Anda di halaman 1dari 24

Besi Tuang

Paralel E
KELOMPOK 1
Wahyu Firdansyah 19031010183
Dimas Alfan Nuralvian 19031010187
Irza Anam Taruna 19031010192
Farhan Azka Nashuha 19031010195
Aulia Putri Damayanti 19031010203
Moh Nur Fuadzi 19031010208
BESI TUANG
Besi tuang (cast Iron) dapat didefinisikan sebagai paduan dari besi
dengan lebih dari 1,7 % karbon, biasanya kadar karbon ini berada
pada kisaran antara 2,4 hingga 4 %, dimana bahan ini diproduksi
dari besi mentah cair, atau besi/baja tua.
Pembuatan Besi Tuang
Besi Tuang terbuat dari besi kasar (pig iron) hasil tanur tinggi dari bijih besi.
Kemudian besi kasar dilebur kembali agar bisa menjadi besi tuang. Peleburan
besi tuang biasanya dilakukan dalam tungku yang sering disebut Kupola.
Bahan baku yang dilebur terdiri dari ingot besi kasar yang dihasilkan dari
proses tanur tinggi, ditambah dengan skrap baja ataupun skrap besi tuang
Disamping itu penambahan bahan-bahan seperti ferosilikon (FeSi) dan feromangan
(FeMn) sering pula dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk menaikkan kembali kadar
Si dan Mn dalam besi tuang karena sebagian dari kedua unsur tersebut biasanya
berkurang (hilang) akibat oksidasi pada saat peleburan.
Disamping membutuhkan bahan-bahan seperti yang disebutkan diatas, ke dalam
Kupola juga ditambahkan sejumlah batu kapur. Bahan ini dapat membantu
pembentukan terak (slag) yang dapat mengikat kotoran-kotoran sehingga
memisahkannya dari besi cair.
Klasifikasi Besi Tuang
Dalam pemakaian di industri, ada tiga jenis besi tuang yang banyak digunakan,
yaitu :
1. Besi tuang kelabu (grey cast iron)
2. Besi tuang ulet atau besi tuang nodular (nodular cast iron)
3. Besi tuang putih (white cast iron)
4. Besi tuang mampu tempa
Ketiga jenis besi tuang ini mempunyai komposisi kimia yang hampir sama
yaitu : 2,55 - 3,5 %C, 1-3 %Si, Mn kurang dari 1% sedangkan S dan P dibatasi
antara 0,05-0,10 % (maksimum). Walaupun komposisi kimianya hampir sama,
tetapi karena prosesnya berbeda maka struktur dan sifat-sifat dari ketiga besi tuang
tersebut berbeda.
1. Besi Tuang Kelabu
Untuk memperoleh besi tuang kelabu kita harus berpangkal
pada besi kasar kelabu. Besi kasar kelabu memiliki kadar
silikon yang tinggi (kurang lebih 5,5 sampai 50%) dan kadar
mangan yang rendah. Karena itu pembentukan karbon bebas
jadi meningkat. Jadi besi tuang kelabu setelah didinginkan
mengandung grafit. Grafit tersebut terdapat dalam besi-
tuang berupa pelat-pelat tipis. Besi tuang kelabu
memperoleh namanya dari bidang patahan yang berwarna
kelabu, yang disebabkan oleh grafit hitam
2. Besi Tuang Nodular

Struktur Besi Tuang Nodular


Untuk memperoleh besi tuang noduler, kita harus berpangkal pada besi
kasar kelabu. Besi kasar kelabu memiliki kadar silikon yang tinggi (kurang
lebih 5,5 sampai 1,5%), dan kadar mangan rendah. Karena itu pada
pendinginan perlahan-lahan pembentukan karbon bebas akan meningkat.
Karena selama fabrikasi dimasukkan magnesium ke dalam bahan, maka
karbon bebas itu terjadi berupa bola. Bola-bola itu dinamakan nodul. Nodul
grafit memberikan pengurangan penampang yang lebih kurang dan tidak
menyebabkan pengerjaan takik.
3. Besi Tuang Putih

Struktur Besi Tuang Putih


Untuk memperoleh besi tuang putih, kita harus berpangkal pada besi kasar
putih. Besi kasar putih itu memiliki kadar silikon yang rendah (kurang lebih
0,5%) dan kadar mangan yang tinggi. Dengan demikian pembentukan sementit
digiatkan. Karena kadar silikon yang sangat rendah hanya terbentuk sementit.
Jadi untuk besi tuang putih hanya diagram menstabil yang penting.
Dengan demikian besi tuang putih setelah didinginkan tediri dari perlit dan
sementit. Besi tuang putih dengan kadar karbon 2.5% sampai 3.6% mengandung
banyak sementit. Dengan adanya kadar yang besar dari sementit yang sangat
keras,akan tetapi rapuh itu, besi tuang putih memperoleh kekerasan sangat besar,
akan tetapi kekuatan tarik yang sangat rendah dan regangan yang sangat kecil
4. Besi Tuang Mampu Tempa

Struktur Besi Tuang Mampu Tempa


Untuk memperoleh besi tuang yang dapat di tempa, kita harus berpangkal
pada besi tuang putih. Bahan ini dipanaskan sampai kurang lebih 900 °C dan
dibiarkan beberapa hari pada suhu tersebut. Besi tuang jenis ini dibuat dari besi
tuang putih dengan melakukan heat treatment kembali yang tujuannya
menguraikan seluruh gumpalan grafit akan terurai menjadi matriks ferrit, pearlit,
martensit. Besi tuang ini juga mempunyai sifat yang mirip dengan baja
Pengaruh Unsur Paduan
Besi tuang terbuat dari paduan besi - karbon - silikon dengan unsur
tambahan lainnya. Seperti halnya bahan campuran yang lainnya,
besi cor juga bisa dipengaruhi unsur-unsur kimia.
Seperti tingginya kadar karbon menyebabkan besi cor
bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa. Unsur-unsur paduan yang
dimasukan ke dalamnya seperti karbon, silicon, mangan, fosfor dan
belerang akan berpengaruh besar pada pembentukan sifat
fisik/mekaniknya. Secara detailnya akan dibahas sebagai berikut :
1. Karbon (C)
Besi yang mengandung kadar karbon > 2 % adalah besi cor dan
besi cor kelabu (3 - 4 %). Kadar karbon ini tergantung dari jenis besi
kasarnya, besi bekas dan yang diserap dari kokas selama proses
peleburan. Sifat fisis logam selain tergantung pada kadar karbon, juga
ditentukan oleh bentuk karbon (grafit)nya. Morfologi grafit tergantung dari
laju pendinginan dan kadar silikon. Kadar silikon yang tinggi memperbesar
kemungkinan pembentukan grafit. Grafit meningkatkan kemampuan
permesinan. Kekuatan dan kekerasan besi meningkat dengan
bertambahnya kadar karbon.Bila karbon terikat pada besi tuang sebagai
sementit akan diperoleh besi tuang putih, dan bila karbon terikat sebagai
grafit akan diperoleh besi tuang kelabu
1. Belerang(S)

Belerang sangat merugikan, karena menyebabkan


terjadinya lubang-lubang (blow holes) akibat membentuk
ikatan dengan karbon dan menurunkan fluiditas sehingga
mengurangi kemampuan tuang besi cor. Jadi, selama proses
peleburan selalu diusahakan untuk mengikatnya, antara lain
dengan menambahkan ferromangan. Setiap kali melebur besi
cor, kadar belerang akan meningkat sebesar 0,03 % yang
berasal dari bahan bakar.
2. Fosfor (P)

Bahan ini membuat besi mudah mencair dan


bertambah getas. Bila kandungan fosfor tidak lebih dari
0,3%, besi tuang menjadi kehilangan kekerasannya. Dan
tidak mudah dikerjakan. Bila besi yang diinginkan amat
halus dan tipis kandungan fosfornya bervariasi sekitar 1
sampai 1,5%.
3. Silikon (Si)
Silikon bersama-sama dengan besi dalam bentuk massa. Bila kandungan
silikon kurang dari 2,5% menjadi besi bersifat lebih mudah di tuang. Silikon juga
mengurangi besar susut pengerasan maupun menjadikan besi bersifat lunak.
Kandungan kadar silikon sampai 3,25 % bersifat menurunkan kekerasan besi.
Sebaliknya kelebihan silikon diatas 3,25 % akan membentuk ikatan yang keras
dengan besi, sehingga meningkatkan kekerasan besi. Kadar silikon menentukan
berapa bagian dari karbon terikat dengan besi dan berapa bagian membentuk grafit
(karbon bebas) setelah tercapai keadaan setimbang. Pada benda coran yang kecil
dianjurkan menggunakan kadar silicon yang tinggi dan yang besar dengan kadar
yang lebih rendah. Untuk memperoleh paduan yang tahan asam dan tahan korosi,
sebaiknya diberi kadar silicon 13 - 17 %. Besi tuang kelabu berkadar silicon rendah
mudah untuk perlakuan panas. Silikon yang mungkin hilang selama proses
peleburan berkisar ± 10 %.
4. Mangan (Mn)
Mangan merupakan unsur deoksidasi, pemurni sekaligus
meningkatkan fluiditas, kekuatan dan kekerasan besi. Bila kadarnya
ditingkatkan, kemungkinan terbentuknya ikatan kompleks dengan karbon
meningkat dan kekerasan besi cor akan naik. Jumlah mangan yang hilang
selama proses peleburan berkisar antara 10-20 %. Kandungan mangan
tidak boleh lebih dari 0,1%.
Sifat Mekanis Besi Tuang
1. Keras dan mudah melebur/mencair
2. Getas sehingga tidak dapat menahan benturan
3. Temperatur meleleh 1250°
4. Kekuatan tarik menurun
5. Regangan menurun
6. Sangat tahan terhadap karat (jauh lebih baik daripada baja)
7. Tidak dapat di beri muatan magnit
8. Tidak dapat disambung dengan las dan paku keling, disambung dengan
baut dan sekrup.
9. Kuat dalam menahan gaya tekan, lemah dalam menahan tarik kuat tekan
sekitar 600 Mpa, kuat tarik 50 Mpa
10. Menyusut waktu pendinginan/waktu dituang.
11. Besi tuang hampir bisa dicetak dalam bentuk apa saja.
12. Bisa tahan terhadap tekanan yang besar
Kegunaan Besi Tuang

1. Kerangka mesin, seperti mesin bubut, mesin ketam, dan alat pengepres
2. Sabuk-V dalam motor dan mesin
3. Besi silinder
4. Pipa yang menahan tekanan dari luar sangat tinggi
5. Tutup lubang saluran drainasi dan alat saniter lain
6. Bagian mesin, blok mesin
7. Pintu gerbang,tiang lampu
8. Sendi, rol jembatan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai