I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua yang ada di alam ini merupakan ciptaan (makhluk) Allah SWT. Allah SWT
mempunyaisifat-sifat yang agung, mulia, dan besar yang tidak terdapat pada semua
rnakhluk-Nya. Oleh karena itu,semua makhluk-Nya harus menyembah kepada-Nya.
Namun. sifat-sifatAllah SWT tersebut tidak hanyatergambar dalam sifat wajib-Nya,
melainkan juga dari nama-nama baik yang menyertai-Nya (AsmaulHusna).
Firman Allah SWT dalam QS Al Hasyr ayat 24 :
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang
Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada
dilangit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Apabila seseorang menyatakan diri mencintai Allah SWT, maka hal ini bisa
dibuktikan dari seberapasering ia menyebut nama-Nya. Menyebut Allah SWT dapat
dilakukan dengan menyebut kalimatkalimattayyibah atau menyebut nama-nama
Allah SWT dalam Asmaul Husna. Keduanya merupakan proses zikir (mengingat)
kepada Allah SWT. Firman Allah SWT dalam Alquran :
Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut
asmaa-ul husna itu.(QS. Al Araaf : 180)
Berdasarkan ayat di atas, kita diperintahkan untuk selalu menyebut nama-nama
Allah SWT yangterhimpun dalam Asmaul Husna. Semua kegiatan yang dilakukan
sebaiknya didahului dengan menyebutnama-Nya (terwujud dalam kalimat basmalah).
Allah SWT memerintahkan untuk menyebut-Nya denganAsmaul Husna sebagai
pujian dan pengantar doa kepada-Nya. Dalam berdoa kita pasti meminta
sesuatu.Dengan memuji nama-Nya terlebih dahulu, harapan akan terkabulnya doa kita
tentu akan semakin besar.Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah menjelaskan :
Sesungguhnya Allah SWT mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus
kurang satu,barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga. (HR.
Bukhari)
Hal ini menunjukkan apabila kita mengenal Asma`ul Husna dengan bersungguhsungguh,menghafal, kemudian memahami maknanya serta beribadah kepada Allah
maka akan menjadi penguatiman yang paling besar, bahkan mengenal Asma` dan
sifat-Nya merupakan dasar iman, di mana imanseseorang itu kembali kepada dasar
yang agung ini
B. Maksud dan Tujuan :
Maksud penulisan tugas makalah ini adalah :
1. Mengembangkan wawasan penulis tentang Akidah khususnya Asmaul husna.
2. Mengimplementasikan ilmu teori dan praktek yang diperoleh selama belajar
3.
BAB II
PEMBAHASAN
menyatu
dalam
kebesaran
dan
kehebatan
milik
Allah.
Para ulama menekankan bahwa Allah adalah sebuah nama kepada Dzat yang pasti ada
namanya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya.
Dengan demikian, Allah Yang Memiliki Maha Tinggi. Tapi juga Allah Yang Memiliki
Maha Dekat. Allah Memiliki Maha Kuasa dan juga Allah Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Sifat-sifat Allah dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna
B. Menghayati Makna Dari Asmaul Husna
Betapa maha luar biasanya yang namanya Asmaul Husna"Arrahmaan &
Arrahiim" itu kalau kita mau mendalaminya lebih jauh lagi. Kita perhatikan
dalam kehidupan sehari-hari kita, semua ini tidak terlepas dari ke-maha Rahmanan dan Rahim Allah semata. Belum yakin, atau masih belum jelas??? Mari ikuti
uraiannya lebih lanjut!
Nah, biasanya kita atau kebanyakan dari kita maunya hanya ingin menghapal atau
mengingat, atau mengetahui lebih jauh sejumlah 99 Asmaul Husna tersebut.
Bahkan ada yang lebih extrem lagi, mencari-cari dan meraba-raba ke sana-ke
mari mencari yang satu lagi agar genap 100 bilangan Asmaul Husna tersebut.
Dan bagi yang tau, di jamin masuk surga. Begitu menurut anggapan sebagian
manusia. Luar biasa, padahal Al-qur'an menyebutkan hanya 99 itu, tapi uniknya
manusia memang suka yang di luar Al-qur'an nampaknya.
Lalu kemudian apakah tugas kita hanya menghapal, mengingat di luar kepala
semua asmaul husna itu, bahkan di tambah dengan sedikit perjuangan mencaricari jejak yang satu lagi?Bukan kawan, bukan hanya sebatas itu Allah
memperkenalkan 'Asma'nya kepada kita selaku makhluk ini. Ada yang lebih
prinsip lagi selain itu, yaitu kita hendaknya menghayati, memahami,mengenali,
bahkan kalau bisa menerapkan dalam perilaku hidup dan kehidupan. Dengan
begitu akan memunculkan rasa kekaguman, ketakjuban, dan kecintaan kita
kepada Allah SWT sang pemilik.
Bayangkan, bagaimana kita tidak kagum, takjub,hormat dan cinta kepadanya
karena dengan ke-maha Rahman-Rahimnya, siapa pun Allah perlakukan dengan
'kemurahan
dan
kasih
sayangnya'
terlebih
dahulu,
jauh
mendahului
kemurkaannya. Kecuali seseorang itu sudah sangat zalim terhadap dirinya sendiri
dan orang lain. Beda kalau kita manusia.
Contohnya; Dalam keseharian Allah selalu memberikan rahmat dan karunia berupa
makanan, minuman, dan lain-lain kepada semua makhluk, entah itu makhluk
yang kenal dengan Allah atau yang tidak kenal sekalipun. Entah itu manusia yang
beriman kepadanya ataupun yang durhaka kepadanya, Entah itu makhluk yang
selalu menyebut-nyebut kebaikan Allah maupun makhluk yang menjelekjelekkan bahkan mendustakan Allah. Entah itu manusia yang berbakti kepada
orang tua maupun manusia yang durhaka kepada orang tuanya, dan lain-lain.
Kesemuanya itu Allah perlakukan dengan mengutamakan 'kemuarahan dan kasih
sayangnya.
Bayangkan kalau sekiranya bukan Allah yang tuhan kita, sekiranya kita
manusia yang jadi tuhan tentu kita akan sesegeranya membinasakan makhlukmakhluk yang durjana itu. Yang kita perlakukan baik kecuali terhadap mereka
yang hanya taat kepada kita. Tapi tuhan tidak, tetap kemurahan dan kasih
sayangnya yang diutamakannya. Kalau kita manusia, biasanya kita akan
memberikan sesuatu tentu hanya kepada orang yang baik kepada kita, yang jahat
jangan harap. Tapi tuhan tidak, jahat atau tidak jahat seseorang, Allah tidak lalu
serta merta menghukumnya. Kecuali seseorang itu sudah sangat luar biasa
rusaknya, tak dapat di tolerir lagi baru Allah menegurnya sedikit dengan teguran
penyadaran.
C. Perilaku Yang Mencerminkan Keimanan Terhadap AsmauL Husna
1. Ar Rahman ( Maha Pengasih )
Ketika kita berpergian atau berada di tempat tempat umum ada saudara
kita yang meminta sedekah kita sebagai umat manusia mengamalkan sifat
Allah yang maha pengasih dengan memberikan risky lebih yang kita miliki
untuk orang lain/yang meminta, (mendorong suara hati kita untuk mengasihi
orang lain. Implementasi lain, yudha selalu berusaha untuk senantiasa
bersikap dan berperilaku baik kepada temannya, maupun orang lain, dengan
tanpa membeda-bedakan warna kulit, suku bangsa, ras dan agama.
Mencerminkan sifat kedermawanan dari hati dan batin kita untuk menolong
dan membantu sesama. Kita sebagai umat manusia harus selalu bersikap dan
bertutur kata dan melakukan perbuatan positif yang berguna bagi orang lain
dan diri kita. Serta selalu mengasihi tanpa ada benci kepada setiap orang.
menerapkan suci dalam pikiran ,perbuatan dan perkataan . Suci dalam pikiran,
Rina memberikan ide ide, gagasan dengan pikiran yang suci dalam artian
memberikan ide yang murni dan jujur atas dasar pikiran sendiri. Suci dalam
perbuatan, perkataan , Cika selalu menjaga kesucian dirinya dari segala noda
dan dosa dengan perwujudan ia senantiasa berperilaku baik dan bersih dari
niat jahat, serta menjaga diri dari melakukan hal yang tidak bermanfaat atau
haql hal yang negatif.
5. As Salam (Maha Sejahtera)
Kita sebagai umat manusia dibumi ini membutuhkan kesejahteraan diri kita
dan orang lain dan keluarga kita dengan bekerja. Mensejahterakan orang lain
dengan memberikan sedekah. Andrina selalu berdoa dan berusaha untuk
keselamatan dan kesejahteraan dirinya dan orang lain baik di dunia maupun di
akhirat. Sebelum berangkat ke sekolah koko selalu berdoa untuk keselamatan
dirinya.
6. Al Mumin (Yang Terpercaya)
Ketika kita menjadi pemimpin berarti kita diberi kepercayaan oleh banyak
orang, kita harus menjaga dan memegang kepercayaan itu. Fitri selalu
berusaha untk menjadi orang yang terpercaya dengan cara senantiasa bersikap
dan berperilaku jujur, tidak suka berdusta karena apapun yang ia katakana
nantinya akan dimintai pertanggung jawaban baik didunia, maupun di akhirat,
senantiasa memelihara amanat yang diberikan kepada kita, tidak pernah
berkhianat, dan senantiasa memenuhi janji. Kemal selalu berusaha
memberikan rasa aman kepada sesama, dengan cara tidak berperilaku jahat
yang mengganggu keamanan atau kesentosaan sesama, dan mencegah orang
lain dari berperilaku yang dapat mengganggu keamanan sesame dan
lingkungannya.
7. Al Muhaimin (Maha Memelihara)
Memelihara hewan dengan mengasihi dan memberi makan minum, mengasuh
fakirmiskin dengan memberikan pendidikan yang baik sehingga dapat
tumbuh menjadi seorang yang berguna bagi bangsa, agama, Pak Joko
mengasuh anaknya dengan mengajarkan agama untuk bekal di akhirat
s.w.t tetapi dalam mencapai maksud itu sudah diselit dengan harapan kepada
selain-Nya. Ini bermakna sifat bertawakal dan berserah dirinya sudah
bergoyang. Sebelum dia terjatuh, Hikmat 47 ini menariknya supaya
berpegang kepada al-Karim. Walau kepada siapa pun diletakkan harapan
namun, harapan dan orang berkenaan tetap mencari al-Karim. Tidak ada
harapan dan cita-cita yang dapat melepasi al-Karim.
Al-Karim adalah salah satu daripada Asma-ul-Husna. Nama ini memberi
pengertian istimewa tentang Allah s.w.t. Al-Karim bermaksud:
1: Allah SWT Maha Pemurah.
2: Allah SWT memberi tanpa diminta.
3: Allah SWT memberi sebelum diminta.
4: Allah SWT memberi apabila diminta.
5: Allah SWT memberi bukan kerana permintaan, tetapi cukup sekadar harapan,
cita-cita dan angan-angan hamba-hamba-Nya. Dia tidak mengecewakan
harapan mereka.
6: Allah s.w.t memberi lebih baik daripada apa yang diminta dan diharapkan oleh
para hamba-Nya.
7: Allah Yang Maha Pemurah tidak kedekut dalam pemberian-Nya. Tidak dikira
berapa banyak diberi-Nya dan kepada siapa Dia memberi.
8:
bermanafaat
kepada
si
hamba
yang
menerimanya.
kebaikan
kepada
makhluk-Nya.
dibekalkan nafsu dan akal tidak tahu meminta. Mereka menerima apa sahaja
yang al-Karim sediakan buat mereka. Manusia yang dibekalkan nafsu dan
akal selain menerima segala nikmat yang disediakan oleh al-Karim tanpa
mereka mengajukan permintaan, mereka juga mempunyai keinginan,
harapan, cita-cita dan angan-angan.
Al-Quran mengingatkan manusia supaya mengenang nikmat kebaikan dan
kemurahan Allah al-Karim. Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan
kamu, yang kamu hendak dustakan (wahai umat manusia dan jin)? ( Ayat 13 :
Surah ar-Rahmaan ) Ayat di atas diulang sebanyak 31 kali dalam satu surah
sahaja iaitu surah ar-Rahman. Wahai bangsa jin dan bangsa manusia yang
dipikulkan tanggungjawab pengabdian kepada Allah s.w.t! Perhatikan nikmat,
rahmat, kasihan belas dan kasih sayang-Nya, yang mana satu yang mahu kalian
dustakan? Allah s.w.t menanyakan yang sama sebanyak 31 kali. Tiang Arasy
bergegar sekiranya Allah s.w.t ajukan pertanyaan ini kepada para malaikat yang
menanggung Arasy. Apakah tidak hancur hati kamu mendengar pertanyaan Tuhan
ini? Makhluk bangsa jin yang beriman menyambut pertanyaan Tuhan ini dengan
jawapan: Ya Tuhanku! Tidak ada sesuatu pun dari kurnia Engkau, ya Rabbana,
yang dapat kami dustakan. Allah! Ar-Rahman! Al-Karim! Kepada siapa lagi
hendak kamu ajukan permintaan? Kepada siapa lagi hendak kamu sandarkan
harapan? Bukankah Dia telah berfirman Ia telah menetapkan atas diri-Nya
memberi rahmat. ( Ayat 12 : Surah al-Anaam )
Contohilah sikap Nabi Ibrahim a.s yang sentiasa bergantung kepada al-Karim dan
tidak kepada yang lain. Beliau a.s menolak pertolongan yang ditawarkan oleh
malaikat Jibrail a.s. Beliau a.s yakin bahawa Allah al-Karim tidak akan
membiarkannya. Penyerahan Nabi Ibrahim a.s kepada al-Karim tidak sia-sia.
Kami berfirman: Hai api, jadilah engkau sejuk serta selamat sejahtera atas
Ibrahim!. ( Ayat 69 : Surah Anbiyaa )
Allah s.w.t, al-Karim, menerima penyerahan penuh Nabi Ibrahim a.s dan Dia
melindungi hamba-Nya yang bertawakal itu.
Berkata pula seorang yang mempunyai ilmu pengetahuan dari kitab Allah: Aku
akan membawanya kepadamu dalam sekelip mata!
melihat singgahsana itu terletak di sisinya, berkatalah ia: Ini ialah dari limpah
kurnia Tuhanku, untuk mengujiku adakah aku bersyukur atau aku tidak
mengenangkan nikmat pemberian-Nya. Dan (sebenarnya) sesiapa yang bersyukur
maka faedah syukurnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya sendiri, dan
sesiapa yang tidak bersyukur (maka tidak menjadi masalah kepada Allah), kerana
sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, lagi Maha Pemurah. ( Ayat 40 : Surah anNaml )
1. Al-Karim
Al-Karim yang menyejukkan api dari membakar Nabi Ibrahim a.s, Dia jugalah
yang membawa Balkis dan istananya kepada Nabi Sulaiman a.s. Kurniaan AlKarim tidak dapat diukur dan disukat. Dia memberi terlalu banyak kerana Dia
sangat Pemurah. Wahai Tuhan kami. Walau bagaimana banyak sekalipun kami
menyebut kebaikan Engkau namun ia tetap tidak mencukupi. Ampunilah kami
lantaran kelemahan
2. Al-Mumin
Al-mumin merupakan salah satu dari 99 sifat-sifat Allah Swt. (Asmaul Husna).
Al-mumin merupakan isim fail dari kata amana, yang berarti maha pemberi
keamanan atau maha mengaruniakan keamanan. Allah Swt. memiliki sifat almumin yang bermakna Allah adalah zat yang maha memberikan keamanan
kepada makhluk ciptaanNya. Diantara do'a-do'a yang sering kita panjatkan
kepada Allah adalah : Ya Allah, lindungilah kami dari marabahaya dan
ketakutan . Ini merupakan bukti bahwa Allah Swt. adalah pemberi rasa aman
dan ketenangan di hati manusia.
Allah Swt. berfirman dalam QS Al-Quraisy/106 : 3-4 :
Ayat 3
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).
Ayat 4
Artinya: yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan
lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.
Contoh dan bukti sederhana bahwa Allah Swt. memiliki sifat Al-Mu'min dapat
kita lihat pada diri kita sendiri. Pada tubuh kita, Allah Swt. menciptakan alis di
atas mata yang berfungsi melindungi mata dari air hujan atau keringat yang jatuh,
bulu mata melindungi mata kita dari debu dan binatang-binatang kecil. Bukti lain
diluar tubuh kita adalah seperti saat Rasulullah akan Hijrah dari Mekkah ke kota
Madinah. Pada malam keberangkatannya, di sekeliling rumah Nabi Muhammad
Saw. telah dikepung oleh orang-orang dari suku Quraisy yang ingin membunuh
beliau. Akan tetapi, dengan sifat Al-Mu'min Allah telah memberikan keselamatan
kepada Rasulullah. Rasulullah Saw. dapat keluar dari rumah dengan aman dan
meninggalkan kota Mekkah menuju Madinah. Orang yang beriman kepada Allah
akan selalu bersikap tenang dan tidak gegabah dalam menghadapi setiap keadaan
dan
situasi
yang
paling
genting
atau
kacau
sekalipun.
Semua orang ingin mendapatkan rasa aman karena hal itu merupakan sebuah
naluri dan sifat fitrah manusia baik secara pribadi maupun sosial. Karena
kecenderungan untuk mendapatkan rasa aman inilah, manusia sebagai khalifah di
muka bumi ini harus memberikan rasa aman tersebut kepada alam semesta.
Rasulullah Saw. telah bersabda, Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak
beriman, demi Allah tidak beriman. Mendengar sabda Rasul tersebut, para
sahabat bertanya, Siapakah yang engkau maksudkan ya Rasulullah? Jawab
rasulullah, Yang tidak memberikan rasa aman tetangganya dari gangguannya.
(HRBukhori).
penting bagi kita sebagai seorang manusia. Kehidupan kita akan terasa nyaman
dan berjalan dengan semestinya karena adanya keamanan. Negara yang tidak
aman
pasti
akan
sulit
melaksanakan
pembangunan.
Ketahuilah bahwa keamanan dan rasa aman yang kita peroleh tidak terlepas dari
kekuasaan Allah. Ketenangan hati hanya bisa kita dapatkan bila kita dekat dengan
Allah, sering berdzikir, rajin membaca Al-Qur'an, rajin sholat, dan lain-lain.
Ketidak nyamanan bukan hanya diakibatkan oleh ulah manusia, tapi bisa juga
karena binatang buas atau bencana alam seperti banjir, tsunami, gempa bumi,
tanah longsor dan lain - lain. Ada orang yang merasa dirinya tidak aman
walaupun situasinya aman dan tentram. Sebaliknya ada juga orang yang merasa,
tenang, tidak gelisah walaupun situasi dan keadaan genting dan kacau.
Betapa indahnya kehidupan ini seandainya setiap manusia memiliki sifat alMumin. Ia akan memberikan rasa aman baik kepada sesamanya maupun kepada
makhluk Allah yang lain. Cara untuk memberikan rasa aman kepada orang lain
dapat kita lakukan dengan bersikap jujur, amanah dan dapat dipercaya. Jika kita
bersikap tidak jujur, suka berkhianat serta senang mencari kesalahan orang lain,
maka hal itu dapat memicu ketidaknyamanan bagi kehidupan orang lain. Prilaku
buruk seperti mencuri, korupsi, berkelahi adalah perilaku-perilaku yang bertolak
belakang dengan Asmaul Husna al-mumin. Jika kita mempercayai bahwa Allah
memiliki sifat al-mumin, maka berusahalah untuk menjadi khalifah yang dapat
mewujudkan sifat tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga kita dapat
menjadi pemberi keamanan kepada makhluk Allah yang lain.
3. Al-Wakil
Kata Al-wakil mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wakil yaitu
Allah SWT yangmemelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik
Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifatnya. Oleh karena itu, sifat Al-Matin adalah
kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya.
Dengan begitu, kekukuhan Allah SWT yang memiliki rahmat dan adzab terbukti
ketika Allah SWT memberikan rahmat kepada hamba-hambanya. Kekuatan dan
kekukuhanya tidak terhingga dan tidak terbayangkan oleh manusia yang lemah
dan tidak memiliki daya upaya. Jadi karena kekukuhanya, Allah SWT tidak
terkalahkan dan tidak tergoyahkan.
kukuh selain Allah SWT? Tidak ada satu makhluk pun yang dapat menundukan
Allah SWT meskipun seluruh makhluk di bumi ini bekerjasama. Allah SWT
berfirman dalam surat Az-Zariyat ayat 58 : Artinya :
Sungguh Allah SWT, dialah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi
sangat kukuh.
Dengan demikian, hamba Al-Matin adalah hamba yang dikaruniai dan diberikan
oleh Allah mengetahui rahasia sifat kekuatan dan kekukuhan Allah yang meliputi
segala kekuatan. Hal tersebut membuatnya berpegang teguh pada tali agamanya.
Dan tidak ada sesuatupun yang dapat membuatnya berpaling. Tidak ada
kesuliatan yang melelahkannya, dan tidak ada yang dapat memisahkannya dari
Yang Maha Benar. Dan, dalam membela kebenaran tidak ada seorangpun yang
dapat mengancam atau membuatnya diam. Seorang hamba yang menemukan
kekuatan dan kekukuhan Allah akan membuatnya menjadi manusia yang tawakal,
memiliki kepercayaan dalam jiwanya dan tidak merasa rendah di hadapan
manusia lain. Ia akan selalu merasa rendah di hadapan Allah. Hanya Allah yang
maha menilai. Oleh karena itu, Allah melarang manusia bersikap atau merasa
lebih dari saudaranya, karena hanya Allah yang Maha Mengetahui baik buruknya
seorang hamba. Allah juga menganjurkan manusia bersabar, karena Allah Maha
tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
Akhlak kita terhadap sifat Al-Matin adalah : Beristiqamah (meneguhkan
pendirian). Beribadah dengan kesungguhan hati, tidak tergoyahkan oleh bisikan
menyesatkan. Terus berusaha dan tidak putus asa, serta bekerjasama dengan
orang lain sehingga menjadi lebih kuat. kuat pendirian dan keteguhan hati, tidak
mudah diberikan tipu daya.
5. Al-Jami
Dalam QS Ali Imran/3 ayat 9 Allah SWT berfirman :
Artinya: "Ya Rabb-kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk
(menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya (hari kiamat)'.
Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji."
Jami asal katanya jamaah yang berarti kumpulan, lebih dari satu atau
banyak. Allah bersifat al-Jami, artinya Allah Maha Mengumpulkan /
Mempersatukan. Itulah asma Allah al-Jami. Ada dua pelajaran yang dapat kita
petik dari asma Allah al-Jami.
Pertama, Allah akan mengumpulkan dan meminta pertanggungjawaban kita
sebagai
manusia
nanti
pada
hari
Akhir.
Sudah
siapkah
kita
adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Orang yang adil adalah orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu
menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda. Persamaan inilah yang
menunjukan orang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang berselisih.
dan seorang yang adil selalu berpihak kepada yang benar, karena baik yang benar
maupun yang salah sama-sama harus memperoleh haknya. Maka orang yang adil
akan melakukan sesuatu yang patut, tidak sewenang-wenang dan berusaha
memutuskan perkara secara adil sesuai hukum yang berlaku, tidak memihak
kepada siapapun dalam memutuskan suatu perkara, membenarkan yang benar dan
menyalahkan yang salah. Adil juga dimaknai sebagai penempatan sesuatu pada
tempat yang semestinya.
Perilaku yang dapat diteladani :
Yang pertama Adil terhadap Allah Taala, yaitu dengan tidak berbuat syirik
dalam beribadah kepada-Nya, mengimani nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya,
menaati-Nya dan tidak bermaksiat kepada-Nya, senantiasa berdzikir dan tidak
melupakan-Nya serta mensyukuri nikmat-nikmatNya dan tidak mengingkarinya.
Yang kedua Adil terhadap sesama manusia, yaitu dengan memberikan hak-hak
mereka dengan sempurna tanpa menzhaliminya, sesuai dengan apa yang menjadi
haknya.
ketiga Adil terhadap keluarga (anak dan istri), yaitu dengan tidak melebihkan dan
mengutamakan salah seorang di antara mereka atas yang lainnya atau kepada
sebagian atas sebagian yang lainnya.
Yang keempat Adil dalam perkataan, yaitu dengan berkata baik dan jujur tidak
berdusta, berkata kasar, bersumpah palsu, mengghibah saudara seiman dan lainlain.
Yang kelima Adil dalam berkeyakinan, yaitu dengan meyakini perkara-perkara
yang disebutkan dalam al-Quran dan as-Sunnah yang shahih dengan keyakinan
yang pasti tanpa keraguan sedikitpun dan tidak meyakini hal-hal yang tidak benar
yang menyelisihi keduanya.
Yang keenam Adil dalam menetapkan hukum dan memutuskan perselisihan yang
terjadi antara sesama manusia, yaitu dengan menjadikan al-Quran dan as-Sunnah
sebagai sumber hukum dan pemutus perkara tersebut.
7. Al-Akhir
Al Akhir artinya yang maha akhir yang tidak ada sesuatupun setelah Allah SWT.
Dia Maha Kekal tatkala semua makhluk hancur, maha kekal dengan kekekalanNya. Adapun kekekalan makhluknya adalah kekekalan yang terbatas, seperti
halnya
kekekalan
surga,
neraka,
dan
apa
yang
ada
di
dalamnya.
Surga adalah makhluk yang Allah SWT ciptakan dengan ketentuan, kehendak,
dan perintahnya. Nama ini disebutkan di dalam firman-Nya Q.S AL-Hadid ayat
Artinya : Dialah Yang Awal dan
3 :
Akhir Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala seuatu.
Sebagai Dzat Yang Maha Akhir, Allah SWT akan tetap abadi dan kekal.
Keabadian dan kekekalan Allah SWT tersebut menunjukkan bahwa Dialah satusatunya tempat bergantung atas segala urusan kita, baik urusan di dunia maupun
urusan-urusan yang akan kita bawa sampai ke akhirat kelak. Sungguh sangat
merugi orang-orang yang menggantungkan hidupnya pada selain Allah. Karena
sesungguhnya setiap yang ada di langit dan bumi ini akan hancur. Akan tetapi jika
kita bersandar penuh pada Sang Maha Kekal, pastinya kita tidak akan hancur dan
terjerumus dalam kesesatan. Apa yang dimiliki oleh hamba-hamba NYA, baik
yang bersifat material dan spiritual adalah milik Allah dan akan kembali kepadaNYA. Dan Mahluk-makhluk NYA akan mempertanggung jawabkan bagaimana
kita menggunakan dan menjaga apa yang telah dipinjamkan Allah kepada kita
selama kita hidup.
Hamba yang bertanggung jawab, melakukan perbuatannya dari awal
hingga akhir karena ALlah SWT dan demi keridhoan-NYA semata. Orang yang
menegaskan al-Akhir akan menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan
hidup yang tiada tujuan hidup selain-Nya, tdak ada permintaan selain-Nya, dan
segala kesudahan tertuju hanya kepada-Nya. Meneladani sifat ini berarti kita
menyadari bahwa tujuan akhir kita adalah kembali kepada Allah SWT. Karenanya
kita harus menyiapkan bekal menempuh hari akhir dengan berbuat amal saleh.
BAB. III
PENUTUP
A. kesimpulan
Menghafal kata-kata Asmaul Husna amat besar faedahnya bagi Umat Islam
B. Saran
Beribadahlah kepada Allah berdasarkan Asma`ul Husna ini.
DiaMaha
Penerima
Taubat,
berdzikir
dengan-Nya
karena
Karena
Dia
Maha
umat
Muslim
mempercayainya,atau
sudi
mampu
kiranya
Kita
melaksanakan
memahami
maknanya,
kandungan-Nya,
atau
dan
juga
ANG ILMU
Blog Tentang Pengertian, ilmu Pengetahuan, Kesehatan serta doa dan berbagai petunjuk
dan cara
MENU
Home Jenis-Jenis Kelompok Sosial Serta Contohnya Dalam Masayarakat JenisJenis Kelompok Sosial Serta Contohnya Dalam Masayarakat
kelompok sosial, dapat terdiri atas dua individu saja, seperti sepasang suami- istri,
tetapi juga dapat terdiri atas puluhan orang dan lebih dari itu, asal saja mereka itu
merupakan kesatuan yang sudah berinteraksi agak lama, dan mempunyai ciri- ciri yang
khas, seperti misalnya suatu bangsa.
Bedanya antara kelompok sosial dan " keadaan kebersamaan " dalam arti Sherif itu
ialah, bahwa situasi sosial yang terakhir itu meliputi sejumlah orang yang belum
mempunyai ikatan interaksi yang khas, tetapi interaksi mereka berlangsung secara
kebetulan saja. sejumlah orang yang pada suatu waktu berbelanja di sebuah toko
besar ataupun di pasar, misalnya, bukan merupakan kelompok kelompok sosial yang
khas, oleh karna tidak merupakan suatu keseluruhan yang terdiri atas anggota
-anggota yang interaksinya sudah cukup mendalam dan teratur. orang orang yang
terlibat di dalam -nya setiap jam berubah -ubah , dan bukan merupakan anggota di
dalam suatu kesatuan sosial yang berstruktur. situasi ini lebih tepat di sebut massa
daripada kelompok sosial. massa telah di rumuskan sebagai sejumlah orang banyak,
ratusan ratusan dan lebih, yang berkumpul untuk sementara, yang dalam hal ini
merupakan kepentingannya berbelanja. situasi massa itu dapat di golongkan pula ke
dalam pengertian " keadaan kebersamaan " dalam arti Sherif.
Akan tetapi kelompok sosial itu dapat pula mirip dengan situasi massa apabila suatu
perkumpulan yang berstruktur telah mempunyai anggota serba banyak, misalnya suatu
organisasi massa yang anggotanya satu per satu jarang sekali mengadakan interaksi
serba intensif, dan yang kadang -kadang saja berkumpul dalam jumlah lengkap,
sehingga interaksinya antara anggota pun terbatas.
Kelompok sosial dapat digolong-golongkan pula ke dalam bermacam -macam jenis.
suatu penggolongan utama telah membedakan primary group dan secondary group
( Charles H. Cooley )
atau kelompok primer dan kelompok sekunder.
1. Kelompok Primer
Dalam kelompok primer itu terdapat interasi sosial yang lebih intensif dan lebih erat
antara anggotanya daripada dalam kelompok sekunder. kelompok primer itu disebut juga
face-to-face group, yaitu kelompok sosial yang anggota -anggotanya sering berhadapan
muka yang satu dengan yang lain
dan saling mengenal dari dekat, dan karena itu saling hubungan-nya lebih erat. peranan
kelompok primer dalam kehidupan individu besar sekali karena di kelompok primer itu
manusia pertama -tama berkembang dan dididik sebagai makhluk sosial. di sini ia
memperoleh kerangkanya yang memungkinkannya untuk mengembangkan sifat-sifat
sosialnya, antara lain mengindahkan norma-norma, melepaskan kepentingan dirinya
demi kepentingan kelompok sosialnya, belajar bekerja sama dengan individu-individu
lainnya,dan mengembangkan kecakapannya guna kepentingan kelompok.
saling hubungan yang baik di dalam kelompok primer itu menjamin perkembangannya
yang wajar sebagai manusia sosial.
misalnya,
keluarga, rukun
2. Kelompok Sekunder
Interaksi dalam kelompok sekunder terdiri atas saling hubungan yang tak lansung,
berjauhan dan formil, kurang bersifat kekeluargaan. Hubungaan-hubungan dalam
kelompok sekunder biasanya disebut objektif dan zakelijk. Peranan atau fungsi kelompok
sekunder dalam kehidupan manusia ialah untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam
massyarakat dengan bersama, secara objektif dan rasional. Bandingkan antara
pergaulan kelompok primer dan sekunder.
Tonies, Seorang ahli kemasyarakatan mengatakan " Bahwa kelompok primer bersifat
Gemeinschaft, yakni kelompok sosial yang bersifat kekeluargaan, saling membantu,
gotong royong berdasarkasn simpati. sedangkan kelompok sekunder bersifat
gesellschaft yaitu merupakan kelompok sosial yang interaksinya berdasarkan
perhitungan rasional, objektifitas dan sebagainya.
Share ke:FacebookGoogle+Twitter
Artikel Terkait Jenis-Jenis Kelompok Sosial Serta Contohnya Dalam Masayarakat :
Jenis-Jenis Kelompok Sosial Serta Contohnya Dalam Masayarakat
Apakah yang di sebut kelompok ssosial itu? Bagaimanakah terbentuknya? Apakah
cirinya? dan bagaimanakah pengaruhnya&nb ...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
ENTRI POPULER
Dalil Al-Qur'an dan Hadit Tentang Menuntut Ilmu
LABELS
Cara Berwudhu dan Doanya Cara Mandi Wajib dan Tayammum Cara Membuat Proposal
Do'a dan tasbih Nabi Sulaiman Doa Nabi Sulaiman Hadits-Hadits Keutamaan Menuntut
Ilmu Halal dan Haram Menurut Islam Macam-macam Norma Hukum Niat Sholat Jumat
dan Syarat serta Tata Caranya Norma-Norma Hukum Pengertian Egois dalam Islam
pengertian agama Penyakit-Penyakit Mata dan Pengobatannya Puisi Untuk Ibu...
Rahasia Dibalik Nama Allah Tata Cara Mandi Wajib dan Tayamum Lengkap Doanya
Diberdayakan oleh Blogger.