RINGKASAN
I.PENDAHULUAN
Jeruk adalah tanaman buah bernilai ekonomis dan sudah lama dikenal oleh semua masyarakat dari
berbagai lapisan. Tanaman jeruk sudah lama tumbuh di Indonesia baik yang dibudidayakan maupun yang
tumbuh secara alami. Menurut (Soelarso,1996) jeruk merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara.
Jeruk yang sudah ada di Indonesia ada beberapa jenis yaitu : jeruk manis, jeruk purut, jeruk sitrun, jeruk
kepro, jeruk siem, dan masih banyak lagi. Khususnya, di Provinsi Maluku terdapat salah satu jenis jeruk
yang digunakan masyarakat dalam campuran masakan yang khas seperti ikan bakar colo-colo, papeda, soto
serta makanan lainnya. Yaitu biasa disebut lemon cina. Sedangkan untuk di luar maluku lebih dikenal
dengan jeruk manado (lemon cui), lemon kalamansi, jeruk katsuri dan lainnya.
Jeruk manado (lemon cui) dengan nama latin Citrus microcarpa banyak tumbuh di Indonesia serta
daerah penyebarannya dari Riau, Bengkulu, Kalimantan, Sulawesi hingga bagian timur indonesia termasuk
juga Maluku seperti Pulau Buru, Pulau Saparua dan Kota Ambon. (BPS,2015)
Minyak kulit jeruk merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang dikenal dengan minyak terbang
(volatile oil ) atau minyak eteris (esential oil adalah senyawa yang mudah menguap yang tidak larut dalam
air dan merupakan ekstrak alami dari tanaman ,baik yang berasal dari tanaman,baik yang berasal dari
daun,bunga,kayu,biji-bijian maupun kulit buah (Kurniawan et al., 2008).
Minyak atsiri jeruk dapat digunakan sebagai pengharum ruangan, bahan parfum, dan penambah cita
rasa pada makanan (Mizu, 2008). Minyak atsiri jeruk juga bermanfaat bagi kesehatan, yaitu untuk
aromaterapi. Aroma jeruk dapat menstabilkan sistem syaraf, menimbulkan perasaan senang dan tenang,
meningkatkan nafsu makan, dan menyembuhkan penyakit. Manfaat bagi kesehatan tersebut karena minyak
atsiri jeruk mengandung senyawa limonen yang berfungsi melancarkan peredaran darah, meredakan radang
tenggorokan dan batuk, serta menghambat sel kanker. Minyak atsiri jeruk juga mengandung linalool, linalil,
dan terpineol yang memiliki fungsi sebagai penenang (sedatif), serta sitronela sebagai penenang dan
pengusir nyamuk.
Pemanfaatan Minyak Atsiri jeruk yang sudah banyak di pasaran adalah dibuat menjadi produk
kesehatan dan bahan pengharum ruangan (Mizu, 2008). termasuk juga produk lilin aromaterapi. Lilin
aromaterapi adalah produk aplikasi minyak atsiri yang sudah banyak di kembangkan dengan berbagai jenis
minyak seperti minyak melati, minyak lavender, minyak pala, minyak sereh dan juga minyak jeruk itu
sendiri. .
Beberapa Penelitian menunjukan aplikasi pada lilin aromaterapi hanya menggunakan minyak dari
kulit buah jeruk antara lain kulit jeruk Pontianak (Hidayati, 2012), Kulit jeruk Purut (Simanihuruk, 2013),
Kulit Jeruk Pakis (Nata et al , 2014), kulit Jeruk Nipis (Kartika et al, 2014), Kulit Jeruk Bali (Megawati &
Murniyawati, 2015) tetapi untuk minyak yang berasal kulit buah jeruk mando masih sedikit pemanfaatan
kulitnya belum pernah dilakukan penelitian . untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul : Karakteristik lilin aromaterapi berbahan dasar minyak atsiri kulit buah jeruk manado.
Pendinginan (2 jam)
Lilin Aromaterapi
Analisa
Gambar .1. Diagram Alir Pembuatan Lilin Aromaterapi (Sri Yuliani , 2010).
3.3. Variabel Pengamatan
3.3.1 Analisa Fisik
1. Uji Kekerasan
2. Titik Leleh
3. Waktu Bakar
4. Warna
3.3.2. Uji Organoleptik
1. Kesukaan kenampakan lilin Secara Keseluruhan sebelum dibakar.
2. Kesukaan aroma lilin sebelum dibakar.
3. Kesukaan aroma lilin saat dibakar.
4. Waktu deteksi aroma pertama kali.
Data hasil penelitian akan diuji secara statistik menggunakan analisis keragaman sesuai dengan rancangan
yang digunakan. Apabila terdapat Pengaruh yang Nyata atau Sangat Nyala, maka akan dilanjutkan dengan
analisis menggunakan uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5 % atau α 0,05
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. Provinsi Maluku : Perkembangan Indeks Harga Konsumen Inflasi.
Maluku.bps.go.id/backend/brs_ind/brsind-2016120509051.Pdf. Diakses : 31 Desember 2017.
Hidayati. 2012. Distilasi Minyak Atsiri Dari Kulit Jeruk Pontianak Dan
Pemanfaatannya Dalam Pembuatan Sabun Aromaterapi . BIOPROPAL INDUSTRI, Hal 39-49.
Kartika. R. F. A, Amanatufahmi. E. H, Lestari. T & Sa’diah. I. 2014. Pemanfaatan Limonen dari Kulit Jeruk
Nipis dalam Pembuatan Lilin Aromaterapi Penolak Serangga, Pendidikan Teknologi Agroindustri,
FPTK. UPI.
Kurniawan. A., Chandra Kurniawan, Nani Indraswati, Mudjijati. 2008. Ekstraksi minyak kulit jeruk dengan
metode Distilasi Pengepresan dan Leaching. Widya Teknik 7 : 15-24.
Megawati dan Murniyart. 2015. Microwave Assisted Hydrodistillation untuk Ekstraksi Minyak
atsiri Dari Kulit Jeruk Bali Sebagai Lilin Aromaterapi. Jurnal Bahan Alam Terbarukan. 4 (1)
(2015) 14-20.
Mizu, I. 2008. Miyak atsiri jeruk: Peluang Meningkatkan Nilai Ekonomi Kulit Jeruk. Warta Penelitian dan
Pengembangan Pertanian 30(6). http://miyakatsiriindonesia.wordpress.com/minyak-jeruk/artikel/ :
diakses 2017.
Nata, F. I, Yulia Nurul. M, Herlina. 2014. Minyak Jeruk Pakis Sebagai Essential Oil dalam Pembuatan
Sabun: Ekstraksi dak Karakterisasi.Konversi 3(2).
Simanihuruk, N. 2013. Ekstraksi Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk Purut (Citrus
hystrix D. C.) di Balai Latihan Transimigrasi Pekanbaru Sebagai Bahan
Aktif Minyak Gosok. Jurnal Pengolahan Hasil Pertanian.
Sri Yuliani, Suanti satuhu 2012. Panduan Lengkap Minyak Atsiri.
Soenaryono H. 1989. Pengenalan jenis tanaman buah-buahnan bercocok tanam
buah-buahan di Indonesia. Sinar Baru. Bandung(ID).