Anda di halaman 1dari 7

PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK

BAB II

BAHAN KERJA ELEKTROMEKANIK

A. BAHAN KERJA LOGAM


1. Bahan Kerja Logam
Logam dalam bahasa Yunani disebut metallon. Logam kimia merupakan
sebuah unsur kimia yang membentuk ion (kation). Logam adalah salah satu dari
tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan bersama
dengan metaloid dan non logam.
Logam terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi. Untuk menghasilkan
suatu logam paduan yang mempunyai sifat yang berbeda dengan besi dan karbon,
maka dicampur dengan bermacam-macam logam lainnya. Logam ferro terdiri dari
komposisi kimia yang sederhana antara besi dengan karbon.
Logam merupakan unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat seperti berikut:
a. Suatu logam dapat ditempa dan diubah bentuk
b. Logam merupakan penghantar panas dan listrik
c. Keras (tahan terhadap goresan, potonga atau keausan), kenyal (tahan patah
bila dibentang), kuat (taha terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat
ditarik)
2. Sifat-Sifat Logam
a. Sifat Fisis Logam
1) Logam akan mengalami pemantulan sinar yang datang dengan panjang
gelombang dan frekuensi yang sama, sehingga logam terlihat lebih
mngekilat.
2) Logam akan menghantarkan panas ketika terkena sinar matahari, sehingga
logam akan sangat panas (terbakar).
3) Logam akan menghantarkan listrik jika elektronnya terdelokalisasi bebas
bergerak di seluruhbagian struktur atom.
4) Meabilitas merupakan suatu kemampuan logam untuk ditempa atau diubah
menjadi bentuk lembaran.
5) Duktilitas merupakan suatu kemampuan logam yang diubah menjadi
kawat dengan sifatnya yang mudah meregang jika ditarik.
6) Semua logam merupakan padatan pada suhu kamar dengan penegcualian
raksa atau merkuri (Hg) yang berupa cairan pada suhu kamar.
7) Semua logam bersifat keras, kecuali natrium (Na) dan kalium (Ca) yang
lunak dan dapat dipotong dengan pisau
8) Logam pada umumnya mempunyai kepadatan yang tinggi, sehingga terasa
berat jika dibawa
9) Logam dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul
10) Logam dapat ditarik magnet
b. Sifat Kimia Logam
1) Logam memiliki energi ionisasi yang rendah, sehingga logam cenderung
melepaskan elektronnya dengan mudah.

Wahyu Dwi Permatasari, S.Pd Page 1


PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK

2) Suatu logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi
karena kekuatan ikatan logam
3) Logam memiliki 1 sampai 3 elektron dalam kulit terluar dari atom-
atomnya
4) Logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam
hidroksida
5) Logam oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air
3. Jenis-Jenis Logam
a. Logam Ferro
Logam ferro merupakan suatu bahan yang mengandung unsur kebesi-
besian. Berikut tabel nama-nama logam
Tabel 2.1 Ikhtisar Logam
Nama Komposisi Sifat Penggunaan
Alas mesin, nadan
Rapuh, tidak
ragum, bagian-bagian
Besi Campuran besi dapat ditempa
mesin bubut, silinder,
Tuang dan karbon (4%) dengan baik dan
cincin perak dan meja
sukar untuk dilas
datar
Campuran besi
Dapat ditempa, Kait keran, landasan
Besi murni (99%)
liat, tidak dapat kerja pelat, dan rantai
Tempa dan sedikit besi
dituang jangkar
rongsokan
Campuran besi
Baja Dapat ditempa Mur, baut, pipa dan
dan karbon
Lunak dan liat sekrup
(0,1%-0,3%)
Baja Campuran besi
Karbon dan karbon Lebih kenyal Poros, rel baja dan paron
Sedang (0,4%-0,6%)
Perlengkapan mesin
Baja Campuran besi bubut, perlengkapan
Mudah ditempa
Karbon dan karbon mesin frais, kikir,
dan dapat disepuh
Tinggi (0,7%-1,5%) gergaji, pahat, tap dan
stempel
Baja karbon Rapuh, dapat
Baja
tinggi ditambah disepuh, keras, Mesin bubut, mesin frais,
Cepat
nikel/kobalt, dapat dimudakan, mesin bor dan lain-lain
Tinggi
krom/tungken tahan suhu tinggi

Tabel 2.2 Jenis dan Klasifikasi Logam


Pemakaian Contoh
No. Klasifikasi Jenis Bentuk
dalam Bangunan
Emas,
1. Logam Mulia perak, dan Batangan Aksesoris, interior
sebagainya
Logam
2. Setengah Air raksa Cair Patri
Mulia

Wahyu Dwi Permatasari, S.Pd Page 2


PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK

Logam Biasa
Nikel, Butiran, Campuran baja,
3. Berat > 30
kobalt Batangan konstruksi luar beton
kg/dm3
Besi tuang,
Logam Biasa
plumbum Pengunci, enggantung
4. Ringan < 30 Pelat blok
3 (timah landasan isolasi
kg/dm
hitam)
Pelat, profil, Hubunga dak standar
batangan, dengan atap, kuda-
Logam Baja
5. tempa, kuda bangunan,
Campuran Kuningan
gelombang jembatan, neraca,
pelat, blok dinding, lantai, kunci

Tabel 2.3 Sifat-sifat Baja Dapat Dipengarhui Oleh Campuran Logam yang
lain
Campuran Pengaruh terhadap Sifat-Sifat Baja
Logam Menambah Mengurangi
Titik lebur, keuletan,
Kekukuhan, kekerasan dan sifat
Karbon (C) regangan sifat mengelas
pengerasan
dan menempa
Menambah elastisitas,
Silisium (Si) kekukuhan, kekerasan dan daya Sifat mengelas
tahan karat
Regangan dan daya
Fosfor (P) Leburan encer
kekuatan pukul
Lebaran kental dan serpihan
Sulfur (S) Daya kekuatan pukul
yang mudah patah
Kekerasan, kekukuhan, daya
Mangan (Mn) kekuatan pukul dan daya Sifat membuat serpih
keausan
Keuletan regangan, kekukuhan,
Pegangan oleh suhu
Nikel (Ni) daya tahan karat, tahan listrik
tinggi
dan suhu yang tinggi
Kekerasan, kekukuhan, daya
Krom (Cr) tahan karat suhu yang tinggi dan Regangan
ketajaman
Daya tahan lama, kekerasan dan
Vanadium (V) Daya tahan suhu tinggi
keuletan
Molibdenum Regangan dan sifat
Kekerasan dan daya tahan lama
(Mo) menempa
Keuletan mengurang
Kobalt (Co) Kekerasan dan ketajaman
daya tahan suhu tinggi
Kekerasan, kekukuhan, daya
Wolfram (W) tahan karat, suhu tinggi dan Regangan
ketajaman

Wahyu Dwi Permatasari, S.Pd Page 3


PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK

Tabel 2.4 Perubahan Struktur Logam


Sifat
Cara Hasil
Pengubahan
Logam dipanaskan kemudian Struktur logam
Pemanasan dibiarkan dingin dengan berbentuk baru dan
sendirinya logam jadi lebih lemah
Logam dipanaskan, kemudian
Pendinginan kejut didinginkan cepat dalam air atau Menambah kekukuhan
oli
Logam dipanaskan, kemudian
Menambah kekerasan
Pengerasan didinginkan sedemikian rupa,
dan ketajaman
sehingga pengerasan merata
Logam yang telah diperkeras
Tempering dipanaskan pada suhu 180-300 Meambah elastisitas
derajat Celcius
Logam yang telah diperkeras
Mempertinggi batas
Tempering kejut dipanaskan pada suhu 450-700
regang
derajat celcius
Memperkeras
Pelapisan Pengerasan dilakukan dalam oven
permukaan logam dan
Nitrogen dengan semprotan nitrogen
daya tahan karat
Pengerasan dilakukan dalam oven
dengan pelapisan karbon, Memperkeras tepi dan
Pelapisan Karbon
sehingga memengaruhi nilai logam tetap lunak
permukaan logam

b. Logam Nonferro
Logam jenis ini merupakan jenis logam yang secara kimiawi tidak
memiliki unsur besi atau ferro (Fe). Berikut contoh logam nonferro yang
sering digunakan dalam teknik elektro:
1) Seng
Seng dapat digunakan sebagai pelindung dari karat. Hal ini
dikarenakan lebih tahan terhadap karat daripada besi. Seng dalam teknik
listrik banyak dipakai untuk bahan selongsong elemen kering, batang-
batang elemen galvanis.
2) Timah Hitam
Nama lain dari timah hitam adalah timbel. Logam jenis ini lunak
sehingga dapat dicetak dengan cara dicairkan. Timbel tahan terhadap
udara, air, garam dan asam belerang. Timbel dalam teknik listrik dipakai
sebagai pelindung untuk kabel listrik dalam tanah atau pada kabel listrik
dasar laut.
3) Timah Putih
Timah putih keadaannya hampir sama dengan timbel. Timah putih titik
cairnya lebih rendah dari timbel, yaitu 232 derajat celcius. Timah dalam
teknik listrik dipakai sebagai pelapis tembaga pada hantaran yang bersekat
karet dan hantaran tanah.

Wahyu Dwi Permatasari, S.Pd Page 4


PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK

4) Tembaga
Tembaga merupakan bahan tambang yag diketemukan sebagai biji
tembaga yang masih bersenyawa dengan zat asam, asam belerang atau
bersenyawa dengan kedua zat tersebut. Tembaga mempunyai daya hantar
listrik yang tinggi yang digunakan untuk kelengkapan bahan radiator, ketel
dan alat kelengkapan pemanasan.
5) Aluminium
Aluminium sangat diperlukan dalam pembuatan kapal terbang, mobil,
motor dan dalam teknik listrik
6) Perak
Perak merupakan logam yag mempunyai daya hantar listrik terbaik.
Harga yang mahal, sehingga pemakaiannya dalam teknik listrik untuk hal-
hal yang khusus dan penting saja, contohnya untuk kumparan pengukur.
7) Emas
Dalam persenyawaan dengan logam-logam lain terdapat emas yang
permuniannya dikerjakan secara kimia. Emas murni sangat lunak.
Kekerasannya dapat dipertinggi dengan mencampurkan perak. Banyaknya
perak menentukan besarnya karat.
8) Platina
Platina adalah suatu bahan yang tidak berkarat, dapat ditempa, regang,
namun sukar dicairkan dan tahan dari sebagian besar bahan-bahan kimia.
Dalam teknik listrik, pemakaian platina untuk peralatan laboratorium yang
tahan karat, kisi tabung radio yang khusus dan sebagainya.
B. BAHAN KERJA NON LOGAM
1. Sifat-Sifat Nonlogam
a. Sifat Fisis Nonlogam
1) Nonlogam tidak dapat memantulkan sinar yag datang, sehingga nonlogam
tidak terlihat mengilat
2) Nonlogam tidak dapat mengahntarka panas dan listrik, sehingga
dinamakan sebagai isolator
3) Nonlogam sangat rapuh, sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel atau
ditempa menjadi lembaran
4) Densitas atau kepadatannya pun relatif rendah, sehingga terasa ringan jika
dibawa dan tidak bersifat diamagnetik (dapat ditarik magnet)
5) Nonlogam pada suhu kamar berupa padatan, cairan dan gas
b. Sifat Kimia Nonlogam
1) Dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur nonlogam cederung menangkap
elektron karena memiliki energi ionisasi yang besar untuk membentuk
anion
2) Memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah apabila
dibandingkan dengan unsur logam
3) Memiliki 4 sampai 8 elektron dalam kulit terluar dari atom-atomnya
4) Non logam yang bereaksi dengan logam akan membentuk garam

Wahyu Dwi Permatasari, S.Pd Page 5


PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK

5) Kebanyakan nonlogam koksida yang larut dalam air akan bereaksi


membentuk asam
6) Non logam dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air
2. Jenis Bahan Nonlogam
a. Keramik
Keramik sebagai bahan teknik terdiri dari fase yang masing-masing
merupakan senyawa dari logam da nonlogam. Keramik terdiri dari berbagai
oksida, karbida silikat dan lainnya. Jenis keramik yang mempunyai arti
penting sebagai bahan teknik yaitu batu tahan api. Batu tahan api bekerja
menggunakan temperatur yang tinggi. Mempunyai sifat tahan terhadap
temperatur tinggi, tetap stabil/tidak berunah walaupun pada temperatur tinggi,
mempunyai konduktivitas panas yang rendah, kuat dan keras tetapi getas. Batu
tahan api berdasarkan sifat kimianya dapat dibagi menjadi berikut:
1) Batu tahan api asam (acid refractories), yaitu batu yang terbuat dari quartz
2) Batu tahan api basa (basic refractories), yaitu batu yang banyak
mengandung magnesia (MgO)
3) Batu tahan api netral (netral refractories), yaitu batu yang mengandung
alumina dan silika yang terbuat dari kaolinite dan dapat tahan pada suhu
1600-16700C
b. Gelas (kaca)
Kaca merupakan nonkristalin/amorph, atom/molekulnya tidak tersusun
menurut suatu pola tertentu seperti halnya logam, namun berupa suatu network
tiga dimensi yang acak. Sebagian dari oksida berfungsi sebagai glass former,
yait yang membentuk network dari kaca. Sebagian berfungsi sebagai modifier
biasanya akan memperlemah ikatan pada network, sehingga menurunkan titik
leburnya dan ada juga yang berfungsi sebagai intemediates.
c. Plastik
Pada alat-alat listrik plastik dimanfaatkan oleh beberapa bagian dari
alat pemanas. Selain itu, plastik juga banyak digunakan dalam bentuk “foam”.
Molekul plastik merupakan suatu rangkaian/rantai dari sejumlah besar er”. Hal
ini dikarenakan plastik tersebut juga polymer.
C. PROSES-PROSES DALAM LOGAM
Berikut proses-proses dalam logam pada umumnya meliputi:
1. Proses Mengecor Logam
Pengecoran merupakan pembuatan komponen logam kendaraan dengan cara
menuangkan bahan yang dicairkan ke dalam cetakan, kemudian dikeluarkan atau
dipecah-pecah untuk dijadikan komponen mesin. Bahan yang dibutuhkan untuk
mencairkan adalah furnance atau dapur kupola. Proses kerjanya, yaitu bahan padat
dicairkan hingga suhu titik cair dan dapat ditambahkan campuran bahan seperti
silikon, krom, titanium, aluminium dan sebagainya. Yang bertujuan agar bahan
menjadi lebih baik. Kemudian bahan yang sudah cair dituangkan ke dalam
cetakan. Alat yang digunakan dalam pembuatan logam, yaitu palu, dan landasan.

Wahyu Dwi Permatasari, S.Pd Page 6


PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK

2. Proses Membentuk Logam


Pembentukan logam merupakan suatu proses membuat logam yang pada
umumnya dilakukan dengan memberika beberapa teknik seperti teknik menekan,
teknik memadatkan, teknik menarik sampai berubarh bentuk secara plastis. Dalam
pembuatan logam ini terdapat beberapa proses, yaitu proses pengerolan, proses
tempa, proses tarik, ekstrusi, proses putar tekan dan proses potong.
3. Proses Memotong
Pemotongan logam merupaka salah satu proses dalam membuat logam
menggunakan mesin-mesin perkakas potong untuk mendapatkan bentuk yang
digunakan dengan membuang sebagian material. Sedangkan perkakas potongnya
dibuat dari baha yang lebih keras daripada logam yang dipotong.
Proses dalam pemotongan, yaitu pemotongan secara konvensional dan
pemotongan secara nonkonvensional. Proses konvensional antara lain, proses
sekrap, proses bubut, proses gurdi, proses freis dan proses gerinda. Sedangkan
proses nonkonvensional meliputi pemotongan abrasi, pemotongan secara reaksi
kimia dam pemotongan secara erosi loncatan listrik.
4. Proses Menyambungkan
Penyambungan merupakan proses yang dilakukan dengan menyambungkan
elemen pada logam. Penyambungan dapat dilakukan tanpa atau dengan
mencairkan logam yang disambung, dengan atau tanpa pengisi, dengan atau tanpa
tekanan, dan dengan perekat atau adhesive.
5. Proses Perlakukan Phisis
Proses perlakuan phisis merupakan suatu proses dengan cara mengubah sifat-
sofat phisis dari logam tanpa adanya perubahan-perubahan bentuk fisik.
6. Proses Menyelesaika
Tujuan dari proses menyelesaikan adalah untuk memberikan kondisi
permukaan tertentu dari benda jadi, sehingga terjadi perubahan dimensi yang
sangat kecil.

Wahyu Dwi Permatasari, S.Pd Page 7

Anda mungkin juga menyukai