0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan72 halaman
Logam besi dan baja adalah logam yang paling banyak digunakan. Besi dan baja dibedakan menjadi besi tuang, besi tempa, dan baja. Masing-masing memiliki sifat dan penggunaan yang berbeda seperti kekuatan, kekerasan, dan ketahanan terhadap karat. Besi dan baja digunakan untuk berbagai konstruksi seperti pipa, struktur bangunan, jembatan, dan lainnya.
Logam besi dan baja adalah logam yang paling banyak digunakan. Besi dan baja dibedakan menjadi besi tuang, besi tempa, dan baja. Masing-masing memiliki sifat dan penggunaan yang berbeda seperti kekuatan, kekerasan, dan ketahanan terhadap karat. Besi dan baja digunakan untuk berbagai konstruksi seperti pipa, struktur bangunan, jembatan, dan lainnya.
Logam besi dan baja adalah logam yang paling banyak digunakan. Besi dan baja dibedakan menjadi besi tuang, besi tempa, dan baja. Masing-masing memiliki sifat dan penggunaan yang berbeda seperti kekuatan, kekerasan, dan ketahanan terhadap karat. Besi dan baja digunakan untuk berbagai konstruksi seperti pipa, struktur bangunan, jembatan, dan lainnya.
dipakai adalah besi dan besi memang banyak terdapat dimana-mana termasuk di tumbuh-tumbuhan yang hijau, dan sel-sel darah. Biji besi Batu besi Logam yang terdiri dari atom besi disebut logam besi Logam yang tidak berisi besi disebut logam non besi Logam banyak dipakai untuk bahan struktur, pintu, jendela dan pipa Logam dasar Besi Besi Logam besi dibagi 3 macam 1. Besi Tuang/cor 2. Besi Tempa 3. Baja : - profil - tulangan 1. Besi Tuang/cor Besi Tuang/cor : dibuat dengan cara dituang atau dicor, bahan ini diperoleh dari besi gubal. Besi gubal ini dilebur untuk memperoleh tingkat kandungan karbon yang diinginkan kemudian dituang atau dicor untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Besi tuang berisi 2 sampai 4% karbon, mangan, fosfor, belerang dan silikon dan ini sangat mempengaruhi sifat besi tuang. Besi tuang Menempa besi Besi tuang Besi tuang Besi tuang Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat besi tuang : Belerang (S) : bahan ini membuat besi tuang menjadi keras dan getas (cepat keras) tetapi berakibat ada cacat berupa pori-pori udara yang terperangkap, dan kandungan ini tidak lebih dari 0,1 %. Fosfor (P) : bahan ini membuat besi tuang mudah mencair dan bertambah getas. Bila kandungannya lebih dari 0,3 % besi tuang akan menjadi kehilangan kekerasa dan tidak mudah dikerjakan, bila besi yang diinginkan halus dan tipis maka kandungan fosfornya bervariasi antara 1 sampai 1,5 % Silikon (Si) : Bila kandungan silikon kurang dari 2,5 % besi bersifat lebih mudah dituang dan lebih lunak. Mangan (Mn) : bahan ini membuat besi tuang lebih keras dan getas dan tidak boleh lebih dari 0,7 % Sifat besi tuang Keras dan mudah melebur/mencair Getas, tidak dapat menahan benturan Temperatur leleh 1250°C Tidak berkarat Tidak dapat diberi muatan magnit Dapat dikerjakan dengan cara dipanasi kemudian didinginkan secara mendadak Menyusut waktu pendinginan Kuat dalam menahan daya desak Tidak dapat disambung dengan paku keling atau dilas dan hanya bisa disambung dengan baut dan sekrup. Pemakaian Besi Tuang
Pipa yang menahan tegangan sangat tinggi
Tutup lubang saluran drainasi dan sanitasi lainnya Bagian struktur rangka yang menahan gaya desak Bagian-bagian mesin, blok mesin,dll Pintu gerbang, tiang lampu dll Sendi, Rol jembatan 2. Besi Tempa Besi Tempa merupakan jenis besi yang paling sedikit mengandung campuran lain seperti fosfor, karbon, silika, belerang, mangan dll Besi tempa Besi tempa Sifat-sifat besi tempa Daktail (liat), kuat dan dapat di tempa Dapat dilas Tidak dapat dituang karena sulit cair Tahan korosi Temperatur leleh 1535°C Kuat tarik maksimum sekitar 4000 kg/cm² Kuat tarik desak 200 kg/cm² Pemakaian Besi Tempa Paku sumbat/keling Pipa air Pipa gas Baut Sekrup Tapal kuda Rantai dll 3. Baja Baja terletak antara besi tuang dan besi tempa Besi tuang mengandung banyak carbon dan besi tempa mengandung sedikit carbon Besi tuang baik untuk struktur yang menahan gaya desak sebaliknya besi tempa baik untuk menahan gaya tarik dan baja dapat dipakai untuk menahan gaya desak dan gaya tarik Baja merupakan paduan antara besi dan carbon Baja paduan adalah paduan antara besi dengan logam lainnya Baja Tipe besi dan baja Baja profil Baja ulir Baja dapat dibedakan jadi 3 jenis : Baja dengan sedikit carbon, atau baja lunak atau baja struktur, kandungan carbonnya 0.25% Baja dengan karbon sedang, mengandung carbon 0,25% - 0,7% Baja dengan carbon banyak yaitu antara 0,7% - 1,5% Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat baja : Sifat-sifat penting baja adalah kekuatan, elastisitas, dan daktailitas Sifat-sifat tersebut sangat dipengaruhi oleh : 1. Kandungan carbon : makin banyak carbon makin kuat dan keras baja tersebut, tetapi sifat daktailitasnya semangkin kurang. Kandungan carbon kurang dari 0,1% disebut “deed steel” atau baja dengan kandungan carbon sangat sedikit Kandungan carbon antara 0,1 -0,25% disebut baja lunak
Kandungan carbon antara 0,25 – 0,7% disebut “medium carbon
steel” Kandungan carbon antara 0,7 – 1,5% disebut dengan “high carbon steel atau baja keras 2. Kandungan bahan lainnya: Belerang (S) : sampai 0,1% kandungan belerang tidak mempengaruhi sifat baja, kelebihan belerang mengakibatkan baja kurang kuat dan daktailitasnya pun berkurang Fosfor : Fosfor menambah sifat cair baja pada saat meleleh, akan tetapi jika kelebihan akan mengakibatkan mengurangi kekuatan, daktailitas maupun ketahanan terhadap benturan. Silikon : sampai 0,2% silikon tidak berpengaruh terhadap sifat baja, bila kandungan silikonnya berlebihan kekuatan dan elastisitas baja akan naik tanpa mengurangi sifat daktailitasnya Mangan : sampai 1% kandungan mangan sedikit menaikan kekuatan baja, akan tetapi jika diatas 1,5% baja sangat getas sehingga tidak banyak digunakan 3. Pemanasan : Sifat-sifat baja dapat diubah sesuai keinginan dengan cara pemanasan dan pendinginan baja yang selalu dikontrol dengan baik Sifat-sifat magnit baja Sejak dulu baja banyak dipakai dalam mesin-mesin listrik untuk mendapatkan magnit, sehingga sifat magnit itu dipelajari. Sifat magnit itu dipisahkan sesuai dengan susunan bajanya. Agar diperoleh sifat magnit yang baik, perbandingan unsur-unsur di dalam baja harus sesuai : Carbon : makin sedikit kandungan carbon makin baik sifat magnitnya Silikon : memperburuk sifat magnit, kalau bisa seminimum mungkin Fosfor : makin banyak kandungan fosfor makin buruk sifat magnitnya tidak boleh lebih dari 0,3% Belerang : makin banyak kandungan belerang makin buruk sifat magnitnya tidak boleh lebih dari 0,3% Mangan : makin banyak kandungan fosfor makin buruk sifat magnitnya tidak boleh lebih dari 0,3% Pemakaian baja : Pipa-pipa, kawat, paku, badan mobil, plat tipis, tabung, paku keling, gir, plat ketel, bagian mesi, kunci, rel, kunci mur, bagian lokomotif, per, palu, alat pembuat lubang, pisau untuk mesin potong, bor, gunting, alat peruncing, alat pertukangan kayu, silet, pisau, bagian pemecah batu dll Pengerjaan baja “Drawing” cara ini dipakai dipabrik kawat dan batang baja bulat, baja dimasukan melalui lubang atau alat lain dan ditarik sehingga berbentuk kawat “Forging” baja dipanasi sampai temperatur tertentu, dan diletakan diatas alas dan ditempa dengan palu berkali-kali sehingga membentuk suatu barang “Pressing” cara ini dikerjakan dengan alat pres, baja diletakan dalam cetakan kemudian diberi tekanan sampai baja tersebut mengisi seluruh cetakan sampai membentuk sesuai dengan yang diinginkan “Rolling” cara ini menggunakan alat rol khusus, baja ini dipanaskan dan dimasuk kedalam rol (roda) yang mempunyai ukuran lubang berbeda, makin lama makin kecil sampai terbentuk ukuran batang baja yang diinginkan, biasanya untuk baja tulangan beton, rel, plat, profil siku dll “Extrusion” logam yang sudah dipanaskan ditekan dengan tekanan yang sangat besat agar melewati suatu lubang, tekanannya menggunakan tekanan mekanis atau hidrolis, biasanya untuk batang baja, pipa, tabung dll Sifat-sifat baja lunak Berat jenis 7,8 Temperatur leleh sekitar 1400°C Daktail Mudah dilas Dapat diberi muatan magnit Mudah berkarat Lebih keras dan kuat daripada besi tempa Hampir dipakai untuk semua struktur, sehingga sering dinamakan baja struktur Sifat-sifat baja keras Dapat diberi muatan magnit yang tetap (permanen) Dapat dilas Lebih elastis dan kuat daripada baja lunak Mudah berkarat Berat jenis 7,9 Temperatur leleh 1300°C Kuat tarik dan kuat geser Banyak dipakai untuk bagian alat yang sering menerima beban dan getaran Pencegahan korosi besi dan baja Perubahan logam menjadi bentuk oksida disebut korosi Salah satu kejelekan baja ialah sifatnya yang mudah korosi Untuk mencegahnya ada beberapa cara berikut ini : “Tarring” permukaan baja dilapisi dengan gas batubara yang diproses dengan temperatur panas dan dengan bantuan sikat, gas batubara ini sedikit meresap dipermukaan baja “Electroplating” permukaan logam baja dilapisi dengan perak, copper, nikel dan sebagainya dan prosesnya disebut “elektrolysis” “Galvanizing” baja yang permukaannya sudah dibersihkan direndam dalam cairan seng sehingga permukaan baja terlapisi seng, lapisan seng melindungi baja dari karat “Metal spaying” Permukaan baja disemprot dengan cairan seng, aluminium atau timah, lapisan ini sangat bagus dalam mencegah baja dari karat “Dilapisi cat” baja dilapisi cat, dilakukan dengan cara dipoles atau disemprotkan Dimasukan kedalam beton, baja ditutup dengan beton sehingga tidak berkarat, tapi lapisan beton tidak boleh tipis “Stainless steel” merupakan besi paduan yang bersifat tahan karat, mengandung sedikit carbon dan mengandung krom lebih dari 12% Limbah pabrik besi dan baja Limbah pabrik besi dan baja Jembatan besi dan baja Besi dalam struktur Konstruksi rangka baja Rangka bangunan dari besi Rangka bangunan dari besi Teknik memotong besi Konstruksi baja Rangka baja Rangka baja Rangka atap baja Besi Besi Besi Besi Magnet Besi dan baja siku Proses galvanizing Besi dan baja batang/profil Jembatan rangka baja Jembatan baja merah Jembatan rangka baja Jembatan struktur baja Jembatan rangka baja Jembatan rangka baja Jembatan rangka baja Jembatan rangka baja Pilar dari baja Pilar dari baja Jembatan baja