Anda di halaman 1dari 23

03

Bahan ke:

ILMU BAHAN
Bahan Logam

Jurusan
D IV
TRANSPORTASI
DARAT
PTDI - STTD
Pengertian Logam
• logam atau metal adalah material (sebuah unsur, senyawa, paduan) yang
biasanya keras tidak tembus cahaya, berkilau, dan memiliki kondusivitas listrik
dan termal yang baik
• Logam adalah elemen yang terdapat di kerak bumi. Jumlah logam diperkirakan
sebesar 4% dari kerak bumi
• Bentuk alami logam berupa bijih yang menjadi satu dengan pasir dan batu
Cara Pengambilan Bijih Besi
• Biji besi digali di lokasi pertambangan dengan menggunakan alat berat
• Pasir dan batu yang mengandung bijih logam dibawa ke pabrik pengolahan
• Bijih logam diolah di pabrik pengolahan bijih logam
• Bijih logam menjadi produk logam yang disiap dipasarkan

Pengangkutan Tambang
Biji Besi

Pengangkutan Tambang
Tambang Biji Besi Biji Besi

Produk Biji Besi


Pengolahan Biji Besi Pengolahan Biji Besi
Pengolahan Biji Besi
• Logam yang paling banyak dipakai dalam proses konstruksi adalah besi dan baja
• Bahan bakunya adanya bijih besi (iron ore) dan pasi besi (iron sand)
• Kadar besi (Fe) berkisar 35-40% berbentuk besi oksida hemafit (Fe2O3)
• Proses pembuatan besi melalui:
1. Penghancuran (crussing)
2. Penghalusan (grinding)
3. Pemisahan (magnetic separator)
4. Pemanggangan (roasting)
5. Kalsinasi (rotary dryer)
6. Pembuatan pellet (pan pelletizer)
7. Reduksi (rotary kiln)
8. Peleburan dengan blast furnace
Pengolahan Biji Besi
1. Penghancuran (crussing)
Batu yang mengandung bijih besi dan pasi besi dihancurkan sampai berukuran 10 mesh.
Tahapan ini bertujuan memperluas permukaan material untuk mempermudah tahapan berikutnya
2. Penghalusan (grinding)
Butiran bijih besi dihaluskan sampai berukuran 120 mesh. Tahapan ini bertujuan untuk
memisahkan bijih besi dari kotoran dan mineral lainnya yang tidak diinginkan
3. Pemisahan (magnetic separator)
Tahapan ini bertujuan untuk memisahkan material logam dengan non logam menggunakan
mesin silinder yang dilapisi magnet. Bijih besi yang mengandung hemafit (Fe2O3) atay magnetic
(Fe3O4) akan terpisah sempurna untuk meningkatkan kemurnian oksida besi

4. Pemanggangan (roasting)
Tahapan ini untuk mengubah hemafit menjadi magnetit. Tahapan ini menghasilkan kadar Fe
mencapai 65%
Pengolahan Biji Besi
5. Kalsinasi (rotary dryer)
Tahapan ini untuk menghilangkan kandungan air. Bijih besi dimasukkan ke silinder yang berputar dengan
arah berlawanan. Gas panas dengan suhu 200˚ - 300˚ celcius dihembuskan dari burner
6. Pembuatan pellet (pan pelletizer)
Tahapan ini bertujuan untuk membentuk gumpalan-gumpalan
bijih besi untuk tahapan pengolahan selanjutnya. Bijih besi
dicampur dengan batubara dan bentonit. Masukkan secara
kontinyu ke dalam mesin yang berputar dengan kecepatan
dan sudut kemiringan tertentu sambil disemprotkan air. Akibat
perputaran ini terjadilah gaya sentrifugal yang menyebabkan
partikel-partikel halur saling mendekat dan menekan satu sama
lain sehingga terbentuklah gumpalan-gumpalan pellet basah Iron Pellet

(green pellet) sampai ukuran diameter 12 mm dan mempunyai


kuat tekan 5 kg/pellet dan kuat jatuh 5 kali agar tidak pecah
selama proses selanjutnya
7. Reduksi (rotary kiln)
Tahapan ini bertujuan untuk memurnikan kandungan besi oksida
menjadi besi murni. Besi oksida akan terpisah menjadi besi murni
dengan kandungan Fe 92% dan gas CO2
Pellet dimasukkan ke mesin rotary kiln. Gas panas dihembuskan dari
Sponge Iron
arah berlawanan. Dari titik tertentu disemprotkan gas CO sehingga
terjadi proses reduksi setelah itu didinginkan di coller. Hasil dari tahaoan ini disebut sponge iron
Pengolahan Biji Besi
8. Peleburan dengan blast furnace
Pellet, kokas (coke) dan batu kapur (limestone) dimasukkan ke dalam tungku. Udara panas
dialirkan masuk ke dasar tungku sehingga kokas terbakar dan menghasilkan gas karbon
monoksida (CO). Gas ini bereaksi dengan pellet membentuk besi kasan (Pig Iron) dan gas CO2
PIG IRON adalah bahan dasar pembuatan baja. Pig Iron terlebih dahulu dioksidasi dengan
oksigen untuk menurunkan kadar karbon (C) menjadi kurang dari 2%. Setelah itu, pig iron
dicampur dengan unsur lainnya untuk mendapatkan sifat yang diingikan

Skema Blast Furnace


Sifat-Sifat Logam
1. Sifat kimia logam
Sifat kimia logam adalah sifat logam bila terkena larutan kimia dan teroksidasi. Reaksi kimia yang
sering dialami logam adalah KOROSI/KARAT.
Korosi/karat adalah proses penghancuran logam unsur-unsur yang terdapat dalam alam seperti
kelembaban, garam dan asam. Bagian bangunan yang terbuat dari logam harus dilindungi dari
bahaya korosi
Pencegahan terhadap korosi pengecatan, penganodaan (anodising) atau penyepuhan logam
adalah cara yang baik untuk mencegah korosi:
a. Pencegahan secara non logam melalui pengecatat dan pelapisan dengan bahan sintetis
b. Pencegahan secara logam. Logam disepuh/dilapisi dengan logam lainnya yang lebih tahan
korosi seperti emas (Au), perak (Ag), seng (Zn), krom (Cr), nikel (Ni) dan timah (Sn)

KOROSI/KARAT Pada Logam


Sifat-Sifat Logam
2. Sifat fisik logam
Sifat fisik logam adalah sifat logam saat terkena pengaruh fisika, antara lain:
a. Penghantar panas. Saat logam menyerap panas (kalor), elektron-elektron dalam logam akan bergerak lebih cepat.
Panas yang diserap didistribusikan ke seluruh bagian logam sehingga logam menjadi panas
b. Penghantar listrik. Saat logam terkena aliran listrik, elektron-elektron dalam logam membawa muatan listrik ke seluruh
bagian logam sehingga terjadi aliran listrik dalam logam
c. Titik lebur tinggi. Titik lebur adalah suhu yang diperlukan untuk mengubah zat padat menjadi zat cair. Logam secara
umum mempunyai titik lebur yang tinggi karena ikatan atomnya sangat kuat. Logam murni mempunyai titik lebur lebih
tinggi daripada logam campuran
3. Sifat mekanik logam
Sifat mekanik logam adalah kemampuan logam untuk menaham beban atau gaya tampa merusakn logam itu sendiri. Sifat
mekanik logam antara lain:
a. Kekuatan (strength). Kekuaan adalah kemampuan untuk menerima beban tanpa menyebabkan logam menjadi patah.
Kekuatan logam meliputi antara lain kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan punter dan kekuatan
lengkung
b. Kekerasan (hardness). Kekerasan adalah kemampuan logam untuk menahan beban berupa goresan, kikisan atau
penekanan
c. Plastisitas (placticity). Plastisitas adalah kemampuan logam untuk berubah bentuk secara permanen tanpa merusak
logam itu sendiri
d. Kekakuan (stiffness). Kekakuan adalah kemampuan logam untuk menerima beban tanpa mengakibatkan perubahan
bentuk
e. Ketangguhan (toughness). Ketangguhan adalah kemampuan logam untuk menyerap sejumlah energi tanpa
mengakibatkan adanya kerusakan
f. Kekenyalan (elasticity). Kekenyalan adalah kemampuan logam untuk menerima beban tanpa mengakibatkan
perubahan bentuk secara permanen
Jenis Logam
Logam dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Logam Besi/Ferrous: logam dan paduan yang mengandung besi (Fe)
sebagai unsur utama seperti besi, baja karbon, baja paduan, baja
tuang dlsb
2. Logam Non Besi/Non Ferrous: logam yang mengandung sedikit atau
tidak ada sama sekali kadar besi seperti alumunium, tembaga, seng,
nikel
Logam Besi (Ferrous Metal)
• Logam ferro adalah logam campuran besi dengan unsur lainnya.
Besi dalam bentuk murni bersifat terlalu lunak dan rapuh. Oleh
karena itu besi murni dicampur dengan unsur lainnya seperti karbon
(C), silicon (Si), mangan (Mn) dan fosfor (P)
• Logam besi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
– Besi Cor (cast iron), contoh besi cor kelabu, besi cor putih, besi
cor mampu tempa, besi cor nodular
– Baja (steel), contoh baja karbon dan baja paduan
Besi Cor (Cast Iron)
• Besi cor dihasilkan dar paduan antara besi (Fe) dengan karbon (C) dan slikon (Si), serta unsur-
unsur tambahan lainnya. Karena persentase karbonnya tingi, besi cor bersifat rapuh dan tidak
dapat ditempa (terlalu keras). Unsur paduan berupa karbon, silicon, mangan, fosfor, belerang
dapat mempengaruhi sifat fisis maupun sifat mekanis dari besi cor. Kekerasan, kekuatan,
kemampuan mesin (machinability), ketahanan aus dapat diperbaiki dnegan cara melebur besi cor
ke dalam dapur kapula atau dapur lainnya yang dapat menurunkan kadar karbon besi cor tersebut
• Beberapa contoh besi cor:
– Besi cor kelabu (grey cast iron). Besi ini mempunyai
unsur karbon dalam bentuk garfit yang terbentuk pada
saat proses pembentukan dalam. Kekuatan tarik besi
cor kelabu tergntung pada jumlah dan bentuk grafitnya.
Besi ini digunakan banyak untuk industry otomotif
– Besi cor putih (white cast iron). Besi ini terbentuk unsur karbon tidak mengendap sebagai
grafit selama proses pembentukan. Unsur karbon tersebut benrcampur dengan unsur besi
(Fe), krom (Cr) dan molibdenum (Mo), membentuk karbida. Besi cor ini bersifat getas dan
keras. Bentuk patahannya menyerupai kristal putih. Umumnya digunakan untuk industri
otomotif
Besi Cor (Cast Iron)
– Besi cor mampu tempa (malleable cast iron). Besi ini dihasilkan dari pengolahan besi cor putih
yang diproses sedemikian rupa sehingga unsur karbon beribah menjadi garfit dengan bentuk
tidak beraturan (grafit temper). Banyak digunakan pada industri kereta api, otomotif, sambungan
pipa dan peralatan pertanian.

– Besi cor nodular (nodular cast iron). Besi ini dihasilkan dari pengolahan besi cor kelabu. Unsur
karbonnya menjadi grafit benbentuk nodular. Banyak digunakan untuk industri otomotif
Baja (Steel)
• Baja dihasilkan dari paduan antara besi (Fe) dan unsur-unsur
lainnya dengan karbon (C) sebagai unsur yang paling dominan
tetapi kandungannya dibatasi tidak lebih dari 2%
• Baja dibedakan menjadi 2 yaitu:
– Baja karbon
– Baja paduan
Baja (Steel)
BAJA KARBON (CARBON STEEL)
Berdasarkan kandungan karbonnya, baja karbon dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
• Baja karbon rendah (low carbon steel)
Baja karbon rendah mengandung 0,05%-0,30% karbon. Setiap satu ton baja karbon rendah mengandung 5-30 kg
karbon. Baja ini bersifat mudah ditempa dan dibentuk.
o Baja dengan kandungan karbon 0,05%-0,2% umumnya digunakan untuk membuat badan kendaraan, pipa,
rantai dan baut
o Baja dengan kandungan karbon 0,20%-0,30% umumnya digunakan untuk membuat konstruksi jembatan dan
bangunan
• Baja karbon menengah/medium (medium carbon steel)
Baja karbon menengah/medium mengandung 0,30%-0,60% karbon. Setiap satu ton baja karbon menengah
mengandung 30-60 kg karbon. Kekuatan baja ini lebih tinggi dibandingkan baja karbon rendah. Baja ini sulit
dibengkokan, dilas dan dipotong. Baja karbon medium ini digunakan untuk membuat komponen kendaraan dan rel
baja
o Baja dengan kandungan karbon 0,30%-0,40% umumnya digunakan untuk penghubung batang, as
o Baja dengan kandungan karbon 0,40%-0,50% umumnya digunakan untuk as mobil, crankshaft, rel kereta api,
obeng
o Baja dengan kandungan karbon 0,50%-0,60% umumnya digunakan untuk palu
• Baja karbon tinggi (high carbon steel)
Baja karbon rendah mengandung 0,60%-1,50% karbon. Setiap satu ton baja karbon rendah mengandung 60-150 kg
karbon. Baja ini memiliki kekuatan paling tinggi dan paling keras. Baja ini sering digunakan untuk membuat perkakas
pertukangan (contoh gergaji, dan palu), peralatan rumah tangga (pisau) dan konstruksi (kawat dan kabel baja)
Baja Karbon
Baja Paduan
BAJA PADUAN (ALLOY STEEL)
Baja paduan adalah baja yang dicampur dengan unsur-unsur/elemen-elemen
lainnya (antara 1% - 50% dari berat total) yang bertujuan untuk meningkatkan sifat
mekanik baja. Baja yang dicampur dengan unsur lainnya akan mengalami
perubahan sifat.

Istilah "baja paduan" adalah istilah standar yang mengacu pada baja dengan lain-
lain unsur paduan yang ditambahkan dengan sengaja selain karbon. Paduan umum
seperti mangan (yang paling umum), nikel, kromium, molybdenum, vanadium, silicon
dan boron. Paduan yang tidak umum termasuk alumunium, kobalt, tembaha, cerium,
niobium, titanium, tungsten, timah, seng, timbal dan zorkonium
Baja Paduan
Sifat-Sifat Penting Baja Paduan
a. Kemampuan dikeraskan. Adanya satu atau lebih elemen-elemen paduan dapat mempertinggi kemampuan baja
untuk bisa lebih mudah dikeraskan dan dengan ketebalan yang tinggi atau dalam
b. Ukuran grain. Grain salah satu hal penting. Baja perkakas yang ideal dihaluskan dengan baik untuk pemanasan
yang terlalu tinggi akan mengasarkan struktur baja dan ukuran grain akan semakin besar. Proses ini dapat
mengurangi nilai kekerasan sehingga harus selalu dijaga supaya tidak terjadi overheating. terdapat vanadium
digunakan untuk menghambat pertumbuhan grain
c. Stabilitas pada pengerasan. Pada saat tertentu seperti stempel gerakan pada pengerasan dapat Misalnya baja
stempel paduan tertentu memiliki sifat stabil pada proses pengerasan dalam tingkat yang tinggi
d. Daya tahan terhadap aus. Terjadinya kekerasan akan mempertinggi daya tahan terhadap aus. Apabila tungsten
dan krom khrom yang dipadukan ke baja, maka daya tahan baja terhadap aus akan bertambah
e. Kekuatan. Sifat inipenting untuk baja karbon. Namun demikian, penggunaannya pada kasus tertentu
misalnya stempel uang logam, baja yang digunakan harus tahan terhadap hentakan. dan juga semua
alat pemotong harus cukup kuat untuk dipakai memotong. Tingkat kekuatan yang diperlukan dicapai dengan
proses tempa. Beberapa alat dari baja paduan dan baja stempel yang bisa dikeraskan dan ditempa biasanya
lebih kuat dari pada baja karbon biasa
f. Daya tahan terhadap korosi. Beberapa baja yang mengandung khrom lebih dari 11,5 % adalah tahan
karat karena adanya selaput kenyal oksida khrom yang ada dipermukaan baja. Namun jika selaputnya putus
selaput tersebut akan terbentuk kembali. Jika dilakukan penggabungan khrom dengan nikel, hasilnya akan
membentuk baja yang sangat tahan terhadap korosi dan pengaruh panas
g. Daya tahan terhadap penghalusan pada penempaan. Penghalusan ini diperlukan pada baja perkakas
berkecepatan tinggi dan baja stempel untuk pekerjaan panas. Molybdenum dan tungsten akan memberikan
sifat ini pada baja jenis ini
Baja Paduan
Logam Bukan Besi (Non-Ferrous Metals)
• Logam bukan besi adalah logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe). Mayoritas logam bukan besi bersifat
tahan korosi karena mempunyai laisan oksida yang kuat. Logam ini digunakan sebagai bahan campuran besi atau
baja
• Jenis-jenis logam bukan besi, yaitu:
– Logam berat, mempunyai berat jenis lebih dari 5 kg/dm3 . Unsur yang termasuk logam berat antara lain
tembaga (Cu), seng (Zn), silisium (Si), timah putih (Sn), timah hitam (Pb), mangan (Mn) dan krom (Cr)

Krom

Tembaga Mangan

– Logam ringan, mempunyai berat jenis kurang dari 5 kg/dm3 . Unsur yang termasuk logam ringan alumunium
(Al) dan magnesium (Mg)

Alumunium Magnesium
Logam Bukan Besi (Non-Ferrous Metals)
• Jenis-jenis logam bukan besi, yaitu:
– Logam mulia, adalah logam yang dalam keadaan murni sudah dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Unsur yang termasuk logam mulia ini adalah platina (Pt), emas (Au) dan perak (Ag)

Emas

Perak
Tabel Periodik
Tugas
• Buat bahan paparan mengenai sumber daya alam yang termasuk logam besi
dan logam non besi (logam berat, logam ringan dan logam mulia) yang berada
di asal wilayah (lokasi, asal usul, jumlah sumber daya)
• Apa saja manfaat dari unsur logam dan non logam bagi kehidupan manusia.

Anda mungkin juga menyukai