Anda di halaman 1dari 23

KULIAH KE-10

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI

DOSEN:
IR. LOLOM E. HUTABARAT, MT
ALAT PENYAMBUNG BAJA
Alat penyambung pada baja yang umumnya
digunakan adalah:
1. Baut mutu tinggi
2. Paku keling
3. Baut hitam
4. Baut sekrup
BAUT MUTU TINGGI
Terbagi 2 jenis yaitu:
1. Baja karbon
Yaitu baja yang mengandung unsur bukan besi
sbb karbon 1,7%, mangan 1,65%, silikon 0,6% dan
tembaga 0,6%
Karbon dan baja adalah unsur utk menaikkan
kekuatan besi murni, penambahan karbon
menaikkan titik leleh tetapi mengurangi
daktilitas sehingga lebih sulit utk dilas
JENIS-JENIS BAJA STRUKTUR
Baja untuk pemakaian struktural yang
digiling panas dapat dibedakan atas
2. Baja paduan
Baja paduan kekuatan rendah dapat didinginkan
dalam air (quenced)dan dipanaskan kembali
(tempered)
JENIS LOGAM BESI
1. BESI TUANG
Terlebih dahulu dilebur utk memperoleh tingkat kandungan
karbon yang diinginkan kemudian dituang atau dicor utk
mendapatkan bentuk yang diinginkan, terdiri dari 2-4% karbon
dg unsur campuran lain spt belerang, mangan, fosfor, silikon dll
2. BESI TEMPA (WROUGHT IRON)
Mengandung paling sedikit bahan campuran lain umumnya
digunakan utk bahan yang kuat seperti paku sumbat, pipa air,
pipa gas, baut sekrup dll
3. BAJA
Terletak diantara besi tuang dan besi tempa, dimana besi tuang
mengandung banyak karbon sedangkan besi tempa sedikit
karbon. Baja merupakan paduan antara besi dan karbon yang
dapat menahan gaya tarik maupun gaya tekan. Besi murni
tanpa paduan karbon tidak akan terlalu kuat.
BESI TUANG
Unsur yang mempengaruhi sifat besi tuang:
1. Belerang (S)
Bahan ini membuat besi tuang cepat mengeras dan
getas tetapi menimbulkan cacat berupa pori-pori
udara yang terperangkap, kandungan belerang maks
0,1%
2. Fosfor (P)
Bahan ini membuat besi mudah mencair dan tambah
getas dgn kadar antara 1-1,5% utk besi yang amat halus
dan tipis, jika kandungan fosfor < 0,3% besi tuang
kehilangan kekerasan dan sukar dibentuk
3. Silikon (Si)
Silikon bersama-sama dgn besi dalam bentuk massa
yang berfungsi mengurangi besar susut pengerasan
dan menjadikan besi bersifat lebih lunak dgn
kandungan maks 2,5% supaya besi mudah dituang.
4. Mangan (Mn)
Bahan ini membuat besi tuang lebih keras dan getas
dengan kandungan maks 0,7%
Sifat Besi Tuang
1. Keras dan mudah melebur/mencair
2. Getas, tidak dapat menahan benturan
3. Temperatur leleh 1250C
4. Tidak berkarat
5. Tidak dapat diberi muatan magnit
6. Dapat dikeraskan dg cara dipanaskan kemudian
didinginkan secara mendadak
7. Menyusut waktu didinginkan
8. Kuat menahan gaya tekan tapi lemah menahan gaya
tarik (kuat tekan 6000 kg/cm2, kuat tarik 500 kg/cm2)
9. Tidak dapat disambung dg paku keling atau las tetapi
harus menggunakan baut atau sekrup
Fungsi Besi Tuang
Bagian struktur yang menggunakan besi
tuang spt:
1. Pipa yang menahan tekanan sangat tinggi
2. Tutup lubang saluran drainase dan alat
saniter yang lain
3. Bagian struktur rangka (truss) yang
menahan gaya tekan
4. Bagian-bagian tiang lampu
5. Sendi atau rol jembatan
BESI TEMPA
Pemakaian besi tempa telah lama digantikan
oleh baja struktur (mild steel), dengan sifat:
1. Daktil, kuat dan dapat ditempa
2. Dapat dilas
3. Tidak dapat dituang karena sulit mencair
4. Tahan korosi
5. Temperatur leleh 1535C
6. Kuat tarik maksimum 4000 kg/cm2 dan
kuat tekan 2000 kg/cm2
BAJA
Besi tuang amat baik menahan gaya tekan dan
besi tempa menahan gaya tarik, sedangkan baja
dapat digunakan untuk bagian struktur yang
menahan gaya tekan maupun tarik, yang
merupakan paduan antara besi dan karbon yang
dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Baja deed steel dg kandungan karbon  0,1%
2. Baja lunak dg sedikit karbon (0,1-0,25%)
3. Baja dg karbon sedang (0,25-0,7%)
4. Baja dg karbon banyak (0,7-1,5%)
Sifat Baja
Kekuatan, elastisitas, daktilitas merupakan sifat penting
yang dimiliki baja
Makin banyak kandungan karbon, baja semakin keras
dan kuat tetapi sifat daktilitasnya semakin kurang.

Oleh sebab itu sifat dari baja tersebut dipengaruhi oleh


faktor:
1. Kandungan karbon
2. Kandungan bahan lain (belerang, fosfor, silika)
3. Proses pemanasan
Pemakaian Baja
% KARBON PEMAKAIAN
0,05 – 0,10 Pipa-pipa, kawat, paku, badan mobil, tabung, pelat tipis
0,10 – 0,20 Paku keling, baut, pipa, tabung, kawat
0,20 – 0,30 Gir, pelat ketel, bagian mesin, kawat pipa
0,30 – 0,40 Gir, kunci, las
0,40 – 0,50 Bagian mesin yang menahan beban berat, gir, as, kawat per
0,60 – 0,70 Rel, kunci mur, bagian lokomotif
0,70 – 0,80 Per, palu
0,80 – 0,90 Kunci, alat pembuat lubang, pisau untuk mesin potong
0,90 – 1,00 Bor, gunting, as, per
1,00 – 1,10 Per, bor, alat peruncing ,as
1,10 – 1,20 Alat-alat pertukangan kayu, gunting
1,20 – 1,30 Bor, silet, pisau
1,30 – 1,40 Silet, bagian pemecah batu, bor
Kandungan Unsur Lain pada Baja
1. Belerang (maks 0,1%) tdk mempengaruhi sifat baja,
Kelebihan belerang menyebabkan baja berkurang
kekuatan dan daktilitasnya
2. Fosfor berfungsi menambah sifat cair baja pada saat
meleleh tapi kelebihan fosofor akan mengurangi
kekuatan, daktilitas maupun ketahanan terhadap
benturan
3. Silikon (maks 0,2%) tdk mempengaruhi sifat baja, tapi jika
lebih akan menaikkan kekuatan dan elastisitas baja tanpa
mengurangi sifat daktilitasnya
4. Mangan (maks 1%) akan menaikkan kekuatan baja tapi
jika  1,5% baja menjadi sangat getas sehingga tdk banyak
dipakai
Proses Pemanasan pada Baja
Sifat baja dapat diubah dengan cara pemanasan dan
pendinginan baja yang terkontrol dengan baik. Baja yang
digunakan dalam mesin listrik menghasilkan daerah magnit
yang dipengaruhi oleh unsur sbb:
1. Karbon (maks 0,1%) makin sedikit kandungan karbon
makin baik sifat karbonnya
2. Silikon memperburuk sifat magnit sehingga seminimum
mungkin
3. Belerang (maks 0,3%) makin banyak kandungan belerang
makin buruk sifat magnitnya
4. Fosfor (maks 0,3%) makin banyak kandungan fosfor
makin buruk sifat magnitnya
Proses Pengerjaan Baja
Pengerjaan mekanis bentuk baja dilakukan dg pengerjaan
panas atau pengerjaan dingin. Pada pengerjaan panas baja
dipanaskan sampai diatas temperatur rekristalisasi kemudian
dibentuk, sedangkan pada pengerjaan dingin baja dibentuk
pada temperatur kamar denganbeberapa cara yaitu:
Drawing, dipakai di pabrik kawat dan batang baja bulat. Baja
dimasukkan melalui lubang atau alat lain dan ditarik
sehingga berbentuk kawat
1. Forging, baja dipanaskan sampai temperatur tertentu
kemudian ditempa berkali-kali utk memperbaiki ukuran
butir baja dan memampatkan sehingga berat jenis
bertambah
3. Pressing, baja diletakkan dalam cetakan dan secara
perlahan diberi tekanan sampai mengisi penuh cetakan
dan membentuk yang diiinginkan, sangat berguna untuk
membuat dalam jumlah banyak spt pelat baja utk tangki,
slinder berlubang, kepala ketel dll
4. Rolling, digunakan alat rol khusus dg terlebih dahulu
dipijar dan dipasakkan masuk dalam rol (roda) yang
mempunyai ukuran lubang makin kecil sesuai batang baja
yang diinginkan spt baja tulangan beton, pelat, profil siku
5. Extrusion, logam yang dipanaskan diberikan tekanan
besar berupa tekanan mekanis atau hidrolis agar bisa
melewati suatu lubang spt batang baja, pipa, tabung
Sifat Baja Lunak
1. Berat jenis 7,8 g/cm3
2. Temperatur leleh sekitar 1400C
3. Daktil (liat)
4. Mudah di las
5. Dapat diberi muatan magnit
6. Mudah berkarat
7. Lebih keras dan kuat dari pada besi tempa
8. Hampir dipakai untuk semua struktur
Sifat Baja Keras
1. Dapat diberi muatan magnit yang tetap
2. Dapat di las
3. Lebih elastis dan kuat dari pada baja lunak
4. Mudah berkarat
5. Berat jenis 7,9 g/cm3
6. Temperatur leleh sekitar 1300
7. Lebih keras dan kuat dari pada besi tempa
8. Hampir dipakai untuk semua struktur
Sifat Baja Keras
1. Dapat diberi muatan magnit yang tetap
2. Dapat di las
3. Lebih elastis dan kuat dari pada baja lunak
4. Mudah berkarat
5. Berat jenis 7,9 g/cm3
6. Temperatur leleh sekitar 1300C
7. Kuat tarik dan kuat geser hampir sama besar
8. Banyak dipakai untuk bagian alat yang sering
menerima beban kejut, spt baja prategang, baut
mutu tinggi dll
Baja Tulangan
Baja tulangan beton adalah baja yang berbentuk
batang yang digunakan untuk penulangan beton
(menahan gaya tarik) yang dikenal dgn besi beton.
Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Baja tulangan polos (TP)
2. Baja tulangan dgn ulir/sirip (TD)
Ulir pada permukaan baja berfungsi utk menambah
daya lekat antara baja dan beton di sekelilingnya.
Sesuai PUBI 1982, pengujian tarik beton mencakup
tegangan leleh, regangan akhir (20%) dan
pengurangan luas tampang sebelum patah
Korosi pada Baja
Perubahan logam menjadi bentuk oksida disebut
korosi (karat) yang merupakan kelemahan dari baja.
Untuk mencegah karat pada baja dilakukan:
1. Tarring, melapisi permukaan baja dgn gas
batubara sampai meresap di permukaan baja
2. Electroplating, melapisi permukaan logam baja
dengan perak, tembaga, nikel dll
3. Galvanizing, permukaan baja dibersihkan dan
direndam cairan seng sampai melapis
permukaannya
Korosi pada Baja
4. Metal Spraying, permukaan baja disemprot
dengan gas/cairan seng, alumunium atau timah
5. Pelapisan cat, melapisi permukaan logam baja
dengan cat dgn sikat/kuas atau disemprot
6. Dimasukkan dalam beton, batang baja ditutup
dengan beton sehingga tidak berkarat karena
berada di dalam beton. Tebal lapisan beton di luar
baja (selimut beton) tidak boleh terlalu tipis.

Anda mungkin juga menyukai