Anda di halaman 1dari 22

BAHAN-BAHAN

PENGECORAN LOGAM
NAMA KELOMPOK
1. DWI AGENG PRASETYO (20020039)
2. DIMAS PUTRA RAMADHANI (20020040)
3. AZMI ALFIZAR (20020049)
4. IRFANDI HADI NURSALAM (20020059)
5. M. CHAIRIL IMAM ASY’ARI (20020072)
PENDAHULUAN
Pengecoran (casting) merupakan suatu metode
pengolahan dan pembentukan bahan dengan
menuangkan cairan logam ke dalam cetakan.
Cairan tersebut kemudian dibiarkan membeku di
dalam cetakan. Hasil penuangan kemudian
dikeluarkan dari dalam cetakan yang selanjutnya
di finishing menjadi sebuah produk. Pengecoran
digunakan untuk membuat bagian mesin yang
sederhana hingga kompleks.
BAHAN-BAHAN
PENGECORAN LOGAM
Ferro Non Ferro

Alumu Temba
Besi Baja Nikel
nium ga
Logam Ferro

Logam ferro merupakan logam paduan dengan unsur utamanya


adalah besi (Fe). Unsur kedua logam ferro umumnya adalah karbon
(C). Penambahan karbon ditujukan untuk meningkatkan kekuatan,
kekerasan dan kekakuan. Bagaimanapun, penambahan karbon akan
mengurangi keuletan dan ketangguhan.
Logam Ferro
Baja
Baja adalah besi yang ditambahkan karbon
sampai dengan di bawah 1,4%. Baja adalah
bahan yang paling banyak diaplikasikan pada
rekayasa teknik dikarenakan banyaknya
variasi yang dapat dikembangkan sesuai
kebutuhan, mulai dari yang lunak dan
tangguh sampai yang keras dan kuat. Baja
cor memiliki struktur mikro yang kurang
baik dan getas. Oleh karenanya perlakuan
panas pelunakan dan penormalan diperlukan
agar strukturnya lebih halus sehingga baja
cor menjadi lebih ulet.
Logam Ferro
Bahan baja untuk pengecoran logam dikelompokan menjadi: Baja
1. Baja karbon rendah
Baja karbon rendah atau Low Carbon Steel (LCS) adalah baja
kerbon dengan kadar karbon antara 0,05 – 0,25 %. Karakteristik
baja karbon rendah adalah lunak, ulet, mudah di bentuk, mudah
dilas, dan mudah di kerjakan dengan mesin.
2. Baja karbon menengah
Baja karbon menengah atau Medium Carbon Steel (MCS) adalah
baja karbon dengan kadar karbon antara 0,25 – 0,6 %.
Karakteristik baja karbon menengah adalah lebih keras dan
kurang ulet dibanding baja karbon rendah.
Logam Ferro
Baja

3. Baja karbon tinggi


Baja karbon tinggi atau High Carbon Steel (HCS) adalah baja
dengan kadar karbon antara 0,6 – 1,4 %. Baja karbon tinggi
memiliki kekuatan dan kekerasan tinggi namun keuletan dan
ketangguhannya lebih rendah serta getas.
BESI

Besi cor (cast Iron) merupakan paduan mengandung


karbon, silisium, mangan, fosfor dan belerang.
Kandungan karbon pada besi cor umumnya berkisar
antara 2,4 – 4 %. Besi cor diproduksi dalam jumlah
besar dari besi kasar atau besi/baja bekas. Struktur
mikro besi cor terdiri atas ferir, perlit dan serpih
karbon bebas yang ukuran, bentuk serta keadaan
struktur dasarnya berubah sesuai kualitas dan
kuantitasnya.
BESI

Besi cor diklasifikasikan dalam enam kelompok, yaitu: besi cor kelabu, besi cor
kelas tinggi, besi cor kelabu paduan, besi cor bergrafit bulat, besi cor yang
dapat ditempa dan besi cor cil.
1. Besi cor kelabu
Kekuatan tarik besi cor kelabu adalah 10 – 30
kg/mm2 . Meski kekuatan tariknya tidak terlalu
tinggi namun besi cor kelabu agak getas.

2. Besi cor kelas tinggi


Besi cor kelas tinggi mengandung lebih sedikit karbon dan silikon. Ukuran
grafit bebasnya yang lebih kecil dibanding besi cor kelabu, menjadikan
kekuatan tariknya lebih tinggi, yaitu 30 -50 kg/mm2 .
BESI

3. Besi cor kelabu paduan


Besi cor kelabu paduan strukturnya lebih stabil sehingga sifat-sifatnya
lebih baik. Besi cor kelabu mengandung grafit dan unsur-unsur paduan
seperti: Cr, Ni, Mo, V, Ti dan sebagainya.

4. Besi cor bergrafit bulat


Besi cor grafit bulat dibuat dengan menambahkan
magnesium, kalsium atau serium. Besi cor grafit
bulat memiliki kekuatan, keuletan, ketahanan aus
dan ketahanan panas yang baik dibanding besi cor
kelabu.
BESI

5. Besi cor mampu tempa

Besi cor mampu tempa dibuat dari besi cor putih


yang yang dilunakkan dalam waktu yang lama. Besi
cor putih memiliki tiga jenis, yaiu: besi cor mampu
tempa perapian hitam, besi cor mampu tempa
perapian putih dan besi cor mampu tempa perlit.
Besi cor mampu tempa sangat baik keuletan
dibanding besi cor kelabu. Besi cor mampu tempa
tidak sesuai untuk coran berukuran kecil atau
tipis.
BESI

6 Besi cor cil

Permukaan besi cor cil adalah besi cor putih sedang


bagian dalamnya memiliki struktur dengan endapan
grafit. Kombinasi ini menjadikan permukaan besi cor
cil memiliki ketahanan aus yang baik dan keuletan di
bagian dalamnya juga sangat baik. Oleh sebab itu
besi cor cil diaplikasikan untuk produk-produk yang
mensyaratkan ketahanan aus.
Logam Non Ferro

Logam non ferro adalah logam murni selain besi atau logam paduan yang
tidak mengandung unsur besi. Aluminium dan paduannya, Tembaga dan
paduannya, Nikel dan paduannya, Seng dan paduannya, Magnesium dan
paduannya dan lain sebagainya. Beberapa contoh logam non ferro antara
lain Kuningan, Perunggu, Monel, Nimonic, Duralumin , Hidronalium serta
Silumin.
Logam Non Ferro

Logam non ferro dibagi menjadi tiga yaitu alumunium,tembaga, dan


nikel.

1. Alumunium Aluminium adalah logam ringan dengan ketahanan


korosi dan hantaran listrik yang baik serta sifat-
sifat lainnya sebagai logam. Kekuatan mekaniknya
meningkat dengan penambahan Cu, Mg, Si, Mn,
Zn, dan Ni. Secara satu persatu atau bersama-
sama penambahan tersebut juga memberikan
sifat-sifat baik lainnya. seperti ketahanan kososi,
ketahanan aus, dan koefisien pemuaian rendah.
Logam Non Ferro
2. Tembaga

Tembaga murni dan tembaga paduan secara luas


digunakan sebagai salah satu bahan teknik yang penting.
Tembaga termasuk dalam golongan logam berat yang
berwarna kemerahan dengan berat jenis 8,9 kg/m3 dan
titik cair 1083 0C. Tembaga mempunyai konduktivitas
panas dan konduktivitas listrik yang baik. Dalam
aplikasinya tembaga paduan banyak di olah dengan
pengecoran. Kuningan (paduan tembaga-seng) dan
perunggu (paduan tembaga-timah putih) merupakan
paduan utama tembaga.
Logam Non Ferro

Tembaga dibagi menjadi tiga, yaitu:


 Kuningan
Kuningan atau Loyang adalah hasil campuran
logam tembaga dan logam seng dengan kadar
tembaga sekitar 60-40% dan sisanya adalah
seng. Kuningan 60/40 dikenal juga sebagai
logam muntz (Muntz-metal)
Logam muntz digunakan sebagai bahan pada
pembentukan dengan proses pengecoran atau
sebagai bahan tambah pada pengecoran baja.
Logam Non Ferro

 Perunggu
Perunggu (brons) merupakan paduan
tembaga dengan timah putih (Cu-Sn) dan
tembaga dengan timbal atau timah hitam
(Cu-Pb). Cu-Sn disebut Tin-Bronzes sedang
Cu-Pb disebut Bronzes. Penambahan seng
pada paduan tin-bronzes akan menghasilkan
paduan gunmetal.
Logam Non Ferro

 Tembaga Nikel
Paduan tembaga nikel dibedakan menjadi
dua yaitu: Cupro Nickel (Cu-Ni) dan Nickel
Silver (Cu-Ni-Zn). Cupro nickel, merupakan
paduan yang membentuk larutan padat
untuk semua perbandingan komposisi
sehingga sesuai untuk pengerjaan panas
maupun dingin. Unsur nikel biasanya antara
15 – 68 %, namun paduan dengan 20% nikel
yang paling baik untuk pengerjaan dingin
keras.
Logam Non Ferro

3. Nikel
Nikel merupakan unsur metalik dengan nomor
atom 28 dan simbol Ni. Nikel memiliki berat
jenis 8,8 gr/cm3 dan titik lebut 1453 0C. Nikel
berwarna putih keperakan, ringan, kuat, tahan
karat, keras, mudah ditempa serta merupakan
konduktor panas dan listrik yang cukup baik.
Nikel terutama digunakan untuk membuat logam
paduan. Logam paduan nikel berkarakteristik
kuat, tahan panas, serta tahan karat.
TERIMA KASIH...

21
22

Anda mungkin juga menyukai