Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-
NYA kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat
waktu. Makalah ini saya buat untuk memperdalam lagi pemahaman saya tentang “ Analisis
Bahan Minyak Atsiri pada Kayu Putih”.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir penyelesaian. Semoga
Tuhan senantiasa meridhoi.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Kandungan minyak atsiri memiliki berbagai macam manfaat, seperti bahan baku
pembuatan obat-obatan,insektisida, hingga kosmetik.
- Tujuan Mengetahui jenis bahan tambahan pangan yang ada dalam saus cabe.
- Mengetahui cara pengujian anaisis bahan tambahan pangan pada saus cabe.
- Mengetahui kadar bahan tambahan pangan yan terkandung dalam saus cabe.
1.3
BAB II
LANDASAN TEORI
Minyak atsiri adalah salah satu kandungan tanaman yang sering disebut “minyak
terbang”. Minyak atsiri dinamakan demikian karena minyak tersebut mudah
menguap. Selain itu, minyak atsiri juga disebut essential oil (dari kata essence) karena
minyak atsiri tersebut memberikan bau pada tanaman. Minyak atsiri itu berupa cairan
jernih dan tidak berwarna. Namun, pada minyak-minyak tertentu selama
penyimpanan dapat terjadi perubahan seperti perubahan warna. Minyak atsiri tersebut
sebaiknya disimpan dalam wadah berbahan dasar kaca yang berwarna gelap
(misalnya, botol berwarna cokelat atau biru gelap) untuk mengurangi sinar yang
masuk (Koensoemardiyah, 2010).
Minyak atsiri merupakan salah satu hasil proses metabolisme dalam tanaman, yang
terbentuk karena reaksi berbagai senyawa kimia dan air. Minyak atsiri umumnya
terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O) serta beberapa persenyawaan kimia yang
mengandung unsur nitrogen (N) dan belerang (S). Pada umumnya sebagian besar
minyak atsiri terdiri dari campuran persenyawaan golongan hidrokarbon dan
hidrokarbon teroksigenasi (Ketaren, 1985).
Potensi tanaman kayu putih sebagai salah satu jenis minyak atsiri di Indonesia cukup
besar mencakup antara lain daerah Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi
Tenggara, Bali dan Papua yang berupa hutan alam kayu putih. Sementara itu yang
berada di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat berupa hutan tanaman kayu
putih (Widiyanto & Siarudin, 2014).
Syarat mutu minyak kayu putih menurut Badan Standar Nasional (BSN) tahun 2006
dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Syarat mutu minyak kayu putih
4.1 Kesimpulan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah senyawa yang sengaja ditambahkan ke dalam
makanan dengan jumlah dan ukuran tertentu dan terlibat dalam proses pengolahan,
pengemasan, dan atau penyimpanan. BTP secara umum bertujuan untuk meningkatkan nilai
gizi makanan, memperbaiki niai estetika dan sensori makanan juga memperpanjang umur
simpa makanan. Walaupun penggunaan BTP diperbolehkan, namun harus tetap dibatasi
karena dapat menyebabkan dampak negatif jika digunakan secara berlebihan atau melebihi
ambang batas penggunaan yang teah ditetapan.
DAFTAR PUSTAKA