Bahan ke:
ILMU BAHAN
Bahan Logam
Jurusan
D IV
TRANSPORTASI
DARAT
PTDI - STTD
Pengertian Logam
• logam atau metal adalah material (sebuah unsur, senyawa, paduan) yang
biasanya keras tidak tembus cahaya, berkilau, dan memiliki kondusivitas listrik
dan termal yang baik
• Logam adalah elemen yang terdapat di kerak bumi. Jumlah logam diperkirakan
sebesar 4% dari kerak bumi
• Bentuk alami logam berupa bijih yang menjadi satu dengan pasir dan batu
Cara Pengambilan Bijih Besi
• Biji besi digali di lokasi pertambangan dengan menggunakan alat berat
• Pasir dan batu yang mengandung bijih logam dibawa ke pabrik pengolahan
• Bijih logam diolah di pabrik pengolahan bijih logam
• Bijih logam menjadi produk logam yang disiap dipasarkan
Pengangkutan Tambang
Biji Besi
Pengangkutan Tambang
Tambang Biji Besi Biji Besi
4. Pemanggangan (roasting)
Tahapan ini untuk mengubah hemafit menjadi magnetit. Tahapan ini menghasilkan kadar Fe
mencapai 65%
Pengolahan Biji Besi
5. Kalsinasi (rotary dryer)
Tahapan ini untuk menghilangkan kandungan air. Bijih besi dimasukkan ke silinder yang berputar dengan
arah berlawanan. Gas panas dengan suhu 200˚ - 300˚ celcius dihembuskan dari burner
6. Pembuatan pellet (pan pelletizer)
Tahapan ini bertujuan untuk membentuk gumpalan-gumpalan
bijih besi untuk tahapan pengolahan selanjutnya. Bijih besi
dicampur dengan batubara dan bentonit. Masukkan secara
kontinyu ke dalam mesin yang berputar dengan kecepatan
dan sudut kemiringan tertentu sambil disemprotkan air. Akibat
perputaran ini terjadilah gaya sentrifugal yang menyebabkan
partikel-partikel halur saling mendekat dan menekan satu sama
lain sehingga terbentuklah gumpalan-gumpalan pellet basah Iron Pellet
– Besi cor nodular (nodular cast iron). Besi ini dihasilkan dari pengolahan besi cor kelabu. Unsur
karbonnya menjadi grafit benbentuk nodular. Banyak digunakan untuk industri otomotif
Baja (Steel)
• Baja dihasilkan dari paduan antara besi (Fe) dan unsur-unsur
lainnya dengan karbon (C) sebagai unsur yang paling dominan
tetapi kandungannya dibatasi tidak lebih dari 2%
• Baja dibedakan menjadi 2 yaitu:
– Baja karbon
– Baja paduan
Baja (Steel)
BAJA KARBON (CARBON STEEL)
Berdasarkan kandungan karbonnya, baja karbon dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
• Baja karbon rendah (low carbon steel)
Baja karbon rendah mengandung 0,05%-0,30% karbon. Setiap satu ton baja karbon rendah mengandung 5-30 kg
karbon. Baja ini bersifat mudah ditempa dan dibentuk.
o Baja dengan kandungan karbon 0,05%-0,2% umumnya digunakan untuk membuat badan kendaraan, pipa,
rantai dan baut
o Baja dengan kandungan karbon 0,20%-0,30% umumnya digunakan untuk membuat konstruksi jembatan dan
bangunan
• Baja karbon menengah/medium (medium carbon steel)
Baja karbon menengah/medium mengandung 0,30%-0,60% karbon. Setiap satu ton baja karbon menengah
mengandung 30-60 kg karbon. Kekuatan baja ini lebih tinggi dibandingkan baja karbon rendah. Baja ini sulit
dibengkokan, dilas dan dipotong. Baja karbon medium ini digunakan untuk membuat komponen kendaraan dan rel
baja
o Baja dengan kandungan karbon 0,30%-0,40% umumnya digunakan untuk penghubung batang, as
o Baja dengan kandungan karbon 0,40%-0,50% umumnya digunakan untuk as mobil, crankshaft, rel kereta api,
obeng
o Baja dengan kandungan karbon 0,50%-0,60% umumnya digunakan untuk palu
• Baja karbon tinggi (high carbon steel)
Baja karbon rendah mengandung 0,60%-1,50% karbon. Setiap satu ton baja karbon rendah mengandung 60-150 kg
karbon. Baja ini memiliki kekuatan paling tinggi dan paling keras. Baja ini sering digunakan untuk membuat perkakas
pertukangan (contoh gergaji, dan palu), peralatan rumah tangga (pisau) dan konstruksi (kawat dan kabel baja)
Baja Karbon
Baja Paduan
BAJA PADUAN (ALLOY STEEL)
Baja paduan adalah baja yang dicampur dengan unsur-unsur/elemen-elemen
lainnya (antara 1% - 50% dari berat total) yang bertujuan untuk meningkatkan sifat
mekanik baja. Baja yang dicampur dengan unsur lainnya akan mengalami
perubahan sifat.
Istilah "baja paduan" adalah istilah standar yang mengacu pada baja dengan lain-
lain unsur paduan yang ditambahkan dengan sengaja selain karbon. Paduan umum
seperti mangan (yang paling umum), nikel, kromium, molybdenum, vanadium, silicon
dan boron. Paduan yang tidak umum termasuk alumunium, kobalt, tembaha, cerium,
niobium, titanium, tungsten, timah, seng, timbal dan zorkonium
Baja Paduan
Sifat-Sifat Penting Baja Paduan
a. Kemampuan dikeraskan. Adanya satu atau lebih elemen-elemen paduan dapat mempertinggi kemampuan baja
untuk bisa lebih mudah dikeraskan dan dengan ketebalan yang tinggi atau dalam
b. Ukuran grain. Grain salah satu hal penting. Baja perkakas yang ideal dihaluskan dengan baik untuk pemanasan
yang terlalu tinggi akan mengasarkan struktur baja dan ukuran grain akan semakin besar. Proses ini dapat
mengurangi nilai kekerasan sehingga harus selalu dijaga supaya tidak terjadi overheating. terdapat vanadium
digunakan untuk menghambat pertumbuhan grain
c. Stabilitas pada pengerasan. Pada saat tertentu seperti stempel gerakan pada pengerasan dapat Misalnya baja
stempel paduan tertentu memiliki sifat stabil pada proses pengerasan dalam tingkat yang tinggi
d. Daya tahan terhadap aus. Terjadinya kekerasan akan mempertinggi daya tahan terhadap aus. Apabila tungsten
dan krom khrom yang dipadukan ke baja, maka daya tahan baja terhadap aus akan bertambah
e. Kekuatan. Sifat inipenting untuk baja karbon. Namun demikian, penggunaannya pada kasus tertentu
misalnya stempel uang logam, baja yang digunakan harus tahan terhadap hentakan. dan juga semua
alat pemotong harus cukup kuat untuk dipakai memotong. Tingkat kekuatan yang diperlukan dicapai dengan
proses tempa. Beberapa alat dari baja paduan dan baja stempel yang bisa dikeraskan dan ditempa biasanya
lebih kuat dari pada baja karbon biasa
f. Daya tahan terhadap korosi. Beberapa baja yang mengandung khrom lebih dari 11,5 % adalah tahan
karat karena adanya selaput kenyal oksida khrom yang ada dipermukaan baja. Namun jika selaputnya putus
selaput tersebut akan terbentuk kembali. Jika dilakukan penggabungan khrom dengan nikel, hasilnya akan
membentuk baja yang sangat tahan terhadap korosi dan pengaruh panas
g. Daya tahan terhadap penghalusan pada penempaan. Penghalusan ini diperlukan pada baja perkakas
berkecepatan tinggi dan baja stempel untuk pekerjaan panas. Molybdenum dan tungsten akan memberikan
sifat ini pada baja jenis ini
Baja Paduan
Logam Bukan Besi (Non-Ferrous Metals)
• Logam bukan besi adalah logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe). Mayoritas logam bukan besi bersifat
tahan korosi karena mempunyai laisan oksida yang kuat. Logam ini digunakan sebagai bahan campuran besi atau
baja
• Jenis-jenis logam bukan besi, yaitu:
– Logam berat, mempunyai berat jenis lebih dari 5 kg/dm3 . Unsur yang termasuk logam berat antara lain
tembaga (Cu), seng (Zn), silisium (Si), timah putih (Sn), timah hitam (Pb), mangan (Mn) dan krom (Cr)
Krom
Tembaga Mangan
– Logam ringan, mempunyai berat jenis kurang dari 5 kg/dm3 . Unsur yang termasuk logam ringan alumunium
(Al) dan magnesium (Mg)
Alumunium Magnesium
Logam Bukan Besi (Non-Ferrous Metals)
• Jenis-jenis logam bukan besi, yaitu:
– Logam mulia, adalah logam yang dalam keadaan murni sudah dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Unsur yang termasuk logam mulia ini adalah platina (Pt), emas (Au) dan perak (Ag)
Emas
Perak
Tabel Periodik
Tugas
• Buat bahan paparan mengenai sumber daya alam yang termasuk logam besi
dan logam non besi (logam berat, logam ringan dan logam mulia) yang berada
di asal wilayah (lokasi, asal usul, jumlah sumber daya)
• Apa saja manfaat dari unsur logam dan non logam bagi kehidupan manusia.