Anda di halaman 1dari 14

1.

Definisi Logam dan Non Logam


2.1.1 Pengertian Logam (Ferro)
Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan
besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai 2 sifat yang berbeda dengan
besi dan karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya. Logam adalah elemen kerak
bumi (mineral) yang terbentuk secara alami. Jumlah logam diperkirakan 4% dari kerak bumi.
Logam dalam bidang keteknisian adalah besi. Biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan-
bangunan, pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.
Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu dan dapat
diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng, timah, timbel nikel, aluminium,
magnesium. Kemudian tampil logam-logam lain bagi penggunaan khusus dan paduan, seperti
emas, perak, platina, iridium, wolfram, tantal, molybdenum, titanium, vokalt, anti monium
(metaloid), khrom, vanadium, beryllium, dan lain-lain.
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :

 Dapat ditempa dan diubah bentuk


 Penghantar panas dan listrik
 Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan patah bila
dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat ditarik).
Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi murni, karena
besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan teknik adalah kekuatan bahan,
keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar (korosi, aus, bahan kimia, suhu tinggi dan
sebagainya).
Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C), silicon (Si),
mangan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut harus dalam kadar tertentu,
sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara garis besar besi teknik terbagi menjadi :
a. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.
: kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.
: kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat ditempa.
 Table jenis dan klasifikasi logam

no Klarifiskasi Jenis bentuk Pemakaian contoh dalam bangun

1 Logam mulia Emas, perak dsb. Batangan Aksesoris, interior.

2 Logam setengah Air raksa cair Patri


mulia

3 Logam biasa berat Nikel, kobalt Butiran, Campuran baja, konstruksi luar beto
>30 kg/dm3 batangan

4 Logam biasa Besi tuang Plat blok Pengunci, pengantung landasan isol
ringan <30 kg/dm3 Plumbum(timah
hitam)

5 Logam campuran Baja Plat, profil, Hubungan dak standar dengan ata
batangan, kuda bangunan, jembatan, neraca,
tempa, beton, dinding, lantai
Kuningan gelombang Penggantung, kunci, kran.
plat, blok

       Table sifat-sifat baja dapat dipengaruhi oleh campuran logam yang lain.

Pengaruh terhadap sifat-sifat baja


Campuran logam
Menambah Mengurangi

Karbon (C) Kekokohan, kekerasan, sifat Titik lebur, keuletan, regangan sifat
pengerasan mengelas dan menempa

Silisium (Si) Menambah elastisitas, kekokohan, Sifat mengelas


kekerasan dan daya tahan karat

Fosfor (P) Leburan encer Rengangan dan daya kekuatan pukul

Sulfur (S) Lebaran kental, serpihan mudah Daya kekuatan pukul


patah

Mangan (Mn) Kekerasan, kekokohan, daya Sifat membuat serpih


kekuatan pukul dan daya keausan
Nikel (Ni) Keuletan regangan, kekokohan, daya Pegangan oleh suhu tinggi
tahan karat, tahan listrik dan suhu
tinggi

Khrom (Cr) Kekerasan, kekokohan, daya tahan regangan


karat, suhu tinggi dan ketajaman

Varadium (V) Daya tahan lama, kekerasan dan Daya tahan suhu tinggi
keuletan

Molibdenium (Mo) Kekerasan daya tahan lama Regangan dan sifat menempa

Kobalt (Co) Kekerasan, ketajaman Keuletan mengurangi daya tahan suhu


tinggi

Wolfram (W) Kekerasan, kekokohan, daya tahan regangan


karat, suhu tinggi dan ketajaman

       Table perubahan struktur logam

Sistem pengubahan Cara Hasil

Pemanasan Logam dipanaskan, kemudian Struktur logam berbentuk baru


dibiarkan dingin dengan sendirinya dan logam jadi lebih lemah

Pendinginan kejut Logam di panaskan, kemudian Menambah kekokohan


didinginkan cepat dalamn air atau
oli

Pengerasan Logam dipanaskan, kemudian Menambah kekerasan dan


didingikan sedenikian rupa ketajaman
sehingga pengerasan merata

Tempering Logam yang telah diperkeras Menambah elastisitas


dipanaskan pada suhu 180o-300oC

Tempering kejut Logam yang telah diperkeras Mempertinggi batas regang


dipanaskan pada suhu450o-700oC
Pelapisan nitrogen Pengerasan dilakukan dalam oven Memperkeras permukaan logam
dengan semprotan nitrogen dan daya tahan karat

Pelapisan karbon Pengerasan dilakukan dalam oven Memperkeras tepi dan inti logam
dengan pelapisan karbon sehingga tetap lunak
mempengaruhi permukaan logam

2.1.2 Pengertian Non Logam (Non Ferro)


Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang secara kimiawi tidak
memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis ini disebut sebagai logam bukan
Besi (non Ferro). Beberapa dari jenis logam ini telah disebutkan dimana termasuk logam yang
banyak dan umum digunakan baik secara murni maupun sebagai unsur paduan. Dengan semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam pengolahan bahan logam,
menjadikan semua jenis logam digunakan secara luas dengan berbagai alasan, mutu produk yang
semakin ditingkatkan, kebutuhan berbagai peralatan pendukung teknologi serta keterbatasan dari
ketersediaan bahan-bahan yang secara umum digunakan dan lain-lain.
Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing memiliki sifat dan
karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam yang satu dengan logam yang lainnya.
Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam Non Ferro ini memungkinkan pemakaian secara
luas baik digunakan secara murni atau pun dipadukan antara logam non ferro bahkan dengan
logam Ferro untuk mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda dari sifat asalnya.

Pengertian dari bahan bukan logam atau non logam adalah unsure kimia yang mempunyai sifat-
sifat, yaitu :

 Elastis (karet), cair (bahan pelumas, dan tidak dapat menghantarkan arus listrik (bahan
isolasi)).
 Peka terhadap api (bahan baker, tidak dapat terbakar (Asbes) dan mudah pecah
(keramik)).

2.2 Macam-Macam Logam Ferro


Logam ferro adalah suatu bahan yang mengandung unsure kebesi-besian seperti pada
table dibawah ini :

 Ikhtisar logam
Nama Komposisi Sifat Penggunaan

Besi tuang Campuran besi dan Rapuh, tidak dapat di Alas mesin, badan
karbon (4%) tempa baik untuk ragum, bagian-
dituand sukar diles bagian mesin bubut,
blok silinder, cincin
perak, meja datar

Besi tempa Campuran besi Dapat ditempa, liat, Kait keran, landasan
murni (99%) sedikit tidak dapat diruang kerja plat, rantai
besi rongsokan jangkar

Baja lunak Campuran besi dan Dapat ditempa, liat Mur, baut, pipa,
karbon (0,1%-0,3%) sekrup

Baja karbon sedang Campuran besi dan Lebih kenyal Poros, rel baja,
karbon (0,4%-0,6%) paron

Baja karbon tinggi Campuran besi dan Dapat ditempa, dapat Perlengkapan mesin
karbon (0,7%-1,5%) disepuh, mudah bubut, perlengkapan
ditempa mesin frais, kikir,
gergaji, pahat, tap,
stempel

Baja cepat tinggi Baja karbon tinggi di Rapuh, dapat Mesin bubut, mesin
(HSS-High speed tambah nikel/ kobalt, disepuh, keras, dapat frals, mesin bor, dll
steel) khrom / tungken dimudakan, tahan
suhu tinggi

2.3 Macam-Macam Logam Non Ferro


Unsur logam yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam industry adalah besi
karena hampir 90 % dari logam-logam yang digunakan dalam industry adalah besi. Selain
besi,logam yang penting anatara lain: alumunium (Al), timbal (Pb), nikel (Ni), perak(Ag),
seng(Zn), dan lain sebagainya. Yang digunakan dalam keadaan murni ataupun dalam bentuk
paduannya. Logam – logam tersebut harus mempunyai sifat-sifat fisika atau mekanik yang sesuai
dengan persyaratan-persyaratan yang dikehedaki.
Logam non ferro adalah suatu bahan yang tidak mengandung besi, yang dapat
digolongkan menjadi :

 logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam
 logam mulia/murni : emas, perak, platina
 logam ringan : alumunium, barium, kalsium
 logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram, zirkonium
 logam radio aktif : radium dan uranium.

1. Tembaga, Copper, Cuprum (Cu)

Diperoleh dari biji besi yang mengandung besi, timah hitam, seng dan sedikit mengandung
perak dan emas. Sifat-sifat tembaga antara lain :sifat mekanik baik, tahan korosi, daya hantar
listrik dan panas lebih baik, mampu dikerjakan mesin, mudah disambung dengan solder maupun
dilas, BD 8,9 dan titik cair 1,083° C, serta dapat digosok dan temperature tempa lebih
rendahdibanding bahan-bahan dari logam ferro. Pada pengerjaan panas suhu yang diperlukan
antara 800°C-900°C, seperti untuk rolling extension dan forging/tempa. Baik dalam keadaan
panas maupun dalam keadaan dingin, tembaga sangat luwes dan dapat direnggangkan, digiling
dan dimartil. Pemberian bentuk dalam keadaan panas sekitar 650°C, sedangkan dalam keadaan
dingin 300°C-700°C. Kegunaan tembaga, yaitu alat-alat listrik, telepon dan telegram, kawat
listrik, refrigerator dan pipa-pipaketel serta tembaga tidak bias digunakan untuk perabot masak.

2. Mangan, Manganese (Mn)


Sifat-sifat mangan adalahbaja konstruksi dan baja mesin memperbaiki sifat kekuatan tprik
dan tahan aus serta baja perkakas memperbaiki sifat tanah ukuran. Kegunaannya adalah sebagai
unsur paduan, bila dipadu dengan baja konstruksi dan baja mesin digunakan untuk pekerjaan
yang menginginkan kekuatan tarik dan tahan aus. Bila dipadu dengan baja perkakas digunakan
untuk pekerjaan yang menginginkan ketahanan ukuran.

3. Nikel, Nickolium (Ni)

Sifat-sifat nikel yaitu cukup keras, BD 8,7 dan titik lebur 1, 455° C dengan kelihatan
tinggi dan mudah dibentuk dalam keadaan dingin atau panas dan tahan korosi. Bijih Nickel
mengandung 2,5 % Nickel yang bercampur bersama-sama unsur lain yang sebagian besar terdiri
atas besi dan silica serta hampir 4 % Tembaga dan sedikit Cobalt, Selenium, Tellurium, Silver,
Platinum dan Aurum. Sedangkan Tembaga, besi dan Nicel berada pada bijih itu sebagai Sulfida.
Kegunaannya adalah untuk industri kimia, alat-alat listrik dan alat-alat kedokteran.

4. Uranium(U)
Sifat-sifat uranium adalah BD 18,7, uranium murni malleable /liat dan ductile mudah di
bentuk dan menstabilkan carbide keras. Kegunaannya untuk bahan amunisi dan persenjataan.

5. Alumunium (Al)

Sifat-sifat Alumunium adalah penghantar arus listrik tinggi. Jenis logam ringan (BD 2,7)
dengan titik lebur 600°C, mudah dikerjakan/ dituang, penghantar panas, tahan karat dan non
magnetis. Kegunaan Alumunium adalah untuk bahan bangunan, alat-alat rumah tangga, mesin
penggerak, mesin tenaga / penghasil kalor yang besar untuk pemanas, kabel dan pipa serta
pembuatan mesin motor dan kapal terbang. Alumunium terdapat dua macam yaitu: alumunium
tuangan mempunyai kekuatan tarik sebesar 10kg/ mm2 dan regangannya 18 -25 % dan
alumunium tempa mempunyai kekuatan tarik sebesar 18-28kg/mm2 dan regangannya 3-5%.

6. Magnesium(Mg)

Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat mengkilap dengan titik
cair 651ºC yang dapat digunakan sebagai bahan paduan ringan, sifat dan karakteristiknya sama
dengan Aluminium.
Oxid film yang melapisi permukaan Magnesium hanya cukup melindunginya dari pengaruh
udara kering, sedangkan udara lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga 110
N/mm2 dan dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan hingga 200 N/mm2. Sifat-sifatnya
adalah BD rendah 1,7, lunak dan titik cair rendah 800°C serta tahan korosi. Kegunaannya adalah
untuk bangunan dan kapal udara serta foto grafi dan sebagai unsure paduan non fero.

7. Kobalt (Co)

Cobalt (Co) ialah logam yang berwarna putih silver ini memilki titik cair 1490ºC dan
bersifat magnetic tinggi. Cobalt diperoleh bersama unsur Nickel serta element-element mineral
tertentu dan dipisahkan selama proses pemurnian pada unsur Nickel.
Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi keras, tahan panas dan tahan
aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu dengan baja banyak dipergunakan untuk konstruksi tahan
tahan pesawat terbang dan konstruksi tahan panas.

8. Timah Putih, Tin, Stannum (Sn)

Timah putih (Sn) ialah logam yang berwarna putih mengkilap, sangat lembek
dengan titik cair yang rendah yakni 232ºC. Sifat-sifatnya yaitu titik cair rendah 232°C, BD
rendah 7,3, tahan terhadap udara lembab, kekerasan dan kekuatan sangat rendah dan tergolong
logam lunak serta daya tahan korosi cukup tinggi. Kekuatan timah putih untuk pembungkus
pipa-pipa/tabung yang dapat dilipat, tabung-tabung pasta gigi dan plat-plat lembaran yang dapat
dibuat kaleng makanan.

9. Timah Hitam, Lead, Timbal, Plumbum (Pb)


Timah Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu =11,3 kg/dm³ dengan titik
cair 327ºC, digunakan sebagai isolator anti radiasi Nuclear. Timah hitam diperoleh dari senyawa
Plumbum-Sulphur (PbS) yang disebut “Gelena” dengan kadar yang sangat kecil. Sifat-sifat timah
hitam adalah berwarna kebiru-biruan, agak lunak, mudah dituang, disolder, dan dilas (dengan api
zat asam) sanagt mudah diberi bentuk dalam keadaan dingin dan panas, kekuatan tariknya sangat
rendah BD 11,4 dengan titik cair 274°C sangat tahan reaksi kimia dan tahan korosi. Kegunaanya
adalah sebagai penutup atap , pipa saluran, pembungkus barang kesenian dari gelas, pembuatan
penyehat, alat-alat dan saluran dalam industri kimia.

10. Wolfrom, Tungsten (W)

Tungten, Wolfram (W) memiliki titik cair 3410ºC berwarna kelabu, sangat keras dan
rapuh pada temperature ruangan, tetapi ulet dan liat pada Temperatur tinggi. Sifat-sifat wolfrom
adalah keras BD 20 titk cair tinggi 3400°C dan titk didih 5900°C, dapat digilas menjadi
lembaran dan bila dipadu dalam baja perkakas, akan memperbaiki ketahanan ausnya dan sifat
tahan hangatnya. Kegunaannya dalam bidang elektronika seperti katoda tabung electron dan
bidang kelistrikan, seperti kawat pijar dalam lampu, elektroda, pegas, unsure pemanas dan
tabung sinar X.

11. Seng, Zincum (Zn)


Seng (Zn) ialah logam yang berwarna putih kebiruan memiliki titik cair 419ºC, sangat
lunak dan lembek tetapi akan menjadi rapuh ketika dilakukan pembentukan dengan temperature
pengerjaan antara 100ºC sampai 150ºC tetapi sampai temperature ini masih baik dan mudah
untuk dikerjakan.Seng terdapat dialam terikat secara kimia secara di dalam bijih (asam belerang
atau asam arang). Bijih seng yang terpenting adalah seng belerang dan seng karbonat (Galmei).
Sifat-sifat seng mempunyai warna kelabu muda BD 7,1 dengan titk cair 149°C. dan pada suhu
130°C-150°C seng dapat dipecah-pecah dan kenyal hingga dapat digiling serta tahan korosi.
Kegunaan seng adalah untuk melindungi besi/ baja dengan jalan mencelupkan kedalam cairan
yang disebut sepuh seng. Untuk melapisi besi/baja secara galvanis, melindungi permukaan benda
dengan jalan disemprotkan membuat elemen-elemen listrik dan bahan baku pembuat cat. Bila
dipadu dengan alumunium, magnesium dan tembaga yang disebut dengan samak, dipergunakan
untuk membuat alat-alat bagian mobil seperti pintu dan karburator.

12. Khrom, Chromium (Cr)

Khrom terdapat di alam dalam bentuk bijih khrom yang disebut khromit (FeO.Cr2O3).
Bijih khromit berwarna hitam mengandung33%-35% Cr2O3. Khrom adalah logam yang
berwarna putih kebiruan lebih keras daripada kaca tapi rapuh. Sifat-sifat fisika dari khrom adalah
titik lebur 1550°C dengan titik didih 2477°C dan kerapatan 7,138 gr/cm3, mudah larut dalam
asam-asam seperti asam klorida, asam sulfat dan asam nitrat, untuk unsure paduan dalam baja
konstruksi dan baja mesin, memperbaiki kekuatan tarik dan ketahanan korosi dan unsure paduan
dalam baja perkakas, memperbaiki ketahanan ukuran. Kegunaan khrom sebagai unsure pemadu
untuk bahan penghantar panas, bahan tahanan. Untuk paduan dengan besi (ferro-khrom), untuk
logam paduan nikhrom yang disebut khromel yang mempunyai tahanan listrik yang sangat
tinggi, unsure paduan baja konstruksi dan baja mesin, untuk baja perkakas.
13.  Boron (B)

Boron (B) memiliki titik cair 2300ºC dan Boron-Carbide sangat keras dan tahan terhadap
pengaruh kimia. Proses pemurnian Boron termasuk sangat sulit akan tetapi kerap kali Boron
ditemukan dalam keadaan murni sehingga disebut sebagai logam Murni atau logam langka (rare-
metal). Boron tidak digunakan sebagai element akan tetapi Boron digunakan sebagai bahan
pembuatan Dies, Nozle untuk Injection moulding, pivot serta permukaan bearing. Boron dibuat
dalam bentuk bubukan sehingga pembentukannya dilakukan dengan proses Sintering.
14.  Cadmium (Cd)

Cadmium (Cd) ialah logam yang berwarna putih kebiruan sifatnya sangat lunak dan
lembek dengan titik cair hanya 321ºC. Sebagai bahan dasar dari Cadmium ini ialah endapan
Seng. Endapan pekat dari Cadmium terdapat dibagian tertentu dari instalasi pengolahan Seng
(Zn), Cadmium digunakan dalam paduan yang memiliki titik cair rendah serta bahan tambah
pada Tembaga. Yang penting dalam pemakaian Cadmium ini ialah sebagai lapisan pelindung
pada Baja atau Kuningan (Brasses).
15.  Iridium (Ir)
Iridium (Ir) ini disebut sebagai baja putih ini adalah logam dari kelompok Platinum
yang memiliki titik cair 2454ºC.
Penggunaannya sebagai bahan paduan dengan unsur Platinum-Alloy yang kuat dan keras serta
meningkatkan titik cairnya.

16.  Platinum (Pt)

Platinum (Pt) adalah salah satu jenis logam berat yang berwarna putih kelabu dan sangat
mengkilap dengan titik cair 1773ºC dan memiliki sifat yang mudah dibentuk, ulet dan tidak
mengandung Oxide atau tar dalam udara bebas. Platinum sangat cocok digunakan dalam paduan
dengan Iridium yang dapat meningkatkan kekerasannya. Platinum terdapat dalam paduan logam
mulia serta endapan Tembaga-Nickel. Platinum dapat pula diperoleh melalui proses extraksi
pada mas (gold) dan Nickel.
Platinum (Pt) digunakan sebagai bahan pembuatan Contact point pada system kelistrikan motor
bakar, kabel tahanan polymeter serta kawat Thermocouple.
2.4 Klasifikasi Logam
Klasifikasi ikatan logam menurut golongannya adalah:
1. Ikatan Logam pada Unsur Transisi
Logam transisi cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi. Alasannya
adalah logam transisi dapat melibatkan elektron 3d yang ada dalam kondisi delokalisasi seperti
elektron pada 4s. Lebih banyak elektron yang dapat terlibat, kecenderungan daya tarik akan
semakin lebih kuat. Contoh ikatan logam pada unsur transisi transisi adalah Ag, Fe, Cu dan lain-
lain.
2. Ikatan logam pada unsur golongan utama
            Ikatan logam pada unsur golongan utama relatif lebih lemah dibandingkan dengan
dengan unsur golongan transisi. Contohnya kristal besi lebih kuat dibandingkan dengan kristal
logam magnesium.
Berdasarkan unsur penyusunnya dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Ikatan logam antar unsur sejenis
            Misalnya Ikatan antara unsur litium dengan unsur litium yang lainnya.
2. Ikatan logam antar unsur yang berbeda jenis (alloy).
Bahan-bahan logam yang bukan hanya dibuat dari satu jenis unsur logam tetapi telah
dicampur atau ditambah dengan unsur-unsur lain disebut alloy atau sering disebut lakur atau
paduan. Alloy terbentuk apabila leburan dua atau lebih macam logam dicampur atau leburan
suatu logam dicampur dengan unsur-unsur nonlogam yang campuran tersebut tidak saling
bereaksi serta masih menunjukan sifat sebagai logam setelah didinginkan.
Alloy dibagi menjadi dua macam yaitu alloy selitan dan alloy substitusi. Disebut alloy
selitan bila jari-jari atom unsur yang dipadukan sama atau lebih kecil dari jari-jari atom
logam. Sedangkan alloy substitusi terbentuk apabila jari-jari unsur yang dipadukan lebih besar
dari jari-jari atom logam.

Anda mungkin juga menyukai