Anda di halaman 1dari 28

TEKNOLOGI MINYAK ATSIRI

Nove Kartika Erliyanti, S.T., .MT

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT
KONTRAK PERKULIAHAN
Komponen Bobot

Tugas 1 5%

Tugas 2 10 %

Tugas 3 – 7 35 %

Tugas 9 – 11 20 %

Tugas 12 – 15 30%

Total 100 %

Tidak ada UTS dan UAS (UTS dan UAS tertuang dalam tugas-tugas)

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


TUGAS

1. Tugas individu : mengerjakan soal-soal


2. Tugas kelompok: video presentasi, power point, dan
makalah.
3. Penyerahan tugas harus disiplin (sesuai urutan).
Apabila tugas satu belum dikumpulkan, maka tidak
diperkenankan untuk mengumpulkan tugas berikutnya.
Waktu pengumpulan tugas akan diberitahu pada
waktu tugas diberikan. Jika ada keterlambatan dalam
mengumpulkan tugas, maka ada kompensasi
tersendiri/pemotongan nilai.

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


TATA TERTIB MAHASISWA dan DOSEN
1. Pakaian
❖Rapi dan berkerah.
❖Sepatu bebas bukan selop/sandal.
2. Keterlambatan
❖Mahasiswa dan dosen 15 menit setelah jam masuk (disepakati)
3. Pertemuan dan Perijinan
❖Satu semester 16 kali pertemuan (14 pertemuan tatap muka perkuliahan).
❖ Mahasiswa yang berhalangan mengikuti kuliah karena izin/sakit diharapkan
memberikan pemberitahuan kepada dosen via sms/telepon/surat keterangan. Bila
dosen berhalangan hadir maka dosen akan memberitahukan via sms/telepon kepada
ketua kelas, dan akan mengganti perkuliahan di hari lain.
❖Bila dalam presentasi tugas kelompok salah satu anggota kelompok tidak hadir,
maka anggota yang tidak hadir tersebut mengerjakan tugas mandiri yang akan
diberikan sesuai dengan tema presentasi.

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


TATA TERTIB MAHASISWA dan DOSEN

4. Selama proses belajar mengajar di kelas, handphone dalam kondisi silent dan
tidak diperbolehkan bermain handphone.
5. Pada saat quiz, UTS, dan UAS dilarang memakai handphone, handphone dan tas
dikumpulkan di depan. Apabila open book, hanya diperbolehkan membawa hand
books, dan print out materi kuliah. Diharapkan membawa kalkulator, bukan
kalkulator handphone.
6. Selama proses quiz, UTS, dan UAS dilarang pinjam-meminjam alat tulis. Apabila
saat quiz, UTS, dan UAS diketahui melanggar tata tertib yang telah dibuat, maka
yang bersangkutan diperkenankan meninggalkan kelas dan dianggap tidak
mengikuti quiz, UTS, dan UAS.

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


PRE TEST TEKNOLOGI MINYAK ATSIRI

Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar!

1. Jelaskan definisi dari minyak atsiri!


2. Sebutkan sifat-sifat minyak atsiri!
3. Bagian tanaman mana saja yang berpotensi menghasilkan minyak atsiri?
4. Sebutkan dan jelaskan teknologi pengambilan minyak atsiri yang Saudara
ketahui!
5. Sebutkan minyak atsiri yang telah diproduksi di Indonesia dan kegunaannya!

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


MINYAK ATSIRI

Essential Oil

02
Memberikan bau
pada tanaman
04
03 Minyak Eteris
(Aetheric Oil)
Minyak Aromatik
Minyak Terbang
(Volatile Oils)
. Mudah Menguap
01

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


MINYAK ATSIRI

❖ Merupakan salah satu hasil metabolit sekunder dalam tanaman


❖ Terbentuk karena reaksi antara berbagai perseyawaan kimia dengan
adanya air
❖ Minyak disintesis dalam sel kelenjar pada jaringan tanaman
❖ Minyak atsiri memiliki kandungan komponen aktif yang disebut
terpenoid atau terpena

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


MINYAK ATSIRI

Tanaman penghasil minyak atsiri di


Indonesia : ± 150 – 200 spesies

Indonesia ± 40 jenis tanaman penghasil minyak Di dunia perdagangan terdapat ± 80


atsiri; 19 jenis minyak atsiri yang dihasilkan jenis minyak atsiri

Nilam, serai wangi, Pala, kayu manis, akar Nilam, serai wangi, Pala, akar wangi,
cengkeh, jahe, dll wangi, kenanga, dan cengkeh, jahe, dll jasmin, ocimum, vanili,
kayu putih, dll frangipani, dll

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


MINYAK ATSIRI
Komoditas ekspor non migas
dibutuhkan oleh berbagai negara

➢ Industri parfum, kosmetika


➢ Industri farmasi/obat-obatan
➢ Industri makanan dan minuman

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


SIFAT-SIFAT MINYAK ATSIRI
➢ Berbau wangi sesuai aroma tanaman penghasilnya (berbau khas)
➢ Liquida jernih, tidak berwarna (tetapi selama penyimpanan akan mengental dan berwarna
kekuningan/kecokelatan)
➢ Mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi
➢ Mempunyai rasa getir (pungent taste)
➢ Umumnya larut dalam pelarut organik (alkohol, eter, petroleum, benzena dll.)
➢ Tidak larut dalam air
➢ Rasa getir, tajam, menggigit
➢ Tersusun oleh bermacam-macam komponen senyawa
➢ Biasanya terdiri dari senyawa organik bergugus alkohol, aldehid, keton, dan berantai
pendek
➢ Bersifat tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak bisa berubah menjadi tengik
(rancid)
➢ Bersifat tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan (pengaruh oksigen udara, sinar
matahari (terutama gelombang UV, dan panas karena terdiri dari berbagai macam
komponen penyusun
➢ Indeks bias umumnya tinggi
➢ Pada umumnya bersifat optic aktif dan memutar bidang polarisasi dengan rotasi yang
spesifik karena banyak komponen penyusun yang memiliki atom C asimetrik

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


Keberadaan Minyak Atsiri pada Tanaman
Tanaman
Daun
Buah Akar
Jeruk purut,
nilam, sereh Adas, jeruk, Akar wangi,
wangi, mint, jintan, dll kemuning, dll
dll

Kayu Bunga Rimpang


Cengkeh, Melati, Kunyit,
cendana, mawar, kencur, jahe,
gaharu, dll kamboja, dll
kenanga, dll

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


Keberadaan Minyak Atsiri pada Tanaman

Tanaman

Biji

Pala, lada,
Kasturi, dll

Kulit Kayu Ranting


Kayu manis, Cemara
akasia, gimbul.
lawing, dll cemara
kipas,
cengkeh, dll

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


Keberadaan Minyak Atsiri pada Tanaman

Minyak Atsiri

Tubuh Tanaman Berbagai Organ


Tanaman

Kelenjar Minyak Atsiri

Kelenjar Internal Kelenjar Eksternal

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


Keberadaan Minyak Atsiri pada Tanaman
Kelenjar Internal Tanaman

Merusak sel-sel di
Terbentuk oleh masuknya sekitarnya → terbentuk
M.A. yang semula ada di saluran semacam organ
luar sel dengan M.A. di dalamnya

Kelenjar internal
tanaman Sel-sel di sekitarnya
Kelenjar-kelenjar larut → membentuk
tersebut kemungkinan kelompok sel (kelenjar). Gambar 1. Kelenjar minyak atsiri yang
terdapat dalam semua Deretan sel terlarut terdapat dalam kulit kayu manis
bagian tanaman membentuk saluran yang
di dalamnya berisi M.A.

Pembentukan
schizolysigen

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


Keberadaan Minyak Atsiri pada Tanaman
Kelenjar Eksternal Tanaman

Produk dari kelenjar


Berupa sel-sel permukaan M.A. biasanya tertimbun
(sel di antara kutikula
epidermis)/modifikasi sel (lapisan sel terluar) dan
epidermis, misal: rambut dinding sel antara suatu
kelenjar sel dengan sel lain

Kelenjar eksternal
tanaman
Kutikula berupa lapisan
Jika kutikula pecah, M.A. tipis akan pecah bila
akan keluar sehingga bau terkena gesekan, misal
M.A. akan menyebar Gambar 2. Rambut kelenjar terdapat pada
gesekan tangan
seluruh permukaan daun dan kulit batang.
Rambut kelenjar tersebut berupa rambut
dan suatu organ yang berbentuk bulatan
(f1) dan (f2) yang berisi minyak atsiri

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


Penggunaan Minyak Atsiri di Indonesia
❖ Dikonsumsi langsung :
berupa makanan atau minuman
seperti : - Jamu yang mengandung minyak atsiri
- Penyedap/fragrant makanan
- Flavour ice cream, permen, pasta gigi

❖ Pemakaian luar :
- Pemijatan, lulur, obat luka/memar
pewangi (parfum), lotion dll.

❖ Pernapasan/inhalasi :
- Wangi-wangian ruangan
- Aroma untuk aromaterapi
- Rasa sejuk/”cool”

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


Penggunaan Minyak Atsiri di Indonesia

❖ Antiseptik/antibakteri
❖ Antioksidan
❖ Insektisida
❖ Deodorant
❖ Antiinflamasi

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Minyak Atsiri

1 Kondisi tanah
9 Jenis/varietas bahan baku yang
digunakan

2 Kualitas pupuk yang digunakan, serta


10 Perlakuan bahan sebelum penyulingan
jenisnya organic atau kimia

3 Daerah tanam 11 Bagian tanaman yang disuling

4 Iklim
12 Jenis peralatan yang digunakan dan kondisi proses

5 Ketinggian 13 Proses pengolahan/produksi M.A.

6 Musim panen
14 Penanganan pascaproduksi →
pemisahan/pemurnian M.A.

7 Cara panen 15 Kemasan

8 Umur panen
16 Penyimpanan
Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT
Parameter Mutu Minyak Atsiri

Indeks Bias Putaran Optik


Berat Jenis Indeks Bias
✓ Perbandingan antara ✓ Sifat optic M.A.→ alat
✓ Berat jenis sering kecepatan cahaya di dalam ✓ Semakin banyak komponen
polarimeter → derajat
dihubungkan dengan udara dengan kecepatan berantai panjang/komponen
disosiasi
fraksi berat komponen- cahaya di dalam zat bergugus oksigen ikut
✓ Sebagian besar M.A. jika
komponen yang tersebut pada T tertentu terisolasi → kerapatan
ditempatkan dalam cahaya
terkandung di dalamnya ✓ Berhubungan erat dengan medium M.A. akan
yang dipolarisasikan →
✓ Semakin besar fraksi komponen-komponen yang bertambah → cahaya yang
memutar bidang polarisasi
berat yang terkandung tersusun dalam M.A. yang dating lebih sulit dibiaskan
ke arah kanan
dalam minyak, maka dihasilkan → indeks bias lebih besar
(dextrorotary)/ke arah kiri
semakin besar pula nilai ✓ Komponen penyusun M.A. ✓ Kandungan air
(laevorotary)
densitasnya dapat mempengaruhi indeks mempengaruhi nilai indeks
✓ Putaran optic menentukan
biasnya bias → semakin besar
kriteria kemurnian suatu
✓ Indeks bias semakin besar kandungan air, indeks
M.A.
→ mutu M.A. semakin bagus biasnya semakin kecil

Berat Jenis Indeks Bias Indeks Bias Putaran Optik

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


Parameter Mutu Minyak Atsiri

Kelarutan dalam
Bilangan Asam Alkohol Parameter Lain
✓ Menunjukkan kadar asam ✓ Kelarutan M.A. dalam ✓ Kadar komponen utama
lemak bebas M.A. alkohol ditentukan oleh minyak
✓ Ukuran dari asam lemak jenis komponen kimia ✓ Warna (jernih, tidak
bebas → dihitung yang terkandung dalam berwarna, dan bersih)
berdasarkan BM asam minyak ✓ Aroma/bau
lemak/campuran asam ✓ Semakin kecil
lemak kelarutan M.A. pada
✓ Besarnya nilai bilangan alkohol (biasanya
asam berpengaruh alkohol 90%) →
terhadap kualitas M.A. → kualitas M.A. semakin
merubah bau khas dari baik
M.A.

Bilangan Asam Kelarutan dalam Parameter Lain


Alkohol

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


Meningkatkan Rendemen Minyak Atsiri

Umur dan waktu panen


Daun → tidak berkayu: umur 4 –
5 bulan setelah tanam, berkayu:
Menggunakan varietas/jenis setelah berumur 3- 4 tahun Alat Pendingin/Kondensor →
Proses perajangan/pengirisan
tanaman yang direkomendasikan Bunga → berdasarkan tingkat harus berfungsi dengan baik
kemekarannya (saat bunga mulai
mekar, tetapi belum penuh

Umur panen dan waktu panen → Umur dan waktu panen


Kepadatan pahan di dalam pemanenan yang tepat Kayu →setelah tanaman berumur
tangka penyuling. menghasilkan rendemen 4 – 5 tahun setelah tanam.
Kepadatam bahan yang optimal minyakyang tinggi karena Pemanenan tetap dapat dilakukan
di dalam tangka penyuling: ¾ senyawa metabolitnya dalam sampai tanaman berumur 15 tahun
bagian dari tinggi ketel kondisi optimal Rimpang → tanaman berumur 7 –
penyuling Pemanenan dilakukan pagi/sore 10 bulan
hari Buah dan biji → tanaman sudah
berumur 5 tahun

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


Teknologi Minyak Atsiri

Distilasi/Penyulingan

Menggunakan beberapa metode yang disesuaikan berdasarkan


jenis dari bahan yang akan digunakan

Expression
Extraction

o Tidak ada panas yang terlibat


o Minyak dikeluarkan dari bahan dengan tekanan
mekanik yang besar

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


Teknologi Minyak Atsiri

Solvent Extraction

Menggunakan bahan pelarut

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


Syarat – Syarat Pelarut

1. Harus dapat melarutkan semua zat wangi bahan dengan cepat dan
sempurna, dan sedikit mungkin melarutkan bahan seperti: lilin,
pigmen, serta pelarut harus bersifat selektif.
2. Harus mempunyai titik didih yang cukup rendah, agar pelarut mudah
diuapkan tanpa menggunakan suhu tinggi.
3. Pelarut harus bersifat inert, sehingga tidak bereaksi dengan
komponen minyak.
4. Pelarut harus mempunyai titik didih yang seragam, dan jika diuapkan
tidak akan tertinggal dalam minyak.
5. Harga pelarut harus serendah mungkin, dan tidak mudah terbakar.

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


METODE PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI
❖ Destilasi, metode ini banyak digunakan
❖ Ekstraksi dengan pelarut yang cocok
❖ Metode ekstraksi:
- Minyak atsiri yang tidak tahan pemanasan
Contoh: minyak cendana
- Minyak atsiri yang tidak tahan pemanasan dan tidak stabil
Contoh: citrus
❖ Metode pengepresan, untuk bahan yang tidak stabil dan tidak tahan
pemanasan
❖ Metode perlekatan bau menggunakan media lilin = metode enfleurage,
memanfaatkan aktifitas enzym masih terus aktif selama sekitar 15 hari
sejak dipanen misalnya minyak melati
❖ Metode Destilasi
❖ Destilasi Kering
- Untuk bahan tanaman yang kering
- Minyak-minyak yang tahan pemanasan

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


METODE PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI
❖ Destilasi Air
- Destilasi air dan uap air
- Destilasi uap air langsung
Digunakan untuk:
- Bahan kering/segar
- Minyak yang rusak akibat pemanasan
❖ Microwave Assisted Extraction (MAE)
Metode ekstraksi yang mengkombinasikan energi gelombang mikro
dan teknik ekstraksi konvensional dengan pelarut

❖ Ekstraksi Menggunakan Metode Ultrasonik


o Metode ekstraksi yang mengkombinasikan energi gelombang
ultrasonik dan teknik ekstraksi konvensional pelarut.

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT


METODE PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI

❖ Ekstraksi Menggunakan Fluida Superkritis


o Metode ekstraksi yang menggunakan fluida superkritis sebagai
pelarut
o Metode ini memnafaatkan kekuatan pelarut dan sifat fisik dari
komponen murni atau campuran pada temperature dan tekanan
kritisnya dalam kesetimbangan fase

❖ Pengambilan Minyak Atsiri Menggunakan Metode Fermentasi


o Metode ini menggunakan mikroorganisme dengan bantuan air untuk
proses fermentasi. Contohnya: kapang Rhizopus oryzae, Rizhopus
oligosporus, dll.
o Larutan fermentasi yang dihasilkan kemudian disuling

Nove Kartika Erliyanti, Chem-Eng Dept. UPNVJT

Anda mungkin juga menyukai