu, antara reference group dan membership group agak sulit
dipisahkan. Contohnya, seorang anggota partai politik menjadi anggota DPR. DPR
merupakan membership baginya, tetapi jiwa dan jalan pikirannya tetap terikat pada
partainya. Hal ini sering menampak kan segi-segi negatif karena anggota dewan yang
terhormat terlampau berpegang pada prinsip-prinsip reference group (partainya).

Kelompok Penekan (Pressure Group)


Kelompok penekan adalah suatu kelompok yang anggotaanggotanya bertujuan
memperjuangkan kepentingan mereka di tengah masyarakat luas dengan cara
menggunakan tekanan sosial. Kelompok penekan termasuk kelompok sekunder dan
umumnya mempunyai anggota relatif besar, tetapi yang digunakan sebagai penekan
hanyalah sebagian kecil dari anggota kelompoknya. Mereka terdiri atas orang-orang

potensial yang mampu menguasai dan mengendalikan masyarakat sehingga mampu


mempromosikan kepentingannya. Kelompok penekan umumnya terdapat dalam
masyarakat yang menganut sistem demokrasi liberal, yaitu setiap individu sebagai
anggota masyarakat mempunyai kebeb

ANG ILMU
Blog Tentang Pengertian, ilmu Pengetahuan, Kesehatan serta doa dan berbagai petunjuk
dan cara
MENU
Home Jenis-Jenis Kelompok Sosial Serta Contohnya Dalam Masayarakat JenisJenis Kelompok Sosial Serta Contohnya Dalam Masayarakat

Jenis-Jenis Kelompok Sosial Serta Contohnya Dalam Masayarakat


Apakah yang di sebut kelompok ssosial itu? Bagaimanakah terbentuknya? Apakah
cirinya? dan bagaimanakah pengaruhnya terhadap kegiatan -kegiatan individu yang
menjadi anggota kelompok sosial itu? Rumusan Umum mengenai kelompok sosial
menurut Sherif (12) adalah : suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih
individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur,
sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur, dan normanorma tertentu, yang khas bagi kesatuan sosial tersebut. dari rumusan ini nyata bahwa

kelompok sosial, dapat terdiri atas dua individu saja, seperti sepasang suami- istri,
tetapi juga dapat terdiri atas puluhan orang dan lebih dari itu, asal saja mereka itu
merupakan kesatuan yang sudah berinteraksi agak lama, dan mempunyai ciri- ciri yang
khas, seperti misalnya suatu bangsa.
Bedanya antara kelompok sosial dan " keadaan kebersamaan " dalam arti Sherif itu
ialah, bahwa situasi sosial yang terakhir itu meliputi sejumlah orang yang belum
mempunyai ikatan interaksi yang khas, tetapi interaksi mereka berlangsung secara
kebetulan saja. sejumlah orang yang pada suatu waktu berbelanja di sebuah toko
besar ataupun di pasar, misalnya, bukan merupakan kelompok kelompok sosial yang
khas, oleh karna tidak merupakan suatu keseluruhan yang terdiri atas anggota
-anggota yang interaksinya sudah cukup mendalam dan teratur. orang orang yang
terlibat di dalam -nya setiap jam berubah -ubah , dan bukan merupakan anggota di
dalam suatu kesatuan sosial yang berstruktur. situasi ini lebih tepat di sebut massa
daripada kelompok sosial. massa telah di rumuskan sebagai sejumlah orang banyak,
ratusan ratusan dan lebih, yang berkumpul untuk sementara, yang dalam hal ini
merupakan kepentingannya berbelanja. situasi massa itu dapat di golongkan pula ke
dalam pengertian " keadaan kebersamaan " dalam arti Sherif.
Akan tetapi kelompok sosial itu dapat pula mirip dengan situasi massa apabila suatu
perkumpulan yang berstruktur telah mempunyai anggota serba banyak, misalnya suatu
organisasi massa yang anggotanya satu per satu jarang sekali mengadakan interaksi
serba intensif, dan yang kadang -kadang saja berkumpul dalam jumlah lengkap,
sehingga interaksinya antara anggota pun terbatas.
Kelompok sosial dapat digolong-golongkan pula ke dalam bermacam -macam jenis.
suatu penggolongan utama telah membedakan primary group dan secondary group
( Charles H. Cooley )
atau kelompok primer dan kelompok sekunder.

1. Kelompok Primer
Dalam kelompok primer itu terdapat interasi sosial yang lebih intensif dan lebih erat
antara anggotanya daripada dalam kelompok sekunder. kelompok primer itu disebut juga
face-to-face group, yaitu kelompok sosial yang anggota -anggotanya sering berhadapan
muka yang satu dengan yang lain
dan saling mengenal dari dekat, dan karena itu saling hubungan-nya lebih erat. peranan
kelompok primer dalam kehidupan individu besar sekali karena di kelompok primer itu
manusia pertama -tama berkembang dan dididik sebagai makhluk sosial. di sini ia
memperoleh kerangkanya yang memungkinkannya untuk mengembangkan sifat-sifat
sosialnya, antara lain mengindahkan norma-norma, melepaskan kepentingan dirinya
demi kepentingan kelompok sosialnya, belajar bekerja sama dengan individu-individu
lainnya,dan mengembangkan kecakapannya guna kepentingan kelompok.
saling hubungan yang baik di dalam kelompok primer itu menjamin perkembangannya
yang wajar sebagai manusia sosial.

Contoh -contoh kelompok primer ialah,

misalnya,

keluarga, rukun

tetangga, kelompok kawan sepermainan di sekolah, kelompok belajar,


kelompok agama, dan sebagainya.sifat interaksi dalam kelompokkelompok primer ini bercorak kekeluargaan, dan lebih berdasarkan
simpati.

2. Kelompok Sekunder
Interaksi dalam kelompok sekunder terdiri atas saling hubungan yang tak lansung,
berjauhan dan formil, kurang bersifat kekeluargaan. Hubungaan-hubungan dalam
kelompok sekunder biasanya disebut objektif dan zakelijk. Peranan atau fungsi kelompok
sekunder dalam kehidupan manusia ialah untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam
massyarakat dengan bersama, secara objektif dan rasional. Bandingkan antara
pergaulan kelompok primer dan sekunder.
Tonies, Seorang ahli kemasyarakatan mengatakan " Bahwa kelompok primer bersifat
Gemeinschaft, yakni kelompok sosial yang bersifat kekeluargaan, saling membantu,
gotong royong berdasarkasn simpati. sedangkan kelompok sekunder bersifat
gesellschaft yaitu merupakan kelompok sosial yang interaksinya berdasarkan
perhitungan rasional, objektifitas dan sebagainya.

Contoh kelompok sekunder ialah misalnya partai politik, perhimpunan


serikat pekerja dan sebagainya.
3. Kelompok Formal dan Informal
Pembagian kelompok sosial termasuk juga kelompok formal yakni kelompok yang resmi
dan kelompok informal yakni kelompok yang tidak resmi. Inti perbedaan disini adalah
bahwa kelompok informal itu tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh peraturanperaturan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga tertulis seperti pada kelompok
formal.
Ciri-ciri interaksi kelompok tak resmi, itu lebih mirip kepada ciri-ciri interaksi kelompok
primer dan bersifat kekeluargaan dengan corak simpati. Sedangkan ciri-ciri kelompok
sosial formal lebih mirip pada kelompok sosial sekunder bercorak pertimbanganpertimbangan rasional objektif. Contohnya semua perkumpulan yang beranggaran dasar
dan anggaran rumah tangga merupakan kelompok resmi.
Didalam suatu kelompok formal (resmi) atau kelompok sekunder yang serba besar
mungkin pula terbentuk kelompok informal yang terdiri atas beberapa orang atau
beberapa keluarga saja yang mempunyai pengalaman bersama, dan yang sifat
interaksinya berdasarkan saling mengerti yang lebih mendalam karena pengalamanpengalaman dan pandangan-pandangan yang sama

Share ke:FacebookGoogle+Twitter
Artikel Terkait Jenis-Jenis Kelompok Sosial Serta Contohnya Dalam Masayarakat :
Jenis-Jenis Kelompok Sosial Serta Contohnya Dalam Masayarakat
Apakah yang di sebut kelompok ssosial itu? Bagaimanakah terbentuknya? Apakah
cirinya? dan bagaimanakah pengaruhnya&nb ...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
ENTRI POPULER
Dalil Al-Qur'an dan Hadit Tentang Menuntut Ilmu

LABELS
Cara Berwudhu dan Doanya Cara Mandi Wajib dan Tayammum Cara Membuat Proposal
Do'a dan tasbih Nabi Sulaiman Doa Nabi Sulaiman Hadits-Hadits Keutamaan Menuntut
Ilmu Halal dan Haram Menurut Islam Macam-macam Norma Hukum Niat Sholat Jumat
dan Syarat serta Tata Caranya Norma-Norma Hukum Pengertian Egois dalam Islam
pengertian agama Penyakit-Penyakit Mata dan Pengobatannya Puisi Untuk Ibu...
Rahasia Dibalik Nama Allah Tata Cara Mandi Wajib dan Tayamum Lengkap Doanya
Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai